Cerita Eksibisionis Lisa Istri Arman : Tragedi Perjalanan 5 TAMAT

Jarot dan Lisa masih berpelukan di tempat tidur dalam keadaan telanjang bulat, tangan Jarot menempel pada buah dada Lisa yang putih mulus 34B, sedikit meremas, mereka berdua sudah terbangun setelah semalaman tadi mereka bercinta berkali-kali dengan gairah menggebu-gebu. Jarot senyum-senyum guratan wajah puas nampak jelas sekali "Mudah-mudahan Lisa hamil akibat benihku dan aku bisa punya keturunan dari dia, seorang wanita berkelas yang terdidik, tapi jika begitu aku gak mungkin memberdayakan Lisa jadi pelacur lagi, apalagi setelah dia melahirkan anakku..." begitulah pikiran Jarot sedang menerawang tentang masa depan dia dan Lisa, begal itu begitu yakin Lisa sudah sepenuhnya takluk padanya, terbukti, percintaan semalam begitu dahsyat dan Lisa begitu menggebu-gebu dalam melayani nafsunya, ada satu hal yang dipikirkan Jarot adalah bahwa suaminya Lisa, Arman telah menghilang dari perangkapnya, mungkin sekali Arman sedang berusaha mencari keberadaan Istrinya, bukan tidak mungkin Arman lapor ke polisi dan akhirnya.... "ahhhh aku harus siap jika kemungkinan itu terjadi..." pikirnya, "pokoknya aku mau Lisa jadi miliku, dan melahirkan keturunan untukku"

Satu hal yang tidak diketahui Jarot bahwa, sejak menikah 7 bulan lalu, Lisa dan Arman telah sepakat untuk menunda kehamilan, sehingga Lisa menggunakan KB agar tidak hamil ketika berhubungan intim dengan Arman, suaminya

Cerita mundur kebelakang, kita tinggalkan dulu Jarot dan Lisa yang sedang kelelahan sehabis bersetubuh semalaman.

Lelaki muda itu tersadar dari pingsannya, kepalanya sakit akibat pukulan, badannya juga sakit akibat terikat kencang, dia berusaha keras untuk membuka mata

"Ada dimana aku ini, siapa yang mengikatku begini?" Dia berusaha keras mengingat kejadian-demi kejadian... mulai sejak dia mencari sungai karena perutnya sakit hingga sebuah pukulan benda tumpul yang membuat pandangan matanya menjadi gelap, secara kebetulan, ada dia mendengar suara langkah kaki dan suara orang bercakap-cakap, meski samar, lelaki itu sekuat tenaga berusaha melepaskan diri dari ikatan tubuhnya, namun usaha tersebut sia-sia, akhirnya dengan suara serak dan masih dalam kesakitan dia berusaha berteriak... "To..tolonggg......tolong..." pria ini berharap orang yang tadi bercakap-cakap mendengar suaranya dan segera menolongnya, beruntung, kedua orang yang bercakap-cakap itu sedikit mendengar suara itu, mereka saling pandang sejenak, lalu yang tua berkata.. "Nak, kau dengar suara minta tolong barusan?" "Yang muda menjawab "iya saya dengar Pak Kyai.. arahnya sepertinya sebelah kanan, mari kita liat" kedua orang itu bergegas mencari sumber asal suara yang minta tolong tadi, setelah dekat, mereka memandang ke arah semak yang seolah menutupi sesuatu... "keliatannya suara ini darisini tadi pak Kyai, coba saya periksa dulu" ujar yang muda

Setelah mereka menyingkirkan banyak semak, alangkah terkejutnya kedua orang itu ketika menemukan seorang pria muda yang terikat di dalam semacam krangkeng jebakan untuk harimau.. "Wah pak Kyai, ini ada orang terikat disini, sepertinya ada yang sengaja mengikat dia" Katanya, orang yang dipanggil Kyai ini berkata "mari kita lepaskan dia dan kita bawa ke pondok.." Mereka lalu membantu melepaskan pria muda itu dari krangkeng, serta melepaskan ikatan pada tubuh pria itu.."te....terima kasihhhh...sa..sayaa... sayaaaa.. " kalimat itu terputus karena pria itu kembali pingsan, akibat dibiarkan terikat dan dikrangkeng, pria itu tidak lain adalah Arman, suami Lisa, seorang wanita cantik mulus yang diculik Jarot

3 jam kemudian....

Arman tersadar dan berusaha bangun dari tempat tidur kayu, namun Pria setengah baya yang daritadi mengawasinya berkata dengan lembut "Jangan bangun dulu nak, tubuhmu masih lemah.. kau telah terikat di hutan dalam krangkeng, istirahatlah kembali" "Sssssayaaa dimana ini pak?" tanya Arman sambil terbata-bata.. "Kau ada di Pondokku nak, disini aman, kami membawamu kesini, sepertinya kau dicelakai seseorang, karena aku dan muridku menemukan kau dalam keadaan terikat..." katanya lagi.. "siapa namamu nak? Darimana asalmu?"

Dengan susah payah Arman mengenalkan dirinya, dan dia berusaha mengingat-ngingat kejadian terakhir sebelum dia pingsan.. dia sekarang ingat bahwa Istrinya menunggu di sebuah rumah di dekat hutan itu, Lisa... ya Lisa, Arman tiba-tiba sangat mengkhawatirkan nasib istrinya itu

Setelah mendengar penjelasan dari Arman, pria yang dipanggil Kyai itu merenung sambil berkata dalam hatinya... "Sepertinya ada sesuatu yang kurang baik terjadi pada pasangan muda ini, bisa jadi ini dilakukan oleh begal-begal yang ada di sekitar sini, sangat mungkin sekali istrinya menjadi sasaran begal itu... ah kasihan, sepertinya aku harus membantunya untuk menemukan istrinya kembali, tapi seandainya istrinya diculik begal-begal itu, aaahhh malang sekali nasib mereka ini.. "

Lalu dengan lembut sang kyai berujar, "Nak, istirahatlah sampai besok agar tubuhmu pulih, besok jika sudah kuat, saya akan mengantarmu untuk mencari istrimu, tentunya kau masih ingat tempat terakhir dimana kau meninggalkan istrimu bukan? "Arman mengangguk, meski dalam kepalanya samar-samar dia ingat bertemu dengan seorang pria bertato di sebuah rumah terpencil, namun hal itu belum dia jelaskan secara detil kepada sang Kyai itu

Pria yang disebut Kyai itu sedang berbicara dengan mimik wajah menunjukan keseriusan di hadapan 3 orang anak muda yang bersila di depan, "Jadi aku mau kalian mulai mencari informasi ke perkampungan sekitar hutan dimana ditemukannya anak muda itu, bahkan kalo perlu jika ada rumah yang mencurigakan, aku mau kalian mengawasi, kendaraan anak muda itu bisa jadi masih ada di sekitar situ, namun ingat, kalian jangan melakukan tindakan apapun selain mengawasi dan mencari informasi, lalu kalian melapor kepadaku, paham?" "Baik Pak Kyai, kami paham, sekarang juga kami mohon pamit untuk mulai mencari informasi.." Sang Kyai menjawab "Berhati-hatilah..."

Ketiga anak muda itu berpencar membagi tugas, yang satu ke barat, yang satu ke utara, dan yang satu ke selatan, mereka sepakat bahwa titik terdekat pertemuan mereka adalah di sekitar hutan dimana Arman ditemukan dalam keadaan terikat, mereka menjelajahi perkampungan-perkampungan penduduk sambil mencari-cari apakah ada kendaraan dengan ciri-ciri yang disebutkan Kyai mereka sebelumnya

Setelah 6 Jam mencari..
Salah satu murid Kyai itu beristirahat di sebuah warung kopi.. keadaan di warung itu cukup ramai, beberapa orang pria sedang asyik mengobrol, sambil memesan kopi, anak muda ini mendengar obrolan 2 orang lelaki, yang satunya kurus tapi kasar, lengannya penuh tatto, sementara pria satunya lagi agak gemuk dan agak putih.. "

"Ini benar kawan, tadi aku diceritain si abang pemilik motel di dekat tikungan itu... dia sehabis mendapatkan seorang wanita yang sangat cantik, katanya sih wanita itu adalah istri orang yang berhasil dia jebak bersama Jarot.., kau kan tau Jarot itu suka berbagi kepada sesama kawan" ujar si kurus sambil terkekeh.. lalu si gemuk menimpali "Wah wanita cantik, istri orang pula, apakah Jarot akan membagi wanita itu dengan kita-kita ini? Aku juga ingin sekali mencicipi wanita yang kau bicarakan itu, aku bosan main dengan pelacur yang itu-itu saja, mungkin Jarot akan mau jika kita berikan imbalan yang setimpal... hehehehe" katanya...

Tanpa disadari keduanya, obrolan mereka didengarkan dan diserap secara jelas oleh seorang anak muda yang tidak lain murid sang Kyai penolong Arman, dalam hati anak muda ini berkata "sepertinya obrolan kedua orang ini mengarah kepada yang kucari, jangan-jangan, wanita yang dibicarakan tadi adalah istri Arman yang diculik itu, aku harus buru-buru memberitahukan hal ini pada Kyai"

Tanpa menunggu lama, anak muda itu bangkit dari duduknya dan membayar minumannya, kemudian bergegas kembali ke Pondoknya

Sementara itu, kita kembali lagi ke Lisa dan Jarot, mereka sedang bercakap-cakap di tempat tidur kayu, Jarot mencoba menceritakan keinginannya bahwa dia ingin mempunyai keturunan dari Lisa, dan bahwa Jarot ingin Lisa tetap bersamanya, sementara Lisa mendengar itu, dia teringat bahwa dia melakukan KB untuk menunda kehamilan sejak menikah dengan Arman, dalam hati Lisa sebetulnya tersanjung bahwa Jarot ingin mempunyai anak darinya, sebetulnya sejak malam pertama ketika Lisa disetubuhi Jarot, Lisa sudah mulai berusaha berpikir terbuka akan kemungkinan dia memang harus bersama Jarot dan tidak perlu kembali ke Jakarta, apalagi jika Arman ternyata sudah tewas, namun entah kenapa hati kecilnya mengatakan bahwa Arman masih hidup, ini membuatnya gelisah, jika Arman masih hidup tentu dia gak mungkin bersama Jarot, karena bagaimanapun Lisa sadar bahwa dia tetap mencintai Arman dan masih merasa sebagai Istri Arman yang sah, hanya saja Lisa khawatir apakah suaminya akan menerima dia jika tau bahwa dirinya sudah dinodai 2 pria lain selain suaminya, tentu Arman akan terpukul sekali jika tau hal ini

Melihat Lisa termenung Jarot berpikir Lisa juga ikut memikirkan dan menimbang rencananya, satu hal yang disesalkan Jarot kenapa dia tidak menghabisi Arman sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari

"Tok..Tok..Tok" .... tiba-tiba ada suara ketukan di pintu, Jarot dan Lisa saling berpandangan, lalu Jarot sempat menggurutu "Siapa yang datang jam segini?" Lalu dia memakai celananya dan berkata kepada Lisa "Aku mau liat kedepan sebentar, kau jangan keluar kamar ini.." Lisa mengangguk kemudian memperhatikan begal itu keluar sambil telinganya dipertajam seolah ingin tau siapa yang datang...

"Eh ternyata kalian, sapa Jarot, tumben sekali, sepagi ini kemari?" Rupanya tamu yang datang ke rumah Jarot adalah 2 orang yang tadi malam bercakap-cakap di Warung kopi.. tanpa disadari ketiganya, 8 pasang mata sedang mengawasi mereka

Jarot terdiam mendengar tawaran yang cukup menggiurkan, mereka ini datang demi untuk menanyakan apakah mereka dapat mencicipi tubuh mulus istri Arman itu, "Dulu aku memang sempat berpikir demikian, membedayakan Lisa sebagai pelacur... tapi setelah berhari-hari aku menggauli dia, sepertinya aku gak rela membagi Lisa meski imbalan yang cukup lumayan..ahhhh sudahlah aku jawab aja biar kupikirkan dulu.."

Lalu Jarot menjelaskan bahwa dia akan memikirkan dulu tawaran mereka, meski mereka berharap bisa menikmati Lisa secepatnya, mereka tidak berani mendesak Jarot lebih jauh... mereka tau Jarot cukup disegani di kalangan begal-begal di daerah itu.....akhirnya mereka berdua pamit dan menunggu keputusan Jarot

Sementara itu, 8 pasang mata yg tadi mengawasi, sekarang hanya tinggal 3 orang, karena yang satunya bergegas ke kantor Polisi, padahal mereka tentu saja dapat melumpuhkan Jarot, tapi mereka khawatir keselamat Lisa menjadi taruhannya, sehingga diputuskan bahwa mereka akan meminta bantuan Polisi

2 jam berlalu, 10 orang anggota Tim Buru Sergap kepolisian mengendap-ngendap mengepung rumah itu, mereka masih diam tidak bergerak sambil mengawasi keadaan rumah itu, sementara di dalam kamar, tanpa curiga, Jarot yang nafsunya sudah bangkit lagi sedang berusaha mencumbui tubuh istri Arman itu, sebenarnya Lisa masih kelelahan, namun dia tidak mampu menolak keinginan Jarot, gairah Lisa pun mulai bangkit, ketika sedang asik bercumbu demikian, telinga Jarot mendengar suara mencurigakan dari samping kamar yang terbuat dari kayu itu... tapi sebelum begal itu bergerak... tiba-tiba "Braaaaaakkk..." pintu rumah kayu itu di dobrak paksa dan 6 orang anggota tim buru sergap masuk ke dalam rumah itu.. "Jangan bergerak!!.. diam di tempat!" Seorang yang sepertinya komandan tim memberikan perintah.. Secepat Kilat Jarot menyambar parang yang tergantung di dinding kamar, dan menyabetkan parang itu ke salah satu anggota polisi, tapi... "Door!! Door!!! " dua kali tembakan terdengar memekakan telinga, lalu tubuh begal itu tersungkur ke tanah dan bersimbah darah..." "aaaaaaaaaaa" Lisa menjerit histeris melihat itu karena campuran rasa terkejut panik serta malu, dia berusaha menutupi tubuhnya dengan selimut seadanya sambil shock, peristiwa itu terjadi dengan sangat cepat.. kemudian sesosok tubuh yang dikenalnya muncul dari pintu kamar serta memanggilnya "Mah.." Lisa kaget ketika lelaki yang ternyata Arman lari memeluknya "maafkan papa ya mah.. karena rencana konyol papa.. mama jadi begini.. " kata Arman.. Lisa memeluk Arman erat-erat sambil menangis sesegukan, lalu Arman membimbing Lisa setelah membantu Lisa mengenakan Pakaiannya dan membawanya keluar

Jakarta, 1 minggu kemudian...

Sejak pulang ke Jakarta 2 hari lalu, semuanya berjalan seperti biasa, meski ada hal yang berbeda, setelah melakukan Visum dan menjadi saksi korban pada laporan di Kepolisian, Lisa sering termenung sendirian, Karena hal ini atasan Lisa memberikan waktu untuk menenangkan diri, begitu pula atasan Arman

Lisa sebetulnya merasa malu dan kotor selepas kejadian bersama begal itu, dia merasa sudah ternoda bahkan ikut menikmati persetubuhan dengan sang begal, tapi Lisa masih amat sangat mencintai Arman, suaminya, dia hanya khawatir Arman tidak bisa lagi menerima dirinya dan bermesraan lagi

Untunglah Arman seorang lelaki yang baik, dia mengerti bahwa istrinya mengalami peristiwa yang membekas, sebisa mungkin Arman menumbuhkan rasa percaya diri Lisa, karena apapun yang terjadi, Arman tetap mencintai Lisa, Istrinya itu

Lambat laun kepercayaan diri Lisa muncul kembali seperti semula, keceriaannya, kemesraannya, bahkan mereka bercinta dengan dashyat, Lisa bahkan merasakan kenikmatan bersetubuh yang lebih tinggi seumur hidupnya daripada terakhir kali dia disetubuhi Sang begal, kadang Lisa heran, kenapa suaminya bisa seperti itu, tapi hal itu tidak menjadi pikiran, yang jelas Lisa tersenyum bahagia setiap malam sambil berpelukan dengan suaminya, Pria yang dia cintai

Tentu saja Lisa tidak mengetahui kenapa Arman menjadi perkasa luar biasa, karena sebelum Arman dan Lisa berangkat ke Jakarta, sang Kyai itu memberikan sesuatu buat Arman, tadinya Arman bermaksud menolaknya, namun setelah sang Kyai berkata "Ini penting sekali untuk membuang ingatan tentang si begal itu dari Istrimu".... dan Arman berterima kasih sekali kepada sang Kyai tersebut, berkat itulah akhirnya dia mampu menghapus rasa bersalah dari benak Lisa dan memulihkan kepercayaan diri Lisa serta memberikan kepuasan yang membuat bayangan Sang begal lenyap dari ingatan Istrinya

Wanita memang misterius, meski otak dan pikirannya menolak, tapi tubuhnya sering kali mengkhianati nalar sehatnya, dan biasanya wanita susah sekali melupakan ketika merasa sangat puas dalam hubungan badan
Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar