Cerita Eksibisionis Tiara : Our Story Me and My Gf Tiara 7


CHAPTER VII
The Devil Citra
(Tiara Pov)







Tiara Home..

Hey, kembali lagi bersamaku Tiara. Kini aku mulai bersemangat lagi menjalani hari-hari ku. Hubungan ku dengan Dimas semakin baik dan mesra saja. Dimas pun mendukungku yang ingin mencoba menjadi SPG. Sebenarnya aku bisa saja melamar pekerjaan yang lain. Namun benar kata Citra, aku harus mencoba pekerjaan yang satu ini, kalau ada kerjaan duit dapet jalan-jalan dapet kenapa nggak, apalagi ini kerjaan freelance pikirku.

Namun sayangnya aku tidak punya pengalaman sama sekali menjadi SPG. Berlenggak-lenggok dengan baju sexy dan mengekspose bagian tubuhku lalu dijadikan pusat perhatian bukanlah keahlian ku.Aku pun segera menghubungi Citra. Langsung saja ku BBM citra..

Quote Originally Posted by BBM

Tiara: Jeng dimana? Gue mau ke tempat lo nih mau ngomongin kerjaan.

Citra: Ya udah ke apartemen gue ja ra. jadi nih mau ngelamar kayaknya.

Tiara: ya gue mau ngelamar, udah dapet Ijin dari pacar gue, Tapi ada yang mau gue tanyain dulu?

Citra: oh ya udah lo kisini aja say.

Tiara: ok say


Citra

Dengan mengenakan kaos putih dan celana jins pendek aku pun segera menuju ke apartemen Citra yang terletak di daerah Kalibata tepatnya di Apartemen Kalibata City. Ku kendarai sendiri mobil ku menuju apartemennya, tak lupa ku kabari Dimas pacarku yang kini sudah semakin sibuk dengan pekerjaannya. Aku pun tak mempermasalahkannya. Toh kalau nanti dia sukses dengan kerjaannya juga pasti kan aku juga bangga. Ku pegang kalung emas putih berliontinkan huruf T yang melingkari leherku aku pun begitu menyukainya. Kalung itu merupakan pemberian Dimas beberapa hari yang lalu. Aku pun jadi terharu saat Dimas memberikannya padaku, ternyata dia selalu mengingatku. Tidak salah aku memilihnya menjadi pacarku dan kini semakin besar saja rasa cintaku padanya.

Apartemen Citra...

Kini aku sudah sampai di apartemen Citra. Ku tekan tombol lift menuju lantai 10 yang mengarah ke tempat Citra berada. Sesampainya didepan pintu apartemen Citra, aku pun mengetuknya.

"Tok,Tok,Tok Cit" suara ketukan pintu

"Maasukk ajaaa raaaa, langsungg tutuppp lagiii, ouchh"ucap Citra yang seperti berdesah.

Mendengar jawabannya aku pun langsung membuka pintu dan menutupnya kembali.

"Ouchhh,ouchhh,ouchh" suara desahan menggema di ruangan ini.

Terdengar suara desahan citra di telingaku, sedang apa dia pikirku. aku pun melangkah menuju sumber suara tersebut, betapa terkejutnya aku melihat Citra yang kini sedang melakukan persetubuhan di ruang tengah dengan seorang pria yang kulihat sudah berumur alias seperti Om-Om. Entah lah siapa dia.

Ku lihat citra berada di sofa sedang duduk di pangkuan om-om tersebut. Mereka pun saling berhadapan. Terlihat sekali tubuh indah citra yang posisinya membelakangi diriku. Kulihat pinggulnya bergoyang-goyang maju mundur.

"Ouchh,ouchhh,ohhhh om danu"desahnya

Om Danu pun melihatku dan tersenyum mesum kearahku.

Citra seperti melupakan kehadiran ku. Mungkin dia sedang mengejar orgasmenya. Kulihat pinggulnya terus bergoyang menggoyang penis yang sedang tertanam di liang memeknya. Om Danu pun kini sedang mempermainkan payudara citra sambil sesekali menghisap putingnya. Desahan dan erangan memenuhi ruangan ini.

"Ouchh,ouchh enak banget penis Om Danu"desah citra

"Ohh, Memek kamu juga enak banget cit, Legit. Penis om terasa di pijit-pijit. ga percuma Om bayar kamu mahal"ucap Om Danu.

"Ahh om, ouchh ouch ohhh bisaaa ajaa"ucap citra yang terus bergoyang dan mendesah.

Jujur saja aku mulai terangsang melihat mereka bersetubuh. Aku pun seperti patung saja tidak dihiraukan mereka. Belum pernah ku lihat dengan mata kepalaku sendiri persetubuhan secara langsung. Apalagi yang sedang bermain adalah teman baik ku Citra. Tanpa malu mereka pun dengan beraninya menunjukan permainannya padaku.

Melihat mereka bermain semakin lama membuatku tanpa sadar menggerayangi dan meremas payudaraku sendiri, terasa sekali putingku mengeras dan memek ku agak gatal. namun aku pun tersadar dan kembali membenarkan gestur tubuhku. Takut ikut terlarut aku pun berniat untuk keluar sejenak.

"Cit, gue keluar dulu deh. Nanti balik lagi"ucapku yang tidak enak melihatnya sedang bercinta.

"Gaa usaahh raa, loo nontonnn tiviii ajaa dii kamarr guee, apaa loo mauu ikuttt gabungg samaaa kitaaa, omm danuu kuat kokkk mainn bertigaa, ouchh"ucapnya terbata-bata.

Mendengar suara citra yang terbata-bata om Danu pun menghentikan goyangan pinggul citra dengan kedua tangannya. Yang membuat Citra jadi kentang.

"Kok di hentikan sih om"ucap Citra yang mengambek

"Hehehe, Abis kamu ngomongnya nggak jelas. Kasian temen kamu tuh nggak ngerti"ucap om Danu

Citra pun berdiri dari pangkuan om Danu dan terlepaslah penis om Danu yang masih berdiri tegak. Kulihat tubuh telanjang Citra yang kini menghadapku terlihatlah payudaranya yang besar dengan putingnya yang sudah kecoklatan manggantung bebas, kulihat ke bawah ke area memeknya terlihat banyak bulu-bulu Lebatnya yang tertata rapih. Kualihkan mataku ke arah penis om Danu Aku pun langsung menutup mulut ku melihat besarnya penis om Danu yang masih tegak berdiri menantang kearahku.

"Sialan lo ra, buat gue kentang"ucap Citra

"Hahaha Abis gue dicuekin" ucapku

"Tiara namanya ya. Yuk ikut main, bayarnya om samain deh sama Citra"ucap om donie yang kini mengocok penisnya sambil matanya menerawang tubuhku.

"Iya ra sini kita main bertiga"ucap Citra

"Sialan emang aku jablay apa, kurang ajar juga Citra pake ngajak-ngajak. Udah lama nggak ketemu makin binal aja tuh cewek "pikirku dalam hati

"Hihi, maaf ya om Danu sama citra tubuh aku tuh udah hak milik An pacarku Dimas"ucapku

"Lah tubuh gue juga ada atas nama Rio ra. Cuma kan om doni lagi nyewa, ibarat rumah emang ada hak miliknya Ra tapi kan kalo rumahnya lagi nganggur ada yang mau nyewa masa nggak dikasih sih Ra kan dapet duit iya nggak om?"ucap Citra

"Bener tuh kata Citra, lagian Ra kayak pacar kamu setia aja palingan juga diem-diem jajan di luar. Lagian ini kan merupakan rahasia pribadi Ra. Nafsu dan cinta itu beda Ra. Mumpung kamu masih sendiri dan belum ada ikatan resmi kamu itu harus berpetualang donk kaya Citra biar nanti pas jadi istri kamu akan jadi istri yang setia dan udah ga da rasa penasaran dan rasa sesalmu gara-gara kamu dulu tidak berpetualang dalam hal seksualitas"ucap om Danu

Aduh aku lagi di doktrin nih. Pemahaman yang aneh namun ada benarnya juga. Tapi aku tak peduli dengan omongan mereka. Aku pun menolaknya secara halus. Terlihat wajah kecewa om Danu.

Aku pun menuju kamar Citra dan menonton televisi. Namun tetap saja suara desahan dan erangan mereka membuat ku jadi tidak konsen dan membuat ku jadi terangsang kembali, aku pun mulai bermasturbasi. Kugerayangi dan Kuremas kedua payudaraku dari luar kaosku lalu tangan kananku kuarahkan ke daerah memek ku, kumainkan jari-jariku di liang memekku yang masih tertutup CDku, aku memang tidak ahli bermasturbasi dan kini membuat diriku menjadi kentang, terasa gatal sekali di liang memekku.



Beberapa saat kemudian mereka pun mengakhiri permainannya. Om Danu pun bergegas pulang dan berpamitan kepadaku namun dengan kurang ajarnya tangan kanannya berhasil menyelinap melewati celah kaosku lalu menyerempet ditengah-tengah di celah kedua bukit payudaraku. Tanpa permisi tangan jahil nya pun merasakan kekenyalan payudarku, aku pun ingin marah namun om Danu langsung menjauhiku. Sialan pikirku, namun ada yang mengganjal di tengah2 di kedua bukit payudaraku, kuambil dengan tangan kananku ternyata ada uang 100ribuan 2 lembar yang terlipat lipat.

Om Danu pun kini melangkah pergi dengan senyum mesumnya, aku pun jadi takut. Ku lihat Citra sepertinya sedang di kamar mandi mungkin dia sedang membilas tubuhnya.

Kini aku sedang duduk di sofa dan mengobrol dengan Citra.

"Cit, gila lo main sama om-om emang pacar lo nggak marah apa"ucapku

"Hehehe, maklum lah Ra gaya hidup gue kan tinggi. Toh cowok gue nggak tau ini kan yang penting gue dapet duit dan dapet kenikmatan juga"ucap Citra dengan entengnya

"Ah gila lo, eh btw gue mau ngelamar nih jadi SPG emang kapan pendaftarannya?"ucapku

"Senin depan ra pendaftarannya, lo minta Anterin cowok lo aja ya. Klo gue sih udah lewat jalan samping ga perlu pake daftar lagi Ra. Kalo lo mending ikutin alur aja Ra abis gue ngeliat lo kayaknya lo cewek baik-baik ga bisa diajak nakal hahaha"ucapnya

"Sialan lo, terus tesnya apa aja Cit, mana gue nggak ada pengalaman lagi?"ucapku

"Ya biasa lah paling diukur tinggi badan sama berat badan lo, terus cara lo jalan, gestur tubuh lo and cara lo berkomunikasi dengan calon customer. Entar lo juga tau deh. Pasti lo bisa lah Ra. Body lo udah ok, otak lo kan encer. Good Luck ya" ucapnya Citra

"Jangan lupa Ra lo rawat deh tubuh lo biar tambah mulus sering-sering di semprot Sperma aja biar kinclong, hahaha"ucapnya lagi

"Sialan lo Cit"ucapku

Aku pun berbincang banyak hal dengannya dari masalah kerjaan hingga masalah pribadi. Citra memang orangnya enak di ajak ngobrol aku pun larut dalam obrolannya. Ada perubahan dengan Citra yang sekarang, dia begitu nakal dan binal tanpa malu dia ceritakan pengalaman-pengalamannya di dunia lendir..

The Audision...



Hari ini aku bersiap untuk mendaftarkan diriku menjadi SPG. Ku kenakan dress code sesuai dengan yang tertera di pengumuman pencari kerja sebagai SPG. Yaitu baju atas berwana putih dan harus terbuka seperti tanktop dan rok pendek berbahan jins.

Di perjalanan Dimas pun mupeng melihat ku mengenakan baju sexy. Tangan nakalnya sesekali meraba pahaku. Kulihat ada tonjolan di celana kerjanya. Hihihi, biar saja lah kentang-kentang kamu Dim..

Kini aku sudah memasuki ruang audisinya. Kulihat banyak sekali yang melamar pekerjaannya. Gadis-gadis cantik dengan pakaian sexynya tanpa malu mengumbar keseksian tubuhnya dan mengekspose bagian-bagian tubuh terlarangnya terutama belahan payudaranya dan paha mulusnya.

Maklum saja kemolekan tubuh adalah hal terpenting menjadi seorang SPG terutama SPG Event-Event besar. Untuk kali ini acaranya sendiri adalah gelaran otomotif terbesar di Indonesia yang akan di adakan di beberapa kota besar. Untuk yang pertama adalah Kota Surabaya lalu Jakarta dan Makasar.

Aku pun sudah berhasil melewati beberapa tahap tes. Sistemnya pun sistem gugur dan bertahap apabila tidak lolos tahap 1 maka langsung dinyatakan gugur begitu pun tahap 2 dan tahap-tahap seterusnya.

Beberapa jam kemudian aku pun dengan sukses melewati seluruh tahapan tesnya. Tinggal menunggu hasilnya saja yang akan di umumkan besok harinya via website dan sms.

Kulihat jam sudah menunjukan pukul 5 sore. Ku BBM Dimas agar segera menjemput ku. Ku tunggu Dimas yang kini sedang on the way menjemput ku. Aku pun segera melangkahkan kaki ku ke halte Bus tempat dimana aku janjian dengan Dimas. Kulihat beberapa pasang mata dengan nakal melihat tubuhku terutama payudaraku dan paha putih ku. Aku pun jadi agak risih, mana aku lupa bawa baju ganti lagi.

Ku lihat sore ini halte bus terlihat ramai. Ada beberapa orang yang sedang duduk dan berdiri. ada yang sedang menunggu bus atau yang sedang nongkrong saja.

Sedang asik berdiri sambil memainkan HP, Seperti ada seorang Pria yang seperti pengamen dan preman menghampiriku.

"Neng, mau kemana sexy amat mana mulus lagi ikut abang bentar yuk?"ucapnya yang kini berdiri di sebelah ku.

Aku pun jadi agak takut. Apalagi omongannya blak-blakan.

"Aku mau pulang bang lagi nunggu orang, iya tadi abis ngelamar kerjaan disuruh pake baju kaya gini"ucapku

"Ohh, cari kerja apaan kok pakaiannya kaya jablay gitu"ucapnya

Ingin sekali ku tampar wajahnya namun ku urungkan niatku karena yang ada aku malah takut. Untung saja kulihat ada mobil berhenti di depanku dan membunyikan klakson. Kulihat Dimas yang mengendarainya. Langsung saja aku segera pergi menjauh dari preman itu namun tiba-tiba. Ada yang menepak pantatku dari belakang. Kulihat kebelakang ternyata preman itu yang menepak pantat ku dengan tangannya lalu tersenyum mesum kearahku.

"Sampai ketemu lagi ya neng"ucapnya

Mendengar ucapannya semakin membuatku takut saja segera ku berlari kecil ke arah mobil Dimas. ku buka pintu mobilnya lalu kunaiki dan kusuruh Dimas untuk segera pergi dari tempat ini.

"Kenapa kamu yank"ucapnya melihat aku yang sedang gelisah

"Nggak gpp yank"ucapku

"Gimana tadi lancar nggak tesnya"ucap Dimas

"Lancar donk siapa dulu, aku gitu loh"ucapku

Kami pun mengobrol panjang lebar, apalagi kami terjebak macet seperti biasa sekarang adalah jam pulang kantor yang membuat jalanan semakin macet saja. Aku pun yang tadinya hendak mau langsung pulang ke rumahku kini yang ada malah menuju ke sebuah restoran untuk mencari makan malam.

Kini kembali Dimas usil, tangannya pun mulai meraba paha kananku.

"Ih nakal deh tangannya"ucapku namun tidak kutepis tangannya

"Hehehe Abis udah lama yank"ucapnya

"Yd ke kosan aja yuk yank"ucapku yang sebenarnya juga sudah mupeng karena Dimas memang sudah lama tidak menjamahku.

Apalagi tangan kiri Dimas kini semakin naik dan menyentuh area memeku. Tangannya dengan jahil mulai menari-menari di liang memekku yang masih tertutup CD. Aku pun muai terangsang.

"Ohh,Dim"desahku

Aku pun tak mau kalah. Kuarahkan tanganku meremas penis Dimas yang sudah berdiri tegak tertahan celana panjangnya.

"Auww,sakit yank"ucap Dimas

Aku pun membuka kait celananya dan menuruni resletingnya lalu ku keluarkan penisnya dari CD nya. Terbebaslah penisnya yang sudah keras berdiri tegak meminta untuk diservis. Aku pun merubah posisi dudukku agar lebih mudah mengerjai penisnya. Kini ku genggam batang penisnya.

"Ohh, yank udah nanti aku nabrak nih"ucapnya.

Namun tak ku pedulikan. Ku lepas lagi genggaman tangan kananku, ku ludahi telapak tangan kananku dan kini ku genggam lagi dan mulai kukocok penisnya. Perlahan-lahan lalu semakin cepat.

"Ouchh, nakal kamu yank"ucap Dimas

Dimas pun terus mendesah merasakan kocokan tanganku. Kini kurasakan penisnya mulai berkedut namun langsung saja ku hentikan dan membuatnya menjadi kentang.

"Ouch, kok berhenti sih yank, udah mau sampe tau"ucapnya

"Emang enak. Itu hukuman karena kamu udah lama nggak jamah tubuh aku. Kentang kan emang enak."ucapku

Kulihat kini penisnya agak memerah. Dimas pun dengan cepat kembali membenarkan celananya dan menyangkarkan kembali penisnya.

"Clenting,Clenting" BBM Citra

Citra : Say, gimana hasil Tesnya tadi?

Tiara : sukses Cit tapi belum ada pengumuman.

Citra : semoga aja lo diterima. Biar nanti gue ajarin nakal di Surabaya hahaha..

Tiara : hihihi nggak ah takut gue. Lo mah liar banget.

Citra : Dugem yuk, ajak cowok lo gih

Aku pun menoleh kearah pacarku.

"Yank diajak dugem nih sama Citra mau nggak"ucapku ke arah Dimas

"Citra mana yank"ucapnya

"Citra temen SMA ku dulu, dia yang ngajak aku buat ngelamar jadi SPG"ucapku

"Ok deh sekalian kenalan juga kalau gitu"ucapnya

Langsung saja ku balas BBM Citra dengan mengiyakan saja.Kami pun janjian di tempat dugem yang Citra maksud.

Tempat Dugem XXX ..

Malam semakin larut. Aku pun sudah mengabari orangtuaku bahwa aku pergi dengan Dimas dan akan menginap dikosannya. Orang tu ku pun mengerti sudah tidak mempermasalahkannya lagi. Kini aku sedang duduk di meja yang sudah di pesan oleh Citra. Aku bersama Dimas pacarku dan juga Citra bersama Rio pacarnya. Ku perhatikan daritadi mata Dimas tanpa berkedip menerawang tubuh Citra yang mengenakan baju dress pendek berwarna hitam.



Citra the devil

membuat ku jadi BT saja. Rio pun menyadari itu dan hanya tersenyum saja saat tatapan mata kami bertemu.

Jujur saja aku jarang sekali ke tempat seperti ini. Citra pun memesan minuman Jack D dan beberapa merk minuman yang terdengar asing bagiku. Alunan musik DJ semakin terdengar dan menghentak suasana.

Kami pun terbawa suasana, apalagi minuman yang aku minum membuat kepalaku berat dan tubuhku seakan melayang. Citra pun kini menarik tanganku lalu kami menuju stage untuk bergoyang. Dan kami pun mulai bergoyang mengikuti alunan musik DJ.

Hentak-hentak musik DJ membuatku semakin lupa diri. Semakin lama aku pun terbawa suasana dan semakin liar bergoyang begitu pun Citra.

Ku lihat ke arah meja yang kami duduki terlihat Rio dan Dimas sedang mengobrol dan melihat ke arah kami. Ada beberapa pria yang mencoba bergoyang di dekat ku dan citra namun tak berapa lama kemudian Ku lihat Dimas dan Rio menghampiri kami. Dimas pun menarik tanganku, begitupun Rio yang menarik tangan Citra. Aku pun jadi bingung hendak dibawa kemana.

"Yank mau kemana?"tanyaku

"Udah ikut aja yank, yang pasti enak deh"ucapnya

Kami pun menaiki lift dan menuju ke lantai 11. Setelah pintu lift terbuka Ku lihat banyak sekali room seperti room kamar. Dan benar saja kami pun memasuki salah satu roomnya. Entah apa rencana pacarku dan Rio.

Kami pun segera masuk keruangan room yang telah di pesan Rio. Terlihat cukup luas untuk sebuah kamar Hotel. terdapat ranjang besar bersebelahan dengan sofa dan ada LCD terpampang di depannya. dan tentu saja terdapat kamar mandi di dalam ruangannya. Ku lihat kini riko kembali menyalakan lagu-lagu clubing. Hentakan hentakan musiknya membuat kami bergairah kembali. Kini Ku lihat di depanku Citra dan Rio saling bergoyang dan sesekali berciuman. Begitu pun Dimas kini mulai mencium bibirku. Namun kulepas.

"Yank kenapa nggak nyewa sendiri aja sih, risih tau"ucapku

"Udah nikmatin aja yang ada yank. Lagian roomnya pada penuh"ucap Dimas yang terlihat sudah horni

"Tapi....

Belum sempat aku selesai berbicara, Dimas pun kembali menciumku. Terlihat sekali kini Dimas berada bawah kendali nafsunya.. Jujur saja walaupun horni namun aku agak risih apalagi ada Citra dan juga Rio. Dimas pun tidak menyerah bibirnya terus mencium bibirku, tercium bau alkohol di Bibir kami, aku pun mulai terangsang apalagi tangan Dimas kini mulai meremas payudarku.

"Ouch"desahku tertahan bibir Dimas

aku pun semakin pasrah saja. Malah kini ku balas ciumannya. Kami pun berciuman dengan ganasnya apalagi tubuhku semakin sensitif meminta untuk dirangsang secara intens.

Kini Dimas menghentikan ciumannya. Tangannya mulai melepas tanktop ku namun sempat ku tahan karena rasa risih masih menghantui ku karena ada Rio dan juga Citra. Dimas yang sudah gelap mata memaksanya aku pun hanya pasrah saja.

Kini Dibukanya tanktop putihku. Tubuhku pun kini hanya tersisa BH saja yang masih menutupi Payudaraku.

"Yank jangan di buka, please aku Malu"ucapku menahan tangan Dimas yang berusaha membuka kait BH ku.

"Gpp yank, Citra aja udah telanjang tuh nggak malu"ucapnya

Benar kata Dimas aku pun menoleh ke arah Citra yang berada di tempat tidur dan tanpa malu sudah bertelanjang bulat begitu juga dengan Rio.

Apalagi sekarang bibir Citra sedang mengulum penis Rio. Dan Rio pun mulai mendesah sambil tangannya memainkan payudara Citra.

"Ohhh Cit, enak banget sepongan lo"ucap Rio

Dimas pun semakin bernafsu dan tak mau kalah dengan Rio. Langsung saja dia membuka kait BH ku di saat aku lengah karena melihat Citra dan Rio, terekspose sudah kedua payudarku. Aku pun berusaha menutupinya dengan tanganku. Dimas kini benar-benar sudah dibutakan oleh birahinya mungkin juga karena pengaruh alkoholnya. Kini rok dan CD ku pun tanpa permisi dilepasnya aku pun kini telanjang bulat. Begitu pun dengan Dimas yang dengan cepat menelanjangi dirinya.

Aku hanya pasrah saja dan agak malu. Walaupun alkohol mulai mempengaruhiku namun aku masih tersadar. Inilah pertama aku bertelanjang bulat di depan orang lain selain Dimas pacarku secara sadar.

"Indah banget tubuh pacar lo Dim, kasih liat toketnya donk"ucap Rio tiba-tiba yang ternyata memperhatikan ku.

Dimas pun dengan egonya langsung menggendongku dan membawaku ke tempat tidur dimana Citra dan Rio berada. ada perubahan pada diri Dimas yang dulu begitu menjaga tubuhku kini malah dengan sengaja mengekspose tubuhku.

Aku pun lalu ditidurinya di ranjang tersebut. Tentu saja Rio kegirangan melihat tubuh telanjangku, begitu pun Citra yang kini menatapku dengan senyuman nakal.

"Anjrit bagus banget tubuh lo Ra, jangan di umpetin itu mah harus di explore Ra"ucap Citra

"Gue aja yang cewek nafsu apalagi cowok lo sama Rio"ucap Citra

Citra kini mendekat ke arahku lalu tiba-tiba tubuh telanjangnya menindih tubuhku terasa sekali payudaranya menyentuh payudaraku.. Bibirnya semakin mendekat ke bibirku.. Hingga kurasakan bibirnya menyentuh bibirku. Citra pun kini mencium bibir ku. Terasa aneh sekali berciuman dengan perempuan namun anehnya birahiku meninggi.. Aku pun membalas pagutannya. Kami pun berciuman dengan ganasnya..

Setelah puas mencium bibirku Citra pun menuruni leherku jenjangku dengan nakal di cupang nya leherku belum lagi kini tangannya dengan gemas meremas payudaraku.

"Ouchhh Cit"desahku merasakan rangsangan Citra.

Kini bibir Citra semakin turun hingga bibirnya berada di payudaraku dan lidahnya pun mulai bermain di puting kiriku dan secara bergantian ke puting kananku. sesekali bibirnya mengenyot puting kecilku.

Aku pun semakin mendesah. Kedua putingku mengeras dan memekku terasa gatal.

Namun tiba-tiba Rio segera membangunkan tubuh Citra. Citra pun agak kaget namun segera melangkah pergi dari atas tubuhku. Kini Rio duduk tepat di selangkanganku.

"Sorry lo gue ganggu Cit. Penis gue nggak tahan pengin nyodok memek Tiara"ucap Rio yang kini membuka kedua kakiku.

Namun Dimas menghentikan gerakannya.

"Eitss hampir lupa gue sesuai perjanjian bro nggak ada penetrasi ke cewek gue"ucap Dimas yang menahan kedua tangan yang sedang membuka kedua kakiku

Posisi ku memang berada di pinggir ranjang sebelah kiri. Dimas memang daritadi berdiri di sebelah ku. Dia pun daritadi hanya mengocok penisnya sendiri melihat Citra mengerjaiku.

Kulihat Citra menuruni Ranjang dan menuju ke arah Dimas. Dengan cepat tangannya memegang penis Dimas lalu tubuhnya duduk dengan bertumpu kepada kedua lututnya dan tanpa berlama-lama di spong lah penis Dimas.

"Ouchhh Cit nakal banget lo"ucap Dimas yang kini tangannya bergerak ke kepala Citra.

Rio pun menyadari tangan Dimas yang sudah tidak menahannya. Dengan cepat dibukanya kedua kakiku. Lalu dimajukannya penisnya hingga menuju liang memeku.

"Jangan Rio"ucapku yang kini sudah lemas.

Kulihat sekilas penis Rio memang lebih besar dari penis Dimas. Aku pun berusaha memanggil Dimas.

"Dim, penis Rio nih mau nusuk memek aku gimana nih"ucap ku

"Ya udh gpp yank nikmatin aja"Ucap Dimas yang membuat ku terkaget.

Dimas pun sedang menikmati spongan Citra. Mungkin pikirannya semakin tidak jernih saja.

Perlahan-lahan penis Rio semakin memasuki liang memeku. Semakin lama semakin dalam hingga terbenam seutuhnya.

"Ouchh"desahku merasakan Penis Rio

Terasa sesak sekali liang memekku sehingga seperti memijit-mijit penis Rio.

"Fuck, enak banget memek lo Ra. Seret banget terasa sekali jepitannya"ucap Rio

Rio pun merubah posisi tubuhnya jadi menindih tubuhku ku kini ditatapnya wajahku dan dia pun mulai memompa penisnya di dalam liang memekku. Perlahan-lahan semakin lama dan semakin cepat.. Aku pun mulai mendesah merasakan penis Rio yang mulai memompa liang memekku.

"Ouchh,ouchhh,oucchh"desahku

Kini kurasakan bibir Rio bermain di puting kanan ku. Tangan kirinya pun meremas-remas payudaraku. Ku tolehkan kepala ku ke Dimas. Kulihat Dimas pun sedang menggenjot tubuh citra dengan gaya doggie style. Citra pun mendesah.

Dimas menatapku dengan senyuman. Sepertinya dia menikmati melihatku disetubuhi orang lain.

Tiba-tiba Rio memegang kepalaku lalu di putarnya kepalaku ke arah wajahnya Rio pun langsung mencium bibirku, persetan dengan Dimas ku balas saja pagutannya. Semakin lama genjotan penis Rio semakin membuat ku tak tahan. Tubuhku terasa sensitif. Penis Rio pun mulai berkedut. Namun aku lah yang duluan sampai pada puncaknya. Ku cium bibir Rio dengan ganasnya dan ku remas kedua kepalanya dan

"Ouchhhhhhhhhhh"desahku merasakan orgasmeku namun oleh tertahan bibir Rio

Rio pun kini semakin ganas mencium bibirku. Kurasakan mulai penisnya berkedut-kedut di liang memeku. Segera saja ku dorong tubunya namun aku lemas sekali. Rio pun malah mendorong penisnya semakin dalam ke liang memekku lalu penisnya semakin berkedut-kedut. Bibirnya pun kini melepas pagutan bibirku. Dan

"Ouhhhhh Raaaa" ucap Rio

"Crotz,crotz,crotz" semburan sperma Rio didalam memekku..

"Ouch, Kok di dalem si Rio"ucapku merasakan semburan sperma Rio di dalam liang memekku.

"Mana enak di luar Ra, hehehe"ucap Rio

Rio pun kini mencabut penisnya dari liang memekku. Lalu menjatuhkan tubuhnya disebelahku Kurasakan cairan sperma mulai keluar merembes dari liang memekku.

"Enak banget jepitan memek lo ra"ucapnya

Aku pun hanya diam saja, lalu tangan nakalnya memainkan payudaraku. Kulihat ke arah Dimas yang ternyata sudah teller begitu pun Citra nampak payudaranya berceceran Sperma Dimas. Mereka pun terlelep dalam tidurnya. Kepala ku pun juga semakin berat dan aku pun tertidur.

Namun hanya beberapa jam saja aku tidur. Rio pun membangunkanku.

"Kenapa sih Rio"ucapku

"Ra duduk di pangkuan gue donk, masih pengin nih"ucapnya

"Sama pacar lo aja lah Rio, gue ngantuk banget nih mana memek gue lengket lagi gara-gara ada sperma lo nih"ucapku setengah sadar

"Udah bosen gue ra"ucapnya

Kini dengan paksa tubuh ku pun diangkatnya dan aku pun terpaksa mengikuti keinginannya.

Kini aku duduk di pangkuan Rio penisnya kembali memasuki liang memekku. Dipegangnya kedua pinggulku lalu digerakannya pinggulku bergoyang-goyang membuat liang memeku mencengkram dan menggoyang penis Rio. Aku pun mulai terangsang dan agak tersadar. Kini ku gerakan sendiri pinggulku.

"Sialan lo Rio nggak puas apa"ucapku

"Enak kan penis gue Ra"ucapnya

"Ouch,Ouch,Ouch enak penis lo Rio"desahku

"Kapan-kapan gue boleh make lo lagi ya"ucapnya

"Ouhh,Ouhh, iyaa kalo diijinin Dimas"ucapku

"Ya udah kalo nggak boleh gue cabut kontol gue nih"ucapnya

" Ouhh, Jangan Rio gue udah mau nyampe"desahku

"Berarti kapan-kapan boleh ya, awas lo bohong"ucapnya

"Iya lo boleh kok Rio"ucapku

"Makasih Ra"ucapnya

Kini bibir Rio kembali mencium bibirku aku pun membalasnya. Tak ku pedulikan lagi Dimas yang sedang tidur terlelap dalam mimpinya. Maklum saja dia bukanlah cowok peminum. Palingan juga besok siang baru tersadar.

Merasakan gempuran-gempuran penis Rio membuat Tubuh ku kembali mengejang. Aku pun tak tahan lagi kuremas kembali kepala Rio dan Aku pun kembali merasakan orgasmeku.

"Ouchhhhhhhhh"desahku

Rio pun juga telah sampai dan lagi-lagi dia semburkan spermanya di liang memekku.

"Ohhh ra" "crotz,crotz,crotz"

Dan beberapa saat kemudian aku pun melepaskan penis Rio dan tidur terlentang disebelahnya kurasakan kembali cairan spermanya merembes di liang memekku. Ku lihat Rio tersenyum puas karena berhasil menikmati tubuhku.

Aku pun kemudian dengan sisa tenagaku menuju kamar mandi. Ku basuh seluruh tubuhku dan Kubersihkan liang memek ku yang terdapat banyak sperma Rio. Setalah itu aku pun tertidur diranjang hingga jam menunjukan 10 pagi.

Terdengar dering HP ku berbunyi. Aku pun membangunkan tubuhku yang masih terlilit handuk. Ku lihat disekelilingku Rio masih tertidur begitu pun Dimas dan juga Citra. Namun kini tubuh Citra berada diatas Tubuh Rio. Mereka seperti sepasang kekasih saja, ada rasa cemburu di hatiku. Mungkin setelah aku tertidur mereka pun melanjutkan lagi permainannya.

Aku pun melangkah mengambil handphone ku. ada nomer yang tidak dikenal menelponku. Langsung saja kuangkat teleponnya.

"Halo"ucapku

"Halo,dengan mba Tiara ya"ucapnya

"Ya, bener Pak"ucapku

"Saya bapak David mba dari PT. Su**** Indo***. Saya Ingin mengabarkan Bahwa mba Tiara diterima bekerja sebagai SPG perusahaan kami untuk ajang IIMS di Tiga kota. Untuk detail perjanjian kerja, harap mba Tiara besok datang ke kantor kami pukul 9 pagi. Setelah tanda tangan kontrak nanti juga akan ada pengarahan dan juga nanti mba harus mengikuti training intensif selama 3hari yang jadwalnya nanti akan kami beritahukan"ucapnya

"Ok terima kasih Pak, saya besok pasti akan hadir"ucapku

"Baik mba, selamat pagi mba" ucapnya

"Selamat pagi Pak"ucapku

Senang sekali rasanya diterima bekerja. Apalagi ini merupakan pekerjaan baruku. Aku pun segera membangunkan Dimas yang hari ini sepertinya bolos kerja.

Kini Ku sudah dalam perjalanan pulang.

"Yank, maaf ya soal semalam"ucap Dimas

"Gpp kok"ucapku datar saja

"Tuh kan marah"ucapnya

"Abis kamu mesra banget sama Citra masa baru kenalan langsung ngajak ML. Emang kamu kurang puas apa sama aku ya"ucapku

"Bukan begitu yank jujur kamu adalah wanita terindah yang pernah aku miliki, aku tuh punya fantasy pengin ngeliat kamu ML sama orang. Akhirnya malam tadi kesampaian. Kalau masalah Citra aku kan semalem lagi dipengaruhi alkohol"ucapnya

"Ngeles aja kamu. Lagian kamu aneh aja ngebolehin pacaranya ML sama orang, trus kalo nanti aku jadi ketagihan ML sama orang gimana"ucapku

"Ya gpp yank hehehe. Yang penting kamu lapor ja yank, asal cinta kamu aja jangan kamu bagi ke orang lain"ucap Dimas

"Dasar cowok aneh kamu. Kamu jangan nyesel ya kalau aku tiba-tiba berubah"ucapku

"Iya aku nggak akan nyesel. Sebelum kita menikah aku ingin kita bebas melakukan apapun yang penting aku berkomitmen untuk menikahimu Tiara, jujur saja kamu adalah satu-satunya wanita yang aku cintai. tapi kalau udah nikah kita harus tetap setia ya"ucapnya

"Terserah kamu deh. Apa jangan-jangan kamu udah nakal duluan ya"ucapku

"Hehehe, udah ah jangan di bahas"ucapnya


END CHAPTER VII
Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar