setelah kejadian malam itu, aku jadi sering nervous bila ketemu ma edo,
aku jadi salah tingkah sendiri, tapi tetap aku tutup2i pesaan ku ini.
dan edopun sepertinya juga biasa-biasa aja, sepertinya iapun tidak
curiga ma aku, karena setelah pagi, sudah tidak kulihat lagi ceceran
sperma edo di kaca dapurku, karena setelah itu hujan turun sampai pagi,
jadi mungkin sudah tersapu oleh air hujan.
Entah karena terbawa perasaan atau pikiranku sendir, setiap melihat edo,
sepertinya aku bukan melihat edo seperti biasanya, yg aku lihat adalah
edo yg masih telanjang bulat, jadi kadang aku masih terbawa perasaanku
dan ini sering membuatku tertegun atau tersipu sendiri bila melihat
sosok edo dari jauh. apakah aku sudah terobsesi oleh kelakuan edo???
entahlah, tapi aku jadi bingung dengan diriku sendiri yg sering ngelamun
dan malu2 sendiri bila melihat edo.
Entah kenapa kejadian2 ini begitu melekat di benaku, dan sulit sekali
aku hindari, dan aku jadi sering membayangkan terus tubuh edo yg
telanjang dengan penis yg tegang berdenyut.
Sehingga pagi ini setelah semua anak kost pergi, dan kurasa sudah sepi,
aku masuk ke kamarku, kulepas dasterku, kemudian BHku, dan terakhir
CDku, kurebahkan tubuhku terlentang di kasurku, kubelai-belai sendiri
tubuhku yg senditif, tanganku terus bergerak menelusuri tubuhku sendiri,
aku mendesah perlahan dan mataku kupejamkan meresapi nikmat rangsangan
yg kubuat sendiri, vaginaku berdenyut, cairanku sudah mulai membasah di
bibir vaginaku, putingku sudah sensitif dan tegang.
kuambil guling ku yg besar dan kupeluk erat banget agar semua bagian
tubuhku yg depan dapat tertekan kuat ke guling, dan rasanya nikmat
sekali, sambil kupeluk erat gulingku, aku mulai berguling-guling ke kiri
dan kekanan, ough, aku membayangkan memeluk suamiku, tapi kenapa
bayangan edo terus yg keluar dalam benakku.
aku merasa memeluk tubuh telanjang edo, nafsuku semakin bergelora,
sentuhan2 nikmat guling dan tubuh bugilku semakin membuatku mabuk dengan
nafsu. akhirnya kulepas pelukanku pada gulingku, aku duduk diatas
guling seperti posisi WOT (woman on top) , kuremas kedua susuku, dan
kumaju mundurkan pinggulku diatas guling agar vaginaku bisa
tergesek-gesek, cairannya sudah membasahi gulingku, sehingga semakin
licin dan nikmat, setelah hampir 3 menit, kenikmatanku bener2 sudah pada
puncaknya, kutekan dengan kuat kedua susuku, kurapatkan kedua kakiku
dan menekan vaginaku kuat2 pada gulingku, pinggulku mengencang dan ough,
aku orgasme...... pinggulku bergetar beberapa detik dengan kencang.
hmmm....nikmat sekali.
Tak terasa karena lelah bermasturbasi aku tertidur dengan masih
telanjang dan posisi memeluk guling. entah berapa lama aku tertidur,
ketika kubuka mataku, aku kaget sekali, karena kulihat edo yg sudah
telanjang bulat sedang menutup pintu kamarku dari dalam, jadi posisi edo
yg telanjang sedang membelakangiku dan menutup pintu kamarku, sehingga
dia tidak menyadari kalo aku sedang terbangun.
posisiku yg masih telanjang menghadap ke pintu dan memeluk guling,
kepalaku yg berada antara guling dan tangan membuatku agak tenang,
karena mungkin dengan posisi seperi ini edo akan melihatku masih
tertidur, walau sebenarnya aku sudah bangun dari tidurku. pada posisiku
ini kaki kiriku selonjor lurus, dan kaki kananku diatas guling, sedang
tanganku yg kanan memeluk guling dan menutupi sebagian kepala, sehingga
dengan mata yg agak terbukapun, edo tidak bisa melihat aku bangun apa
masih tertidur, ditunjang ruangan kamar yg agak gelap karena emang
jendelanya masih aku tutup dan pintu kamar yg ditutup oleh edo.
Mungkin sewaktu aku tertidur dalam keadaan telanjang tadi edo masuk ke
rumahku dan mencariku, karena tidak ada, mungkin dia mencariku ke rumah
induk ini, dan melihatku tertidur dalam keadaan bugil, dan sewaktu
tertidur tadi aku emang lupa menutup pintuku secara rapat. tapi kenapa
dia sudah telanjang, apakah sudah dari tadi dia melihatku? aku masih
bingung dan penasaran, dan kenapa dia begitu berani masuk ke kamarku
sambil telanjang dan menutup pintu kamarku, apa yg mau dilakukannya?
perasaanku bener2 berkecamuk antara takut diperkosa dan penasaran oleh
nafsuku sendiri.
Kulihat edo dengan pelan menutup pintu kamarku, kemudian dia berjalan
hati2 mendekatiku, seperti sebelumnya, kulihat penis edo yg sudah tegang
sekali dengan urat2 yg menonjol biru dan kepala penis yg licin oleh
cairan bening yg keluar dari lubang kencingnya, penisnya berdenyut
ketika dia berjalan mendekatiku. jantungku ikut berdegup kencang seirama
denyut penisnya. karena sudah pernah mengalami hal ini, walaupun masih
membuat jantung dan perasaanku berkecamuk, aku sudah bisa mengontrol
emosiku sendiri, sehingga aku mungkin terlihat tenang dan normal seperti
orang yg tertidur pulas. kulihat tubuh edo yg bergetar karena melihatku
dalam keadaan telanjang bulat, pasti dia bisa melihat seluruh tubuhku,
terutama yg sisi kanan, karena posisiku yg miring kekiri. kulihat edo
hanya berdiri di sisi ranjangku, dan tidak berusaha naik keatas, kedua
tangannya menyangga di sisi ranjang, sedangkankan tubuh dan kepalanya
membungkuk mencoba mengamati tubuhku dari dekat. Edo tampak mengitari
ranjangku, pandangannya terus memelototi tubuh telanjangku.
kemudian edo berhenti tepat di bawah kakiku, matanya melotot melihat
tubuh bawahku, karena dengan posisi kaki kananku yg diatas guling dan
kaki kiri yg lurusmembuat belahan pantat dan garis vaginaku yg dipenuhi
jembut pasti kelihatan dengan jelas. jantungku bener2 berdesir. edo
mulai mendekatkan kepalanya untuk melihat lebih jelas pada bagian itu,
sampai2 deru nafasnya yg berat bisa kurasakan pada kaki kiriku.
kurasakan nafasnya yg berat, membuat ku merinding dan berdesir. aku
mencoba bertahan agar vaginaku tidak melembab, kutahan sekuat tenaga
gejolak birakiku sendiri, agar vaginaku tetap kering, sehingga tidak
membuat edo curiga dengan kondisku ini.
tangan kanan edo sudah mulai memainkan penisnya, dan tangan kirinya
masih menyangga tubuhnya. sebenarnya aku sudah bener2 bernafsu dan
terangsang melihat edo dalam keadaan telanjang bulat dengan penis yg
sangat tegang dan licin. tubuh edo bener2 terlhat sexsi bagiku, dengan
perawakan yg tinggi dan agak kurus, pantatnya begitu indah menyembul
agak gemuk, tubuhnya yg bersih, dan yg bener2 membuatku bernafsu adalah
pinggangnya yg menampakkan garis antara pinggang luar melengkung kedalam
sampai pada pangkal paha, sehingga terlihat seperti segitiga yg
ditengah bawahnya adalah penisnya dengan sedikit jembut yg tampak lurus2
dan masih tipis.
begitu jelas kulihat garis2 di tubuhnya, begitu kencang seluruh
tubuhnya, begitu keras penisnya, begitu indah, khas anak2 remaja
tanggung. kenapa dia bisa begitu bernafsu melihat tubuhku yg sudah
berkepa 3 ini? aku sendiri masih heran, padahal dia kan bisa mencari
wanita2 yg lebih cantik dan montok yg seusianya, tetapi kenapa harus aku
yg dia jadikan bahan bermasturbasi? apa kelebihan tubuhku dibanding
cewek2 seusianya yg jelas2 masih kencang segalanya.
Tiba-tiba aku mempunyai ide yg bener2 mebuatku exercise, aku pengin
membuatnya tanggung, tersiksa dan tergoda. Mula2 aku geliatkan kakiku
dan pinggulku agar kakiku yg kanan lurus sejajar dengan kaki kiriku,
sehingga membuat vaginaku tak terlihat, dan aku agak mengeluarkan suara…
oughh…..khas orang yg akan terbangun dari tidurnya, kulihat edo
langsung bereaksi atas gerakku ini.
ia dengan kaget dan spontan langsung beringsut mundur sambil menutupi
penisnya dengan kedua tangannya, hmmmm….kena dia, setelah itu aku dengan
ekspresi masih tertidur agak kubalik tubuhku menelentang dan
kurentangkan kedua tanganku keatas sambil menguap lebar dan agak keras
layaknya orang yang akan terbangun dari tidurnya, otomatis dengan
posisiku ini kedua payudarakupun ikut tertarik keatas dan dari celah
mataku yg terbuka sedikit, edo tampak ketakutan dan bingung dengan
kondisiku yg menurutnya akan terbangun. Tampak edo terlihat sangat
khawatir dan bingung, matanya mencari tempat aman untuknya bersembunyi,
tampak pandangannya mengarah pada kolong tempat tidurku yg selanya kira2
setinggi setengah meter, dengan terburu-buru langsung dia masuk ke
dalamnya.
Begitu edo telah masuk ke dalam kolong, aku dengan pura2 terbangun dari
tidurku, sambil berekspresi seperti orang menguap dan mengeluarkan suara
berguman, agar edo tahu kalo aku memang terbangun. Di dalam kolong
tempat tidurku mungkin sekali edo sangat2 ketakutan kalau sampai
ketahuan aku dia ada disana dengan keadaan telanjang bulat. Dalam
pikirannya pasti edo takut kalo sedang berbuat tidak senonoh kalau sampe
keberadaannya diketahui olehku.
Dari sini aku tahu kalo rencana awalku sudah berhasil, sebenarnya aku
hanya berspekulasi saja, dan ternyata memang edo masih bisa menjaga
martabatnya, karena bisa saja pas aku bangun dia tidak bersembunyi,
tetapi malah langsung memperkosaku, kal ini kan bisa saja terjadi, kalo
edo memang mempunyai maksud jahat.
Dengan pelan aku turun dari tempat tidurku dan tidak berusaha memakai
dasterku atau dalemanku, aku ingin mempermainkan edo yg ada dikolong bed
ku, karena aku tahu, dari dalam kolong yg gelap itu, edo bisa leluasa
melihat keluar, apalagi kalo dikamarku lampunya aku nyalain. Dengan
tenang dan seolah-olah tidak ada apa2, aku menuju ke saklar lampu dan
aku nyalakan.
Byar….lampu menyala dengan terang, dan yg aku tahu pasti edo bisa
melihat seluruh ruang kamarku dengan jelas, tetapi dari luar kolong bed
ku hanya tampak gelap, karena hanya menyisakan sekitar 25cm antara
lantai dan cover bedku untuk cahaya masuk kedalamnya.
Aku duduk didepan cermin riasku yg memang agak besar dan hanya berjarak
sekitar 75cm dari lantai, dan kursinyapun memang tidak tinggi, mungkin
hanya setinggi 70cm. kulirik jam dindingku, oh ternyata masih jam 11.30
siang. kemudian aku ambil sisirku dan mulai menyisir rambutku, kulakukan
dengan pelan dan agak lama. Aku agak deg dan surprice banget waktu
kulihat bayangan kepala edo yg kelihatnnya sedang mengarah ketempatku,
atau mungkin memang dia sedang memperhatikanku dari dalam kolong itu.
Demi melihat ini, jantungku bener2 berdetak kencang, darahku berdesir
hangat dalam tubuhku, dan yang aku tahu pasti edo sedang menatap tubuhku
yg masih telanjang dari belakang, dan dia bisa melihat seluruh pantat
dan punggungku dan diapun juga dalam keadaan telanjang dibawah bedku,
hatiku bersorak membayangkan keadaan ini, dan mungkin sekali dibawah
bedku, penis edo akan tegang sekali demi melihatku.
Otakku langsung berkerja, akan kubuat edo dag-dig-dug di bawah sana.
Hmmm…. Seringaiku dalam hati, seperti seekor hewan buas yg menemukan
mangsanya. Setelah kusisir rambutku, kuambil tali rambutku dan kutali
rambutku sekenanya, kemudian aku berjalan kearah
alamariku, seakan-akan sedang memilih-milih pakain untuk kukenakan
sehabis mandi, biarpun hari masih siang. Kulama-lamakan posisiku yg
berjongkok membelakangi bedku dalam hal mencari pakaianku, agar edo bisa
leluasa memandangiku dari sana.
ough
ough
Ough, kenapa akupun ikut terangsang dengan kelakuanku sendiri, padahal
niatku adalah ingin menggoda dan merangsang edo yg ada di bawah bedku.
Kenapa akupun terbawa arus ini, kenapa vaginaku mulai melembab dan
tebal, dan kenapa putingku menjadi sensitive, aku jadi merinding sendiri
karena keadaan ini.
Aku harus mengontrol diriku sendiri, karena aku tidak ingin hal ini
cepat berakhir, aku ingin menyiksa edo lebih lama lagi dibawah sana.
Setelah beberapa menit mencari baju2 dan daleman yg pas, aku ambil dan
jadikan satu dan kutaruh diatas kasurku, kemudian aku berjalan kearah
kamar mandi yg memang berada dalam kamarku yg letaknya dipojok kanan
belakang kamarku, dan pintunya aku biarkan terbuka.
Kuhidupkan lampunya, dan kubuka keran air, buat ngisi baknya yg agak
kosong. Aku mulai prosesi mandi seperti aku mandi pada umumnya,
pertama-tama adalah aku ambil plastic penutup rambut, agar pas mandi
rambutku tidak basah, kemudian kuambil air dengan gayung dan berjongkok
menghadap keluar pintu kamar mandi dan tembus kearah bedku, tapi arah
pandanganku kubuat seolah-olah dibawah bedku tidak ada apa2, dan memang
dari posisi pandanganku aku tidak bisa melihat apa2 dibawah bedku,
karena memang disamping bedku yg ukuran besar (320cm X 250cm), juga
cover bedku yg menjuntai hampir kelantai, otomatis cahaya lampu hanya
menerangi sebagian luarnya saja dan lorong di dalam gelap sekali,
sedangkan kamar tidur dan kamar mandiku sangat terang sekali.
Setelah berjongkok, aku kangkangkan seikit kedua lututku, agar terlihat
sensual dan merangsang edo yg ada dibawah sana, kemudian aku pipis,
memang karena habis bangun tidur aku selalu pipis. Setelah selesai pipis
aku ambil air yg ada digayung dan kuceboki vaginaku dengan sedikit
mengusap-usapnya tapi dengan ekspresi yg kubuat senatural mungkin,
terasa vaginaku yg licin karena terangsang.
Setelah pipisku selesai, aku ambil sikat dan pasta gigi buat gosok gigi,
aku lakukan dengan agak membungkuk, tangan kiri menyangga ke dinding
kamar mandi dan tangan kanan menggosok gigiku, otomotis dengan posisiku
ini, payudaraku akan bergoyang-goyang kekiri dan kekanan seirama gerakan
tanganku yg menggosok gigiku. Kubuat selama mungkin gosok gigiku,
karena akupun juga merasa nikmat waktu kedua payudaraku bergoyang dan
bersentuhan satu sama lain. Dibawah sana edo pasti terbelalak matanya
melihat kedua payudaraku yg bergoyang-goyang dan mungkin sekali dia juga
sambil bermasturbasi atau memainkan penisnya yg tegang, karena
kelakuanku ini.
Prosesi selanjutnya sehabis menggosok gigiku adalah mencuci muka, ini
kulakukan tidak begitu lama, karena kalo lama2 malah bikin mukaku panas
dan kering. Hmmm…emang kalo abis cuci muka rasanya bener2 seger dan
nyaman, selesai kucuci mukaku kuambil botol lulurku, kemudian aku duduk
sejajar pintu dan menghadap keluar dikursi kecil yg ada dalam kamar
mandiku, jadi dengan posisiku seperti ini edo bisa melihat seluruh
tubuhku dari depan, dan bahkan bisa dengan jelas melihat kedua
payudaraku dan vaginaku dengan posisi dudukku agak mengangkang karena
memang kursi yg pendek dan kecil.
Aku mulai mengolesi tubuhku dengan lulur, kumulai dari atas, yaitu.
tangan, dada, perut, punggung, pantat, paha dan kaki. kemudian
kugosok-gosok agar daki2 yg menempel bisa terkelupas dan bersih,
sehingga badan juga terasa ringan dan keset bersih. Aku lakukan ini
dengan pelan2 dan meresapi, disamping agar bersih, ada kenikmatan yg
kurasakan dari sentuhan tanganku sendiri, padahal biasanya perasaan ini
tidak pernah ada, hanya karena aku merasa edo memperhatikanku sambil
bernafsu dibawah bedku.
Hmmm…. Bahkan aku sedikit mendesah dan memejamkan mataku saat sentuhan2
tanganku menyentuh tempat2 sensitifku. Tapi mungkin desahanku tidak akan
didengar edo, karena suara kran air, tapi mungkin dia bisa melihat
ekspresi bibirku. Tanganku terus menggosok tubuhku dengan lulur, terasa
licinnya lulur membuatku semakin nikmat dengan nafsuku dan sentuhan
tanganku sendiri, kuusap beberapa lama kedua tanganku sampai kurasakan
bener2 bersih dari daki, setelah tanganku selesai, berganti kedada dan
perut, kululuri perutku dulu sampai kepinggang depan dan belakang,
kugosok terus sampai bersih, kemudian tanganku mulai naik ke dada, dan…
ough… aku merinding dan berdesir saat kedua tanganku mulai menyentuh
kedua dadaku, dan desahkupun spontan keluar, aku bener2 merasa sebuah
kenikmatan yg sensasional disana.
Begitu lama kedua tanganku menggosok dadaku dengan lulur, rasanya
melayang, aku bahkan merasakan secara pelan dan intens orgasmeku akan
datang, tetapi tiba2 aku tersadar, aku tidak boleh terlihat terbawa
nafsuku, karena ada edo yg sedang memperhatikanku dari bawah kegelapan
bedku. Dengan perasaan yg berat kupindah tanganku kearah punggungku yg
atas dan menggosoknya dengan lulur, setelah selesai kubasuh tubuhku
dengan air…ough… segarnya, terasa tubuhku yg ringan, segar dan bersih
dan birahikupun agak teredam dan turun karena siraman air dingin di
tubuhku.
Aku duduk kembali ke kursi kecil karena kedua kakiku belom aku luluri,
kucolek lulurku kembali, kuoles ke kedua paha dan kakiku, kemudian
kuratakan keseluruh kaki dan pahaku, kakiku aku lebarkan, walaupun
vaginaku sangat basah oleh rangsanganku, aku tidak takut terlihat oleh
edo, karena seluruh tubuhku juga masih basah karena siraman air, jadi
basah pada vaginaku bisa tersamarkan. Entah apa yang edo bayangkan dan
lakukan dibawah bedku, aku hanya menebak-nebak saja, dan hal ini membuat
nafsuku naik kembali.
Mungkin sudah hampir satu jam aku menggoda edo, dan yg pasti edo sudah
melihat semua bagian tubuhku, sampai pada hal yg paling aku tutupi dalam
hidupku. Dan apa saja yg dilakukan edo dibawah sana? Yang pasti
penisnya akan terus aku buat tegang dan selalu basah, dan jantung
mudanya akan terus berdegup kencang dibawah sana dan membuat matanya
terus terbeliak. Aku masih terus mengusapi kakiku dengan lulur, bahkan
kadang satu kakiku aku angkat naik keatas dengan maksud gosokan lulurku
bisa merata pada jari2 kakiku, sehingga membuat selakangku terbuka dan
mungkin saja edo bisa dengan jelas melihat kuakan pada bibir vaginaku
dan lubang pantatku.
Vaginaku benar2 sudah basah banget dan berdenyut-denyut dengan
kelakuanku sendiri, bahkan kalo edo sudah berpengalaman dengan tubuh
wanita, dia pasti tahu kalo putingku sudah mengeras dan sensitive.
Karena satu kakiku kuangkat keatas dan tangan kiri memegangnya, dan
tangan kanan menggosok membuatku hilang keseimbangan, dan membuatku
terjerembab ke belakang, membuat kursi kecilku terlempar ke pintu kamar
mandi, untung aku masih agak sigap, hingga kepalaku tidak membentur
lantai kamar mandiku, saat kepalaku hampir menyentuh lantai sekilas aku
bisa melihat posisi Edo di bawah kolong bedku.
Tampak edo tidur terlentang dengan kepala menghadap kekanan kearah kamar
mandi, dimana aku berada, tangannya menyangga bawah tubuh dan
pantatnya, karena mungkin sedikit menghindari hawa dingin lantai
kamarku, penisnya tampak sangat tegang dan berdenyut, dan ough, kulihat
secara samar2 ada ceceran seperma dimana-mana, terutama perut, dada, dan
pahanya. Mingkinkah edo sudah mengalami klimaksnya tadi? Dan sudah
berapa kali? Dan kenapa penisnya masih tampak tegang dan berdenyut? Aku
bener2 kagum pada tubuh edo yang masih berceceran sperma, tapi kenapa
dia tidak berusaha membersihkannya? Apakah dia takut ketahuan, kalo
sampai spermanya tercecer dimana-mana? Atau karena emang dia tidak
membawa apa2 dibawah sana dan tidak ada banda yg bisa membuatnya
membersihkan spermanya sendiri? Entahlah aku masih bingung dan mulai
tidak memperdulikannya. Dan akupun bangga pada diriku sendiri yg bisa
membuat penis edo terus tegang biarpun sudah mengeluarkan spermanya.
Kurasa edo tidak menyadari pandanganku, karena memang kuarahkan hanya
sekilas dan dengan ekspresi yg menurutku tidak ada apa2 di bawah sana,
karena posisi edo masih seperti itu tanpa kelihatan kaget atau menggeser
tubuhnya lebih kedalam. Dan aku sendiripun tidak berusaha bangun
kembali, kubiarkan tubuhku rebah dilantai kamar mandi dengan kaki masih
mengangkang lebar, kuteruskan acara luluranku pada kakiku, dengan tubuh
rebah dilantai kamar mandi membuatku lebih mudah menggosok kedua kaki,
dan otomatis sekali vaginaku dan belahan pantatku bisa sangat jelas
dilihat oleh edo dibawah sana, karena posisi satu kaki ku yang terangkat
keatas. Dan mungkin ini yang membuat edo paling surprice dan
mendebarkan, karena menurutku seluruh bagian vagina dan pantatku akan
terekspose dengan jelas, bahkan mungkin bagian2 dalam vaginaku yg edo
sendiri belom pernah liat sebelumnya.
Kalo edo bisa mencermati, pasti dia tahu bahwa vaginaku akan terlihat
licin oleh lendir nafsuku, karena memang berbeda kilatannya antara basah
oleh air atau oleh lendir vagina. Kulakukan prosesi ini lebih lama dan
kunikmati sensasinya dalam benakku, benar2 sesuatu yg membuat darahku
berdesir, detak jantung yg terpacu, dan kedutan2 nikmat di vaginaku yg
membuatnya semakin basah oleh cairan2 lubrikasiku sendiri. Terasa
semakin nikmat saja bila kakiku semakin mengangkang, semakin terasa
terekspose juga vaginaku. Ough…. Sebenarnya aku pun sudah tidak kuat
untuk terus bertahan menahan gejolak birahiku sendiri, yg datang secara
intens melalui pembuluh2 nadi darahku, bener2 sensasi yg selama hidupku
belum pernah aku alami.
Aku ingin sekali segera menjamah vaginaku, dan meremas-remas kedua
susuku, agar siksaan yg kubuat sendiri segera tuntas, tapi aku masih
ingin menjaga martabatku sendiri di depan edo, dan aku juga masih ingin
membuat anak itu mengalami pengalaman yg membuatnya tidak akan pernah
dilupakannya seumur hidupnya. Tubuhku sudah bener2 melayang dan gemetar
karena kelakuan sendiri, aku bahkan merasa lemas dan tak kuat lagi
mengangkat kedua kakiku dengan tanganku sendiri, padahal posisiku sudah
rebah dilantai, tapi karena besarnya nafsu dan rangsangan yg terus
datang, membuatku mabuk.
Dengan hati2 kumiringkan kepalaku agak kekanan kuarahkan mataku kedalam
kolong tempat tidurku, dan yang aku tahu pasti edo tidak bisa melihat
kepala dan arah pandanganku, karena letak kepalanya ada di sisi kiri
bagian tubuhku, dan yg bisa edo lihat pastinya hanya bagian bawah
tubuhnya sampai sebatas pusar atau dada kiriku, karena bila dia agak
mengangkat kepalanya, pandangannya akan terhalang oleh cover bed ku yg
menjuntai. Kuamati dengan sekasama sambil agak memicingkan kedua mataku
untuk bisa melihat kedalam dan beradaptasi dengan gelapnya kolong tempat
tidurku. Setelah beberapa detik terus mengarahkan pandangan ke dalam
kolong, secara perlahan mataku mulai bisa melihat jelas kedalamnya.
Kulihat tubuh edo yg agak miring kekanan menghadap kedalam kamar
mandiku, aku hanya bisa melihat sebagian tubuh edo, karena terhalang
oleh tubuh dan kakiku sendiri, tapi aku bisa melihat dengan jelas bagian
perutnya sampai kakinya, penisnya masih tegang dan terus berdenyut,
tangan kirinya mengusap-usap buah pelernya, dan mungkin satu tangannya
menyangga kepalanya, karena tidak bisa kulihat tangannya yg kanan. Di
badannya masih terlihat cairan2 kental sepermanya, sehingga membuatnya
tampak seksi dan menggemaskan.
Tiba2 edo mengangkangkan kaki kirinya dan mengangkat lutut sampai kakinya keatas,
mungkin dipijakkannya kaki kirinya ke sela2 penyangga bedku. Begitu
sexinya tubuh edo dengan posisi begini, denyutan2 penisnya masih
terlihat dan yg pasti penisnya sangat2 basah licin dan mengkilap,
mungkin disamping karena cairan yg keluar oleh nafsunya, juga oleh sisa2
spermanya sendiri yg tadi sudah keluar. Penis itu begitu indah dengan
buah zakar yg menggantung tidak terlalu besar, kepalanya sangat merah,
batangnya sangat keras, dan juga urat2 biru yg melingkari penisnya
samar2 bisa aku lihat.
Aku begitu terpesonanya melihat tubuh telanjang edo, tanpa sadar
beberapa detik tanganku yg terus menggosok kakiku agak terhenti antara
kedua pangkal pahaku sendiri. Begitu nikmat tangan itu waktu berhenti
disana, dan aku tidak ingin terbawa arusku sendiri, dan kukuatkan diriku
sendiri untuk terus menggosok bagian2 kaki yg lain dengan posisi masih
mengangkang. Pandanganku juga masih terus terarah kedalam kolong bedku,
dimana edo berembunyi dengan tubuh yg telanjang dan penis yg mengacung
sedang memperhatikan diriku.
Tangan edo terus membelai tubuhnya sendiri dari tadi, dan tanpa
menyentuh penisnya sama sekali, sehingga penisnya terus berkedut-kedut
dan mengeluarkan cairan pelumas karena terangsang. Tiba2 tubuhnya
kembali terlentang, kedua kakinya dirapatkannya, tangan kirinya dengan
kuat mencengkeram bagian bawah batang penisnya, sehingga membuat
penisnya begitu tampak keras dan kaku, kepala penisnya tampak memerah
sekali dan sangat tegang kencang, karena jepitan yg dilakukannya pada
bagian bawah batangnya.
Kedua kaki edo tampak sekali merapat dengan kencang, pahanya menjepit
buah pelirnya sendiri, lutut sampai jari kakinya tampak sangat kaku dan
tegang. Dan dengan tiba2 tangan kiri edo yg mencengkeram bagian bawah
penisnya dengan kuat mengocok keatas, pada saat, tangannya mengocok
keatas, tubuhnya agak melengkung kedepan sangat tegang kaku, mungkin
karena rasa nikmat yg tak terbendung, dan pada saat tangannya mengocok
kuat kebawah, tubuhnya semakin melengkung kaku, kakinya semakin rapat
menjepit, setelah mungkin 3x kocokan, dan tepat kocokan pada penisnya
kebawah, dari kepala penisnya menyemburkan spermanya yg kental kearah
atas dan mungkin saja akan sampai pada mukanya, karena kuatnya semburan
sperma itu.
Edo terus mengocok penisnya dengan kuat untuk mengeluarkan semua cairan
klimaksnya, bahkan mungkin semprotan yg dikeluarkan edo tadi lebih dari
7x dan banyak sekali. Cairannya banyak yg terjatuh di dadanya, mungkin
mukanya juga, setelah semprotan2 yang kuat dari keluarnya sperma edo,
masih beberapa kali yg keluar merembes diantara lubang kencingnya dan
terus jatuh membasahi perut, jembutnya, pahanyan dan telapak tangannya
sendiri, begitu banyaknya sperma yg dikeluarkan oleh edo, tubuhnya masih
tampak kaku dan melengkung kedepan, dan entah, apakah kepalanya masih
menghadap kearahku atau kearah penisnya, aku tidak bisa melihatnya,
karena memang terhalang oleh tubuhku sendiri.
Mungkin ada hampir sekitar satu menit lebih edo kelojotan mengalami
orgasmenya, begitu panjang dan sangat nikmat sekali kelihatnnya, dan
begitu banyaknya sperma yg dikeluarkan oleh edo, padahal mungkin tadi
dia sudah mengalami orgasmenya. Begitu kuatnya stamina yg dimiliki oleh
anak muda ini, karena sekitar satu jam dia melihatku, sudah beberapa
kali mengalami orgasme. Aku bener2 takjub dan kagum oleh sensasi ini.
Tanpa aku sadari, karena begitu terpana dan terpesonanya aku melihat
deraan orgasme yg menimpa edo, jari telunjuk dan tengahku yg kanansudah
masuk kedalam vaginaku, dan jempol ku sudah menekan dengan kuat
klitorisku dari luar. Kedua pahaku mengangkang dengan lebar dan kedua
lututku berada diatas samping kiri kanan perutku, sedangkan tangan
kiriku memilin putingku yg kanan. Aku begitu kaget dengan kondisiku
sendiri, ough… apa yg sudah aku lakukan, semoga edo tidak melihatku pada
saat posisiku seperti ini, atau mungkin malah Edo mengalami orgasmenya
karena melihatku dalam kondisi seperti ini.
Akhirnya dengan pertentangan yg sangat berat dalam hatiku sendiri antara
menyelesaikan permainan ini dengan bermasturbasi atau menyudahinya
dengan segera beranjak dari kamar mandi dan menyelesaikan mandiku,
begitu banyak gejolak yg timbul dalam diriku. Ternyata disini harga
diriku yg bicara dan mengalahkan segala nafsu dan sensasiku, dengan
sangat berat hati dan malas aku mulai menyudahi permainanku sendiri,
dengan masih berat aku mulai berdiri.
Aku berjalan kearah shower, kuletakkan tubuhku dibawahnya, dan kubuka
krannya….byur…dan begitu segarnya air yg mengguyur tubuhku ini.
Dengan guyuran2 air ini secara perlahan nafsu yg sedari tadi bersemayam
dalam diriku mulai luntur terbawa oleh air yg membasahi tubuhku dan
mengalir kebawah. Aku kembali dikuasai oleh kesadaranku sendiri, dan
menyudahi acara mandiku. Kuambil handukku, kulilitkan ketubuhku, dan
kumatikan kembali lampu kamar mandiku, dan aku masuk kembali dalam
kamarku, samar2 aku mencium aroma sperma edo dalam ruang kamarku, apakah
karena begitu banyaknya sperma yg edo keluarkan, sehingga sampai bisa
tercium olehku, atau mungkin karena ruang kamarku yg tertutup rapat,
sehingga memungkinkan baunya tidak keluar terbawa angin dan hanya
berputar dalam ruang kamar ini.
Bau sperma ini membuat nafsuku perlahan-lahan naik kembali, karena bau
sperma ini otomatis bayangku kembali lagi pada saat2 aku melihat edo
mengalami orgasme yg menurutku sangat fantastis dan sensasional, aku
mencoba mengontrol diriku sekuat tenaga, aku rasa untuk hari ini memang
sudah cukup permainan ini, walaupun aku sendiri belom mengalami
orgasmeku, tetapi aku sudah senang dan bangga bisa membuat edo mengalami
beberpa kali orgasme karena melihat ulahku dan tubuh telanjangku.
Aku mulai mengacuhkan semua hal yg membuatku terbawa oleh nafsuku
kembali, kemudian aku beranjak ke depan kaca riasku dan mulai
mengeringkan tubuhku yg basah dengan handukku.
Setelah semua bagian tubuhku kering, aku naik keatas ranjang, kuambil
HPku, dengan maksud menelfon tetangga sebelah rumah yg berjualan gado2,
aku memesan gado2 dua bungkus, yg satu untukku dan satu lagi untuk edo
makan siang, karena didinding kulihat jam sudah menunjukkan hampir jam 1
siang, ough, hampir satu setengah jam aku mempermainkan birahi dan
nafsu edo. Aku sampai tersenyum sendiri.
Aku bicara dengan tetanggaku ini kubuat agak keras, agar edo tahu aku
sebentar lagi akan keluar untuk membeli gado2 ketetangga sebelah, dan
edo punya waktu untuk keluar dan kembali kekamarnya demi menyudahi
siksaan yg diterima oleh batinnya, tapi mungkin menurutku ini adalah
siksaan ternikmat yg pernah edo alami dalam hidupnya.
Setelah berbincang sebentar dengan tetanggaku ini, kututup telfonku,
kemudian aku turun dari bed ku, dan mulai kukenakan pakainku
, setelah berpakain aku duduk didepan meja riasku, ku sisir rambutku
kembali, kuberi sedikit make up wajahku, biar terlihat sedikit cerah,
kusemprot sedikit minyak wangi, agar tidak bau sabun, kemudian kumatikan
lampu kamar dan setelah itu kubuka pintu kamarku dan langsung ngeloyor
pergi tanpa menutupnya lagi, dan kubuka tutup pintu depanku dengan agak
keras. hal ini agar edo bisa tenang dan aman keluar dari kamarku dan
segera kembali dalam kamarnya.
Diwarung tetanggaku ini kusempatkan untuk ngobrol, agar waktu edo untuk
keluar kamarku bisa lebih lama, padahal waktu aku kesana pesananku
sebenarnya sudah jadi dan tinggal bawa pulang. Setelah sekitar kurang
lebih 15 menit, aku kembali kerumahku, aku langsung menaruh bungkusan
gado2 ini di meja makan, kulihat kamar edo tertutup, tapi dalam kamar
mandi tamu kudengar guyuran air, ah…pasti edo sedang mandi dan
membersihkan tubuhnya dari spermanya sendiri, dan dia tahu kalo aku
sebentar lagi akan memanggilnya makan, karena dia pasti mendengar dari
pembicaraanku ditelefon tadi. Dan yang pasti edo tidak mau terlihat
masih penuh sperma saat aku memanggilnya di kamar nanti, hmm…bisa juga
anak ini,
pikirku.
Setelah kutaruh, makanan itu di meja makan, aku keluar kearah kamar edo,
yg bersebelahan dengan kamar mandi tamu tempat dia mandi. “Edo, ayo
makan dulu, sudah siang nih” kataku dari luar, dari dalam kamar mandi,
edo menyahut “Iya bentar, masih mandi”, “ ya udah, nanti kalo selesai
mandi, langsung aja kamu makan ya, ga usah nunggu tante” kataku lagi.
“Iya te’” dari dalam kamar mandi edo kembali menjawab.
Aku segera bergegas masuk ke kamarku dan mengunci pintunya, kemudian
kunyalakan lampu kamarku, agar terang dan jelas, kemudian kuambil senter
dari almariku dan kunyalakan. Dan apa yg kuharapkan ternyata ada
disana, ada beberapa ceceran sperma edo yang agak banyak yg tertinggal
atau entah tercecer di lantai kamarku dekat pintu masuk, dan ough, ada
lagi di dilantai tepat dibawah tepi bed ku, masih kubiarkan semua apa
adanya, hal ini membuat jantungku kembali berdetak kencang, darahku
berdesir hangat. Aku kemudian jongkong ditepi kasurku, kepalaku
kutundukkan kebawah guna melihat kedalamnya, dan tanganku secara
otomatis meraih sisi bawah cover bedku, dan astaga, tanganku menyentuh
sesuatu yg hangat dan lengket disana, kubalik bedcoverku, dan aku
terperangah, karena begitu banyaknya sperma edo yg menempel disana,
mungkin sewaktu dia mau keluar dari dalam kolong, tangannya yg masih
penuh dengan spermanya meraih sisi coverbedku dan mengelapkannya disana,
dan mungkin ceceran2 sperma yg ada dilantai kamar dan dekat pintu
adalah sperma yg masih menempel ditubuhnya dan terjatuh ketika dia
terburu-buru untuk pergi dari kamarku, tanpa sempat membersihkannya.
Jantungku benar2 berdetak dengan kencang, darahku begitu hangat
berdesir, tubuhku merinding, lutut dan tanganku serasa goyah karena
terpaan birahi yg dengan kuat dan cepat menderaku karena melihat ceceran
sperma edo. Kulongokkan kepalaku kedalam kolong bedku dan kuarahkan
cahaya senterku kesana, dan ini membuat nafsuku semakin membuncah,
karena disana begitu kuat kucium bau sperma yg berceceran dimana-mana,
dan begitu banyak. Kalo dilihat dari banyaknya sperma yg tercecer
dilantai, aku membayangkan kalo edo mungkin lebih dari 2X mengalami
orgasme. Oh, begitu fantastis anak itu, bisa bertahan dari deraan nafsu,
dan ketahanan nafsu dan tenaganya, karena dalam waktu kurang lebih 1,5
jam bisa mengalami orgasme beberapa kali tanpa melakukan hubungan sex,
dan dengan hanya melihatku telanjang dan bermain air. Sungguh2 luar
biasa edo ini, batinku dalam hati.
Bersambung…..
Home
Cerita Eksibisionis
Nanik Hartini
Penulis Lain
Cerita Eksibisionis Nanik Hartini : Belajar Eksibisionis Dari Anak Kost 2
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar