Udara yang panas kemudian memunculkan inisiatif Jerry untuk menyetel AC
mobilnya menjadi lebih dingin. Otomatis hembusan udara yang menerpa
tubuh Sarah dari lubang AC di dashboard semakin kencang sehingga
menimbulkan efek belaian bagi tubuhnya. Sebenarnya bagi orang normal
hembusan AC seperti itu merupakan hal yang biasa saja, tapi bagi Sarah
yang sedari tadi dilanda “sindrom kentang”, hembusan udara dingin AC itu
menjadi hal yang luar biasa atas tubuh bahenol nya.
“Uhhh…. Nih AC niup-niup toked gua…. Jadi makin horny…!” ucap Sarah dalam hati.
Efeknya luar biasa, memek Sarah yang dari tadi butuh belaian jadi
semakin gatal ingin digaruk. Sarah mulai menggigil, menggigil bukan
karena kedinginan tapi karena nafsu yang semakin memuncak. Sarah memutar
otak, dia tidak ingin terlihat seperti wanita gatal di mata Jerry,
walaupun sebenarnya Jerry sudah mengetahui dan mengenal tingkah laku
Sarah sejak SMA. Sarah yang populer, Sarah siswi SMA mereka yang sexy,
Sarah yang bergonta-ganti pacar sekaligus rekan tidur, tapi kali ini
Sarah memang berniat menahan nafsu birahinya yang sudah mencapai
ubun-ubun.
Untuk mengurangi efek hembusan udara AC dari dashboard ke bagian atas
tubuhnya, Sarah menurunkan panel AC sehingga hembusan AC mengarah ke
bawah.
Namun gawat, hembusan AC itu sekarang malah megarah ke belahan paha nya,
termasuk memek Sarah, menimbulkan sensasi luar biasa, sensasi gatal
bercampur dingin yang membuat Sarah semakin menggigil.
“Uuuuhhhhfffff…. Nggak kuat guaaaaa…… memek gua rasanya pengen
digesek-gesek biar angettttt!” rutuk Sarah dalam hati, sembari tubuhnya
semakin menggigil hebat.
“Kenapa lo, Rah?? AC nya terlalu dingin buat lo, ya? Lagi sakit?” tanya
Jerry yang sedari tadi sudah mengamati tubuh Sarah yang menggigil.
“E..e..e..eng…enggak kok, Jer. Ng..Nggak dingin kok. G..gua cuma lagi
flu aja d..d..dikit…hhhhh. Ttt..tapi gua nggak papa kok.” sanggah Sarah.
Padahal dia sedang berjuang menahan konak di tubuh dan memek nya.
Berinisiatif,sambil memegang kemudi mobil dengan tangan kiri Jerry
menempelkan punggung tangan kirinya ke dahi Sarah, mencoba mengukur suhu
tubuh Sarah, kemudian menempelkan tangannya lagi di leher Sarah. Saat
menarik tangannya dari leher Sarah, secara otomatis menggesek kulit
leher Sarah yang sedang hyper sensitive, membuat Sarah menggelinjing dan
menggeliat akibat gesekan tangan Jerry di kulit leher nya, sehingga tak
sadar dia mendesah pelan.
“Uuuuuuuuuugggghhhhhhhhhhhhhh..ssshhhh….”
“Yakin lo nggak papa?” cecar Jerry yang mulai curiga.
“Uuhhmmmmmm,.. yakin, Jer.” Sarah berdalih.
Kecurigaan Jerry pun bertambah saat Sarah menyilangkan kedua pahanya,
dan sembunyi-sembunyi menggesek-gesekkan kedua pahanya bersamaan dengan
mata Sarah yang merem melek, ditambah pula dengan nafas Sarah yang berat
dan dalam dan terkadang mendesah pelan dan berat.
“Perek satu ini pasti lagi horny berat…! Ngentotnya tadi nanggung kali, awas lo! Kali ini lo gua garap, Rah!” batin Jerry.
“Lo pake seatbelt dong, Rah… biar aman…” Jerry berdalih sambil berusaha
memasangkan seatbelt Sarah dengan tangan kirinya. Padahal ini hanya
alibi Jerry, sembari menarik sabuk seatbelt, lengan Jerry menggesek
toked bulat Sarah persis di bagian putting susunya. Efeknya luarrrr
biasa, Sarah merasakan memeknya berkedut semakin keras, dia menggigit
bibirnya, dan tanggannya mencengkeram roknya. Melihat itu, Jerry menjadi
kegirangan.
“Beneran lo gak papa? Lo kayak nahan sakit gitu” Jerry mulai mengorek.
“Mmmmmmffffffffff… Benerhhh, Jerr! Gg.. ghua… enggghhakkhh phh..papaa…” Sarah mendesah di sela jawabannya.
“Sarah,… lo lagi horny ya?” tanya Jerry.
Sontak Sarah menyanggah, “ENGGAK LAH! Emang lo pikir gua cewe apaan??!”
“Oh, ya? Yakin lo lagi nggak horny?” Sergah Jerry, langsung meremas
lembut toked montok Sarah. Kali ini Sarah hampir tidak sanggup lagi
mengelak, tubuh jalangnya menikmati remasan yang diberikan Jerry di
tokednya, membuat birahinya semakin membuncah. Cengkeraman tangan Sarah
di roknya semakin kencang, tangannya juga gemetar menahan nikmat.
“Ap..pphha… a..paan lo, J..Jerrr???! Bhh… B.. Bangsathh lo!” Umpat
Sarah. Namun umpatan Sarah makin membuat Jerry meremas toked Sarah lebih
intens lagi. Kini kedua toked Sarah berganti-gantian diremas oleh
tangan jahanam Jerry.
“OOOOOUUGGGHHHHHHHHHHHH…. MMMMMMMMMMMMMMMHHHHHHHHHHH…. Acchhhhhh, Jerrrrrr…..!” Sarah tidak bisa lagi menyembunyikan desahannya.
“Dasar lonthe! Pake acara ngeles segala lo! Bilang aja lo lagi konak,
dasar perek!” cecar Jerry, kemudian menepikan mobil sisi jalan.
“Iyaaaa, Jerrrhhh,! Gua lagi horny berat! Ooouuuggghhhhhh…, enak banget
remasan lo Jerrrr… Aaaccccccchhhhhhhhhhh…. Jangan brentii, jerrrr!”
pinta Sarah memelas.
“Buka dulu kemeja, lo!” Jerry mulai mengambil alih kondisi. Sarah manut,
dia segera membuka kancing kemejanya, membuka kaitan bra di
punggungnya. Plooppppphhh,,, toked Sarah langsung meloncat begitu dia
meloloskan bra dari tubuhnya. Mempertontonkan keindahan tokednya yang
bulat menantang dengan puting mungil merah muda yang mengacung tegak,
sempurna, putih mulus tanpa cacat sedikitpun.
Kontan saja mata Jerry terbelalak melihat keindahan toked Sarah, “Buset
toked lo, Rah, gede banget!” Jerry langsung merogoh puting susu Sarah,
mempermainkan puting itu, menggelitik ujung pentilnya dan
memutar-mutarnya dengan jari jempol dan telunjuknya.
Sensasi nikmat mulai menjalari kedua toked Sarah yang bergantian
dipermainkan Jerry. Sensasi nikmat itu juga mulai merambat dan menjalar
di selangkangan Sarah. Berkumpul dari pangkal paha dan pusat menuju
ujung selangkangan, mengalir dengan rasa gatal yang sangat besar pada
memek Sarah. Sarah menggelengkan kepalanya ke kanan dan kiri sambil
meremas jok kuat-kuat menikmati aliran hebat di memeknya.
“ANJRIITTTTTTTTT…….. JEERRRRR…….HHHHMMMMMMMMMMPPPFFHHHHHHHHH…!” meki
Sarah berkedut-kedut kencang, serrrrr… memek Sarah langsung banjir oleh
pejunya sendiri. Pinggulnya terangkat, tubuhnya kelojotan tak mampu
menahan gelombang orgasme yang melandanya.
“Dasar! Emang lonthe lo, baru toket lo aja yang gua mainin udah nyemprot
aja lo, perek! Belum lagi gua mainin yang ini!” Jerry langsung meraih
rok Sarah, mengangkatnya sampai ke pinggul. “Bener kata gua, lo emang
lonthe, buktinya lo udah nggak pake CD lagi,… anjirrr,… meki lo mulus
amat, tembem lagi… bagus banget memek lo, Rah… Abis ngentot ama siapa
lo?? ” cecar Jerry.
“huufffht… Hosh..Hosh… gua abis ‘swalayan’ tadi di mobil gua sebelum
mogok,Jer…” nafas Sarah tersengal-sengal menikmati sisa orgasmenya.
Belum lagi nafasnya stabil, Jerry langsung melumat bibir sexy Sarah.
Tentu saja Sarah gelagapan menerima serangan mendadak seperti ini.
Tangannya berusaha menjauhkan Jerry, “Mmmmfff, M,.. Jer,mmm, mmhffntar
dulu,..mmfff.” Tapi Jerry tidak berniat untuk memberikan jeda bagi
Sarah, dia mulai menyusupkan lidahnya ke dalam rongga mulut Sarah,
mencari lidah Sarah dan menjilatinya, serta membelitnya, tangan Jerry
mulai bergerilya lagi di atas toked mulus Sarah,
“Gila bener toked lo, Sarah. Nggak bosen-bosen gua grepein toked lo.
Bulat banget. Kencang…. Penuh tangan gua grepein toked lo!” Puji Jerry,
sementara Sarah hanya pasrah. Seolah tidak mau melewatkan keindahan
toked besar montok nan bulat menantang di hadapannya, Jerru langsung
melumat putting susu Sarah, piting satunya lagi disentil-sentilnya
dengan jarinya, digelitiknya dan memainkannya dengan telujuk dan
jempolnya.
“Gilaaaaa,… enak banget toked gua dikenyot ama si Jerry… Uhhhfff, gua
mulai konak lagi nih…” Sarah membatin. Desahannya mulai muncul tapi
Sarah berusaha keras menahannya. Dia tidak mau dipermalukan lebih jauh
oleh nafsunya sendiri di hadapan Jerry yang notabene baru berjumpa lagi
dengannya setelah sekian tahun tidak bersua sejak masa SMA.
“Pentil lo kok masih pink aja, Rah? Padaha gua yakin pentil lonte lo ini
udah dikenyot ama banyak cowo. Dikenyot kayak gini kan?”. Tiba-tiba
Jerry menggigit putting Sarah dan mempermainkan ujung putingnya dengan
lidahnya.
“JEEEEERRRRRR..... ooouuuuggghhhhhhh, oh,oh…” Sarah menjerit tertahan.
Dia tidak bisa lagi menyembunyikan desahannya. Serangan Jerry yang
tiba-tiba di luar kemampuannya untuk menahan diri tidak mendesah
menjunjukkan bahwa dia memang sudah konak lagi. Jerry meremas toked
satunya lagi dengan semangat ’45. Kemudian menghisap kedua toked Sarah
bergantian sambil tangannya memberikan rangsangan di selangkangan Sarah
tanpa menyentuh memeknya., hanya di sekeliling memek Sarah.
“Ssssssssshh… Oooohhh…oh, Ouchh!” Sarah mendesah tidak karuan, jelas
Jerry berusaha mempermainkan libido Sarah dengan tidak menyentuh
memeknya, membuat memek nya penasaran. Wow, hasilnya luar biasa, kali
ini Sarah yang berusaha, pinggulnya bergerak seiring gerakan tangan
Jerry di selangkangannya berusaha menempatkan tangan Jerry tepat di
mekinya, tapi Jerry tidak memberikan peluang bagi memek Sarah untuk
menemukan tangannya, malahan Jerry menghentikan kenyotannya di toked
Sarah. Tangannya yang menganggur dia gunakan untuk memegang kedua tangan
Sarah,menguncinya di atas perut Sarah, mencegahnya untuk mengarahkan
tangan Jerry yang bermain di selangkangan menyentuh mekinya.
Sarah blingsatan, kedua tangannya dikunci oleh Jerry sehingga tidak
mampu menangkap tangan Jerry dan mengarahkannya ke memeknya. Dia
berusaha menggeol-geolkan pinggulnya agar memeknya menyentuh tangan
Jerry, tapi sia-sia.
Tiba-tiba Jerry menyentuhkan tangannya ke memek binal Sarah, hanya
sentuhan singkat seperti menyerempet saja, tapi memberikan efek yang
tidak disangka bagi tubuh Sarah, tubuhnya kelojotan, pantatnya terangkat
ke atas sambil bergoyang-goyang.
“HHHHH,…Hkk..Hkk,..Hekkkkk….” suara Sarah tidak keluar, hanya napasnya
yang terputus-putus seperti orang yang sekarat. Matanya terpejam,
tubuhnya bergetar menerima sentuhan di memeknya.
Jerry kembali memainkan selangkangan Sarah, membuat gerakan melingkar di
sekeliling memeknya. Sarah menatap Jerry dengan tatapan memelas,
berharap tangan nakal Jerry menyentuh memeknya lagi, tapi Jerry tidak
terpancing, dia tetap bertahan pada metode yang dilakukannya.
Srrrrttt…. Jerry menyentuhkan tangannya lagi ke memek Sarah, kali ini
lebih keras sedikit, seperti menyerempet dekat area klitoris Sarah.
Sarah seperti orang yang menerima sengatan listrik singkat. Tubuhnya
kelojotan, matanya terpejam, mulut Sarah terbuka, nafasnya tertahan,
sexy sekali. Pantatnya kembali terangkat dan bergetar lebih hebat lagi
daripada saat mekinya disentuh Jerry pertama tadi. Jerry jelas seorang
pria yang mampu memanipulasi libido lawan main seksnya.
Permainan kembali berlanjut, Jerry kembali mengelus-elus selangkangan
Sarah dengan gerakan memutar, kali ini lebih dekat ke area memek Sarah.
Tak disangka, Jerry melakukan gerakan mendadak, tangannya langsung
merogoh memek Sarah dan mengocoknya sedikit kasar, menggesek-gesel
klitoris Sarah dengan kasar. Spektakuler! Sarah langsung kelojotan
bagaikan orang kesetrum, kepalanya menggeleng ke kanan dan ke kiri, dia
meronta-ronta, bukan ingin melepaskan diri, tetapi karena dahsyatnya
puncak rangsangan yang diberikan Jerry di memeknya. Belum pernah
sekalipun Sarah menemukan permainan seperti yang Jerry lakukan. Jerry
yang dulunya cupu, yang Sarah anggap tidak jantan, Jerry yang dia
ancam-ancam apabila menolak mengerjakan PR nya dulu, Jerry yang
dikerjainya berulang kali, Jerry yang dibullynya dulu kini memberikan
permainan yang luar biasa jauh dari yang Sarah bisa bayangkan.
“HHHHIIIAAAAHHHHHHHHHH,, AAAAUUUCCHHHH… OOHHHH,..OH..OH…” Sarah menjerit
–jerit keenakan. Belum pernah dia rasakan kenikmatan seperti ini dari
kocokan pria manapun. Rasa gatal terus menghujam dan menggelitik di
memeknya, berputar-putar mendatangkan sensasi gatal yang luar biasa,
lama-kelamaan sensasi itu berkumpul jadi satu di ujung kelamin,
menggelora, membuncah seperti ingin meledak, dan……………...
“……. ANJRIIIIIIIIITTTTHHHHHH… GUA
KELUAAAARRRRRR,,,,…HIAAAHHHHHHHHHHH…..!” Sarah menjerit, mulutnya
terbuka, matanya melotot seperti hendak keluar dari rongganya,
pinggulnya terangkat tinggi-tingi, kelojotan, bergetar-getar, persis
seperti orang kesetrum listrik ratusan volt akibat gelombang orgasme
yang melandanya, tidak, bukan gelombang, tapi tsunami orgasme.
“Ccrrrooottt….crotttt… Serrrr…..”. Astaga!, Sarah squirting! Belum
pernah sekalipun di hidupnya Sarah mengalami hal semacam ini….
“IIIIAAAAAAA,,… IIIIYYAAAAAAAA…. IYAAAAAHHHHHHH…..” Sarah menjerit
persis seperti pemeran video bokep ala Jepang. Kelojotan, tubuhnya
menghentak-hentak dengan pinggul terangkat, kepalanya mendongak sehingga
badannya melengkung indah. Sesekali kakinya menendang-nendang seperti
mengalami kegelian yang luar biasa. Kepala Sarah terasa ringan, tubuhnya
bagaikan tidak menyentuh bumi, seperti melayang. ini benar-benar
orgasme paling hebat yang pernah dialami Sarah. orgasme akibat stimulasi
rangsangan yang diberikan Jerry di memeknya.
Hanya melihat cara orgasme Sarah saja membuat nafsu Jerry meningkat,
kontolnya perlahan-lahan bangun dan mengeras hingga akhirnya tegang
sekali, menggeliat di dalam celananya sehingga Jerry merasa sakit. “Oke,
sekarang gua yang butuh pelampiasan.” Batin Jerry dalam hati. "Kali ini
lo bakal gua enthot sampe lo merangkak dan nggak bisa bangun lagi!".
Home
Cerita Eksibisionis
Penulis Lain
Sarah Karyawati Binal
Cerita Eksibisionis Sarah Karyawati Binal : The Elegant Slut 2 - Tamat -
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar