"Permisi mbak", "Hei Dedi" Hari itu Dedi mampir ke rumah Intan,
tetangganya. "Lagi ngapain mbak?", "lagi santai aja, Dedi gak sekolah?",
"libur mbak, hehe" Anak kelas 6 SD itu suka menyempatkan diri menuju
rumah Intan. Intan adalah seorang ibu muda, cantik dan berjilbab,
sementara ini dia tinggal bersama anaknya, saat suaminya yang seorang
TNI itu tak bisa tetap tinggal bersama, karena harus bertugas. "Ican
mana?", "itu main di kamar" Dedi memang tak melihat anak dari Intan,
bocah SD itu kini memperhatikan Intan yang sedang menonton tv. Ibu muda
berusia 24 tahun itu sangat cantik dan menawan. Dedi memang masih SD,
tapi matanya selalu terganggu dan langsung fokus ketika melihat payudara
montok milik Intan. Sering Dedi datang ke rumah itu, hanya untuk
menemui bidadari bernama Intan itu. Ibu muda itu sedang memakai kaos
berlengan panjang dengan rok dan jilbab yang sudah sering Dedi lihat.
Intan kemudian mendengar suara anaknya di kamar, segera ia pergi. Dedi
sempat menunggu di depan, tapi ia segera menyusul Intan karena ia
penasaran. Ternyata Intan sedang menyusui anaknya, yang sudah berusia 4
tahun itu.
"Mbak, Ican umurnya berapa?", "hmm? 4 tahun dia, kenapa?", "gak papa
kok, cuma dia masih minum susunya mbak Intan ya?", "iya, dia suka banget
emang, hehe, liat tuh, hmm" Dedi mulai tegang, ketika melihat Ican
sibuk menghisap puting kanan milik Intan, terlihat Ican begitu tenang,
meminum air susu dari payudara milik Ibunya itu. "ooh, mm.. mbak", "iya
Dedi", "emang, mbak Intan mau menyusui terus?", "ya kalau si Ican tetep
netek terus, ya tetep keluar susunya, ya gak papa Dedi", Dedi memang
berbicara dengan Intan, tapi ia memandangi payudara milik ibu muda itu.
"ooh, gitu ya mbak, hehe", Intan merasa sepertinya Dedi tertarik dengan
payudaranya itu, "Dedi mau minum susu juga ya?" Deeeg, Dedi kaget,
Intan bisa tau keinginannya itu. "aduh, kan itu buat Ican, masak Dedi
ikut nenen", "Ooh, jadi gak mau?", "ya... mau sih mbak", "Sini sini,
yang kiri ini" Intan melepas kaosnya, dua payudara montoknya
menghipnotis Dedi. Dedi mendekat perlahan, meski malu malu, anak SD itu
sebenarnya sudah ngiler sedari tadi. "Gimana mbak?", "hmm? ya gitu loh,
kayak Ican, kamu isep...aahn" Dedi sudah melumat puting kiri milik Intan
itu, kini dua payudara montok milik Intan itu sudah mulai dihisap
bersamaan. Dedi tampak begitu senang, cairan yang keluar dari puting
kenyal yang ia jilat dan hisap itu sungguh nikmat.
"mm...sluurp...mm...ssp...mm...", "gimana Dedi?", "mm...ssp...aah...
enak ya mbak...mm...mm...", "iya enak dong, mmh" Kini Intan merebahkan
tubuhnya di kasur, saat dua bocah sibuk menghisap payudaranya, air
susunya terus mengalir dalam mulut mereka. "mm... kak Dedi lomba minum
yuk...mm", "mm...sluurp... boleh Ican, hehe...mm..slruup" Dedi dan ican
tiba tiba mulai menghisap puting Intan itu lebih giat, Intan mengigit
kecil bibir bawahnya, ia cukup takjub. Ican tampak minum dengan santai,
tapi Dedi dengan liar beraksi, dikenyot dan dihisapnya kuat kuat puting
kiri milik Intan itu, sembari tangannya juga ikut meremas payudara
montok itu. "Aah... Dedi, mmh... kok diremes gitu?", "mm...slruup... kan
lomba sama Ican, mungkin gini bisa keluar lebih banyak
mbak...mmm...slruup", "mmh... rasanya emang keluar banyak...ooh..."
Intan heran karena beberapa menit kemudian Dedi masih terus menyedot
putingnya, ketika Ican tampak sudah selesai.
"ma... aku tidur dikamarku ya...", "iya Ican...ooh" ican keluar lalu
pergi ke kamarnya sendiri. Intan kini masih merebahkan tubuhnya di kasur
dan Dedi duduk di atas tubuhnya. Dedi sudah tanpa ragu bergantian
mulutnya menghisap puting kiri dan puting kanan milik ibu muda itu.
Intan merasa Dedi mulai membuatnya mendesah. payudara montok nan berisi
milik Intan itu ditarik-tarik ke atas, sambil terus dihisap oleh Dedi.
"mm...slruup...mm", "aahn.... Dedi... mmh..." Intan jadi terangsang,
hisapan Dedi seperti orang dewasa, puting kenyal milik ibu muda itu tak
henti-hentinya dikenyot dan dihisap, Intan tau Ican kalah telak dengan
Dedi. "mm...slruup... mm..." Dedi tampak sudah begitu senang, kini bocah
itu makin nakal. Ia buka celananya, lalu penis kecilnya yang tegak
langsung diletakkan di antara payudara montok milik Intan itu. "Dedi,
itu burung kamu...", "sakit mbak, aku taruh sini ya, aah ...mm..." Dua
payudara montok itu dihimpit ke tengah oleh dua tangan Dedi, penis anak
SD itu tenggelam di antara gunung kenyal itu. Setelah itu Dedi mencoba
mencubit dua puting milik Intan itu, dicubit, diputar dan ditarik, Air
susu jadi muncrat ke atas, tubuh ibu muda itu jadi basah. "aahn...
Dedi...oouh" Intan tak percaya, Dedi membuatnya terangsang. Dedi
kemudian menggerakan penisnya itu, payudara yang basah itu membuat
penisnya bergerak cepat, menggesek belahan dada Intan. Ibu muda itu
heran, suaminya saja dulu tak seperti itu ketika memainkan payudaranya.
"ooh... mmh...", "Dedi...hnnh... ahn..mmh!" Croot croot, sperma
menyembur dari penis Dedi itu, membasahi wajah Intan. Setelah itu Dedi
tampak turun dari tubuh Intan. Intan sempat lega dan terdiam meski
tubuhnya masih bereaksi. "ini mbak, ada lap" Dedi memberikan sapu tangan
di dekat kasur itu. Intan yang masih tiduran itu mengelap wajahnya.
"mmh... Aduh Dedi ngapain kamu?" Dedi membuka rok milik Intan, juga
melepas celana dalamnya. "Liat aja mbak, aduh udah basah itu", "hmm?
iya, Aduh, Dedi... aahn!" Dedi menjilati bibir vagina Intan itu, anak SD
itu juga menggigit kecil klistoris milik Intan, ibu muda itu jadi makin
terangsang. "mm...slruup...mm... enak juga mbak, kayak susunya mbak
Intan... mm...ssp..." Dedi kini sudah kembali beraksi, ia menghisap
vagina Intan itu. Intan tak bisa bergerak lebih, tubuhnya sudah
terangsang, tangannya secara reflek sudah meremasi payudara milik ibu
muda itu sendiri. "Dedi...aah... jangan keras keras...auuh" Dedi
menghisap dan menjilati vagina Intan itu dengan kuat dan hebat, juga
jarinya dimasukkan dan digerakan dengan nakal. Anak kelas 6 SD ini sadar
sudah berakhir penantiannya.
"mm..aah... wow", "nnnh... Dedi... aduh, itu...Dedi aaah!" Dedi secepat
kilat naik lagi di atas tubuh Intan, penis kecil anak SD itu sudah tegak
lagi, dan langsung dibenamkan di lubang vagina yang basah milik Intan.
"oooh... enak banget mbak...mmh" Dedi tanpa ragu mendorong penisnya maju
mundur, menggesek vagina ibu muda itu. Dedi merasakan lubang itu
meremas dan menghangatkan penisnya, lalu diikuti rasa nikmat, yang baru
ia rasakan. "Dedi... aahn... ah ..ah... nnh... ouh", "mbak, Dedi gantiin
suaminya mbak Intan ya...ooh", "nnh... kamu... ouh..." Dedi memeluk
erat tubuh Intan, sembari terus menyodok vagina ibu muda itu. Payudara
montok itu kini bergoyang goyang, dan menyenggol kepala Dedi. Dedi makin
semangat, seperti mimpi dia bisa menyetubuhi wanita pujaannya dan masih
memakai jilbab, beberapa menit selanjutnya ia merasakan liang vagina
Intan menyedot-nyedot penis kecilnya, sambil kembali menghisap air susu
dari puting kenyal milik Ibu muda itu. "mmh... ooh... uuh... aduh..."
desah Intan. Dedi merasa sudah tidak kuat, lalu Croot croot, spermanya
menyembur lagi di dalam liang vagina Intan. "ooh... ya ampun
Dedi...uuh", "mmh... huft... mbak Intan..." Intan dan Dedi sempat
beristirahat, Intan tahu Dedi itu meski masih SD tetapi nafsunya sangat
besar. "mmh... mbak Intan, gak papa kan?", "mmh... gak papa kok, cuman
udah lama gak gini...", "kalau mau, Dedi bisa bantu mbak Intan, kalau
mau lagi, hehe" Intan hanya tersenyum, dalam hati Intan berkata, 'Dasar
anak kecil mesum'. Dedi segera berpakaian, lalu pamit pulang. Intan
segera mandi dan membersihkan diri, ibu muda itu merasa bersetubuh
dengan anak SD ternyata tak begitu membuatnya lelah, justru ia sudah
lama ingin merasakan nikmatnya bersetubuh seperti tadi.
Esoknya, Dedi kali itu sedang sekolah, ia tampak lebih ceria dari
biasanya. "Ded, ceria banget?", "iya dong, hehe, Sini deh aku kasih tau"
Dedi membisikan kalimat pada Rega dan Ujang, "Yang bener Ded?", "ngawur
ah!" Dedi tertawa melihat dua temannya heran. "Beneran, aku ceritain
deh, sampe kalian percaya" Dedi menjelaskan sedetil-detilnya bagaimana
ia menyetubuhi Intan. Di sudut Lain, Intan kini jadi berfikir, ia
ternyata suka dan menikmati sekali seks dengan anak kecil. Siang itu
Intan sudah sibuk menyusui Ican, Tapi tak lama, tampak terdengar suara
Dedi dari luar. "permisi mbak", "masuk aja Dedi" Dedi membuka pintu,
lalu ia segera masuk. "Siang mbak Intan", "iya Dedi..." Intan tenang
tenang saja, meski ia kali itu sedang menyusui Ican. tapi ternyata Dedi
mengajak Rega dan Ujang, dua anak SD yang baru tau wajah cantik Intan
yang menggoda itu seketika tercengang melihat ibu muda berjilbab itu
sedang menyusui anaknya. "permisi...", "loh, temannya Dedi ya?", "iya,
saya Rega", "saya Ujang", "hmm, saya Intan, met kenal yah..." Intan
melihat 3 anak SD itu tampak baru datang dari sekolah, tapi mereka yang
masih berseragam merah putih itu memilih mampir kerumah Intan. Intan
sadar, pasti Dedi menceritakan aksinya, dan dua temannya itu jadi
penasaran. Intan tersenyum, ibu muda itu berfikir untuk mencoba ngeseks
dengan 3 anak SD sekaligus. "kalian baru selesai sekolah?", "iya mbak,
hehe", "Waduh, pasti haus yah jalan dari sekolah", "iya sih mbak, hehe"
Dedi sudah benar benar siap untuk menyantap payudara Intan bila sudah
dipersilahkan. Ican tampak sudah tertidur dipangkuan Intan, anak 2 tahun
itu kemudian ditidurkan di kamarnya, Intan kemudian menemui 3 anak SD
itu lagi.
"kalian mau minum apa?", "terserah mbak", "iya" Dedi terlihat bingung
mendengar ucapan dua temannya itu. "Saya minum susu saja mbak", "ooh,
Dedi mau susu?", "iya mbak", "mm, didalem gak ada susu, tinggal susu
dari payudaraku", "ooh, mm... ya gak papa mbak, susunya mbak Intan aja",
"kamu mau?", "iya mbak", "ooh, ya udah, kamu hisap sendiri tapi ya",
"siap mbak, hehe" Intan tanpa ragu melepas baju dan bhnya, lalu
merapikan jilbab yang ia kenakan, bagian bawah jilbabnya ia kesampingkan
ke belakang agar tak menutupi payudaranya, kini ia benar benar
menunjukan payudaranya yang menggairahkan, ketiga anak sd itu terpana
melihat seorang wanita cantik yang sedang memakai jilbab tapi
memperlihatkan kedua payudaranya tanpa merasa malu, tanpa ragu Dedi
langsung menghisap puting kanan milik Intan itu. "ahn... mmh... Rega,
Ujang, kalian gak minum susu sekalian aja?", "mm... anu...", "i...iya
deh mbak" Ujang mendekat, tanpa ragu langsung membuka mulutnya, lalu
melahap puting kiri Intan itu. Kini Intan melihat dua anak berseragam
merah putih itu menghisap putingnya, ia merasa sesuatu yang luar biasa.
"mm...sluurp...mm...", "mm...slruuuup", "aku sambil tiduran aja ya..."
Intan tiduran di atas karpet itu. Dedi dan Ujang sudah dengan liar
menghisap puting Intan, tangan jahil mereka juga meremas payudara montok
milik ibu muda itu. "mm...aah... Rega, mau minum gak?", "m... mau
deh...", "nih, aku udah", "wah, Dedi baik yah, sini Rega, kamu udah haus
banget kayaknya...aahn..." Rega menggantikan Dedi menghisap puting kiri
Intan itu. Kini dua anak SD itu yakin memang Intan punya air susu yang
nikmat untuk diminum, apalagi langsung dari putingnya yang kenyal. "Mbak
Intan, Dedi minum yang lain ya", "minum apa? mmh", "minum dari
lubangnya mbak Intan", "hmm? coba kamu liat Ded, ada gak sih?" Dedi yang
tersenyum itu langsung melepas rok dan celana dalam Intan. Kini ibu
muda itu telanjang bulat, hanya jilbab yang tersisa masih ia kenakan.
Vaginanya kini diperhatikan dengan seksama oleh Dedi. "Gak keliatan
mbak", "mmh... kurang dibuka ya?" Intan menggerakan tangannya, membuka
vaginanya sedikit, Dedi menggelengkan kepalanya seraya terpukau. "nah
ada kok mbak", "masak sih? aaahn... Dedi...ouh" Dedi secepat kilat
melesat menghisap vagina Intan dengan mulutnya, anak SD itu kepalanya
sudah menempel dan mengoral vagina ibu muda itu. "mm...slruup... mm...
mbak, kalau kami minum, susunya abis ya nanti?", "mmh... nggak kok,
nanti juga ada lagi", "slruup...mm... enak dong" Rega dan ujang sudah
asyik sendiri, mulut mereka menempel erat diputing Intan, benda kenyal
itu dihisap dan ditarik tarik, air susu mengalir kemulut mereka terus.
Dedi malah menikmati aliran cairan dari vagina Intan. Intan heran,
rasanya tubuhnya melayang, ketika lubang lubang kenikmatan ditubuhnya
itu dihisap 3 anak SD.
Beberapa menit asik minum, 3 anak SD itu sudah tampak begitu senang,
penis mereka sudah tegak sedari tadi. "Aahn... aduh, Rega, itu apa yang
keras nempel disitu?", "aduh, maaf, itu punyaku mbak?", "kok bisa
gitu... liat dong" Rega membuka resleting celananya, penisnya itu
ditunjukan pada Intan. "punya saya juga gitu mbak" Ujang dengan semangat
menunjukan penisnya juga yang sudah dikeluarkan dari celana. "ooh,
kenapa ya?", "minta dikocok mbak", "ooh... gini ya?" tangan kiri Intan
menangkap penis Ujang, dan yang kanan menangkap penis Rega, segera dua
anak SD itu merasakan bagaimana nikmatnya dikocok penisnya oleh Intan.
"mm...slruup..mm... ooh", "uuh...mm...slruup" Rega dan Ujang bisa
menikmati kocokan tangan Intan, juga menghisap puting susunya. "hnn?
Aaahn! Dedi...ooh" Dedi ternyata lebih gila lagi, ia sudah memasukan
penis kecilnya di vagina Intan. Kini anak SD itu menggerakan penisnya
maju mundur, Intan mulai merasakan kenikmatan bersetubuh. Rega dan Ujang
sempat takjub melihat Dedi, temannya itu memang luar biasa. "ooh...
mbak Intan... mmh", "aahn... Dedi... oh...aahn" Intan jadi berhenti
mengocok penis Rega dan Ujang, karena ia bereaksi dengan sodokan penis
Dedi di vagina ibu muda itu. Ujang melihat Intan membuka mulutnya lebar
lebar itu, tanpa ragu memasukkan penis kecilnya ke mulut Intan,
"ouh...mmh...", "oogh..mmh...mmh..." Ujang tau penisnya kini mulai
diemut oleh Intan. Rega tak mau kalah, anak itu naik di perut Intan,
lalu menghimpit penisnya di belahan dada perempuan itu, lalu dihimpit
gundukan kenyal, kini ia menggesek payudara milik Intan. Intan kini
hanya bisa melihat 3 anak SD menyetubuhinya, ia bukannya menyesal, tapi
takjub. Beberapa menit itu Rega, ujang dan Dedi memuaskan hasratnya,
menyetubuhi Intan. "ooh... aduh.. uuh, aku mau keluar mbak", "aku juga",
"aku keluar juga ah..." 3 anak SD itu berpindah, mereka kini membiarkan
Intan tergeletak dikarpet, lalu mereka mengocok penis tegaknya, Croot
croot croot, mereka bertiga menyemburkan sperma ke tubuh Intan, ibu muda
itu jadi mandi sperma. "ooowh... mmh...nnh..." Intan merasa tubuhnya
melayang setelah disetubuhi 3 anak SD, benar benar pengalaman luar
biasa. Rega, Ujang, dan Dedi kemudian berpakaian, lalu berpamitan pada
Intan. Ibu 24 tahun itu kemudian beristirahat sejenak, lalu baru
membersihkan dirinya. Intan kini merasa tubuhnya makin ingin disetubuhi,
ibu muda itu mulai ketagihan bersetubuh dengan anak SD, hari-harinya
akan diisi dengan gairah cinta bersama anak-anak haus seks itu...
Home
Cerita Eksibisionis
Mbak Intan
Penulis Lain
Cerita Eksibisionis Mbak Intan : Pamer Toked dan Netekin 3 Anak Mesum
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar