"Nona Clara Amesiapa....? " Panggil waitress tempat ngopi disudut Mall
yang sengaja salah memanggil nama pemesannya, "Nona Clara Amesiapa...?"
Panggilnya lagi.
"Clara Amelia Om... Budek ya...?" Celetuk Clara mengkoreksi.
"Iya... Clara Amelia nan manis..." Senyum waitress itu lebar-lebar
sambil mencuri pandang kearah customer cantik yang ada dihadapannya,
"Satu Vanilla Latte... Dengan ekstra SUSU...." Tambah waitress itu yang
sengaja menekankan kata susu kepada Clara yang kebetulan mengenakan
kemeja dengan tiga kancing baju yang sengaja ia lepas.
"Ngapa liat-liat...?" Ketus Clara sambil mengetuk-ketukkan jemari lentiknya kemeja bar.
"Hehehe... Nggak ada apa-apa kok Non... Silakan... Ini pesanannya..."
"Dassar mesum...." Tutup Clara yang kemudian menyambar minuman pesanannya.
"Ceileh Neng... Jutek amat mukanya....? Lagi mens yak....?" Ucap Karnia
membuka topik ketika Clara sambil berjalan menuju meja kosong di ujung
ruangan
"Nggak... Tuh abang mesum selalu salah manggil nama... " Susul Clara disampingnya.
"Hihihi.... Biasa kali Say... Itu emang ciri khas pelayan kopi disini... "
Senin sore, adalah waktu yang tepat untuk nongkrong di mall dekat
rumah. Seperti biasa, Clara bersama Karnia sengaja meluangkan waktunya
untuk sekedar berjalan sore sembari windows shopping.
"Hei Clara...? Clara Amelia...?" Panggil Karnia lagi sambil
melambai-lambaikan tangannya kewajah sepupunya, "Kamu kenapa sih Say…
Kok perasaan dari dateng tadi... Kerjaannya ngelamuuuuun aja…? Ntar
kesambit loh..."
"E...Ehh... Engga kok... "
"Halaaah..... Bohong..."
"Beneran... Aku nggak kenapa-napa..."
"Clara Amelia tersayangkuuuu... " Panggil Karnia imut dengan nada
khasnya, "Mulut kamu mungkin bisa berkata tidak.... Tapi... Mata kamu
mengatakan hal yang lain... Ada apa sih cantik...? Cerita dong..."
"Emang keliatan ya kalo aku bohong.....?"
"Clara... Please deh.... " Ucap Karnia sambil memutar matanya keatas,
"Kita berteman udah hampir seumur hidup.... Jadi..... Semua tingkah
lakumu udah aku hafal....."
"Hhmmm...... Iya juga sih..."
"Jadi... Ada apa nih...? Kamu punya masalah apa...?"
"Nnggg...... Sebenernya sih bukan masalah.... " Jelas Clara, "Cumaaannn..."
"Cuman apa...?" Potong Karnia, "Cerita dooong..... Nggak biasanya
seorang Clara yang ceria tiba-tiba menjadi diem seperti ini Say… " Ucap
Karnia sambil mengusap pipi Clara, "Habis liburan panjang kok malah jadi
sering bengong-bengong seperti itu…?"
"Pinjem chargernya dong Say... Hape aku udah lowbet nih..." Ucap Clara tak langsung menuruti permintan Karnia.
"Bentar... " Kata Karnia yang kemudian meletakkan tas kecilnya diatas meja lalu mengaduk-aduk isinya
KLUTUK.
Sebuah benda kecil berbentuk bulat agak lonjong dengan kabel tipis kecil
ikut tertarik keluar dan terjatuh dari dalam tas Karnia. Terpantul
beberapa kali dan menggelinding lucu sebelum akhirnya berhenti tepat
didepan Clara.
"Hei... Benda apa itu Kar...?" Sahut Clara yang buru-buru menyambar benda aneh yang ada didepannya.
"Ups... Hihihi...." Jawab Karnia dengan tawa renyahnya.
"Apaan ini Say...?" Tanya Clara lagi, "Bentuknya kok lucu banget....?"
"Masa kamu nggak tahu itu apaan...?"
"Enggak.... Emang ini apaan sih...? Kok agak empuk-empuk gini....?"
"Itu........ Dildo aku..."
"Dildo..... ?" Tanya Clara heran.
iya itu dildo.
Iddiiiiiiihhhhh.... Iiiiiiiiihhhhsssss.... " Kaget Clara telat sambil
buru-buru meletakkan kembali benda bulat lucu itu keatas meja, "Dildo
khan alat yang buat..... Iiiihhhsss..."
"Buat apa coba...?" Goda Karnia, "Kaya kamu ngerti aja.... Hihihi...."
"Aku ngertilaaaah.... Dildo khan alat buat... Ngggg.... Buat
gituanlah.... Nyolok-nyolok memek...." Jawab Clara bingung
menjelaskannya,
"Hihihihihi... Kenapa kamu geli gitu Say....? Dildo aku ini bersih keleeeusss......"
"Iiiihhhsss walau bersih... Tetep aja... Geli megangnya..."
"Geli...? Ah sotoy kamu Say...Emang kamu pernah make...?"
"Ya enggak sih... Cuman... Udah ah... Buruan masukin lagi ke tas.... Ntar kelihatan orang...."
"Hehehehe.... Biarin aja ah... Udah gedhe ini...." Jawab Karnia yang
alih-alih menuruti permintaan Clara, ia malah cuek. Membiarkan dildo
bulatnya tergeletak diatas meja.
"Emang kamu bawa-bawa dildo gitu buat apaan sih...?"
"Ehh.. Ehhh... Panjul.... Jangan ganti topik ya... Kita janjian disini
tadi mau ngebahas ceritamu tadi...." Ucap Karnia mengingatkan.
"Eeeh... Iyaaa... Lupa... Hihihihihi....." tawa Clara yang kemudian menyambungkan handphonenya dengan charger Karnia.
"ayo buruan cerita......" Pinta Karnia, "Kenapa... Seorang Clara Amelia
yang biasanya ceria... sehabis pulang liburan panjang kok malah jadi
sering bengong-bengong seperti itu…?"
Sembari mengutak atik handphone ditangannya, Clara kembali meraih gelas
kopinya. Ia menyeruput cairan hitam kecoklatan itu pelan sambil
memejamkan mata. menarik nafas panjang dan mulai berbicara.
"Karnia....." Bisik Clara pelan sambil celingukan melihat
kesekelilingnya. Setelah sekiranya aman, ia kemudian meneruskan
pembicaraannya, "Kamu pernah nggak sih..... Nnggg... Nngerasain....
Nggg... Yang Namanya sperma…?" Bisik Clara lagi.
"Haaaa...? Ngerasain sperma…?" Bingung Karnia dengan pertanyaan sepupunya, "Maksud kamu.... Ngerasain pejuh…?"
"Iya… Pejuh... " Jawab Clara singkat, "Kamu pernah nggak sih ngerasainnya…?" Tanya Clara malu-malu
"Nggg... Ngerasain seperti apa dulu nih...? Teksturnya... Baunya... Atau rasanya...? "
"Yaaaa semuanyalaaah....."
"Emang kenapa...?"
"Jawab aja sih... Pernah apa nggak...?"
"Pernah....."
"Pejuh siapa...?"
"Nnnngg… Pejuh sepupu aku… "
"Sepupu kamu...? Si Dicky.. Micko...? Atau Farhad.....?" Tanya Clara antusias.
"Hmmm..... Nggak penting sih... Emangnya kenapa sih Say…?"
Lagi lagi Clara celingukan memperhatikan lingkungan sekitarnya. Sebelum kemudian ia kembali berbisik.
"Kemaren..... Nggak tahu kenapa… Aku nyoba ngerasain pejuh Kak Ciello....." Bisik Clara pelan.
"Haaah...? Pejuh Kak Ciello...?" Kaget Karnia.
"Iya...." Jawab Clara lagi sambil menganggukkan kepalanya.
"Assssstaaagggaaa… Claraaa....? Kamu ngerasain pejuh kakak kamu yang
ganteng itu…? Kok bisa sih...? Emang kamu abis ngapain aja ama dia....?
Gimana rasanya Say…? Enak nggak...? Trus kok kamu bisa ngerasain…?
Uuuuuhhh..... Gimana ceritanya…?" Cecar Karnia gemas.
"Woi woi woi.... Sabar dong Neng... Sabar…"
"Cerita-cerita napa.... Kok kamu bisa ngerasain pejuh kakak gantengmu itu siiiihhhh...?"
Clara menatap kearah dildo yang masih berada didepan tempat ia duduk.
Menggoyang-goyangkan benda bulat lucu itu dengan ujung jari lentiknya.
Dan kembali bercerita.
"Jadi gini.... Sebelum aku nyicipin pejuh kak Ciello... Aku mau cerita dulu mengenai liburanku kemaren..."
"Hmmmm.... Oke... " Simak Karnia.
"Kemaren... Aku khan sedang berlibur ke villa bareng Papa dan Mama...
Naah... Kira-kira di malam ketiga... Pas bangun dari bobo siang... Aku
ngerasa ada yang lenget-lengket gitu di badan aku..."
"Haahh......?. Lengket gimana....?"
"Ya lengket..... Seperti habis kena muntahan...."
"Siapa yang muntah…? Kak Ciello...? Kok muntah sih...?"
"Aku nggak tahu... Pokoknya gara2 kecapekan berenang.... Aku bobonya
seperti orang pingsan... Sama sekali nggak sadar ama apa yang terjadi di
badan aku...."
"Bobo pingsan...? Dikasih obat tidur kali Say...?"
"Nggak tahu... Pokoknya yang jelas... Ketika bangun tidur...Aku ngerasa badan aku lengket semua..."
"Hhmmm... Dimana aja Say...?"
"Waaaaah... Banyak banget... Hampir disekujur badan aku..."
"Seeeeeriuuuuusssss...?"
"Iya..... Di tetek aku ada... Di perut aku ada... Di leher... Di
muka.... Sampe di rambut... Semua ada muntahan itu... Pokoknya pas aku
bangun... Badan aku berasa amis-amis gimanaaaa gitu..."
