Cerita Eksibisionis Nanik Hartini : Belajar Eksibisionis Dari Anak Kost 2

setelah kejadian malam itu, aku jadi sering nervous bila ketemu ma edo, aku jadi salah tingkah sendiri, tapi tetap aku tutup2i pesaan ku ini. dan edopun sepertinya juga biasa-biasa aja, sepertinya iapun tidak curiga ma aku, karena setelah pagi, sudah tidak kulihat lagi ceceran sperma edo di kaca dapurku, karena setelah itu hujan turun sampai pagi, jadi mungkin sudah tersapu oleh air hujan.

Entah karena terbawa perasaan atau pikiranku sendir, setiap melihat edo, sepertinya aku bukan melihat edo seperti biasanya, yg aku lihat adalah edo yg masih telanjang bulat, jadi kadang aku masih terbawa perasaanku dan ini sering membuatku tertegun atau tersipu sendiri bila melihat sosok edo dari jauh. apakah aku sudah terobsesi oleh kelakuan edo??? entahlah, tapi aku jadi bingung dengan diriku sendiri yg sering ngelamun dan malu2 sendiri bila melihat edo.
Entah kenapa kejadian2 ini begitu melekat di benaku, dan sulit sekali aku hindari, dan aku jadi sering membayangkan terus tubuh edo yg telanjang dengan penis yg tegang berdenyut.

Sehingga pagi ini setelah semua anak kost pergi, dan kurasa sudah sepi, aku masuk ke kamarku, kulepas dasterku, kemudian BHku, dan terakhir CDku, kurebahkan tubuhku terlentang di kasurku, kubelai-belai sendiri tubuhku yg senditif, tanganku terus bergerak menelusuri tubuhku sendiri, aku mendesah perlahan dan mataku kupejamkan meresapi nikmat rangsangan yg kubuat sendiri, vaginaku berdenyut, cairanku sudah mulai membasah di bibir vaginaku, putingku sudah sensitif dan tegang.

kuambil guling ku yg besar dan kupeluk erat banget agar semua bagian tubuhku yg depan dapat tertekan kuat ke guling, dan rasanya nikmat sekali, sambil kupeluk erat gulingku, aku mulai berguling-guling ke kiri dan kekanan, ough, aku membayangkan memeluk suamiku, tapi kenapa bayangan edo terus yg keluar dalam benakku.

aku merasa memeluk tubuh telanjang edo, nafsuku semakin bergelora, sentuhan2 nikmat guling dan tubuh bugilku semakin membuatku mabuk dengan nafsu. akhirnya kulepas pelukanku pada gulingku, aku duduk diatas guling seperti posisi WOT (woman on top) , kuremas kedua susuku, dan kumaju mundurkan pinggulku diatas guling agar vaginaku bisa tergesek-gesek, cairannya sudah membasahi gulingku, sehingga semakin licin dan nikmat, setelah hampir 3 menit, kenikmatanku bener2 sudah pada puncaknya, kutekan dengan kuat kedua susuku, kurapatkan kedua kakiku dan menekan vaginaku kuat2 pada gulingku, pinggulku mengencang dan ough, aku orgasme...... pinggulku bergetar beberapa detik dengan kencang. hmmm....nikmat sekali.

Tak terasa karena lelah bermasturbasi aku tertidur dengan masih telanjang dan posisi memeluk guling. entah berapa lama aku tertidur, ketika kubuka mataku, aku kaget sekali, karena kulihat edo yg sudah telanjang bulat sedang menutup pintu kamarku dari dalam, jadi posisi edo yg telanjang sedang membelakangiku dan menutup pintu kamarku, sehingga dia tidak menyadari kalo aku sedang terbangun.

posisiku yg masih telanjang menghadap ke pintu dan memeluk guling, kepalaku yg berada antara guling dan tangan membuatku agak tenang, karena mungkin dengan posisi seperi ini edo akan melihatku masih tertidur, walau sebenarnya aku sudah bangun dari tidurku. pada posisiku ini kaki kiriku selonjor lurus, dan kaki kananku diatas guling, sedang tanganku yg kanan memeluk guling dan menutupi sebagian kepala, sehingga dengan mata yg agak terbukapun, edo tidak bisa melihat aku bangun apa masih tertidur, ditunjang ruangan kamar yg agak gelap karena emang jendelanya masih aku tutup dan pintu kamar yg ditutup oleh edo.

Mungkin sewaktu aku tertidur dalam keadaan telanjang tadi edo masuk ke rumahku dan mencariku, karena tidak ada, mungkin dia mencariku ke rumah induk ini, dan melihatku tertidur dalam keadaan bugil, dan sewaktu tertidur tadi aku emang lupa menutup pintuku secara rapat. tapi kenapa dia sudah telanjang, apakah sudah dari tadi dia melihatku? aku masih bingung dan penasaran, dan kenapa dia begitu berani masuk ke kamarku sambil telanjang dan menutup pintu kamarku, apa yg mau dilakukannya? perasaanku bener2 berkecamuk antara takut diperkosa dan penasaran oleh nafsuku sendiri.

Kulihat edo dengan pelan menutup pintu kamarku, kemudian dia berjalan hati2 mendekatiku, seperti sebelumnya, kulihat penis edo yg sudah tegang sekali dengan urat2 yg menonjol biru dan kepala penis yg licin oleh cairan bening yg keluar dari lubang kencingnya, penisnya berdenyut ketika dia berjalan mendekatiku. jantungku ikut berdegup kencang seirama denyut penisnya. karena sudah pernah mengalami hal ini, walaupun masih membuat jantung dan perasaanku berkecamuk, aku sudah bisa mengontrol emosiku sendiri, sehingga aku mungkin terlihat tenang dan normal seperti orang yg tertidur pulas. kulihat tubuh edo yg bergetar karena melihatku dalam keadaan telanjang bulat, pasti dia bisa melihat seluruh tubuhku, terutama yg sisi kanan, karena posisiku yg miring kekiri. kulihat edo hanya berdiri di sisi ranjangku, dan tidak berusaha naik keatas, kedua tangannya menyangga di sisi ranjang, sedangkankan tubuh dan kepalanya membungkuk mencoba mengamati tubuhku dari dekat. Edo tampak mengitari ranjangku, pandangannya terus memelototi tubuh telanjangku.


kemudian edo berhenti tepat di bawah kakiku, matanya melotot melihat tubuh bawahku, karena dengan posisi kaki kananku yg diatas guling dan kaki kiri yg lurusmembuat belahan pantat dan garis vaginaku yg dipenuhi jembut pasti kelihatan dengan jelas. jantungku bener2 berdesir. edo mulai mendekatkan kepalanya untuk melihat lebih jelas pada bagian itu, sampai2 deru nafasnya yg berat bisa kurasakan pada kaki kiriku. kurasakan nafasnya yg berat, membuat ku merinding dan berdesir. aku mencoba bertahan agar vaginaku tidak melembab, kutahan sekuat tenaga gejolak birakiku sendiri, agar vaginaku tetap kering, sehingga tidak membuat edo curiga dengan kondisku ini.

tangan kanan edo sudah mulai memainkan penisnya, dan tangan kirinya masih menyangga tubuhnya. sebenarnya aku sudah bener2 bernafsu dan terangsang melihat edo dalam keadaan telanjang bulat dengan penis yg sangat tegang dan licin. tubuh edo bener2 terlhat sexsi bagiku, dengan perawakan yg tinggi dan agak kurus, pantatnya begitu indah menyembul agak gemuk, tubuhnya yg bersih, dan yg bener2 membuatku bernafsu adalah pinggangnya yg menampakkan garis antara pinggang luar melengkung kedalam sampai pada pangkal paha, sehingga terlihat seperti segitiga yg ditengah bawahnya adalah penisnya dengan sedikit jembut yg tampak lurus2 dan masih tipis.

begitu jelas kulihat garis2 di tubuhnya, begitu kencang seluruh tubuhnya, begitu keras penisnya, begitu indah, khas anak2 remaja tanggung. kenapa dia bisa begitu bernafsu melihat tubuhku yg sudah berkepa 3 ini? aku sendiri masih heran, padahal dia kan bisa mencari wanita2 yg lebih cantik dan montok yg seusianya, tetapi kenapa harus aku yg dia jadikan bahan bermasturbasi? apa kelebihan tubuhku dibanding cewek2 seusianya yg jelas2 masih kencang segalanya.

Tiba-tiba aku mempunyai ide yg bener2 mebuatku exercise, aku pengin membuatnya tanggung, tersiksa dan tergoda. Mula2 aku geliatkan kakiku dan pinggulku agar kakiku yg kanan lurus sejajar dengan kaki kiriku, sehingga membuat vaginaku tak terlihat, dan aku agak mengeluarkan suara… oughh…..khas orang yg akan terbangun dari tidurnya, kulihat edo langsung bereaksi atas gerakku ini.

ia dengan kaget dan spontan langsung beringsut mundur sambil menutupi penisnya dengan kedua tangannya, hmmmm….kena dia, setelah itu aku dengan ekspresi masih tertidur agak kubalik tubuhku menelentang dan kurentangkan kedua tanganku keatas sambil menguap lebar dan agak keras layaknya orang yang akan terbangun dari tidurnya, otomatis dengan posisiku ini kedua payudarakupun ikut tertarik keatas dan dari celah mataku yg terbuka sedikit, edo tampak ketakutan dan bingung dengan kondisiku yg menurutnya akan terbangun. Tampak edo terlihat sangat khawatir dan bingung, matanya mencari tempat aman untuknya bersembunyi, tampak pandangannya mengarah pada kolong tempat tidurku yg selanya kira2 setinggi setengah meter, dengan terburu-buru langsung dia masuk ke dalamnya.

Begitu edo telah masuk ke dalam kolong, aku dengan pura2 terbangun dari tidurku, sambil berekspresi seperti orang menguap dan mengeluarkan suara berguman, agar edo tahu kalo aku memang terbangun. Di dalam kolong tempat tidurku mungkin sekali edo sangat2 ketakutan kalau sampai ketahuan aku dia ada disana dengan keadaan telanjang bulat. Dalam pikirannya pasti edo takut kalo sedang berbuat tidak senonoh kalau sampe keberadaannya diketahui olehku.

Dari sini aku tahu kalo rencana awalku sudah berhasil, sebenarnya aku hanya berspekulasi saja, dan ternyata memang edo masih bisa menjaga martabatnya, karena bisa saja pas aku bangun dia tidak bersembunyi, tetapi malah langsung memperkosaku, kal ini kan bisa saja terjadi, kalo edo memang mempunyai maksud jahat.

Dengan pelan aku turun dari tempat tidurku dan tidak berusaha memakai dasterku atau dalemanku, aku ingin mempermainkan edo yg ada dikolong bed ku, karena aku tahu, dari dalam kolong yg gelap itu, edo bisa leluasa melihat keluar, apalagi kalo dikamarku lampunya aku nyalain. Dengan tenang dan seolah-olah tidak ada apa2, aku menuju ke saklar lampu dan aku nyalakan.

Byar….lampu menyala dengan terang, dan yg aku tahu pasti edo bisa melihat seluruh ruang kamarku dengan jelas, tetapi dari luar kolong bed ku hanya tampak gelap, karena hanya menyisakan sekitar 25cm antara lantai dan cover bedku untuk cahaya masuk kedalamnya.

Aku duduk didepan cermin riasku yg memang agak besar dan hanya berjarak sekitar 75cm dari lantai, dan kursinyapun memang tidak tinggi, mungkin hanya setinggi 70cm. kulirik jam dindingku, oh ternyata masih jam 11.30 siang. kemudian aku ambil sisirku dan mulai menyisir rambutku, kulakukan dengan pelan dan agak lama. Aku agak deg dan surprice banget waktu kulihat bayangan kepala edo yg kelihatnnya sedang mengarah ketempatku, atau mungkin memang dia sedang memperhatikanku dari dalam kolong itu.

Demi melihat ini, jantungku bener2 berdetak kencang, darahku berdesir hangat dalam tubuhku, dan yang aku tahu pasti edo sedang menatap tubuhku yg masih telanjang dari belakang, dan dia bisa melihat seluruh pantat dan punggungku dan diapun juga dalam keadaan telanjang dibawah bedku, hatiku bersorak membayangkan keadaan ini, dan mungkin sekali dibawah bedku, penis edo akan tegang sekali demi melihatku.

Otakku langsung berkerja, akan kubuat edo dag-dig-dug di bawah sana. Hmmm…. Seringaiku dalam hati, seperti seekor hewan buas yg menemukan mangsanya. Setelah kusisir rambutku, kuambil tali rambutku dan kutali rambutku sekenanya, kemudian aku berjalan kearah

alamariku, seakan-akan sedang memilih-milih pakain untuk kukenakan sehabis mandi, biarpun hari masih siang. Kulama-lamakan posisiku yg berjongkok membelakangi bedku dalam hal mencari pakaianku, agar edo bisa leluasa memandangiku dari sana.

ough
ough

Ough, kenapa akupun ikut terangsang dengan kelakuanku sendiri, padahal niatku adalah ingin menggoda dan merangsang edo yg ada di bawah bedku. Kenapa akupun terbawa arus ini, kenapa vaginaku mulai melembab dan tebal, dan kenapa putingku menjadi sensitive, aku jadi merinding sendiri karena keadaan ini.

Aku harus mengontrol diriku sendiri, karena aku tidak ingin hal ini cepat berakhir, aku ingin menyiksa edo lebih lama lagi dibawah sana. Setelah beberapa menit mencari baju2 dan daleman yg pas, aku ambil dan jadikan satu dan kutaruh diatas kasurku, kemudian aku berjalan kearah kamar mandi yg memang berada dalam kamarku yg letaknya dipojok kanan belakang kamarku, dan pintunya aku biarkan terbuka.

Kuhidupkan lampunya, dan kubuka keran air, buat ngisi baknya yg agak kosong. Aku mulai prosesi mandi seperti aku mandi pada umumnya, pertama-tama adalah aku ambil plastic penutup rambut, agar pas mandi rambutku tidak basah, kemudian kuambil air dengan gayung dan berjongkok menghadap keluar pintu kamar mandi dan tembus kearah bedku, tapi arah pandanganku kubuat seolah-olah dibawah bedku tidak ada apa2, dan memang dari posisi pandanganku aku tidak bisa melihat apa2 dibawah bedku, karena memang disamping bedku yg ukuran besar (320cm X 250cm), juga cover bedku yg menjuntai hampir kelantai, otomatis cahaya lampu hanya menerangi sebagian luarnya saja dan lorong di dalam gelap sekali, sedangkan kamar tidur dan kamar mandiku sangat terang sekali.

Setelah berjongkok, aku kangkangkan seikit kedua lututku, agar terlihat sensual dan merangsang edo yg ada dibawah sana, kemudian aku pipis, memang karena habis bangun tidur aku selalu pipis. Setelah selesai pipis aku ambil air yg ada digayung dan kuceboki vaginaku dengan sedikit mengusap-usapnya tapi dengan ekspresi yg kubuat senatural mungkin, terasa vaginaku yg licin karena terangsang.

Setelah pipisku selesai, aku ambil sikat dan pasta gigi buat gosok gigi, aku lakukan dengan agak membungkuk, tangan kiri menyangga ke dinding kamar mandi dan tangan kanan menggosok gigiku, otomotis dengan posisiku ini, payudaraku akan bergoyang-goyang kekiri dan kekanan seirama gerakan tanganku yg menggosok gigiku. Kubuat selama mungkin gosok gigiku, karena akupun juga merasa nikmat waktu kedua payudaraku bergoyang dan bersentuhan satu sama lain. Dibawah sana edo pasti terbelalak matanya melihat kedua payudaraku yg bergoyang-goyang dan mungkin sekali dia juga sambil bermasturbasi atau memainkan penisnya yg tegang, karena kelakuanku ini.

Prosesi selanjutnya sehabis menggosok gigiku adalah mencuci muka, ini kulakukan tidak begitu lama, karena kalo lama2 malah bikin mukaku panas dan kering. Hmmm…emang kalo abis cuci muka rasanya bener2 seger dan nyaman, selesai kucuci mukaku kuambil botol lulurku, kemudian aku duduk sejajar pintu dan menghadap keluar dikursi kecil yg ada dalam kamar mandiku, jadi dengan posisiku seperti ini edo bisa melihat seluruh tubuhku dari depan, dan bahkan bisa dengan jelas melihat kedua payudaraku dan vaginaku dengan posisi dudukku agak mengangkang karena memang kursi yg pendek dan kecil.

Aku mulai mengolesi tubuhku dengan lulur, kumulai dari atas, yaitu. tangan, dada, perut, punggung, pantat, paha dan kaki. kemudian kugosok-gosok agar daki2 yg menempel bisa terkelupas dan bersih, sehingga badan juga terasa ringan dan keset bersih. Aku lakukan ini dengan pelan2 dan meresapi, disamping agar bersih, ada kenikmatan yg kurasakan dari sentuhan tanganku sendiri, padahal biasanya perasaan ini tidak pernah ada, hanya karena aku merasa edo memperhatikanku sambil bernafsu dibawah bedku.

Hmmm…. Bahkan aku sedikit mendesah dan memejamkan mataku saat sentuhan2 tanganku menyentuh tempat2 sensitifku. Tapi mungkin desahanku tidak akan didengar edo, karena suara kran air, tapi mungkin dia bisa melihat ekspresi bibirku. Tanganku terus menggosok tubuhku dengan lulur, terasa licinnya lulur membuatku semakin nikmat dengan nafsuku dan sentuhan tanganku sendiri, kuusap beberapa lama kedua tanganku sampai kurasakan bener2 bersih dari daki, setelah tanganku selesai, berganti kedada dan perut, kululuri perutku dulu sampai kepinggang depan dan belakang, kugosok terus sampai bersih, kemudian tanganku mulai naik ke dada, dan… ough… aku merinding dan berdesir saat kedua tanganku mulai menyentuh kedua dadaku, dan desahkupun spontan keluar, aku bener2 merasa sebuah kenikmatan yg sensasional disana.

Begitu lama kedua tanganku menggosok dadaku dengan lulur, rasanya melayang, aku bahkan merasakan secara pelan dan intens orgasmeku akan datang, tetapi tiba2 aku tersadar, aku tidak boleh terlihat terbawa nafsuku, karena ada edo yg sedang memperhatikanku dari bawah kegelapan bedku. Dengan perasaan yg berat kupindah tanganku kearah punggungku yg atas dan menggosoknya dengan lulur, setelah selesai kubasuh tubuhku dengan air…ough… segarnya, terasa tubuhku yg ringan, segar dan bersih dan birahikupun agak teredam dan turun karena siraman air dingin di tubuhku.

Aku duduk kembali ke kursi kecil karena kedua kakiku belom aku luluri, kucolek lulurku kembali, kuoles ke kedua paha dan kakiku, kemudian kuratakan keseluruh kaki dan pahaku, kakiku aku lebarkan, walaupun vaginaku sangat basah oleh rangsanganku, aku tidak takut terlihat oleh edo, karena seluruh tubuhku juga masih basah karena siraman air, jadi basah pada vaginaku bisa tersamarkan. Entah apa yang edo bayangkan dan lakukan dibawah bedku, aku hanya menebak-nebak saja, dan hal ini membuat nafsuku naik kembali.

Mungkin sudah hampir satu jam aku menggoda edo, dan yg pasti edo sudah melihat semua bagian tubuhku, sampai pada hal yg paling aku tutupi dalam hidupku. Dan apa saja yg dilakukan edo dibawah sana? Yang pasti penisnya akan terus aku buat tegang dan selalu basah, dan jantung mudanya akan terus berdegup kencang dibawah sana dan membuat matanya terus terbeliak. Aku masih terus mengusapi kakiku dengan lulur, bahkan kadang satu kakiku aku angkat naik keatas dengan maksud gosokan lulurku bisa merata pada jari2 kakiku, sehingga membuat selakangku terbuka dan mungkin saja edo bisa dengan jelas melihat kuakan pada bibir vaginaku dan lubang pantatku.

Vaginaku benar2 sudah basah banget dan berdenyut-denyut dengan kelakuanku sendiri, bahkan kalo edo sudah berpengalaman dengan tubuh wanita, dia pasti tahu kalo putingku sudah mengeras dan sensitive. Karena satu kakiku kuangkat keatas dan tangan kiri memegangnya, dan tangan kanan menggosok membuatku hilang keseimbangan, dan membuatku terjerembab ke belakang, membuat kursi kecilku terlempar ke pintu kamar mandi, untung aku masih agak sigap, hingga kepalaku tidak membentur lantai kamar mandiku, saat kepalaku hampir menyentuh lantai sekilas aku bisa melihat posisi Edo di bawah kolong bedku.

Tampak edo tidur terlentang dengan kepala menghadap kekanan kearah kamar mandi, dimana aku berada, tangannya menyangga bawah tubuh dan pantatnya, karena mungkin sedikit menghindari hawa dingin lantai kamarku, penisnya tampak sangat tegang dan berdenyut, dan ough, kulihat secara samar2 ada ceceran seperma dimana-mana, terutama perut, dada, dan pahanya. Mingkinkah edo sudah mengalami klimaksnya tadi? Dan sudah berapa kali? Dan kenapa penisnya masih tampak tegang dan berdenyut? Aku bener2 kagum pada tubuh edo yang masih berceceran sperma, tapi kenapa dia tidak berusaha membersihkannya? Apakah dia takut ketahuan, kalo sampai spermanya tercecer dimana-mana? Atau karena emang dia tidak membawa apa2 dibawah sana dan tidak ada banda yg bisa membuatnya membersihkan spermanya sendiri? Entahlah aku masih bingung dan mulai tidak memperdulikannya. Dan akupun bangga pada diriku sendiri yg bisa membuat penis edo terus tegang biarpun sudah mengeluarkan spermanya.

Kurasa edo tidak menyadari pandanganku, karena memang kuarahkan hanya sekilas dan dengan ekspresi yg menurutku tidak ada apa2 di bawah sana, karena posisi edo masih seperti itu tanpa kelihatan kaget atau menggeser tubuhnya lebih kedalam. Dan aku sendiripun tidak berusaha bangun kembali, kubiarkan tubuhku rebah dilantai kamar mandi dengan kaki masih mengangkang lebar, kuteruskan acara luluranku pada kakiku, dengan tubuh rebah dilantai kamar mandi membuatku lebih mudah menggosok kedua kaki, dan otomatis sekali vaginaku dan belahan pantatku bisa sangat jelas dilihat oleh edo dibawah sana, karena posisi satu kaki ku yang terangkat keatas. Dan mungkin ini yang membuat edo paling surprice dan mendebarkan, karena menurutku seluruh bagian vagina dan pantatku akan terekspose dengan jelas, bahkan mungkin bagian2 dalam vaginaku yg edo sendiri belom pernah liat sebelumnya.

Kalo edo bisa mencermati, pasti dia tahu bahwa vaginaku akan terlihat licin oleh lendir nafsuku, karena memang berbeda kilatannya antara basah oleh air atau oleh lendir vagina. Kulakukan prosesi ini lebih lama dan kunikmati sensasinya dalam benakku, benar2 sesuatu yg membuat darahku berdesir, detak jantung yg terpacu, dan kedutan2 nikmat di vaginaku yg membuatnya semakin basah oleh cairan2 lubrikasiku sendiri. Terasa semakin nikmat saja bila kakiku semakin mengangkang, semakin terasa terekspose juga vaginaku. Ough…. Sebenarnya aku pun sudah tidak kuat untuk terus bertahan menahan gejolak birahiku sendiri, yg datang secara intens melalui pembuluh2 nadi darahku, bener2 sensasi yg selama hidupku belum pernah aku alami.

Aku ingin sekali segera menjamah vaginaku, dan meremas-remas kedua susuku, agar siksaan yg kubuat sendiri segera tuntas, tapi aku masih ingin menjaga martabatku sendiri di depan edo, dan aku juga masih ingin membuat anak itu mengalami pengalaman yg membuatnya tidak akan pernah dilupakannya seumur hidupnya. Tubuhku sudah bener2 melayang dan gemetar karena kelakuan sendiri, aku bahkan merasa lemas dan tak kuat lagi mengangkat kedua kakiku dengan tanganku sendiri, padahal posisiku sudah rebah dilantai, tapi karena besarnya nafsu dan rangsangan yg terus datang, membuatku mabuk.

Dengan hati2 kumiringkan kepalaku agak kekanan kuarahkan mataku kedalam kolong tempat tidurku, dan yang aku tahu pasti edo tidak bisa melihat kepala dan arah pandanganku, karena letak kepalanya ada di sisi kiri bagian tubuhku, dan yg bisa edo lihat pastinya hanya bagian bawah tubuhnya sampai sebatas pusar atau dada kiriku, karena bila dia agak mengangkat kepalanya, pandangannya akan terhalang oleh cover bed ku yg menjuntai. Kuamati dengan sekasama sambil agak memicingkan kedua mataku untuk bisa melihat kedalam dan beradaptasi dengan gelapnya kolong tempat tidurku. Setelah beberapa detik terus mengarahkan pandangan ke dalam kolong, secara perlahan mataku mulai bisa melihat jelas kedalamnya.

Kulihat tubuh edo yg agak miring kekanan menghadap kedalam kamar mandiku, aku hanya bisa melihat sebagian tubuh edo, karena terhalang oleh tubuh dan kakiku sendiri, tapi aku bisa melihat dengan jelas bagian perutnya sampai kakinya, penisnya masih tegang dan terus berdenyut, tangan kirinya mengusap-usap buah pelernya, dan mungkin satu tangannya menyangga kepalanya, karena tidak bisa kulihat tangannya yg kanan. Di badannya masih terlihat cairan2 kental sepermanya, sehingga membuatnya tampak seksi dan menggemaskan.

Tiba2 edo mengangkangkan kaki kirinya dan mengangkat lutut sampai kakinya keatas,

mungkin dipijakkannya kaki kirinya ke sela2 penyangga bedku. Begitu sexinya tubuh edo dengan posisi begini, denyutan2 penisnya masih terlihat dan yg pasti penisnya sangat2 basah licin dan mengkilap, mungkin disamping karena cairan yg keluar oleh nafsunya, juga oleh sisa2 spermanya sendiri yg tadi sudah keluar. Penis itu begitu indah dengan buah zakar yg menggantung tidak terlalu besar, kepalanya sangat merah, batangnya sangat keras, dan juga urat2 biru yg melingkari penisnya samar2 bisa aku lihat.

Aku begitu terpesonanya melihat tubuh telanjang edo, tanpa sadar beberapa detik tanganku yg terus menggosok kakiku agak terhenti antara kedua pangkal pahaku sendiri. Begitu nikmat tangan itu waktu berhenti disana, dan aku tidak ingin terbawa arusku sendiri, dan kukuatkan diriku sendiri untuk terus menggosok bagian2 kaki yg lain dengan posisi masih mengangkang. Pandanganku juga masih terus terarah kedalam kolong bedku, dimana edo berembunyi dengan tubuh yg telanjang dan penis yg mengacung sedang memperhatikan diriku.

Tangan edo terus membelai tubuhnya sendiri dari tadi, dan tanpa menyentuh penisnya sama sekali, sehingga penisnya terus berkedut-kedut dan mengeluarkan cairan pelumas karena terangsang. Tiba2 tubuhnya kembali terlentang, kedua kakinya dirapatkannya, tangan kirinya dengan kuat mencengkeram bagian bawah batang penisnya, sehingga membuat penisnya begitu tampak keras dan kaku, kepala penisnya tampak memerah sekali dan sangat tegang kencang, karena jepitan yg dilakukannya pada bagian bawah batangnya.

Kedua kaki edo tampak sekali merapat dengan kencang, pahanya menjepit buah pelirnya sendiri, lutut sampai jari kakinya tampak sangat kaku dan tegang. Dan dengan tiba2 tangan kiri edo yg mencengkeram bagian bawah penisnya dengan kuat mengocok keatas, pada saat, tangannya mengocok keatas, tubuhnya agak melengkung kedepan sangat tegang kaku, mungkin karena rasa nikmat yg tak terbendung, dan pada saat tangannya mengocok kuat kebawah, tubuhnya semakin melengkung kaku, kakinya semakin rapat menjepit, setelah mungkin 3x kocokan, dan tepat kocokan pada penisnya kebawah, dari kepala penisnya menyemburkan spermanya yg kental kearah atas dan mungkin saja akan sampai pada mukanya, karena kuatnya semburan sperma itu.

Edo terus mengocok penisnya dengan kuat untuk mengeluarkan semua cairan klimaksnya, bahkan mungkin semprotan yg dikeluarkan edo tadi lebih dari 7x dan banyak sekali. Cairannya banyak yg terjatuh di dadanya, mungkin mukanya juga, setelah semprotan2 yang kuat dari keluarnya sperma edo, masih beberapa kali yg keluar merembes diantara lubang kencingnya dan terus jatuh membasahi perut, jembutnya, pahanyan dan telapak tangannya sendiri, begitu banyaknya sperma yg dikeluarkan oleh edo, tubuhnya masih tampak kaku dan melengkung kedepan, dan entah, apakah kepalanya masih menghadap kearahku atau kearah penisnya, aku tidak bisa melihatnya, karena memang terhalang oleh tubuhku sendiri.

Mungkin ada hampir sekitar satu menit lebih edo kelojotan mengalami orgasmenya, begitu panjang dan sangat nikmat sekali kelihatnnya, dan begitu banyaknya sperma yg dikeluarkan oleh edo, padahal mungkin tadi dia sudah mengalami orgasmenya. Begitu kuatnya stamina yg dimiliki oleh anak muda ini, karena sekitar satu jam dia melihatku, sudah beberapa kali mengalami orgasme. Aku bener2 takjub dan kagum oleh sensasi ini.

Tanpa aku sadari, karena begitu terpana dan terpesonanya aku melihat deraan orgasme yg menimpa edo, jari telunjuk dan tengahku yg kanansudah masuk kedalam vaginaku, dan jempol ku sudah menekan dengan kuat klitorisku dari luar. Kedua pahaku mengangkang dengan lebar dan kedua lututku berada diatas samping kiri kanan perutku, sedangkan tangan kiriku memilin putingku yg kanan. Aku begitu kaget dengan kondisiku sendiri, ough… apa yg sudah aku lakukan, semoga edo tidak melihatku pada saat posisiku seperti ini, atau mungkin malah Edo mengalami orgasmenya karena melihatku dalam kondisi seperti ini.

Akhirnya dengan pertentangan yg sangat berat dalam hatiku sendiri antara menyelesaikan permainan ini dengan bermasturbasi atau menyudahinya dengan segera beranjak dari kamar mandi dan menyelesaikan mandiku, begitu banyak gejolak yg timbul dalam diriku. Ternyata disini harga diriku yg bicara dan mengalahkan segala nafsu dan sensasiku, dengan sangat berat hati dan malas aku mulai menyudahi permainanku sendiri, dengan masih berat aku mulai berdiri.

Aku berjalan kearah shower, kuletakkan tubuhku dibawahnya, dan kubuka krannya….byur…dan begitu segarnya air yg mengguyur tubuhku ini.

Dengan guyuran2 air ini secara perlahan nafsu yg sedari tadi bersemayam dalam diriku mulai luntur terbawa oleh air yg membasahi tubuhku dan mengalir kebawah. Aku kembali dikuasai oleh kesadaranku sendiri, dan menyudahi acara mandiku. Kuambil handukku, kulilitkan ketubuhku, dan kumatikan kembali lampu kamar mandiku, dan aku masuk kembali dalam kamarku, samar2 aku mencium aroma sperma edo dalam ruang kamarku, apakah karena begitu banyaknya sperma yg edo keluarkan, sehingga sampai bisa tercium olehku, atau mungkin karena ruang kamarku yg tertutup rapat, sehingga memungkinkan baunya tidak keluar terbawa angin dan hanya berputar dalam ruang kamar ini.

Bau sperma ini membuat nafsuku perlahan-lahan naik kembali, karena bau sperma ini otomatis bayangku kembali lagi pada saat2 aku melihat edo mengalami orgasme yg menurutku sangat fantastis dan sensasional, aku mencoba mengontrol diriku sekuat tenaga, aku rasa untuk hari ini memang sudah cukup permainan ini, walaupun aku sendiri belom mengalami orgasmeku, tetapi aku sudah senang dan bangga bisa membuat edo mengalami beberpa kali orgasme karena melihat ulahku dan tubuh telanjangku.

Aku mulai mengacuhkan semua hal yg membuatku terbawa oleh nafsuku kembali, kemudian aku beranjak ke depan kaca riasku dan mulai mengeringkan tubuhku yg basah dengan handukku.

Setelah semua bagian tubuhku kering, aku naik keatas ranjang, kuambil HPku, dengan maksud menelfon tetangga sebelah rumah yg berjualan gado2, aku memesan gado2 dua bungkus, yg satu untukku dan satu lagi untuk edo makan siang, karena didinding kulihat jam sudah menunjukkan hampir jam 1 siang, ough, hampir satu setengah jam aku mempermainkan birahi dan nafsu edo. Aku sampai tersenyum sendiri.

Aku bicara dengan tetanggaku ini kubuat agak keras, agar edo tahu aku sebentar lagi akan keluar untuk membeli gado2 ketetangga sebelah, dan edo punya waktu untuk keluar dan kembali kekamarnya demi menyudahi siksaan yg diterima oleh batinnya, tapi mungkin menurutku ini adalah siksaan ternikmat yg pernah edo alami dalam hidupnya.

Setelah berbincang sebentar dengan tetanggaku ini, kututup telfonku, kemudian aku turun dari bed ku, dan mulai kukenakan pakainku

, setelah berpakain aku duduk didepan meja riasku, ku sisir rambutku kembali, kuberi sedikit make up wajahku, biar terlihat sedikit cerah, kusemprot sedikit minyak wangi, agar tidak bau sabun, kemudian kumatikan lampu kamar dan setelah itu kubuka pintu kamarku dan langsung ngeloyor pergi tanpa menutupnya lagi, dan kubuka tutup pintu depanku dengan agak keras. hal ini agar edo bisa tenang dan aman keluar dari kamarku dan segera kembali dalam kamarnya.

Diwarung tetanggaku ini kusempatkan untuk ngobrol, agar waktu edo untuk keluar kamarku bisa lebih lama, padahal waktu aku kesana pesananku sebenarnya sudah jadi dan tinggal bawa pulang. Setelah sekitar kurang lebih 15 menit, aku kembali kerumahku, aku langsung menaruh bungkusan gado2 ini di meja makan, kulihat kamar edo tertutup, tapi dalam kamar mandi tamu kudengar guyuran air, ah…pasti edo sedang mandi dan membersihkan tubuhnya dari spermanya sendiri, dan dia tahu kalo aku sebentar lagi akan memanggilnya makan, karena dia pasti mendengar dari pembicaraanku ditelefon tadi. Dan yang pasti edo tidak mau terlihat masih penuh sperma saat aku memanggilnya di kamar nanti, hmm…bisa juga anak ini,
pikirku.

Setelah kutaruh, makanan itu di meja makan, aku keluar kearah kamar edo, yg bersebelahan dengan kamar mandi tamu tempat dia mandi. “Edo, ayo makan dulu, sudah siang nih” kataku dari luar, dari dalam kamar mandi, edo menyahut “Iya bentar, masih mandi”, “ ya udah, nanti kalo selesai mandi, langsung aja kamu makan ya, ga usah nunggu tante” kataku lagi. “Iya te’” dari dalam kamar mandi edo kembali menjawab.

Aku segera bergegas masuk ke kamarku dan mengunci pintunya, kemudian kunyalakan lampu kamarku, agar terang dan jelas, kemudian kuambil senter dari almariku dan kunyalakan. Dan apa yg kuharapkan ternyata ada disana, ada beberapa ceceran sperma edo yang agak banyak yg tertinggal atau entah tercecer di lantai kamarku dekat pintu masuk, dan ough, ada lagi di dilantai tepat dibawah tepi bed ku, masih kubiarkan semua apa adanya, hal ini membuat jantungku kembali berdetak kencang, darahku berdesir hangat. Aku kemudian jongkong ditepi kasurku, kepalaku kutundukkan kebawah guna melihat kedalamnya, dan tanganku secara otomatis meraih sisi bawah cover bedku, dan astaga, tanganku menyentuh sesuatu yg hangat dan lengket disana, kubalik bedcoverku, dan aku terperangah, karena begitu banyaknya sperma edo yg menempel disana, mungkin sewaktu dia mau keluar dari dalam kolong, tangannya yg masih penuh dengan spermanya meraih sisi coverbedku dan mengelapkannya disana, dan mungkin ceceran2 sperma yg ada dilantai kamar dan dekat pintu adalah sperma yg masih menempel ditubuhnya dan terjatuh ketika dia terburu-buru untuk pergi dari kamarku, tanpa sempat membersihkannya.

Jantungku benar2 berdetak dengan kencang, darahku begitu hangat berdesir, tubuhku merinding, lutut dan tanganku serasa goyah karena terpaan birahi yg dengan kuat dan cepat menderaku karena melihat ceceran sperma edo. Kulongokkan kepalaku kedalam kolong bedku dan kuarahkan cahaya senterku kesana, dan ini membuat nafsuku semakin membuncah, karena disana begitu kuat kucium bau sperma yg berceceran dimana-mana, dan begitu banyak. Kalo dilihat dari banyaknya sperma yg tercecer dilantai, aku membayangkan kalo edo mungkin lebih dari 2X mengalami orgasme. Oh, begitu fantastis anak itu, bisa bertahan dari deraan nafsu, dan ketahanan nafsu dan tenaganya, karena dalam waktu kurang lebih 1,5 jam bisa mengalami orgasme beberapa kali tanpa melakukan hubungan sex, dan dengan hanya melihatku telanjang dan bermain air. Sungguh2 luar biasa edo ini, batinku dalam hati.

Bersambung…..
Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar