Istriku
dalam Kenikmatan Terlarang 3
Catatan:
• Cerita ini dibuat hanya untuk
memberikan hiburan saja tanpa ada maksud untuk membuat orang-orang bertingkah
laku yang tidak baik dan cenderung negatif sehingga melakukan hal-hal yang
melanggar norma-norma hukum. Cerita ini sebaiknya tidak dibaca oleh orang-orang
yang tidak mempunyai kemampuan untuk menahan diri dengan baik.
• Bagi yang belum membaca seri awal
dari cerita ini maka disarankan untuk membacanya terlebih dahulu dengan judul
Istriku Dalam Kenikmatan Terlarang 1 dan 2.
----------
Tasya
Tidak
terasa tahun baru berjalan dengan begitu cepat dimana kesibukan di awal tahun
sangat menguras waktu dan tenagaku sehingga perayaan tahun baru yang baru saja
kualami bersama istriku dan berakhir sangat liar dan tak terbayangkan seperti
terlupakan untuk sementara waktu. Keseringanku untuk berangkat pagi dan pulang
larut malam menyebabkanku tidak menyadari bahwa telah terjadi perubahan dalam
cara berpakaian dan penampilan istriku. Suatu ketika saat aku terlambat bangun
dan memutuskan untuk tidak masuk bekerja maka aku baru menyadari perubahan
dalam diri istriku itu. Karena berniat tidak masuk kerja jadi aku
bermalas-malasan di atas ranjang sambil pura-pura tidur untuk mengintip
kegiatan istriku yang sedang mempersiapkan diri untuk berangkat kerja.
“Sayangku,
hari ini kamu tidak berangkat kerja ? istriku menyapaku dengan lembut
“Tidak
…. Karena aku capai sekali dan ingin beristirahat di rumah” kataku sambil aku berpura-pura tetap tidur.
Kemudian
istriku mengecup pipiku dan berkata “Istirahatlah sayangku”.
Tak
lama kulihat istriku baru selesai mandi dan hanya mengenakan handuk untuk
melilit tubuhnya yang putih susu, sexy dan mulus itu. Kemudian tanpa ragu dia
melepaskan handuk itu sambil terus mengeringkan seluruh tubuhnya dengan
perlahan. Sungguh pemandangan yang menggoda dan menggairahkan ketika melihat
istriku tercinta sedang berdiri polos tanpa sehelai benangpun yang menutupi
tubuhnya. Kemudian kulihat istriku duduk di depan meja rias dan segera
memberikan sapuan make tipis ke mukanya yang oriental dan menawan itu. Setelah
itu dia segera membuka lemari pakaian dan sepintas dia melirik ke arah ranjang
tempatku tidur dan aku tetap berpura-pura sedang tertidur sangat pulas. Kulihat
dengan sedikit canggung dia mengeluarkan pakaian dalam untuk dikenakan dan tak
kuduga ternyata istriku mengeluarkan g-string mini berwarna hitam untuk dia
kenakan dan tanpa berlama-lama dia juga langsung mengenakan penutup payudara
yang senada dengan g-string mini itu. Pikiranku segera menerawang dan
mengingat-ingat kapan istriku membeli pakaian dalam yang sexy itu karena
setahuku dia agak sungkan menggunakannya. Kretttt…. terdengar suara kursi
disorongkan dengan perlahan dan bunyi itu menyadarkan lamunanku. Setelah
kesadaranku kembali maka kulihat istriku yang sudah siap berangkat kerja dan
kulihat istriku sangat sexy dan menggairahkan sekali dalam balutan rok mini
putih dan kemeja slim warna biru tosca. Kulihat dia bergegas mengambil tas
kerjanya dan segera bergegas keluar kamar dan samar-samar kudengar suara
klakson mobil kemudian terdengar suara langkah kaki istriku bergegas keluar
dari rumah. Tentu saja hal ini membuatku jadi penasaran dan bergegas bangun
dari ranjang dan berlari menuju balkon kamar tidurku. Masih sempat terlihat
olehku sebuah mobil sedan BMW warna merah berhenti di depan rumahku dan kulihat
istriku segera membuka pintu depan dan duduk di samping supir. Sekilas kulihat
supir mobil BMW itu mencium pipi istriku sambil meraba-raba paha istriku yang
mulus. Setelah itu mobil BMW langsung melaju meninggalkan rumahku dan meninggalkanku
dalam sebuah tanda tanya besar dan kecemburuan.
Melihat
kejadian itu membuatku bergegas untuk mandi dan timbul niat dalam benakku untuk
menyambangi tempat kerja istriku ketika jam makan siang nanti. Selesai mandi
aku bergegas mengenakan pakaian dan langsung meluncur ke sebuah restoran cepat
saji yang berlokasi tidak jauh dari kantor istriku terlebih dahulu karena
perutku yang sudah keroncongan. Sambil menunggu jam istirahat aku menyusun
rencana untuk memasuki kantor istriku tanpa sepengetahuan dia dan aku berniat
untuk menyelinap karena seingatku tempat kantor istriku yang berada di gedung
sendiri tidak terlalu ketat pengamanannya. Ketika jam sudah menunjukan pukul
11.55 maka aku bergegas berjalan menuju gedung kantor istriku bekerja dan kulihat
sudah banyak Karyawan yang keluar dari gedung kantor untuk makan siang dan aku
berusaha menyelinap di keramaian dan langsung menuju lift. Segera kupencet
lantai 8 dimana ruang kerja istriku berada dan semoga ingatanku belum pudar
karena dahulu aku pernah mampir dan menjemput istriku di ruang cubical. Aku
berharap-harap cemas sambil menunggu lift membawaku ke lantai yang kutuju dan
ting… bunyi lift yang menandakan bahwa aku telah tiba di lantai 8. Begitu
keluar dari lift kulihat cubical tempat kerja karyawan sudah kosong dan aku
tidak melihat istriku. Sambil melihat sekeliling aku melihat ruangan-ruangan
kecil tempat para manager (dugaanku) yang terbuka pintunya dan nampaknya mereka juga sudah tidak ada di
dalam ruangan karena sudah jam makan siang. Sedikit kecewa karena aku tidak
bisa menemukan istriku akan tetapi ini memang salahku yang tidak
memberitahukannya terlebih dahulu. Karena tidak menemukan istriku maka aku
berniat untuk pergi dan ketika aku akan menuju lift kembali aku mendengar
sayup-sayup suara dentuman lagu bernada cepat dalam sebuah ruangan tertutup
dipojokan dan entah karena apa aku akhirnya menelusuri lorong cubical untuk
menuju ruangan tsb dan ketika aku sampai di depan pintu itu suara lagu itu
semakin keras terdengar dan aku berusaha menempelkan telingaku di pintu ruangan
tsb. Samar-samar aku mendengar beberapa suara pria yang sedang
berteriak-teriak. Entah mengapa perasaanku menjadi tidak menentu dan timbul
keinginanku untuk melihat apa yang sedang terjadi di balik pintu tersebut. Kuberanikan
diriku untuk memutar handle pintu dan mencoba mendorongnya akan tetapi ternyata
pintunya terkunci dari dalam. Hal ini semakin membuatku penasaran dan mencoba
melihat ke dinding kaca yang tertutup tirai. Seperti dugaanku ternyata
dipojokan kaca ada tirai yang tidak tertutup dengan baik sehingga memberikan
peluang bagiku untuk mengintip ke dalam ruangan dan melihat apa yang sedang
terjadi. Mataku segera melihat melalui celah tirai tersebut dan yang kulihat
ada seorang pria duduk di atas bangku dan dia sedang sibuk berteriak-teriak
dengan penuh semangat, samar-samar aku mengenali pria itu … ya dia adalah pria
yang ada di dalam video sex istriku di acara tahun baru kemarin. Hatiku semakin
bergemuruh dan tiba-tiba kulihat seorang wanita yang tinggal mengenakan celana
dalam g-string menghampiri pria itu dan aku segera mengenali sosok itu …. Ya
itu adalah istriku yang dalam keadaan hampir polos dan kulihat istriku
menghampiri pria itu dan sambil terus menari dengan liar diatas pangkuannya.
Pikiranku
langsung berkecamuk antara marah, cemburu dan nafsu, anehnya aku tidak berusaha
untuk menghentikan kejadian yang ada di dalam ruangan itu tetapi terus asyik
mengintip kejadian di dalam ruangan itu. Kini kulihat pria itu asyik
meremas-remas payudara istriku sambil sekali-kali mencubit pentil istriku dan
terlihat istriku sangat terangsang dengan cubitan-cubitan itu karena terlihat
dari ekspresi gerak tubuh istriku. Tanpa berlama-lama kulihat pria itu
memlorotkan g-sring istriku dan kini istriku sudah dalam keadaan polos tanpa
sehelai benang pun. Istriku terus menari dengan liar diatas pangkuan pria itu
dan tiba-tiba kurasakan sakit di tengkukku dan aku jatuh pingsan. Saat tersadar
dari pingsanku kurasakan sakit yang masih kental di tengkuku dan kulihat di
sekeliling ternyata aku berada di sebuah ruangan meeting kecil dan di depanku
duduk seorang pria hitam tinggi besar. Melihatku sudah mulai sadar dari pingsan
maka pria itu menawarkan secangkir teh yang ada di depanku dan segera kusruput
teh tersebut sampai tandas. Kemudian setelah minumanku habis pria hitam itu
segera menanyakan apa tujuanku datang ke kantor ini dan dengan emosi aku
mengatakan bahwa aku adalah suami dari salah satu karyawan wanita yang bekerja
di kantor ini dan aku menanyakan apa yang terjadi di dalam ruangan saat makan
siang. Dengan santai dan tenang pria hitam itu mengatakan hanya kejadian
selingan dalam acara makan siang dan tidak terjadi sesuatu hal yang luar biasa.
Mendengar penjelasan tsb membuat emosiku semakin memuncak akan tetapi tiba-tiba
seluruh badanku terasa lemas dan tidak bertenaga sama sekali sehingga untuk
mengangkat tangan saja terasa sangat berat dan sulit. Melihat kondisiku seperti
itu segera pria hitam itu memutar bangku sehingga menghadap layar dan kemudian
pria hitam itu memutar film yang ternyata adalah film yang memperlihatkan
istriku yang sedang duduk di meja kerjanya dan terlihat sekilas ruangan kantor
sudah sepi. Tak lama kemudian kulihat istriku mengangkat telpon yang berbunyi
dan kulihat istriku mengangguk sambil berkata “Ya Pak…”. Setelah menerima
telpon kulihat istriku berdiri dan dengan perlahan kulihat dia melepaskan
kemeja kerjanya dan juga rok mininya sehingga dia tinggal mengenakan pakaian
dalam g-string dan BH sebagai penutup tubuhnya yang putih mulus dan sexy. Kemudian
dalam keadaan hampir telanjang istriku berjalan menuju ke sebuah ruangan dan
kemudian dia mengetuk pintu sambil terus memutar handle pintu untuk masuk ke
dalam ruangan. Terlihat istriku memasuki ruangan itu dengan agak canggung dan
kemudian dia menghampiri seorang Bapak yang sedang duduk di belakang meja.
Terlihat Bapak itu jauh sekali dari tampan dan jika dilihat sekilas mirip
dengan Narji pelawak di salah satu TV nasional. Terdengar Bapak itu berbicara
dengan cukup lantang
“ayo
Tasya kesini dan duduk di pangkuan Bapak!”
dan
terlihat istriku dengan perlahan dan sedikit gugup menghampiri Bapak itu dan
segera duduk di pangkuannya.
“Ohhh….
memang sungguh beruntung Bapak bisa mendapatkanmu sayang, kamu adalah salah
satu karyawan yang paling cantik dan sexy meskipun kamu sudah bersuami.”
Tak
lama kemudian Bapak itu mulai meremas-remas payudara istriku dan terus
melepaskan BH nya sehingga kini tidak ada lagi penghalang yang menutupi
payudara istriku yang kencang dan menggairahkan itu. Dengan rakus payudara istriku
dijilati dan dikenyot sehingga membuat istriku blingsatan menahan nafsu
“agh….
shhh….. ogh…..” terdengar desahan dari mulut istriku.
Dengan
perlahan tapi pasti tangan Bapak itu mulai turun ke arah perut dan terus
menyusuri pinggang istriku yang ramping sampai akhirnya berhenti di pantat
istriku yang montok dan menggairahkan. Penuh nafsu pantat istriku diremas-remas
dan tanpa berhenti payudara istriku terus dikenyot dan dijilati.
“Shh…..
oghhh….. enak….” terdengar suara penuh nafsu dari mulut istriku.
Tanpa
menunggu lebih lama lagi g-string mungil yang melekat di tubuh istriku
diplorotkan sehingga kini istriku dalam keadaan polos dan duduk di pangkuan
Bapak itu. Kini kedua tangan yang telah selesai mencopot g-string istriku mulai
berpindah ke selangkangan dan terlihat tangan itu mulai meremas-remas dan
memijat lembut vagina istriku. Sungguh pemandangan yang menakjubkan dimana
istriku yang putih mulus dan sexy sedang membara penuh nafsu menerima
rangsangan yang bertubi-tubi baik di payudara maupun di vagina. Kemudian
kulihat Bapak itu berbisik di telinga istriku dan terlihat istriku menganggukan
kepalaya seraya berjongkok di depan selangkangan Bapak itu. Dengan cekatan
istriku menarik resleting celana Bapak itu dan melepaskannya beserta celana
dalam sehingga kini sebuah penis tegak mengacung di depan muka istriku. Tanpa
menunggu perintah lagi kulihat istriku langsung mengulum batang penis itu
dengan pelan dan penuh perasaan, terlihat penis yang sudah berdiri tegang itu
semakin keras berdiri dan siap untuk menerobos liang kenikmatan milik istriku.
Tanpa berlama-lama maka Bapak itu menarik berdiri tubuh istriku dan langsung
membimbing istriku untuk duduk di atas pangkuannya. Seakan mengerti apa yang
diinginkan oleh Bapak itu maka kulihat istriku mulai memegang penis yang sudah
berdiri tegak itu dan mengarahkannya menuju kelubang kenikmatan miliknya.
Perlahan tapi pasti istriku mulai menurunkan pantatnya dimana posisi lubang
kenikmatan miliknya tepat berada di atas penis yang mengacung dengan keras.
Perlahan terlihat penis itu mulai memasuki lubang kenikmatan istriku dan
tiba-tiba Bapak itu memegang erat pinggang istriku dan menghentakannya dengan
keras ke arah bawah sehingga penis itu amblas masuk ke dalam liang kenikmatan
istriku serta kemudian menarik kembali tubuh istriku ke arah atas dan begitu
seterusnya berulang-ulang.
“Ooo…Agh..
ssshhhh…”. terdengar racauan dari mulut istriku yang sedang dalam birahi yang
tinggi, “terus-terus…aaagghhh…. Ssshhh…. enak enak ……ugh…..” makin tidak jelas
racauan istriku
Kulihat
Bapak itu tersenyum gembira melihat istriku dalam pelukan kenikmatan duniawi
yang tidak terlupakan. Seakan puas dengan hasil yang dicapai maka Bapak itu
makin meningkatkan pemompaan liang kenikmatan istriku sampai akhirnya kudengar
dengan jelas
“Oggghhh…..
agghhhh… Tasya …. Bapak sudah mau sampai…” dan kemudian ditimpali desahan liar
istriku
”Agggghhh….
Sssshhhhhh…… Tasya juga sudah mau sampai…”.
dan
tiba-tiba kulihat tubuh istriku melengkung dan menghentak-hentak dibarengi
dengan dekapan dari Bapak itu yang menunjukan mereka berdua telah mencapai
klimaks yang bersamaan. Tiba-tiba pria hitam besar itu berbicara kepadaku
“bagaimana
apakah kamu sudah puas menonton video sex istrimu…ha ha ha ha…sungguh
menggairahkan bukan?”
Lidahku
terasa kelu dan tidak bisa berkata apa-apa lagi dan tak lama masuk pria yang
ada di HP istriku sambil membawa beberapa lembar kertas yang ternyata adalah
sebuah kontrak perjanjian yang setelah kubaca menyatakan bahwa aku sebagai
suami dari Tasya maklum dan merelakan semua yang dilakukan oleh istriku kapan
pun dan dimana pun juga serta apa pun juga.
Bos-nya
Tasya
Awalnya
aku menolak keras untuk menandatangani surat perjanjian tsb tetapi pria itu
menunjukan surat perjanjian yang sudah ditandatangani oleh istriku dan selain
itu pria tsb menjelaskan bahwa aku telah meminum sebuah ramuan yang mengandung
racun yang hanya dapat disembuhkan jika diberikan obat anti racun. Sekilas pria
itu menjelaskan bahwa racun yang diberikan kepadaku adalah racun dari seorang
sinshe yang mendapatkannya secara turun temurun dimana dahulu racun itu
digunakan untuk membuat orang jadi lumpuh secara total. Awalnya aku tidak
mempercayai apa yang diinformasikan oleh pria itu akan tetapi setelah
dibuktikan dengan ciri-ciri kelumpuhan yang akan kualami maka akhirnya aku
hanya pasrah menerima keadaan. Sekali lagi pria itu menyodorkan surat
perjanjian dan memintaku untuk menandatanganinya, kali ini dengan berat hati
kutandatangani surat perjanjian itu supaya aku bisa mendapatkan obat anti racun
yang dijanjikan pria itu. Setelah kutandatangani surat perjanjian itu maka pria
itu memberikanku 7 buah botol kecil berisi cairan anti racun dan aku diminta
untuk meminumnya setiap hari satu botol kecil dan mulai hari ini aku harus
minum obat anti racun itu setiap hari selamanya dan obat anti racun akan
diberikan setiap 7 hari sekali untuk memastikan aku memenuhi apa yang ada dalam
isi perjanjian itu. Setelah aku menerima 7 buah botol kecil itu maka aku
bergegas menenggaknya dan benar badanku sudah tidak terlalu lemas lagi tetapi
tetap tidak bisa seperti sedia kala dan aku pasrah dengan kondisi seperti ini.
Kemudian pria itu mengajakku keluar dari ruangan meeting kecil dan ketika aku
melangkah keluar dari ruang meeting aku terkejut dan kaget melihat istriku yang
sudah dalam keadaan polos tanpa sehelai benang pun sedang di duduk di atas meja
dan terlihat seorang Bapak sedang asyik menjilati lubang kenikmatan istriku dan
terlihat kedua tangan istriku sedang meremas-remas kepala Bapak itu sambil
terus meracau penuh nikmat
“Ohhh…..
iya enak ogh….. agh…. sshhh…… enak Pak…Tasya sudah tidak tahan Pak…please
sekarang Pak…ah.. ughh…” sambil tertutup matanya kulihat istriku meracau penuh
kenikmatan.
“Ha
ha ha ….. memang kamu karyawan Bapak yang sangat menggairahkan sekali…nikmat
sekali semua milikmu sayangku. Bapak beruntung sekali bisa memiliki dan
menikmatimu sesuka dan semau Bapak serta kapan saja dan dimana pun juga.
Slrup…. Slrupp…” terdengar denganr rakus Bapak itu menjilati lubang kenikmatan
istriku.
“OGHh……
ughh….. ahhg….. enak sekali….. jilatan Bapak…… Tasya sudah tidak tahan lagi…
Tasya sudah ingin merasakan kontol Bapak yang besar dan nikmat … aghh…”
“Sepertinya
kamu sudah tidak bisa menahan lagi nafsumu …..sayangku…hayooo….. sebutkan
kata-kata cinta seperti yang Bapak ajarkan, sayang!”
“UGH…..
iya Bapakku…. Ehh… tuanku….. Silakan tuanku menikmati tubuh Tasya sesuka Bapak
ehh.. tuanku… Tasya mohon agar tuanku mau menikmati dan mencicipi tubuh Tasya
ini…. AGh…. Tasya mohon tuan…. Tolong tuan bersedia memperkosa Tasya sesuka
tuan”.
Aku
sungguh terkejut dengan kata-kata binal dan nakal yang terucap dari mulut
istriku…. Aku seperti tidak dapat mengenali istriku yang lembut dan pemalu kini
telah berubah menjadi wanita sexy yang menggairahkan dan binal serta tidak
malu-malu lagi meminta pria lain yang bukan suaminya untuk menikmati tubuhnya
yang sexy, ranum dan menggairahkan itu… Terlebih lagi pemandangan yang terasaji
dengan jelas sungguh sangat menakjubkan dimana istriku dengan liar menggeliat
di atas meja dan kakinya terbuka lebar seperti huruf V sehingga memudahkan Bapak itu menikmati
hidangan yang tersaji dengan sempurna di depan mukanya.
“Oke
sayangku jika kamu meminta dengan manis dan memelas maka Bapak akan bersedia
untuk mencicipi tubuhmu yang ranum dan menggairahkan. Bapak tidak akan
segan-segan lagi memperkosamu karena itu yang kamu inginkan ha ha ha…”
terdengar suara Bapak itu dengan lantang dan jelas
Kemudian
kulihat Bapak itu menurunkan celana dalam putih yang menjadi penutup terakhir
tubuhnya yang gemuk dan pendek. Terlihat senjata Bapak itu sudah mengacung
dengan tegak dan keras dan ternyata oooo.. sangat besar sakali senjata Bapak
itu jika dibandingkan dengan ukuran senjata orang asia pada umumnyaa dan
terlebih lagi sudah pasti lebih besar dari punyaku. Kini kulihat istriku dengan
lembut memegang senjata Bapak itu dan perlahan tapi pasti membimbingnya
memasuki lubang kenikmatan miliknya. Terlihat Bapak itu memegang pinggang
istriku yang sedang duduk di atas meja sehingga dan tiba-tiba kulihat Bapak itu
menghentakan dengan keras pinggulnya dan tentu saja membuat senjata amblas
dengan keras ke dalam liang kenikmatan istriku dan terdengar jeritan dan
erangan keras dari mulut istriku
“AAAGGGHHHh…”
dan bersamaan itu kulihat istriku bergetar tubuhnya seakan-akan menahan
nafsunya yang sudah memuncak.
Melihat
mimik muka istriku yang sedang mupeng maka tanpa segan lagi dan penuh semangat
Bapak itu melakukan serangan dengan kekuatan penuh. Terlihat senjata Bapak itu
dengan pasti dan keras menerobos keluar masuk lubang kenikmatan istriku.
“Oooohhh..
AGHHHH…enak enak …..OOOOOo.o.o… Ughh….. terus terus dan lebih keras lagi
tuan….Oghh…. AGH.HHH…. iya terus terus…. enak enak sekali tuan Ughh….. Tasya
sudah tidak tahan laggiiii…”.
Mendengar
racauan istriku yang liar dan menggoda itu membuat Bapak itu semakin menggila
membombardir liang kenikmatan milik istriku dan tiba-tiba terlihat tubuh
istriku mengejang-ngejang dan tubuhnya melengkung ke arah belakang yang
menandakan istriku sudah mengalami orgasme yang dasyat.
“Hahahaha…
gimana manis enak setelah merasakan orgasme?”
Kemudian
sambil tersengal-sengal istriku mengangguk-angguk sambil tersenyum puas dan
istriku mencium mesra Bapak itu seraya berbisik-bisik di telinganya. Entah apa
yang dikatakan oleh istriku yang pasti setelah itu Bapak itu tertawa dengan
puas dan kemudian dengan santai Bapak itu memanggil pria yang bersamaku tadi
yang ternyata bernama Udin. Kemudian pria itu segera menghampiri Bapak itu dan
terlihat berbincang-bincang dengan pelan. Selesai memberikan instruksi Bapak
itu kembali mulai meremas-remas payudara istriku dengan lembut dan
memilin-milin putingnya sehingga membuat istriku kembali mendesah dengan
mesranya. Setelah mendapatkan instruksi Udin segera menghampiriku dan dengan
tegas memintaku untuk menunggu di lobby. Udin pun tidak lupa mencatat nomor HP
ku dan setelah itu dengan didampingi pria yang berkulit hitam aku turun dengan
menggunakan lift dan setiba di lantai lobby Udin pun menukasku untuk segera
keluar dan menunggu di lobby jika ingin menunggu istriku.
“Silakan
elu tunggu di lobby dan tunggu telpon dari gue atau istrilu akan pulang sendiri
dalam keadaan telanjang bulet ha ha ha ha….Ayo Somad kita harus naik segera
karena Bapak sudah menunggu kita untuk berpesta sex dengan bidadari cantik dan
sexy sampai kita puas dan tadi Bapak bilang mau melakukan gang bang karena
permintaan bidadari cantik itu”
Dugg….
Aku kaget dan pasrah mendengar perkataan Udin karena artinya mereka akan
mengeroyok istriku bersama-sama dan otakku pun langsung membayangkan apa yang
akan terjadi terhadap istriku di atas karena aku sekarang berada di lobby. Ohhh
sungguh pusing kepalaku membayangkan apa yang akan terjadi dan dialami oleh
istriku dan terlebih lagi yang membuatku kaget adalah karena ini semua atas
permintaan istriku.
Udin
Setelah
menunggu kurang lebih dua jam tiba-tiba HP ku berbunyi dan ternyata telpon dari
Udin yang memintaku untuk menunggu di lobby. Selang beberapa waktu terdengar
bunyi lift yang menandakan sudah tiba di lantai lobby dan keluarlah si Somad
sambil membawa kantong plastik besar dan amplop coklat. Somad pun langsung
memberikan semua bawaannya kepadaku seraya memintaku menunggu lagi karena acara
di atas akan selesai beberapa saat lagi. Setelah menyerahkan semua barang
bawaannya kepadaku Somad pun bergegas kembali masuk ke dalam lift dan segera
kubuka kantong plastik yang kuterima itu dan ternyata berisi tas kerja istriku
dan juga pakaian kerja istriku minus pakaian dalam. Pikiranku langsung
berkecamuk dan dengan tergesa-gesa kubuka juga amplop coklat yang tadi
diberikan oleh si Somad. Karena terburu-buru maka isi amplop itu jatuh
berserakan di lantai lobby ketika kusobek dengan kasar dan ternyata isi amplop
itu adalah foto-foto yang menunjukan istriku sedang dikerjai oleh beberapa pria
sekaligus. Terlihat dengan jelas istriku sedang dipangku oleh Udin dan mereka
sambil berpelukan selain itu terlihat Bapak itu sedang berdiri tepat di
belakang istriku, sepertinya istriku sedang dalam kondisi double penetration.
Di foto yang lain terlihat istriku dalam kondisi yang sama tetapi kali ini
istriku sudah tidak berpelukan lagi dengan Udin melainkan sedang mengoral penis
laki-laki dengan penuh nafsu dimana hal ini terlihat jelas dari putting
payudara istriku terlihat sangat mancung sekali dan ini baru pertama kali
kulihat putingnya bisa seperti itu. Foto-foto yang lain pun memperlihatkan
istriku sedang dikerjai oleh para pria dalam berbagai posisi dan bergantian dan
hampir dalam semua foto mimik muka istriku dalam keadaan penuh nafsu. Ooooh
foto-foto itu sungguh menggambarkan kalau mereka sedang melakukan pesta sex
yang sungguh liar dan istriku telah dijadikan obyek sex para lelaki itu. Aku
sungguh semakin pusing dengan melihat foto-foto itu dan pikiranku semakin liar
berkelana memikirkan kondisi istriku yang sedang dikerjai oleh para lelaki itu.
Tanpa kusadari terasa celana dalamku agak lengket dan ternyata aku mengalami
orgasme dengan hanya melihat foto-foto itu dan hal ini juga membuatku semakin
bingung karena baru kali ini senjataku tidak mengeras tetapi bisa mengeluarkan
cairan lengket itu, sepertinya hal ini dikarenakan racun dan obat yang
diberikan oleh mereka kepadaku. Aku berharap-harap cemas menunggu telpon dari
Udin untuk memberitahukanku kapan istriku akan turun dan setelah menunggu 45
menitan Udin menelponku dan kembali memintaku menunggu di luar lobby dan
kondisi ini beberapa kali dipertegasnya agar aku menunggu di luar lobby bukan
di depan lift ataupun di lobby. Udin pun mengingatkan agar aku mengikuti
instruksinya atau nantinya dapat berdampak terhadap pemberian obat rutinku yang
hanya diberikan untuk 7 hari saja. Karena takut dengan ancaman Udin maka aku
pun menurutinya dengan berat hati sambil membawa kantong plastik dan amplop
coklat yang tadi diberikan oleh Somad. Setelah 15 menit menunggu di depan pintu
lobby yang terbuat dari kaca kulihat Udin dan Somad sedang menggandeng istriku
yang masih dalam keadaan telanjang bulat tanpa sehelai benang pun, terlihat
mereka masih terus mempermaikan tubuh istriku dengan terus meremas-remas
payudara dan bongkahan pantat istriku. Terlihat mimik muka istriku meskipun
lelah tetapi masih menunjukan muka mupeng karena masih terus dikerjai oleh
kedua lelaki itu. Karena melihat mereka sudah berjalan menuju pintu lobby maka
aku pun bergegas mendorong pintu lobby untuk menghampiri mereka tetapi
tiba-tiba Udin berteriak menyuruhku tetap berada di luar pintu lobby dan aku
pun segera mengurungkan niatku itu. Ketika sudah tiba di pintu lobby Udin pun
mendadak mencium bibir istriku dengan penuh nafsu dan liar dan istriku pun
terlihat menyambutnya, kali ini aku bisa melihat dengan sangat jelas sekali
dimana istriku sedang dikerjai oleh Udin dan Somad.
Terdengar
suara Somad dari dalam yang memintaku untuk memindahkan mobilku ke depan lobby
sambil menunggu mereka mengerjai istriku terakhir kalinya. Akupun bergegas
memindahkan mobilku dan segera memarkirkannya di depan lobby yang sudah sepi
sekali karena saat itu sudah hampir jam 23.00 dan ketika aku keluar dari
mobilku untuk kembali ke pintu lobby maka dengan jelas aku melihat istriku yang
kedua tangannya memegang handle pintu lobby dan pantatnya menungging sedang
dikerjai oleh Udin dengan gaya doggy style, sungguh pemandangan yang sangat
menggairahkan sekali. Kulihat payudara istriku berguncang-guncang dengan keras
karena Udin sedang memompa istriku dengan kecepatan penuh.
“Oooo..agh…”
tedengar suara desahan istriku menahan nafsunya yang sudah hampir sampai di
puncak.
Udin
pun terus memompa dengan cepat dan keras hingga akhirnya terdengar suara Udin
menjerit puas yang dibarengi oleh suara jeritan klimaks istriku yang dibarengi
dengan gerakan tubuhnya yang liar dan mengejang sambil meliuk-liuk dan ternyata
mereka sudah mencapai klimaks bersamaan. Setelah beberapa saat Udin pun
melepaskan senjatanya dari lubang kenikmatan istriku dan setelah itu Somad pun
langsung menggantikan posisi Udin untuk mengerjai istriku. Terlihat Somad
segera memasukan senjatanya ke dalam lobang kenikmatan istriku dan setelah itu
Somad pun menarik kedua tangan istriku sambil terus mendorong tubuh istriku
sehingga kali ini tubuh istriku menempel di kaca lobby seperti pajangan boneka
Garfield di kaca mobil dan tangan istriku pun ditarik ke atas sambil terus
digenggam dengan erat. Dalam posisi separuh bagian atas menempel di kaca Somad
terus membombardir lubang kenikmatan istriku dengan kasar, cepat dan keras.
Akan tetapi aku tidak sedikit pun melihat istriku kesakitan diperlakukan dengan
kasar oleh Somad malahan terlihat istriku juga menikmati posisi itu.Terdengar
dengar jelas desahan dan jeritan nafsu dari istriku.
“OOOOooooo
aghhhhh…oghhh…enak enak enak sekali…terus terus…oooghhhhh aaghhhhh…sssshhhh…”
Somad
dan Udin pun tertawa dengan puas dapat mengerjai istriku sampai tidak dapat
menahan nafsu sex nya sehingga terus menerus rela dikerjai oleh mereka. Somad
pun dengan penuh semangat dan bernafsu terus membombardir istriku dan setelah
beberapa lama terlihat Somad akan mendapatkan klimaknya karena terdengar
teriakan darinya dan tiba-tiba Somad pun menjerit dengan keras yang menandakan
dia sudah mencapai klimaksnya dan kulihat istriku pun segera menyusul dengan
liuk-liukan liar tubuhnya dan terdengar pula jeritan kenikmatan dari mulut
istriku
“Aahhh…Oggghhh…uuugggghhhh…”
dan
kemudian terlihat istriku tersengal-sengal nafasnya dan kini kulihat raut mukanya
sangat letih tetapi puas dalam kenikmatan sex yang dasyat. Kemudian setelah
puas mengerjai istriku untuk terakhir kalinya, mereka pun menggandeng istriku
sambil membuka pintu lobby.
“Istrimu
memang benar-benar kuat dan nikmat sekali… kami pun sangat puas sekali bisa
menikmati tubuhnya yang indah dan sexy. Suruh istrimu selalu beristirahat
dengan nyaman jika di rumah karena kami masih akan terus ingin menikmatinya, ha
ha ha ha” tukas Udin sambil tertawa
Aku
pun langsung memapah istriku yang masih dalam keadaan telanjang bulat dan
segera membopongnya ke dalam mobil dan setelah itu aku bergegas memasuki mobil
untuk langsung tancap gas ke luar dari gedung perkantoran itu. Untung saja
gedung perkantoran ini gratis sehingga aku pun tidak perlu membayar parkir lagi
karena jika tidak petugas parkir itu pun akan dapat melihat tubuh telanjang
istriku.
Didalam
mobil istriku tertidur sangat pulas, mungkin karena dia benar-benar lelah
setelah digarap oleh para lelaki itu sampai berjam-jam. Sebenarnya aku juga
sedikit bingung kenapa istriku bisa kuat sekali melayani nafsu sex para lelaki
itu dan aku pun berniat menanyakannya nanti. Setiba di rumah segera kubuka
pintu rumah dan memarkirkan mobil di bagasi dan langsung menutup pintu garasi
supaya memastikan tidak ada orang di luar rumah yang dapat melihat tubuh
telanjang istriku saat kugendong. Setelah menutup pintu garasi aku pun
menggendong istriku yang sedang tertidur pulas dan segera menuju ke kamar tidur
dan membaringkan di ranjang. Istriku sama sekali tidak terbangun ketika
kugendong dan terlihat dia benar-benar pulas dan aku pun bergegas berganti baju
serta langsung berbaring di ranjang di sebelah istriku. Kami pun tertidur pulas
dan untung besok adalah hari libur sehingga kami bisa tidur lebih lama dan
sepuasnya. Keesokan harinya aku bangun cukup siang dan istriku masih tertidur
pulas, dengan lembut aku pun membangunkannya tetapi istriku hanya bergerak
sebentar dan memohon kepadaku untuk dibiarkan tidur kembali. Karena kasihan
melihat kondisinya maka aku pun tidak menbangunkannya dan bergegas mandi dan
menyiapkan makanan ringan untuk kami santap nanti. Dua jam kemudian baru
kudengar istriku mengulet dengan perlahan dan bangun dari tempat tidur seraya
menuju ke kamar mandi. Terdengar suara pancuran dari kamar mandi dan kali ini
istriku cukup lama melakukan proses mandinya. Setelah selesai mandi maka bergegas
aku membantu istriku mengeringkan tubuhnya dan membantunya mengenakan baju
santai. Kemudian setelah semuanya selesai maka aku pun mengajaknya makan
makanan yang sudah kusiapkan di ruang makan. Di meja makan istriku hanya
terdiam dan makan dengan lahap sekali setelah kulihat dia cukup tenang dan
perlahan menyantap makanannya baru kulemparkan pertanyaan kepadanya. Apa yang
sebenarnya terjadi tanyaku kepadanya dan terlihat istriku hanya terdiam dan
sedikit mematung. Akupun mengulangi pertanyaanku dengan lebih tegas, bisa kamu
ceritakan apa yang sebenarnya terjadi ? Kali ini istriku tergerak dan dia mulai
berbicara dengan perlahan
“Akupun
tidak jelas dan tahu apa yang sebenarnya terjadi pada diriku mas karena setelah
kejadian di malam tahun baru itu memang Udin selalu memanfaatkan tubuhku”
seraya istriku mulai menceritakan apa yang sebenarnya terjadi, “kemudian sampai
suatu ketika...” kata istriku, “Udin menyodorkanku kepada bosku untuk turut
serta menikmati tubuhku dan hal itu tentu saja membuat bosku gembira dan untuk
membuatku tidak kaku dan malu bosku mengundang seorang pria ke kantor untuk
menemuiku. Pria itu kemudian melakukan sesuatu terhadap diriku yang tidak
kuketahui karena dia sepertinya menghipnotisku dan ketika aku terbangun dari
tidurku setelah dihipnotis kurasakan ada yang lain dalam tubuhku. Aku jadi
lebih ingin tampil sexy dan binal serta sejak saat itu aku mudah sekali
terangsang jika berdekatan dengan para lelaki itu. Aku akan rela melakukan apa
saja yang diperintahkan mereka dan terlebih lagi aku akan sangat terangsang dan
nafsu menunggu apa yang akan dilakukan mereka terhadapku. Anehnya pada saat
setelah aku dihipnotis oleh pria itu maka setiap kali aku berusa menolak atau
menghindar dari keinginan mereja maka nafsuku malah lebih meninggi dan tingkah
lakuku berubah menjadi lebih binal dan liar. Sepertinya aku telah dihipnotis
oleh pria itu untuk menjai boneka sex yang mereka inginkan dan dapat
diperlakukan apa pun dan kapan pun juga.”
Aku
sangat terkejut dengan apa yang diceritakan oleh istriku dan tanpa ragu aku
juga menceritakan apa yang terjadi pada diriku dimana kini aku sangat
tergantung dengan obat anti racun dari Udin dan bila aku tidak menuruti
kehendaknya maka dia akan menghentikan pemberian obat anti racun itu.
Sekian
dahulu dan akan dikeluarkan versi lain yang lebih seru……
By:
Fun Couple
0 komentar:
Posting Komentar