"Astaagaaa.... Banyak sekali itu Say... Emang kamu dimuncratin pejuh ama berapa puluh orang....?"
Clara mengangkat bahunya. Ia hanya mengambil dildo didepannya, menatap
seksama, kemudian meletakkan kembali dildo itu kembali ke posisi semula.
"Kenapa ama dildoku Say...? Kamu pengen nyoba..? Hihihi....." Goda
Karnia yang melihat sepupunya itu begitu penasaran dengan mainan
seksnya.
"Sumpah lengket rasanya... " Ucap Clara tanpa mempedulikan kalimat
Karnia, "Dan baunya ituloh... Ngeganggu banget... Mirip seperti bau
cairan pemutih..." Jelas Clara sambil menutup hidungnya.
"Hmmmm.... Trus....? Akhirnya...? Pejuh itu yang akhirnya kamu cicipin....?" Tanya Karnia
"Bukan.... Itu beda...." Jawab Clara.
"Beda...?"
"Iya.... Beda... Karena setelah itu... Pas tengah malam... Aku ama Kak
Ciello nggak sengaja ngeliat Papa ama Mama sedang begituan...." Lanjut
Clara bercerita.
"Haaaahhh....? Begituan…?" Heran Karnia, "Maksud kamu..... Ngentot....?"
"Ehh.... Iya..... Ngentot...."
"Wooww....... Kalian berdua ngitip Om Mike dan Tante Citra ngentot....? Dimana....?"
"Diruang keluarga...."
"Astaga... Berani bener dah.... Kok tumben mereka nggak ngentot dikamar...?"
"Hmmm..... Ya gitu deh..... Nggak tahu kenapa ya... Akhir-akhir ini...
Mereka suka banget ngentot di luar kamar.... Mana teriakan mereka
kenceng banget... Khan jadi bikin aku ama kak Ciello penasaran....."
"Woooooooww... Seriuuusss....? Trus... Trus...?" Tanya Karnia heboh.
"Yaudah... Akhirnya aku tonton deh bareng Kakak..." Jawab Clara.
"Nonton bareng.... Ck...Ck...Ck...." Jawab Karnia seolah tak percaya," Trus...? Pas kamu nonton... Kamu ikutan horny nggak....?"
Clara tak langsung menjawab pertanyaan Karnia. Ia menyempatkan diri untuk menyeruput kopinya lagi sebelum melanjutkan ceritanya.
"Hmmm... Kalo horny sih... Jelas horny banget..." Bisik Clara malu-malu.
"Hihihihi... Wajar sih kalo begitu...." Bela Karnia, "Trus Kak Ciello gimana...? Dia horny juga...?"
"Kalo si Monyet Buntung.... Kapan coba dia nggak pernah horny...? Dia
mah horny-man... Malahan saking horny-nya, ia sengaja ngocokin titit... "
"Kontol...." Koreksi Karnia
"Eehh.. Nnnggg... Iya... Ngocokin.... Kontolnya.... Tepat didepan muka aku...."
"Woooooowwwww.... Seee...Rrii... Uusss....?" Kaget Karnia dengan wajah melongo,
"Iya... si Monyet itu ngocok... Nggg... Kontolnya tepat dimuka aku...."
Jelas Clara, "Sampe-sampe aku bisa ngeliat urat-uratnya yang tebel
itu.... Ihhh... Serem banget deh bentuknya....."
"Waah Waaah Waaaaaaaaaahh..... " Girang Karnia sambil buru-buru
mengeluarkan handphone miliknya dan membuka galery photo penis Ciello
yang banyak tersimpan di dalamnya, "Kebayang deh.... Kak Ciello...
Ngocokin kontol besarnya ini didepan mukamu....?" Tambah Karnia sambil
menunjukkan photo-photo penis Ciello ke Clara.
"Ssssstttt.... Jangan keras-keraaassss....." Kaget Clara melihat rasa
penasaran Karnia yang begitu menggebu-gebu. Buru-buru meraih handphone
Karnia dan menyembunyikan layarnya dari pandangan orang disekitarnya.
"Eh iya maaf...." Jawab Karnia berbisik, "Kak Ciello ngocok kontol besar ini di depan mukamu....?"
"Iyaaa Karniaaaa.... " Jawab Clara risih namun penasaran juga melihat batang berurat milik kakaknya di layar handphone Karnia.
"Suuumpaaaah.... Pasti Horny banget tuh kakak kamu Say..... Sampe
kontolnya dikocok-kocok didepan muka adiknya...." Ucap Karnia sambil
memejamkan mata. Mencoba membayangkan kejadian yang terjadi dengan
sepupunya malam itu," Pasti seksi sekali tuh....".
"Seksi apaan...? Orang setelah itu... Dia ngecrotin pejuhnya di punggung dan muka aku....."
"ASTAGAAA..... Claaraaa....? Seeeerrrriiiiuuussssss...?" Pekik Karnia histeris.
"Ssssstttt...... Karniaaaaa.... " Tegur Clara.
"Ehh iya... Maaf-maaafff...." Ucap Karnia malu sambil kembali
memperhatikan gambar-gambar penis Ciello di handphonenya. "Pejuh yang
seperti ini Say....? Dimuncratin ke muka kamu...?"
"Iya... Mana pejuh dia buanyak banget Say... Sampe basah kuyup punggung aku kena semburan pejuh Monyet Buntung itu..."
"Wwooowww.... Astaga Ssaaay... Berani banget ya Kakak kamu... " Kaget
Karnia,"Trus...? Truss..? Kamu jilatin nggak tuh kontol dia...?"
"Jilatin...? Iiihhhsss... Boro-boro jilatin... Yang ada aku langsung
emosi... Jorok banget tauukk.... Rasanya lengket-lengket gitu...."
"Hihihihi... Kamu bener-bener polos banget ya Say... Trus kalo kamu
nggak jilatin tuh kontol... Gimana ceritanya kamu kok bisa ngerasain
pejuh kak Ciello....?"
"Ya gitu... Abis kak Ciello ngecrotin pejuhnya..... Aku buru-buru naik
kekamar buat ngebersihin badan.... Nah... Pas itu tuuuuhhh.... Nggak tau
kenapa ketika aku ngelap pejuh kak Ciello... Aku tiba-tiba langsung
penasaran ama rasa pejuhnya...."
"Hihihi.. ... Dasar Adik nakal..." Celetuk Karnia sambil mencubit pipi bulat Clara.
"Bukan gitu Karniaaa... " Tepis Clara pelan.
"Ya habis... Masa seorang adik penasaran ama rasa pejuh dari kontol
kakak kandungnya sendiri sih....." Goda Karnia lagi, "Trus akhirnya tuh
peju kamu jilat…?"
Clara mengangguk, "Ternyata... Rasa pejuh tuh aneh ya... ? Agak
asin-asin gitu... Trus… Kaya ada yuppy-yuppy-nya… Kenyal-kenyal jelly
gitu… "
"Tapi... Setelah dipikir-pikir… Ternyata rasanya lumayan juga
ya….Hihihi...." Cerita Clara yang tiba-tiba tertawa-tawa sendiri.
"Looohh....? Kok kamu malah senyum-senyum sendiri Say.... ? Kamu pasti suka ya…?"
Lagi-lagi Clara mengangguk, "Hmmm.... Belom terlalu suka sih.. Cuman
kayanya kalo kena semprot pejuh lagi… Aku jadi nggak sejijik dulu…
Hihihihi…
"Daaasaaaarrr...ADIK MESSUUUUMMMMM..... Bisa-bisanya sih suka ama pejuh
kakaknya sendiri…" Goda Karnia lagi sembari menggelitik ketiak Clara
dari seberang meja.
"Hihihihi.... Habisan… Rasanya lucu Kaarniiiaaaa… Nggak sejorok yang aku kira duluuu...."
"Padahal tadi bilangnya jorok banget.... Tapi pas udah tahu rasanya kok malah suka....?"
"Hihihi... Khan itu pas aku belom tahu rasanya Say...." Ucap Clara membela diri.
"Hehehe... Iya deh Iyaaa..... Trus….? Kamu jadi sange nggak pas kamu jilat tuh peju kak Ciello…?"
"Hmmm... Hihihihi… Dikit…" Ucap Clara malu-malu.
"Pantesaaann… Celana dalem kamu sampe basah gini Say....." Goda Karnia
yang entah sejak kapan sudah meletakkan ujung jari kakinya masuk ke
selangkangan Clara dan mentowel celana dalamnya.
"KAAARRRNIIIAAAA...." Kaget Clara ketika mendapati colekan jemari kaki
Karnia di vaginanya, "Ini kaki kamu kok iseng amat ya...? Iiihhsss...."
Tepis Clara ke kaki sepupunya.
"Hihihihi... Habisan aku heran.... Kok kamu tiba-tiba begitu tertarik dengan pejuh kakakmu sih Say..."
"Ya aku penasaran aja.... Gimana sih sebenernya rasa pejuh itu....?
Karena kalo aku liat difilm-film.... Kok banyak banget cewe yang demen
ngerasainnya..." Jelas Clara, "Ngejilatin lendir putih yang muncrat dari
ujung kontol cowoknya.... Bahkan yang aku juga heran.... Aku juga
sering ngeliat Mama minum pejuh Papa kalo pas Papa muncratin pejuhnya di
mulut Mama....."
"Hmmmm... Nggak anak... Nggak ibu... Sama-sama nakal ya... Hihihi...."
Colek Karnia lagi ke paha dalam Clara dengan ujung kakinya.
"Kaaarniiaaaa... Udah deeeh... " Tepis Clara lagi, sambil terus
memperhatikan dengan seksama photo –photo penis kakak kandungnya yang
banyak tersimpan di hanphone Karnia.
Sambil termenung, Clara melihati puluhan photo penis Ciello yang
tersimpan di handphone Karnia. Terdiam tanpa suara seolah sedang
memikirkan sesuatu.
"Clara...." Panggil Karnia ketika melihat Clara yang kembali melamun,
"Kenapa lagi Say...? Kok sepertinya ada yang kamu pikirin....?"
"Nggg....."
"Kenapa Say..? Ada masalah lagi...? Cerita dong Sayang....?"
"Kamu udah pernah ....Nggg.... " Ragu Clara ketika ingin menanyakan sesuatu.
"Ya...? Udah pernah apa...?" Ucap Karnia sambil melempar senyum lembut kearah sepupunya.
"Kamu udah pernah... Nggg... Ngentot belom Kar…?" Bisik Clara pelan.
"Wooooowwwww.... Pertanyaan berat tuh... " Kaget Karnia, " Emang kenapa kok kamu tiba-tiba nanya hal itu Say..? Kamu pengen…?"
"Nnnngg… Nggak tahu juga sih… " Ucap Clara malu-malu, "Soalnya...
Nggg...Ketika kemaren aku ngelihat Papa ama Mama sedang... Nnggg...
Ngentot... Kok sepertinya mereka ngerasa enak banget ya…? Trus pas aku
tanya kak Ciello.... Dia juga bilang kalo ngentot itu enak banget...."
"Emang kak Ciello udah pernah ngentot...?"
"Aku nggak tahu... Cuman dia bilangnya seperti itu.... Khan aku jadinya
penasaran Say..." Jelas Clara, "Emang bener ya....? Kalo ngentot tuh
seenak itu...?"
"Hehehehe.... Yang namanya ngentot... Ya pasti enak lah Say… Makanya banyak orang yang suka..."
"Nnnggg... Gitu ya...? Emang kamu udah pernah ngerasain.…?"
Mendapat pertanyaan Clara, Karnia hanya tersenyum.
"Kok kamu malah senyum-senyum gitu sih...? Kamu udah pernah ngentot apa belom Kar..?"
"Menurut kamu kira-kira gimana coba....?" Tanya Karnia.
"Ihhhssss..... Ya mana aku tahu.... Udah pernah apa belom Kar...?"
Karnia mengangguk
"SSSEERRRIIIUUSSS…?" Kaget Clara, "Beneran kamu udah pernah...?"
Karnia kembali mengangguk
"WWOOOWW.... Sejak kapan Kar...? Kok aku nggak penah tahu...?"
"Kasih tahuuu nggak yaaa...?" Goda Karnia sambil berlagak berpikir.
"Iiihhhss Karniaaaa.... Serius niiihhh.... Ceritain dooong....Sejak kapan kamu ngerasain hal ituuu...?"
"Hahahahaha.... " Melihat wajah dan antusias sepupunya yang begitu
penasaran, Karnia langsung tertawa terbahak-bahak, "Hahaha.... Sebegitu
pengen tahunya bu...?"
"Ayo cerita Karniaaa... Kasih taahuuu...."
"Hahahaha.... Aku udah ngerasain hal itu semenjak.... Hmmm... Setahun belakangan ini Sayang...."
"Ama siapa…? Si Theo...?" Tebak Clara
Karnia hanya tersenyum. Namun kemudian menggelengkan kepalanya.
"Si Derby...? Anwar...? Ricky... Marcel...?" Cecar Clara penasaran, "Kamu udah pernah ngentot ama siapa aja Karniaaa...?
"Hehehe.... Jangan kaget ya.... "
Clara mengangguk,
"Nama yang kamu sebut tadi.... Aku udah pernah ngerasain kontol-kontolnya.....?"
"Haaaa...? Nggak mungkin..."
"Hehehhe.... Kalo ngga percaya... Tanya aja ama mereka..."
"Woooowww..."
Sejenak, Clara kembali terdiam. Tangannya kembali mempermainkan dildo yang ada dihadapannya,
"Padahal .... Kita sepantaran ya... Tapi kok sepertinya aku seperti
orang udik ya....? Kaya orang bego... Banyak nggak tahunya...
Ketinggalan jauh ama kamu Say..." Ucap Clara minder.
"Hehehe. Tahu tentang hal beginian mah nggak bisa dibanggain Clara cantikkuuuu..."
"Iya sih... Tapi paling nggak... Kamu udah pernah ngerasain rasanya ngelakuin begituan..."
"Ngentot...." Koreksi Karnia.
"Iya... Ngentot… Pasti kamu udah sering dapet enak ya Kar..?"
"Hahahaha... Kalo ngentot ama mereka-mereka yang masih muda.... Sama sekali nggak seenak seperti yang kamu pikirin Say..."
"Laaah? Kok bisa...?"
"Iya... Kalo ama mereka... Keburu-buru mulu... Nggak ada nikmat-nikmatnya..."
"Masa sih....? Lalu...? Siapa dong yang bisa kasih enak...?"
"Hehehe... baru satu orang dimana aku bisa ngerasain enaknya ngentot.... "
"Ama siapa Kar…?"
"Ama bokap... "
HAAH…?.. OM TITO…?"
Karnia menganguk…
"Loohhh...? Kok bisa…?" Heran Clara
"Ya bisalah…"
"Kamu diperkosa Kar...? Lamu dipaksa...?"
"Hahahaha... Ya enggak laah.... Dia khan ayah aku... Mana mungkin seorang ayah bakal menyakiti putri kesayangannya...?"
"Lalu...? Kok Om Tito bisa nidurin kamu...? Kamu pasti ngegodain dia
ya...? Mama kamu tahu nggak? Trus... Apa bedanya ngentot ama om Tito dan
ngentot ama mereka...? Ihhh sumpah.... Kok kamu nggak pernah
cerita-cerita sih...?" Serbu Clara dengan pertanyaan penasarannya
"Wow wooow wooow... Sabar Bu.... Sabar... Satu-satu nanyanya... Hehehehe..." Jawab Karnia berusaha menenangkan sepupunya.
"Eehhh.... Iya.... Aku cuman penasaran...."
"Tumben-tumbenan kamu penasaran tentang hal seperti ini Say.... ?
Kenapa...? Kamu pengen memekmu dientotin ama kontol Papamu juga ya...?
Hehehe...." Goda Karnia.
"Engaaaaakk.. Bukan gitu Karniaaaa...." Elak Clara, "Habisan... Semenjak
kejadian malam iu... Aku selalu kepikiran Say... Adegan persetubuhan
Mama ama Papa.... Selalu terbayang-bayang dipikiranku..."
"Bukannya kamu sering ngelihat mereka berdua ketika sedang ngentot....?"
"Iya sih... Cuman biasanya... Aku ngelihat mereka begituan dari jarak
jauh... Nggak sedeket kemaren... Nggak sejelas kemaren..." Jelas Clara,
"Kalo kemaren tuh... Aku bisa ngelihat jelas banget... Gerakan mereka
berdua... Ngelihat kontol Papa keluar masuk mulut Mama... Keluar masuk
memek Mama... Sampai ngecrotin liang kewanitaan Mama... Aku bisa lihat
dengan jelas Kar.... Bener-bener jelas...." Jelas Clara bersemangat.
"Kontol Papamu pasti gedhe ya Say...?" Tanya Karnia.
"Banget... Gedhe banget...."
"Gedhe mana ama kontol Kak Ciello...?"
"Ngggg... Sepertinya sama deh... " Ucap Clara mencoba mengingat ingat,
"Cuman karena aku belom pernah ngebandingin secara langsung... Kayanya
kontol Kak Ciello agak lebih gemuk sedikit..."
"Wuuuiiihh.... Kemaren berarti kamu bisa lhat jelas banget ya Say...? "
"Iya,,,, Jelas banget... Sampai-sampai... Aku bisa ngelihat... Memek
Mama yang berbusa karena sodokan kontol Papa... Setelah itu Mama
kelojotan... Mungkin karena ngerasain orgasme dari tusukan cepat batang
kontol Papa.... Wuiiihhh.... Pas Papa ngeluarin pejuhnya.... Pejuh Papa
sampe nggak tertampung semua di Memek Mama.... Sepertinya banyak banget
Kar.... Sampai akhirnya mereka berdua ambruk disofa karena
kecapekan...."
"Astagaaa... Kamu ngejelasinnya mendetail banget itu Say..."
"Makanya... Aku jadi penasaran... Seenak apa sih ngentot itu...? "
"Hehehe... Enak bangetlah Say... "
"Iya ya...?"
"Beneran... Kalo kamu nggak percaya... Cobain aja...." Goda Karnia
"Nyobain...? Ama siapa...? "
"Ama orang yang kamu sayanglah..."
"Hmmmm... Aku khan belom punya pacar...?"
"Ya kalo nggak... Ama Kak Ciello aja Say... Hihihi.."
"Gila.... Ama monyet buntung...? Ogah banget... " Jawab Clara geli kemudian kembali termenung
"Jadi gimana Say....? Kamu mau denger cerita aku nggak...? Gimana kok
aku sampe bisa ditidurin ama bokap...?" Tanya Karnia membuyarkan lamunan
Clara.
"Eh iya... Mau mau Kar... Mau banget...." Jawab Clara antusias
"Beneran....?"
"Iyalah... " Jawab Clara dengan mata penuh rasa ingin tahu.
"Oke....Aku bakalan ceritain semuanya asal.... " Tiba-tiba Karnia senyum penuh syarat.
"Asal apa....? "
"Asal.... Dildo aku yang imut ini... Boleh main-main kedalam memekmu...." Jelas Karnia.
"Haaa,,,,? Idih... Ogah ahhh..." Tolak Clara
"Hhehe... Yaudah... Kalo gitu... Aku nggak mau ceritain..."
"Iiihhhhsss Karniaaaa... Masa harus seperti itu siiihh...?"
"Iya.... Kalo kamu mau pake.... Aku ceritain gimana awalnya aku dientot
ama bokap aku... Tapi kalo kamu nggak mau pake... Yaudah... Kita ngobrol
hal lain aja...."
"Iiihhh... Karnia... Kok tega banget sih kamu Say... Khan cuman cerita
doang... Emang kenapa sih aku harus pake nyobain dildo kamu..?"
"Hehehe... Biar sekalian kamu bisa ngerasain..... Enaknya dientot tuh
seperti apa... "Jelas Karnia, "Eeh iya... Kamu udah pernah masturbasi
belom...?"
"Masturbasi... Nggg... Cuman sekedar ngeraba2 aja sih..." Jawab Clara malu-malu.
"Berarti...? Kamu belom pernah dapet orgasme dong...?"
Clara menggeleng.
"Seeeppp.... Pas banget tuh... Kalo gitu... Kamu harus bener-bener nyobain ini alat..." Ucap Karnia sambil tersenyum lebar
"Nyobain dimana...? Disini...?"
"Hehehe.. Ya iyalah... Disini...."
"Gila... Nggak mau aaahh.... Banyak orang disini Karniaaaa....." Ragu
Clara sambil celingkukan memperhatikan kondisi disekitarnya.
"Nggak apa-apa... Biar ceritanya semakin seru Claraku Saayaaang...."
Tantang Karnia, "Gimana...? Mau denger cerita aku nggak...? Ntar kebutu
bokap dateng ngejemput nih..." Tanya Karnia sambil meletakkan dildo
miliknya ke telapak tangan Clara.
"Mau sih... Cuman masa harus seperti itu...?" Tanya Clara yang tak hentinya celingukan khawatir.
"Ya terserah kamu sih Say... Aku cuman pengen berbagi pengalaman aja sih... Sekalian biar kamu tahu gimana enaknya orgasme..."
"Nggg... Gimana ya...?" Bingung Clara sambil menimang-nimang dildo ditangannya.
"Udaaah.... Masukin aja dildonya ke celana dalem kamu,.. " Saran Karnia,
"Kalo kamu takut ketahuan ama orang-orang... Tenang.... Dildo itu emang
diperuntukkan untuk dipake ditempat umum kok... jadi mereka nggak
bakalan ada yang tahu kalo kamu pake tuh sextoys... Hihihi... "
"Ngggg....Jadi ini buat masturbasi ditempat umum.... ?" Bingung Clara
yang terus mempermainkan dildo itu ditangannya. Memutar-mutarnya pelan
sembari terus memperhatikan ke seluruh penjuru cafe.
"Iyaaaa Sayangkuuuu.....Ayo masukin Say... Tempelin aja didepan memek kamu...." Pinta Karnia, "Apa perlu aku contohin dulu...?"
"Ngggg..... Tapi....? Ntar kalo dildonya keterusan masuk memek gimana?
"Nggak bakalan... Dia cuman bakal ngegelitik itilmu aja kok..."
"Beneran nih...?" Tanya Clara memastikan sambil menurunkan tangannya kebawah meja.
"Iya....."
Dengan mata yang terus mengawasi keadaan sekitar, Clara membuka kedua
pahanya. Menarik roknya hingga kepangkal paha dan menyisipkan dildo
bulat itu melalui lubang bawah celana dalamnya. Dengan hati-hati, gadis
manis itu meletakkan benda bulat mirip telur itu tepat didepan bibir
vaginanya. Setelah itu, ia kembali merapikan roknya.
"Beneran Kar...? Ini dildo nggak bakalan masuk ke dalem memek...?" Tanya Clara memastikan.
"Ya kalo masuk... Tinggal dikeluarin lagi aja Say... Hihihi..."
"Iiiiihhhs Karnia... Serius niihhh... Kalo masuk khan bisa ilang perawan aku...?"
"Hahaha... Ya jangan dalem-dalem masukinnya Say..." Melihat kebingunggan
di wajah sepupunya, tawa Karnia meledak, "Hahaha....Cukup ditempelin
aja deket itil kamu aja Say jangan terlalu masuk ke lubang memekmu.."
"Ssssttt.. Karnia.... Jangan keras-keras ngomongnyaaaa...." Malu Clara.
"Hehehe.... Ssini sini... Aku tarohin...."
"Nggak-ngaak.. Enggak perlu.... Aku bisa sendiri... " Ucap Clara yang
setelah beberapa saat, berhasil menempatkan dildo itu tepat diposisinya.
"Hihihi... Jari kamu sampe basah gitu Say...? Kamu pasti sekarang udah
horny banget ya...?" Goda Karnia yang melihat jemari Clara ketika baru
keluar dari celana dalamnya.
"Ya gimana nggak basah kalo sedari tadi... Ngubek-ubek celana dalam buat naruh dildo sialan kamu..."
"Hehehe... Bentar lagi juga kamu bakalan ngerasa enak Say..." Balas
Karnia sambil mengeluarkan sebuah remote kecil dari dalam tasnya. Lalu
menekan tombol mungil yang tersusun rapi disana.
DRRRTTTT..... DRRRTTTT..... DRRRTTTT.....
"Oohhh.... Karnia... Kok dildonya berasa bergetar...?" Tanya Clara kaget
"Hihihihihih... Nikmatin aja Say..."
DRRRTTTT..... DRRRTTTT..... DRRRTTTT..... DRRRTTTT.....
"Oooohhh..... Karnia.... " Lenguh Clara yang langsung meremas tangan
sepupunya erat-erat, sembari terus berusaha duduk senormal mungkin.
DRRRTTTT..... DRRRTTTT.....
"Enak nggak Say..?" Tanya Karnia yang terus menekan-nekan tombol kecil di remote kontrolnya.
DRRRTTTT..... DRRRTTTT..... DRRRTTTT.....
"Oohhh... Geli... Banget....." Jawab Clara dengan wajah yang sudah
memerah karena tak mampu menahan rasa geli yang menggelitik klitoris
mungilnya.
DRRRTTTT..... DRRDTTTDEETTT... DRRDTTTDEETTT... DRRRDDDTTT.... DRRRTTTT.....
Karnia menekan tombol lain, membuat getaran dildo di vagina Clara semakin bervariasi. Juga bergetar semakin kencang.
"Oooooohhhhh Karniiiaaaaaa.. Pelan pelaan.... Rasanya gelii bangeeet... “
Lennguh Clara dengan mata mendelik-delik. Tubuhnya sesekali ikutan
menggigil gelisah dan tak dapat diam. Pantatnya juga kelojotan kekiri
kenanan menahan rasa geli yang menggelitik vaginanya.
“Hehehe... Nikmatin aja Say... Nikmatin...”
DRRRTTTT..... DRRDTTTDEETTT... DRRDTTTDEETTT... DRRRDDDTTT.... DRRRTTTT.....
“Ssshhh... Ooohhh... Terus…? Ooohhh… Ceritanya mau kapan Nyeeet...” Lenguh Clara dengan nada lemas keenakan.
“Eh iya…. Lupa…. Aku keasyikan liat muka mesummu sih… Hihihihi…” Kekeh
Karnia beralasan, “Waktu itu... Kira-kira setelah ujian akhir semester
kemaren...”
DRRRTTTT..... DRRDTTTDEETTT...
“Aaahh… Waktu liburan panjang kemaren..? Ssshhh... Ooohhh.... “ Tanya Clara berusaha mengabaikan rasa geli di bibir vaginanya.
“Hihihi... Iya Say….”
“Ooohhhh.... Terus terus....? Ssshhhh….”
“Kamu inget Ega nggak…?”
“Ssshh... Hmmm…. Ega…? Ehhmmmhh... Dia pacar kamu pas masih di SMP khan? Yang anak SMA itu khan..? Ooohh.. Gelinyaaa….”
DDRRRTTTT..... DRRDTTTDEETTT... DRRDTTTDEETTT... DRRRDDDTTT.... DRRRTTTT.....
“Hihihi Enak ya Say…?” Goda Karnia, "Sambil remes tetek makin enak loh Say...."
“Ehhmmhh... Iyaahh Enak banget Kar..." Lenguh Clara yang tanpa berpikir
panjang, langsung meremasi kedua payudara besarnya, "Cuman…
Ehhmmmhh....Lama-lama kok... Ssshhh....Memek aku berasa jadi pengen
pipis ya… ? Sssshh… Ooohh… Eehhmmmmhhh….Ini Ehhmhhh...... Ooohhh... Enak
banget Kaarniakuuu....” Tambah Clara dengan pantat yang terus-terusan
bergoyang, kekiri-kekanan, maju dan mundur.
DDRRRTTTT..... DRRDTTTDEETTT... DRRDTTTDEETTT... DRRRDDDTTT.... DRRRTTTT.....
"Sumpah... Rasanya... Bikin memek aku nyut-nyutan.... Enak banget ini
karnia..." Racau Clara yang sekarang sudah tak mempedulikan gerakan
tubuhnya. Berulang kali mulut seksinya menganga, terbuka lebar dengan
mata merem melek keenakan ,"Ooohhhh..... Aku beneran pengen pipis ini
Say... Ooohh..."
“Hehehehe… Bagus itu Sayang... Itu normal… Jangan ditahan-tahan kalo pengen pipis…”
DDRRRTTTT..... DRRDTTTDEETTT... DRRDTTTDEETTT... DRRRDDDTTT.... DRRRTTTT.....
“Oooohh… Gila… Bisa basah disini ntar kalo aku pipis…”
“Percaya deh… Pipis ini bakalan enak…”
“Sssshhh….. Terus-terus…Oooohhhh..... Ceritanya gimana lagi…?”
“Iya... Bener… Si Ega… Cowok aku yang udah SMA… Anak mesum yang kaya
raya... Walau dia bukan cowok yang nakal... Tapi dia yang membuatku
selalu kecanduan akan seks….Dialah cowok yang mengajariku cara
berciuman… Remes tetek… Hingga masturbasi…”
“Ooohhh… Ega si GURU SEKS ya… Hihihi….. Ooohhh…. Karniaaa… Makin lama
kok dildomu berasa kaya ngenyot memek aku yaaa...? Sssshh... Ooohhh...
Kok berasa makin enaak gini siihhh….…?”
“Hehehe… Kalo gitu aku kencengin lagi ya Say….
DRRDTTTDEETTT... DRRDTTTDEETTT... DRRDTTTDEETTT... DRRDTTTDEETTT...
"Ooohhhh Karniaaa... Aku beneran pengen pipis iniiihhh.... Sssshhh... Ooohh.... Ooohh.... Ooohh...."
"Yaudah Sayang... Pipisin aja....."
DRRDTTTDEETTT... DRRDTTTDEETTT... DRRDTTTDEETTT... DRRDTTTDEETTT...
"Ooohhh... Aku nggak tahan lagi Say.... Aku mau pipis nih... Ohhh... Aku
mau piipppisss.... Piipppiiissss... Piiiipiiiiissss....."
Home
Cerita Eksibisionis
Keluarga Citra
Penulis Lain
Cerita Eksibisionis Keluarga Citra : Kisah Keluarga Bahagia - Bagian 17 | Cerita Nakal Sore Hari...
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar