Cerita Eksibisionis Tiara : Our Story Me and My Gf Tiara 8


CHAPTER VIII
SPG







Semenjak kejadian malam itu Rio selalu berusaha untuk bertemu dengan ku. Tentu saja dia ingin menikmati tubuhku lagi. Namun sampai saat ini aku masih bisa menolaknya dan tidak menghiraukannya. Aku pun menceritakannya kepada Dimas namun reaksinya hanya tertawa saja, dan justru dia bilang padaku bahwa dia tidak keberatan dan tidak akan marah bila aku berhubungan sex lagi dengan Rio namun Dimas memintaku untuk ikut serta karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap diriku.

Aku jadi curiga dengan Dimas, apa benar dia masih mencintaiku. Sifatnya memang tidak berubah hanya saja kenapa dia kini menuntutku untuk mengikuti fantasinya yang ingin melihatku bercinta dengan orang lain di depan matanya.

Tentu saja ku tolak. Aku pun jadi BT terhadapnya. Sudah beberapa hari ini aku tidak mau menemuinya, puluhan SMS, BBM tak kubaca dan kubalas. Begitu pula dengan deringan telpon darinya. Ku biarkan saja agar dia dapat berfikir sendiri, enak saja aku disuruh mengobral tubuhku memangnya aku cewek apaan, belum tentu juga dia nanti akan jadi suamiku.

Sudah tiga hari ini aku mengikuti training yang harus ku ikuti sebagai SPG di perusahaan mereka. Banyak sekali materinya. Dari sejarah perusahaan sampai dengan produk-produk yang nantinya akan aku jual. Tak hanya itu aku pun dibekali training-training soft skill seperti cara berbicara, gestur tubuh, membaca mimik wajah dan lain-lain. Setelah mendapatkan pembekalan yang cukup. Kami pun para SPG mulai dipisah-pisah sesuai dengan produk yang didapat.

Khusus event di Surabaya aku pun ditempatkan dibooth motor Suzuki. Tidak hanya ada pameran mobil saja namun juga terdapat pameran motor. Layaknya seorang marketing kami pun diberikan target penjualan dan tentu saja akan ada bonus yang menanti jika target kami tercapai.

Setelah menyelesaikan berkas-berkas seperti tiket pesawat dan penginapan. Aku pun kini melangkah pulang. Kulihat jam sudah menunjukan pukul 9 malam. Ku kendarai mobilmu menuju rumahku. Kulihat ternyata ada Dimas yang sedang menungguku sedang duduk di teras rumahku.

"Mau apa sih dia"pikirku.

Aku pun melangkah turun dari mobil dan menuju kedalam rumah dengan maksud melewatinya saja tanpa memperdulikannya seolah tidak ada orang. Namun saat aku melewatinya, Dimas pun menghentikan ku dengan berdiri dan memegang lengan kiriku.

"Ra, duduk dulu donk bentar aja. Aku mau ngomong please"ucapnya

"Mau apalagi sih kamu, aku tuh lagi males ketemu sama kamu tau"ucapku

"Makanya duduk dulu yank, aku mau ngomong"ucapnya

Aku pun jadi tidak tega karena melihat mimik wajahnya yang terlihat lucu, apalagi kalau lagi sedang memelas. Merasa kasian, aku melangkah duduk disebelahnya.

"Maafin aku ya Ra, aku emang cowok bodoh dan nggak belajar dari pengalaman yang lalu"ucapnya

"Hmmmm"ucapku

"bagus deh dia udah sadar"pikirku.

"Aku pun mau jujur sama kamu Ra. Aku mau minta maaf terlebih dahulu sama kamu. Awalnya aku diajak teman kerjaku dan pacarnya untuk merealisasikan fantasy mereka yaitu melihat pasangannya bermain sex dengan orang lain secara langsung. Kamu tau sendiri kan Ra itu salah satu fantasy ku juga. Melihat mereka aku pun jadi kepengin. kulihat mereka begitu menikmatinya baik sang prianya maupun sang wanitanya. Aku kira kamu bisa seperti temen wanita aku yang awalnya menolak namun semakin lama semakin menikmatinya. Makanya malam itu aku membiarkan Rio untuk menikmati tubuhmu di depanku" ucapnya

"Terus partner mereka itu kamu. Dan kamu ML sama wanitanya ?"ucapku

"Iya Ra tapi..."ucapnya

Namun belum sempat dia selesai bicara akupun berdiri lalu menghampirinya dan..

"Plakkkkk" ku Tampar wajahnya.

Berani-beraninya dia bermain sex di belakangku. Aliran darahku pun mengalir deras dan emosiku kini meninggi. Aku pun menghujatnya hingga keluarlah kata-kata kasarku.

"Dasar cowok brengsek lo,samain gue sama pecun. pergi lo dari rumah gue kita Putussss" ucapku dengan geram

Dimas pun terus meminta maaf dan mencari cari alasan. Kami pun jadi bertengkar hebat, hingga akhirnya mamah ku menghampiri kami dan menyuruh Dimas agar mengalah dan segera pulang.

langsung saja aku berlari ke arah kamarku lalu ku kunci pintu kamarku dan Kurebahkan tubuhku diatas tempat tidurku. Tak terasa air mata mulai membasahi pipiku. Dimas memang sudah kelewat batas. Pantas saja akhir-akhir ini ada perubahan pada dirinya. Ternyata dia terpengaruh oleh teman kerjanya, apalagi dia juga ikut bermain sex dan menikmatinya . itukan sama saja dia selingkuh menurutku. Hatiku pun terasa hancur. Pantas saja ucapan-ucapannya semakin aneh dan memintaku untuk merealisasikannya fantasi-fantasy liarnya.

Yang kutakutkan Dimas akan berubah menjadi haus sex seperti Boby. Pikiran ku semakin kacau. Dimas sangat mengecewakan ku. Segera saja ku hapus seluruh kontaknya.

IIMS Surabaya..

Tak terasa waktu pun cepat berlalu dan Aku kini sudah berada Di Surabaya. Pamerannya sendiri akan berlangsung selama 5 hari. Aku pun sudah mempersiapkan diri. Walaupun hati ku hancur karena hubunganku dengan Dimas semakin memburuk, aku tetap harus professional dalam bekerja.

Aku pun sudah lost kontak dengannya dan Ingin segera melupakannya namun masih ada rada cinta di hatiku yang teramat besar kepadanya. Kalung pemberiannya pun masih ku kenakan. Terlalu banyak kenangan indahku bersamanya dan Dimas terlalu indah untuk dilupakan namun masih ku simpan rasa sakit hatiku. Biarlah waktu yang akan menjawab bagaimana nanti hubunganku dengannya.

hari Pertama

Hari ini adalah hari Rabu, hari pertama dimulainya acara IIMS seperti biasa Gubernur Jawa Timur dan juga Walikota Surabaya membuka pergelaran ini. Terlihat ramai sekali pengunjung hari ini. Apalagi terdapat banyak awak media yang meliputnya.

Tema booth kami untuk pergelaran tahun ini adalah "Always Be Side You"

Aku pun mengenakan seragam SPGku yaitu Tanktop Biru yang bertuliskan logo Perusahaan kami. Tanktopnya pun sangat ketat dan seperti kurang bahan saja sehingga menampilkan seluruh bulatan payudara ku dan juga mengekspose bagian perut bawahku sehingga membuat puserku seperti mengintip. belum lagi aku mengenakan celana jeans yang cukup pendek sehingga menampakkan paha muluku dan dipadukan dengan sepatu Highheels berhak tinggi. Jujur saja aku agak risih mengenakannya. Saat ini aku tidak bersama Citra karena dia ditempatkan di booth Mobil.

Pembukaan acara pun berjalan sukses. Seperti biasa para petinggi pemerintahan mengelilingi booth-booth yang berada di dalam gedung ini. Dan setelah itu saatnya acara di buka untuk umum. Seperti biasa masing-masing booth memiliki acaranya sendiri-sendiri. Ada banyak sekali acara yang ditawarkan di boot kami dari Doorprize, live music, dan lain-lain.

Motornya pun tidak hanya pajangan motor untuk komersial saja namun juga ada motor pemenang kontes modif, motor CBU dan motor yang digunakan untuk pergelaran MOTOGP.

Tidak hanya produk-produknya saja yang menarik, tetapi juga para SPG yang juga tak kalah menarik. Para Wanita cantik berbusana sexy merupakan daya tarik tersendiri. Makanya tidak sembarang orang yang dipilih untuk menjadi SPG mewakili perusahaannya.

SPGnya pun tidak hanya sekedar membagikan brosur atau menawarkan produknya saja, namun juga terdapat sesi pemotretan, dll. Bahkan ada award alias penghargaan di akhir pergelaran untuk para SPG.

Kini booth ditempat aku berada sudah mulai terlihat ramai. Banyak orang yang berlalu Lalang di booth kami. Aku pun melayaninya dengan senyuman yang manis. Kini beberapa remaja tanggung dan juga orang tua menghampiriku yang saat ini berdiri di sebelah motor ayago Satria F yang kini semakin tertinggal teknologinya karena belum mengeluarkan seri injectionnya namun tentu saja masih memiliki penggemarnya tersendiri yang cukup banyak sehingga masih memiliki potensi untuk di jual.


Ilustrasi


"Ini motor Satria terbaru ya mba"ucapnya seorang remaja pria bersama temannya

"Iya,dek. Motornya udah UERO 3 loh. Jadi semakin irit dan ramah lingkungan"ucapku dengan senyum

"Boleh coba dinaikin nggak mbak"ucapnya

"Boleh donk kenapa nggak"ucapku

"Tapi mba juga ikut naik di belakang ya, biar kaya goncengan gitu. Motornya nyaman nggak kalau buat goncangan"ucapnya cengengesan

Modus nih bocah pikirku. Tapi aku harus tetep harus professional.

"Tapi di beli ya kalo aku naik di belakang kamu"ucapku

"Ya tergantung seberapa empuk suspensinya mba hehehe"ucapnya

Akhirnya remaja pria yang ku ketahui bernama Reno itu menaiki motor satria F. Reno pun berlagak sedang mengetes motonya lalu dia pun memberi kode kepadaku untuk segera duduk di belakangnya. Aku pun mengerti maksudnya dan melangkah kan kakiku untuk menaiki motornya. tentu saja sangat tidak nyaman karena jok nya menungging sehingga membuat tubuhku mau tidak mau jadi agak membungkuk kedepan dan menyender di punggungnya. Tentu saja membuat payudaraku jadi menempel di punggung Reno.

Wajah Reno terlihat gembira sekali. apalagi kini aku sedang memeluknya. Ya dia memintaku untuk memeluknya dari belakang. dia bilang sih ingin merasakan sensasinya kalau kalau sedang berboncengan dengan pacarnya. Apakah masih terasa nyaman atau tidak katanya.

Kurasakan dengan sengaja punggungnya digerakkan kebelakang menekan payudaraku. Aku pun hanya diam saja.

"Sial kurang ajar banget nih anak"pikirku

Dia pasti sedang merasakan kekenyalan payudaraku belum lagi tanganku putihku melingkari dengan memegang erat pinggangnya. Sangat kontras sekali aku dan Reno apalagi Reno berkulit coklat dan wajahnya pun seperti Alayer.

Setelah itu kami pun berbincang-bincang. Aku pun jadi senang ternyata Reno ingin membeli motor tersebut dan mau menyerahkan uang untuk tanda jadi. Ternyata remaja tanggung nan mesum ini membawa uang dan Dia bilang untuk pembayarannya selanjutnya akan diselesaikan oleh ayahnya. Lumayan lah mengurangi target penjualan ku juga.

"Mba aku kan udah beli nih motornya, dapet hadiah apa dari mba"ucapnya yang kini sedang duduk di depan counter cashier namun tubuhnya mengarah kearahku yang sedang berdiri di sampingnya.

"Kan kamu udah dikasih hadiahnya helm sama jaket"ucapku yang berdiri di sebelahnya.

"Yang lain donk mba minta cium pipi aja deh"pintanya

"Ih masih kecil udah genit, Ya udah sini"ucapku yang kini menundukkan badanku dan mengarahkan bibirku ke pipi Reno.

Aku pun hendak mencium pipinya namun saat aku sudah dekat ke pipinya dia pun menggerakkan kepalanya sehingga mau tak mau aku malah mencium bibirnya belum lagi dengan kurang ajarnya dia pun melumat bibirku walau hanya sesaat namun tentu saja seperti orang sedang berciuman saja.

"Ih nakal kamu ya"ucapku yang langsung menarik bibirku kembali

Wajahku pun memerah menahan malu karena banyak orang yang sedang melihat ke arahku dan mereka pun hanya tertawa saja.

"Hehehe, manis rasanya mba. Toketnya gede juga ya mba, pink lagi" ucapnya

"Ih apaan sih, dasar bocah mesum"ucapku

Aku pun langsung mengelap bibirku. Sial aku kena dijebak. Menang banyak dia, ternyata dia juga melihat payudaraku karena tanpa sadar saat aku hendak menunduk matanya pun mengintip ke celah atas tanktop ku.

Reno pun kini melangkah pergi dengan senyuman kecil diwajahnya.

Semakin malam ternyata semakin ramai saja. Banyak sekali orang yang berlalu lalang di booth kami. Beberapa ada yang sengaja mempepet tubunya ke arah tubuh ku. Ada yang mengenai payudaraku, pantatku namun belum sampai kelewat batas.

Memang susah membedakan customer yang tertarik dengan Produknya atau yang hanya tertarik dengan SPG nya saja. Suara-suara melecehkan pun terdengar di telingaku.

"Gila SPG nya cantik banget apalagi kalau ga pake baju ya, hahaha"

"Mba kalau beli motornya bisa nunggangin mba juga nggak hehehe"

"Mba coba ML diatas motor yuk enak tau"

Sial aku pun hanya pasrah saja padahal dalam hati ingin sekali aku menonjok wajahnya. Sesuai dengan arahan supervisorku kalau ada nada-nada berisi pelecehan abaikan saja kecuali kalau kalian sudah di lecehkan.

Hari pertama pun selesai sudah. Aku pun cukup senang karena sudah berhasil menjual beberapa motor diluar ekspektasiku. namun ternyata ada SPG lain yang penjualan melebihi ku. Namanya Dila yang tak lain merupakan teman sekamar ku.


Ilustrasi Dila

Dila sendiri tak kalah mempesona dengan diriku. Kulitnya putih wajahnya cantik tubuhnya pun proporsional ditunjang payudaranya yang besar.

Kini aku sedang berdua dengan Dila dikamar hotel tempat kami menginap.
Aku pun sudah membilas tubuhku dan kini sudah berganti baju dengan mengenakan tanktop hitam tanpa Dalaman lagi dan juga hot pants pendek namun masih mengenakan CD. Namun beda dengan Dila yang hanya mengenakan BH dan CD saja. Berani betul dia. Apalagi tubuhnya padat dan berisi akupun jadi agak nafsu melihatnya.

Kini kami sedang tiduran bersebelahan.

"Dil, hebat lo ya hari pertama udah laku jualannya"ucapku

"Ah bisa aja lo Ra. Lo juga hebat belum ada pengalaman jadi SPG tapi bisa jualan banyak padahal baru hari pertama. Buktinya nama lo ada dibawah gue tuh di papan tulis"ucapnya

"Ya tapi penjualan lo sama gue beda jauh Dil. kasih gue Tipsnya donk biar bisa jualan kaya lo?"ucapku

"Yakin lo Ra. Tapi harus ada yang di korbanin loh"ucapnya

"Korbanin apa Dil?"ucapku penuh tanya

"Ya badan lo lah. Kalau gue sih bukan tipe SPG yang diem aja berdiri kaya patung or baru ngomong kalo ada orang yang nanya. Gue sih aktif samperin orang Ra. Udah gitu gue genit-genit dikitlah. Kadang gue kasih mereka ngeliat toket gue, kadang juga gue bolehin aja tuh ngegrepe toket gue bahkan pantat gue pun ga masalah diremas sama mereka. Yang penting mereka ada tanda jadi dulu buat beli produk kita. Nah klo dia belinya banyak kadang gue suka kasih bonus nyepongin penisnya Ra, ya sebagai tanda terima kasih aja dari gue. Tapi Klo udah minta sampai ML sorry sorry aja ya, pasti gue tolak kecuali gue sreg and ada duitnya lumayan Ra buat duit tambahan hihihi. Emang begitu jadi SPG Ra, kita ga usah muna,kita cari duit kok. Klo lo jadi SPG yang biasa-biasa aja susah jual produknya Ra. Yang ada penilaian lo bakal jelek nanti, karna lo pasti nggak akan capai target"ucap Dila

Binal juga Dila, pantas saja jualannya gampang banget. Ada benernya juga sih ucapan Dila. Tapi masa iya, aku harus rela tangan orang ngejamah tubuhku. Sama Boby dan Rio aja aku nggak rela. Walaupun tanpa sadar aku menikmatinya sih. Aku jadi merinding menghayalkan tubuhku sedang digerayang calon customerku. Tapi anehnya aku malah jadi terangsang, aku pun jadi teringat pacar ku Dimas. Ya setiap aku terangsang Dimas lah yang selalu menuntaskannya dengan penisnya. Tapi kini entahlah dimana Dia berada, aku tak tau keberadaannya. Apalagi kini tubuhku mulai teresa haus akan belaian aku pun membutuhkan sosoknya, karena sudah seminggu lebih tubuhku belum mendapatkan jamahan tangannya.
Tumben banget tuh anak ga da usahanya buat balikan lagi sama aku. Apa dia udah ngelupain aku. Apa dia jangan-jangan sekarang dia lagi ML sama cewek teman kantornya itu dan juga pacarnya. Aku malah jadi dongkol kalau ke inget lagi.

"Oey, bengong ja. Kamu dengerin aku nggak sih"ucap Dila sambil tangannya menepak jidak aku.

"Ehhh, iya aku denger ko Dil. Dil emang kamu nggak risih ya kalau tubuh kamu di pegang pegang orang gitu"ucapku

"Kenapa harus risih Ra. Nikmatin aja lah. Lagian enak tau Ra kalo tubuh kita digerayangin bikin kita jadi horni and merinding. Ah kaya nggak pernah ja lo Ra"ucap Dila

"Hihihi. Iya sih. Yd ah kita Bobo ja deh makin lama makin kacau omongan lo Dil. Lagian kan besok kita mesti kerja lagi"ucapku

"Ok deh say. Good Night"ucap Dila

Aku pun memejamkan mataku dan langsung tertidur dengan pulasnya.


POV DILA

Beberapa jam kumudian aku pun kembali membuka mataku. Jelas saja mana bisa aku tidur pulas apalagi sejak tadi pagi aku menahan birahiku karena menerima banyak rangsangan di tubuhku dari para calon customerku. Kulihat wajah Tiara yang sedang memejamkan matanya. Memang gadis ini cantik sekali aku pun terkagum kepadanya. Pantas saja dia dengan mudahnya menjual produk tanpa harus merelakan tubuhnya dijamah tangan nakal customer. Menurutku Tiara memang lebih cocok menjadi seorang model.

Tiara memang terlihat seperti wanita baik-baik. Aku pun diam-diam memperhatikan gestur tubuhnya pada saat menawarkan produk kepada customer. Maklum saja dia SPG tercantik di booth kami. Memang benar dia tidak seperti diriku yang sedikit nakal dan bahkan dengan sengaja menawarkan payudaraku dan juga bokong ku untuk dijamah. Ya aku memang gadis nakal dan penuh dengan petualangan sex yang liar. Salah satunya adalah pada saat acara IIMS tahun lalu.

Setelah acara penutupan IIMS tahun lalu di Surabaya. kami pun berpesta liar di salah satu rumah pemilik salah satu komunitas Satria di Surabaya. kami pun melakukan pesta sex. Akupun ikut terlarut di dalam acaranya.

Mengingat momen itu membuat ku jadi semakin terangsang. Tanpa kusadari akupun meremas payudaraku sendiri dan memainkan putingnya. Bagaimana tidak masih kuingat dengan jelas hujaman batang penis para pria di komunitas itu silih berganti menghujam liang memekku. Terasa nikmat sekali tubuhku pada saat itu. Membayangkannya saja membuat memeku menjadi gatal.

"Ouch"desahku merasakan remasan tanganku sendiri di payudaraku

"Clenting Clenting"suara BBM mengagetkanku.

Kulihat ternyata dari Rama. Ya, Aku memang sudah janjian dengannya malam ini. Aku memang butuh pelampiasan birahiku Rama lah yang kupilih. Rama merupakan salah satu anggota komunitas Satria F dan tentu saja ada alasan tersendiri aku mengundangnya malam ini di kamar hotelku. Alasannya adalah karena aku merindukan penisnya yang besar untuk menggenjot kembali liang memekku. Walaupun sebenarnya aku tidak enak dengan Tiara namun mau bagaimana lagi birahiku sudah meninggi sejak tadi dan tidak dapat dibendung lagi. Aku pun membutuhkan bantuan pria yang dapat memuaskanku.Toh kulihat Tiara orangnya asik saja, dia pasti akan tutup mulut.

"Dil, gue udah dibawah nih. Lo di kamar nomer berapa?"bunyi BBM Rama

"Naik ja ke lantai 5. Gue di kamar No 22. Jangan berisik ya ada temen gue nih. Cepetan mumpung dia lagi tidur nih"bunyi BBM ku

"Oke sayang ku Dila. Gue udah kangen banget sama jepitan memek lo"bunyi BBM Rama

Kulihat ada yang mengetuk pintuku. Itu pasti Rama. Rama sendiri wajahnya biasa saja dan seperti orang Jawa pada umumnya kulit kecoklatan dan suaranya pun agak medok. Namun dia memiliki penis yang dapat memuaskanku.

Kulangkahkan kakiku membuka pintunya.
Ku lihat Rama dengan pakaian santainya hanya mengenakan kaos dan celana pendek saja. Begitu dia masuk dan ku tutup pintunya kembali. Langsung saja ku tarik tubuhnya hingga menghadap tubuhku. Rama pun tau aku sudah dalam kondisi birahi tinggi.

"Sexy banget kamu Dil pake BH sama CD doank"ucap Rama

Langsung saja kupagut bibirnya. Rama pun membalasnya ciumanku. tangannya tidak tinggal diam dan bergerak meremas payudaraku lalu menjamah ke seluruh tubuhku. Aku pun semakin bernafsu. Putingku terasa mengeras dan memekku terasa agak basah dan semakin gatal saja.

Kami terus berciuman dengan panasnya. Kini tangan Rama membuka kait BH ku dan langsung dilepasnya dari tubuhku. Dia pun tampak bernafsu sekali kepadaku. Kini bibirnya melepas pagutan bibirku. Tangannya dengan cepat melepas kaos dan celana pendeknya beserta CDnya hingga Rama bertelanjang bulat. Dan tentu saja menampakan penis yang menegang dan mengacung menantangku. Akupun segera melepas CD ku yang sudah basah di area tengahnya.

Seperti biasa aku pun duduk berlutut ku kuludahi tanganku lalu ku genggam penis yang sudah lama ku rindukan. Terasa penuh didalam genggaman tanganku. Kumulai mengocok penisnya secara perlahan dan semakin cepat sambil sesekali kujilati dengan lidahku ujung kepala penisnya. Semakin lama semakin terdengar suara Rama mendesah.

"Ouchh, gila kocokan tangan lo emang mantap Dil"desah Rama

"Itu yang lagi tidur siapa Dil, cantik juga"ucap Rama

Aku pun tidak menjawabnya. Langsung saja ku kuganti kan tangan ku dengan bibir ku. Kujilati penisnya dari ujung kepala hingga keseluruh batangnya lalu setelah itu Kukulum penisnya ku gerakan dengan perlahan kepalaku maju mundur maju mundur semakin cepat dan konstan. Rama semakin mendesah hebat. kurasakan mulai ada kedutan dipenisnya yang sangat terasa di dalam mulutku.

"Ouhh, fuckk nggak kuat gua sama spongan lo Dil"ucap Rama

Aku pun semakin cepat menggerakkan kepalaku. Kedua tangannya mulai meremas rambutku mungkin Rama sedang Merasakan nikmatnya service bibirku pada penisnya. kurasakan penisnya membesar dan semakin berkedut kedut di dalam mulutku lalu.

"Fuck nggak kuat gue dillllll,ouchhhhhhh"desah Rama

"Crotz,crotz,crotz" kurasakan cairan spermanya menyembur didalam mulutku. Aku pun agak gelagapan terasa banyak sekali semburan spermanya di dalam mulutku. Mau tak mau ku telan saja cairan spermanya lalu kudiamkan dulu penisnya di dalam mulutku hingga berhenti berkedut. Dan ku lepas kan dari mulutku lalu kujilati hingga bersih batang penisnya.

"Gila sperma lo banyak banget Ram"ucapku

"Maklum udah lama nggak ganti oli Dil, lagian gue biasa main digang Dolly sekarang kan udah ditutup. Main sama jablay pinggir jalan juga kan nggak enak nggak ada yang secantik kaya lo Dil hahaha"ucapnya

"Sialan lo, sekarang gantian donk lo puasin gue"ucapku sambil melangkah kearah tempat tidur.

Kurebahkan tubuhku bersebelahan dengan tubuh Tiara. Lalu ku ambil bantal guling untuk memisahkan tubuhku dengannya. supaya kalau aku sedang bergerak tidak langsung menyentuh tubuh Tiara dan mengganggu tidurnya. Untung saja ranjangnya tampak besar sehingga masih terasa nyaman walau ditiduri oleh tiga orang sekalipun. Rama pun langsung menaiki tempat tidur dan menghampiriku dari bawah tubuhku. Dibukanya kedua kakiku lalu kurasakan terpaan nafasnya yang semakin mendekat ke arah liang memekku.

Kini kurasakan ada lidah yang menyapu liang memekku lalu terasa sekali lidahnya menari nari di liang memekku terutama di area klistoris ku.

"Ouchhh, Ram jilatan lo enak banget"desah ku

Rama pun terus menyerang klistoris ku dengan lidahnya dan tangannya pun bergerak meremas kedua payudaraku lalu mainkan puting kecilku. Aku pun semakin tak tahan saja. Kurasakan tubuhku bergetar hebat.

"Ouchh,ouchhh,ouchh"desahku

Kini jari-jarinya ikut bermain diliang memekku. Kurasakan jari nakal mulai memasuki liang memekku. Entah lah ada berapa jari namun terasa nikmat sekali apalagi jarinya mulai di gerakkan maju mundur dan terasa seperti menusuk-nusuk liang memekku. Aku pun semakin tak kuat saja. Tubuhku mengejang hebat merasakan rangsangan lidahnya belum lagi tusukan jari-jari rama. Beberapa saat kemudian..
Kuremas rambutnya dengan keras dan

"Ohhh, ahhhh, ohhh lo apain memek gue Ramm ga kuaat gue Ouchhhhhhhhhhh"desahku merasakan orgasmeku.

Kurasakan ada cairan keluar dari liang memekku. Begitu nikmat sekali kurasakan orgasme pertamaku ini.

"Enak kan Dil kocokan tangan gue"ucapnya

Aku pun hanya menganggukkan kepala saja. Kulihat wajah Rama memperhatikan tubuh Tiara yang berada disebelahku.

"Anjrit temen lo kaya bidadari Dil. Sexy banget, udah mulus putih lagi. boleh gue tunggangin nggak"ucap Rama

"Gue Tonjok lo ampe nyentuh dia, cewek baik-baik tuh dia. Kalo lo aneh-aneh udahan aja deh"ucapku sinis

"Hehehe bercanda kok. Lagian juga lo kaya bidadari juga Dil udah bisa genjot memek lo aja gue udah seneng banget"ucap Rama yang kini membuka kembali kedua kakiku dan mulai mengarahkan penisnya ke liang memekku.

Kurasakan kini kepala penisnya mulai menyentuh liang memekku dan perlahan-lahan mulai memasukinya.
Terasa besar dan penuh sekali penisnya di dalam liang memekku. Kurasakan dinding vaginaku mengendut endut seperti sedang memijit penisnya.

"Slebbbb"suara penis Rama yang sudah masuk seutuhnya di liang memekku.

"Ouchh, Ram"desah ku

"Ohhh Dill masih sempit ajaa memek lo"ucapnya

Kini dengan perlahan lahan di goyangkan pinggulnya yang membuat penisnya mulai menggenjot liang memekku. Semakin lama semakin cepat pinggulnya bergoyang. Rasa nikmat menjalar keseluruh tubuhku aku semakin tak tahan dan berusaha agar tidak mendesah. Namun aku tak tahan lagi dengan hujaman hujaman penis Rama yang terasa begitu nikmat. desahan ku tak bisa di tahan lagi.

"Ouchhh,ouchhh,ouchhh pelannn Ramm nanti Tiaraa bangunnn"desahku merasakan genjotan penis Rama yang begitu cepat dan nikmat.

Namun yang ada Rama semakin mempercepat goyangannya dan bibirnya pun kini kembali mencium bibirku. Kami pun berciuman dengan ganasnya. Setelah puas berciuman bibirnya pun melepas bibirku dan mulai turun ke arah leherku. Lidahnya mulai menari-nari di leherku dan kadang dikecupnya leher dengan bibirnya.

"Ouchh, Jangaannn di cupangg Ram guee masihh kerjaan besokk"desahku yang merasakan hujaman penis Rama dan rangsangan lidahnya pada leherku

Rama pun mau mengerti dan kembali menurunkan wajahnya dari leherku dan mengarah ke kedua payudaraku.

"Toket lo emang ngangenin Dil. Udah toge putingnya kecil lagi"ucapnya lalu mengecup dan mengulum putingku

Aku pun semakin tenggelam dan menikmati persetubuhan dengan Rama.

"Plokkk..Plokkk..Plokkk"

"Ouchhh, ahhhh,ouchhhh"desahku

Aku pun tak tahan lagi namun Rama ternyata menghentikan genjotan penisnya lalu mencabutnya dari liang memekku. Aku pun jadi kentang.

"Sial lo Ram, gue udah mau sampe juga"ucapku

"Hehehe sorry ya, gue kan mau ganti gaya Dil"ucapku

Dan Rama pun meminta ku untuk merubah merubah posisi tubuhku menjadi menungging dan agak di pinggir ranjang. Aku pun menuruti saja permintaannya. Kurubah posisi tubuhku sedangkan Rama kini sudah berdiri di pinggir ranjangnya.

"Slebb"suara penis Rama yang kembali memasuki liang memekku.

Penisnya pun kini menghujam liang memekku dengan cepatnya. Aku pun kembali mendesah. Kini tangan Rama mulai nakal, kadang meremas payudaraku dengan kasar dan kadang menampar pantatku. Justru aku malah menikmatinya tubuhku diperlakukan kasar seperti itu.

"Ohhhh,ahhh,ohhh"desah ku

Tubuh ku mulai mengejang merasakan nikmatnya genjotan genjotan penis Rama yang menghujam liang memekku dengan cepatnya, aku semakin tak tahan lagi dan

"Ouchh, ouchh, guee sampeee Rammm ouchhhhhhhhh"desahku merasakan orgasme keduaku.

Rama pun menghentikan genjotannya dan mendiamkan penisnya. Mungkin dia merasakan jepitan liang memekku yang mencengkram penisnya saat aku sedang mengalami orgasme.

Dan dia pun kini memintaku untuk membalikan tubuh ku dan membuatku kini dalam posisi terlentang di pinggir ranjang. Rama pun masih dalam posisi berdiri dan kini tangannya membuka kembali kedua kakiku dan mengarahkan penisnya untuk kembali memasuki liang memekku. Aku pun sudah lemas dan pasrah saja. Kini genjotannya Penisnya kurasakan semakin cepat di dalam memekku dan bibirnya pun dengan ganas kembali mencium bibirku. Aku pun kembali mendesah. Namun Kurasakan mulai ada kedutan di penis Rama. Kulepas pagutan bibir Rama

"Ouchh, ouchh Ramm ingett buangg di luarrr lo kan nggakkk pakeee kondommm"ucapku dalam desahku.

Rama pun tidak menjawabku namun justru semakin cepat penisnya menggenjot memekku. Aku pun sudah lemas sekali kurasakan penis Rama semakin berkedut-kedut. Rama lalu mencengkram kedua pergelangan tanganku dan pinggulnya semakin dimajukan sehingga membuat Penisnya semakin kedalam hingga menyentuh rahimku. Kurasakan penisnya membesar dan berkedut kedut dengan cepatnya lalu

"Lo terima nih peju gue Dillllll ouhhhh"desah Rama yang merasakan orgasmenya dan

"Crotz,crotz,crotz"semburan sperma Rama yang menyembur berkali kali menyirami rahimku.

Aku pun menyadarinya.

"Kok di dalem sih Rama. Kan udah gue bilang jangan. Rese lo"ucapku dengan wajah manyun

Kudorong saja tubuhnya dan membuat penisnya terlepas dari liang memekku. aku pun langsung berlari kecil menuju ke arah kamar mandi kurasakan ada tetesan sperma yang jatuh kelantai yang merembes keluar melalui celah selangkanganku. Aku pun tak memperdulikannya dan langsung saja masuk kedalam kamar mandi dan menutup pintunya. Aku pun berjongkok dan ku semprot liang memeku dengan semprotan air untuk membersihkan sperma Rama yang masih terasa banyak di dalam liang memekku. Setelah itu aku pun sekalian saja mandi dan membilas seluruh tubuhku. Walaupun Aku masih lemas namun kurasakan tubuhku kembali terasa segar apalagi setelah berkali-kali mendapatkan orgasme.

"Rama lo cepet gih pake baju terus balik jangan lupa lo tutup lagi pintunya"ucapku agak berteriak karena masih di dalam kamar mandi.


Ganti POV Tiara

Kudengar suara desahan yang mengganggu tidurku.

"Ouchh,ouchhh,ouchh peeelann-pelaaann Ramaaa nantiii Tiaraaa bangunnnn"suara samar-samar

Mendengar ada yang menyebut namaku membuat ku tersadar dari tidurku dan dengan perlahan ku buka kedua mata ku seperti sedang mengintip alias pura-pura tidur. Ku lihat ternyata Dila yang berada disebelahku sedang melakukan persetubuhan dengan seorang pria yang tidak ku kenal. kudengar dari pembicaraan mereka pria itu bernama Rama. Walaupun agak terhalang oleh bantal guling yang berada di sebelah kananku namun aku masih bisa melihatnya dengan jelas. keduanya sedang bersetubuh dan sama sama telanjang bulat.

Semakin lama melihat persetubuhan itu dan semakin lama mendengar Dila terus mendesah. Membuat diriku menjadi terangsang. Kurasakan ada gatal di liang memekku begitu pun putingku yang menegang.

Aku pun jadi serba salah mau bangun tidak enak mau pura-pura tidur yang ada malah malah aku jadi tambah horni berat. Aku pun memilih untuk pura-pura tidur saja sambil menahan birahiku yang mulai meninggi.

Persetubuhan mereka pun semakin panas. sudah beberapa gaya mereka lakukan hingga akhirnya mereka pun sampai pada orgasmenya masing masing. Kulihat Dila berlari kecil menuju kamar mandi.

Rama kini masih telanjang dan penisnya yang kulihat sudah mengecil namun terlihat di batang penisnya masih terdapat bercak cairan spermanya. Dia pun melihat ke arahku dan tersenyum kecil. Aku pun jadi takut namun dengan cepatnya Rama kini sudah berada di sampingku.

"Kita main sebentar ya cantik"ucap Rama
membisikiku

Tangannya pun tanpa permisi langsung meremas kedua payudaraku yang masih terlindungi oleh tanktopku yang berbahan tipis.

"Ouchh"desahku merasakan remasan tangan kasarnya di kedua payudara ku.

Aku pun langsung membuka mataku dan menatapnya
"Jaangannn"ucapku spontan lalu memegang tangan nakalnya dengan kedua tanganku .

Namun tenagaku jelas kalah karena tenagaku belum terkumpul. belum lagi aku masih dilanda horni berat karena sejak tadi menginip persetubuhan mereka. Mendapat rangsangan sedikit saja membuat tubuhku bergetar hebat.

"Nakal juga lo ya nggak pake BH mana toge lagi. puting lo udah keras tuh udah nikmatin aja"ucap Rama yang tangannya melepas cengkraman tanganku lalu kembali meremas kasar kedua payudaraku.

"Ouchh, jangann please"ucapku yang berusaha menolak remasan tangannya pada kedua payudaraku walaupun entah kenapa sebenarnya aku pun menikmati remasan tangannya.

Mendengar penolakan ku, tangannya memang berhenti meremas dan menjauhi kedua payudaraku namun hanya sesaat saja karena kini yang ada tangannya malah dengan berani menyingkap tanktop ku keatas hingga terlepas dari tubuhku. Aku pun hanya pasrah saja dan kini terekspose sudah kedua payudara ku.

"Anjritt, indah banget payudara lo Ra. Masih pink lagi puting lo"ucap Rama yang tampak kagum melihat kedua bukit payudaraku.

Aku pun menyilangkan tanganku agar dapat menutupi payudaraku.

"Anjrit penis gue langsung berdiri. Udah lo nikmatin aja Ra"ucapnya lalu membuka kedua tanganku dan dengan kurang ajarannya bibirnya langsung mengulum dan menyedot payudara kiriku sedang kan tangan kanannya memainkan putingku.

"Ouchh,ouchh jangann"desahku menolak walaupun sebenarnya aku mulai menikmati rangsangan bibir dan tangannya di kedua payudaraku..

Tiba-tiba..

"Auwwwww"ucap Rama seperti ada yang menjambak rambutnya dari belakang.

"Kan udah gue bilang jangan ganggu temen gue"ucap Dila penuh amarah tangannya menjambak rambut Rama.

"Sorry sorry Dil. Gue bener-bener hilaf. Abis temen lo sexy banget"ucap Rama berkilah

Dila pun melepas jambakan tangannya pada rambut Rama. Lalu dengan kesal Rama pun disuruh memakai bajunya dan disuruhnya untuk segera pergi. Namun sebelum Rama pergi. Rama pun melihat ke arahku.

"Nama gue Rama. Gue anak komunitas Satria Chapter Surabaya.Sorry ya gue kurang ajar sama lo Tiara. Gue bener-bener hilaf abis lo cantik banget kaya bidadari udah gitu body lo indah banget bikin gue konak dan lupa diri. Kita bakal ketemu lagi kok nanti. Lo jangan jutekin gue ya. Bye.. Eits janga lupa tuh lo tutupin lagi toket indah lo"ucap Rama lalu melangkah pergi

Bukannya aku marah yang ada malah aku jadi malu. Langsung saja ku kenakan kembali tanktop ku. Dila pun meminta maaf kepadaku. Aku pun tidak mempermasalahkannya. Namun jujur saja aku memang tadi sudah pasrah dan mulai menikmati jamahan tangan nakal Rama pada tubuhku.

"Hhmmm Rama namanya,lucu juga orangnya""ucapku dalam hati

Aku pun jadi senyum-senyum sendiri. Apalagi Rama daritadi menyanjungku. Walaupun sudah melecehkan ku namun aku tidak marah kepadanya.

"Jangan salahin aku ya Dim. Kalau aku kecantol cowok lain gara-gara kamu cuekin aku"ucapku dalam hati

END CHAPTER VIII

Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar