Cerita Eksibisionis Nanik Hartini : Mulai Menjadi Wanita Eksibisionis 3

Dari sini aku tahu kalo rencana awalku sudah berhasil, sebenarnya aku hanya berspekulasi saja, dan ternyata memang edo masih bisa menjaga martabatnya, karena bisa saja pas aku bangun dia tidak bersembunyi, tetapi malah langsung memperkosaku, kal ini kan bisa saja terjadi, kalo edo memang mempunyai maksud jahat  .
Dengan pelan aku turun dari tempat tidurku dan tidak berusaha memakai dasterku atau dalemanku, aku ingin mempermainkan edo yg ada dikolong bed ku, karena aku tahu, dari dalam kolong yg gelap itu, edo bisa leluasa melihat keluar, apalagi kalo dikamarku lampunya aku nyalain. Dengan tenang dan seolah-olah tidak ada apa2, aku menuju ke saklar lampu dan aku nyalakan.
Byar….lampu menyala dengan terang, dan yg aku tahu pasti edo bisa melihat seluruh ruang kamarku dengan jelas, tetapi dari luar kolong bed ku hanya tampak gelap, karena hanya menyisakan sekitar 25cm antara lantai dan cover bedku untuk cahaya masuk kedalamnya.
Aku duduk didepan cermin riasku yg memang agak besar dan hanya berjarak sekitar 75cm dari lantai, dan kursinyapun memang tidak tinggi, mungkin hanya setinggi 70cm. kulirik jam dindingku, oh ternyata masih jam 11.30 siang. kemudian aku ambil sisirku dan mulai menyisir rambutku, kulakukan dengan pelan dan agak lama. Aku agak deg dan surprice banget waktu kulihat bayangan kepala edo yg kelihatnnya sedang mengarah ketempatku, atau mungkin memang dia sedang memperhatikanku dari dalam kolong itu  .
Demi melihat ini, jantungku bener2 berdetak kencang, darahku berdesir hangat dalam tubuhku, dan yang aku tahu pasti edo sedang menatap tubuhku yg masih telanjang dari belakang, dan dia bisa melihat seluruh pantat dan punggungku dan diapun juga dalam keadaan telanjang dibawah bedku, hatiku bersorak membayangkan keadaan ini, dan mungkin sekali dibawah bedku, penis edo akan tegang sekali demi melihatku.
Otakku langsung berkerja, akan kubuat edo dag-dig-dug di bawah sana. Hmmm…. Seringaiku dalam hati, seperti seekor hewan buas yg menemukan mangsanya. Setelah kusisir rambutku, kuambil tali rambutku dan kutali rambutku sekenanya, kemudian aku berjalan kearah alamariku, seakan-akan sedang memilih-milih pakain untuk kukenakan sehabis mandi, biarpun hari masih siang. Kulama-lamakan posisiku yg berjongkok membelakangi bedku dalam hal mencari pakaianku, agar edo bisa leluasa memandangiku dari sana  .
Ough, kenapa akupun ikut terangsang dengan kelakuanku sendiri, padahal niatku adalah ingin menggoda dan merangsang edo yg ada di bawah bedku. Kenapa akupun terbawa arus ini, kenapa vaginaku mulai melembab dan tebal, dan kenapa putingku menjadi sensitive, aku jadi merinding sendiri karena keadaan ini.
Aku harus mengontrol diriku sendiri, karena aku tidak ingin hal ini cepat berakhir, aku ingin menyiksa edo lebih lama lagi dibawah sana. Setelah beberapa menit mencari baju2 dan daleman yg pas, aku ambil dan jadikan satu dan kutaruh diatas kasurku, kemudian aku berjalan kearah kamar mandi yg memang berada dalam kamarku yg letaknya dipojok kanan belakang kamarku, dan pintunya aku biarkan terbuka  .
Kuhidupkan lampunya, dan kubuka keran air, buat ngisi baknya yg agak kosong. Aku mulai prosesi mandi seperti aku mandi pada umumnya, pertama-tama adalah aku ambil plastic penutup rambut, agar pas mandi rambutku tidak basah, kemudian kuambil air dengan gayung dan berjongkok menghadap keluar pintu kamar mandi dan tembus kearah bedku, tapi arah pandanganku kubuat seolah-olah dibawah bedku tidak ada apa2, dan memang dari posisi pandanganku aku tidak bisa melihat apa2 dibawah bedku, karena memang disamping bedku yg ukuran besar (320cm X 250cm), juga cover bedku yg menjuntai hampir kelantai, otomatis cahaya lampu hanya menerangi sebagian luarnya saja dan lorong di dalam gelap sekali, sedangkan kamar tidur dan kamar mandiku sangat terang sekali  .
Setelah berjongkok, aku kangkangkan seikit kedua lututku, agar terlihat sensual dan merangsang edo yg ada dibawah sana, kemudian aku pipis, memang karena habis bangun tidur aku selalu pipis. Setelah selesai pipis aku ambil air yg ada digayung dan kuceboki vaginaku dengan sedikit mengusap-usapnya tapi dengan ekspresi yg kubuat senatural mungkin, terasa vaginaku yg licin karena terangsang  .
Setelah pipisku selesai, aku ambil sikat dan pasta gigi buat gosok gigi, aku lakukan dengan agak membungkuk, tangan kiri menyangga ke dinding kamar mandi dan tangan kanan menggosok gigiku, otomotis dengan posisiku ini, payudaraku akan bergoyang-goyang kekiri dan kekanan seirama gerakan tanganku yg menggosok gigiku. Kubuat selama mungkin gosok gigiku, karena akupun juga merasa nikmat waktu kedua payudaraku bergoyang dan bersentuhan satu sama lain. Dibawah sana edo pasti terbelalak matanya melihat kedua payudaraku yg bergoyang-goyang dan mungkin sekali dia juga sambil bermasturbasi atau memainkan penisnya yg tegang, karena kelakuanku ini  .
Prosesi selanjutnya sehabis menggosok gigiku adalah mencuci muka, ini kulakukan tidak begitu lama, karena kalo lama2 malah bikin mukaku panas dan kering. Hmmm…emang kalo abis cuci muka rasanya bener2 seger dan nyaman, selesai kucuci mukaku kuambil botol lulurku, kemudian aku duduk sejajar pintu dan menghadap keluar dikursi kecil yg ada dalam kamar mandiku, jadi dengan posisiku seperti ini edo bisa melihat seluruh tubuhku dari depan, dan bahkan bisa dengan jelas melihat kedua payudaraku dan vaginaku dengan posisi dudukku agak mengangkang karena memang kursi yg pendek dan kecil.
Aku mulai mengolesi tubuhku dengan lulur, kumulai dari atas, yaitu. tangan, dada, perut, punggung, pantat, paha dan kaki. kemudian kugosok-gosok agar daki2 yg menempel bisa terkelupas dan bersih, sehingga badan juga terasa ringan dan keset bersih. Aku lakukan ini dengan pelan2 dan meresapi, disamping agar bersih, ada kenikmatan yg kurasakan dari sentuhan tanganku sendiri, padahal biasanya perasaan ini tidak pernah ada, hanya karena aku merasa edo memperhatikanku sambil bernafsu dibawah bedku  .
Hmmm…. Bahkan aku sedikit mendesah dan memejamkan mataku saat sentuhan2 tanganku menyentuh tempat2 sensitifku. Tapi mungkin desahanku tidak akan didengar edo, karena suara kran air, tapi mungkin dia bisa melihat ekspresi bibirku. Tanganku terus menggosok tubuhku dengan lulur, terasa licinnya lulur membuatku semakin nikmat dengan nafsuku dan sentuhan tanganku sendiri, kuusap beberapa lama kedua tanganku sampai kurasakan bener2 bersih dari daki, setelah tanganku selesai, berganti kedada dan perut, kululuri perutku dulu sampai kepinggang depan dan belakang, kugosok terus sampai bersih, kemudian tanganku mulai naik ke dada, dan… ough… aku merinding dan berdesir saat kedua tanganku mulai menyentuh kedua dadaku, dan desahkupun spontan keluar, aku bener2 merasa sebuah kenikmatan yg sensasional disana  .
Begitu lama kedua tanganku menggosok dadaku dengan lulur, rasanya melayang, aku bahkan merasakan secara pelan dan intens orgasmeku akan datang, tetapi tiba2 aku tersadar, aku tidak boleh terlihat terbawa nafsuku, karena ada edo yg sedang memperhatikanku dari bawah kegelapan bedku. Dengan perasaan yg berat kupindah tanganku kearah punggungku yg atas dan menggosoknya dengan lulur, setelah selesai kubasuh tubuhku dengan air…ough… segarnya, terasa tubuhku yg ringan, segar dan bersih dan birahikupun agak teredam dan turun karena siraman air dingin di tubuhku.
Aku duduk kembali ke kursi kecil karena kedua kakiku belom aku luluri, kucolek lulurku kembali, kuoles ke kedua paha dan kakiku, kemudian kuratakan keseluruh kaki dan pahaku, kakiku aku lebarkan, walaupun vaginaku sangat basah oleh rangsanganku, aku tidak takut terlihat oleh edo, karena seluruh tubuhku juga masih basah karena siraman air, jadi basah pada vaginaku bisa tersamarkan. Entah apa yang edo bayangkan dan lakukan dibawah bedku, aku hanya menebak-nebak saja, dan hal ini membuat nafsuku naik kembali.
Mungkin sudah hampir satu jam aku menggoda edo, dan yg pasti edo sudah melihat semua bagian tubuhku, sampai pada hal yg paling aku tutupi dalam hidupku. Dan apa saja yg dilakukan edo dibawah sana? Yang pasti penisnya akan terus aku buat tegang dan selalu basah, dan jantung mudanya akan terus berdegup kencang dibawah sana dan membuat matanya terus terbeliak. Aku masih terus mengusapi kakiku dengan lulur, bahkan kadang satu kakiku aku angkat naik keatas dengan maksud gosokan lulurku bisa merata pada jari2 kakiku, sehingga membuat selakangku terbuka dan mungkin saja edo bisa dengan jelas melihat kuakan pada bibir vaginaku dan lubang pantatku.
Vaginaku benar2 sudah basah banget dan berdenyut-denyut dengan kelakuanku sendiri, bahkan kalo edo sudah berpengalaman dengan tubuh wanita, dia pasti tahu kalo putingku sudah mengeras dan sensitive. Karena satu kakiku kuangkat keatas dan tangan kiri memegangnya, dan tangan kanan menggosok membuatku hilang keseimbangan, dan membuatku terjerembab ke belakang, membuat kursi kecilku terlempar ke pintu kamar mandi, untung aku masih agak sigap, hingga kepalaku tidak membentur lantai kamar mandiku, saat kepalaku hampir menyentuh lantai sekilas aku bisa melihat posisi Edo di bawah kolong bedku  .
Tampak edo tidur terlentang dengan kepala menghadap kekanan kearah kamar mandi, dimana aku berada, tangannya menyangga bawah tubuh dan pantatnya, karena mungkin sedikit menghindari hawa dingin lantai kamarku, penisnya tampak sangat tegang dan berdenyut, dan ough, kulihat secara samar2 ada ceceran seperma dimana-mana, terutama perut, dada, dan pahanya.
Mingkinkah edo sudah mengalami klimaksnya tadi? Dan sudah berapa kali? Dan kenapa penisnya masih tampak tegang dan berdenyut? Aku bener2 kagum pada tubuh edo yang masih berceceran sperma, tapi kenapa dia tidak berusaha membersihkannya? Apakah dia takut ketahuan, kalo sampai spermanya tercecer dimana-mana? Atau karena emang dia tidak membawa apa2 dibawah sana dan tidak ada banda yg bisa membuatnya membersihkan spermanya sendiri? Entahlah aku masih bingung dan mulai tidak memperdulikannya. Dan akupun bangga pada diriku sendiri yg bisa membuat penis edo terus tegang biarpun sudah mengeluarkan spermanya  .
Kurasa edo tidak menyadari pandanganku, karena memang kuarahkan hanya sekilas dan dengan ekspresi yg menurutku tidak ada apa2 di bawah sana, karena posisi edo masih seperti itu tanpa kelihatan kaget atau menggeser tubuhnya lebih kedalam. Dan aku sendiripun tidak berusaha bangun kembali, kubiarkan tubuhku rebah dilantai kamar mandi dengan kaki masih mengangkang lebar, kuteruskan acara luluranku pada kakiku, dengan tubuh rebah dilantai kamar mandi membuatku lebih mudah menggosok kedua kaki, dan otomatis sekali vaginaku dan belahan pantatku bisa sangat jelas dilihat oleh edo dibawah sana, karena posisi satu kaki ku yang terangkat keatas. Dan mungkin ini yang membuat edo paling surprice dan mendebarkan, karena menurutku seluruh bagian vagina dan pantatku akan terekspose dengan jelas, bahkan mungkin bagian2 dalam vaginaku yg edo sendiri belom pernah liat sebelumnya  .
Kalo edo bisa mencermati, pasti dia tahu bahwa vaginaku akan terlihat licin oleh lendir nafsuku, karena memang berbeda kilatannya antara basah oleh air atau oleh lendir vagina. Kulakukan prosesi ini lebih lama dan kunikmati sensasinya dalam benakku, benar2 sesuatu yg membuat darahku berdesir, detak jantung yg terpacu, dan kedutan2 nikmat di vaginaku yg membuatnya semakin basah oleh cairan2 lubrikasiku sendiri. Terasa semakin nikmat saja bila kakiku semakin mengangkang, semakin terasa terekspose juga vaginaku. Ough…. Sebenarnya aku pun sudah tidak kuat untuk terus bertahan menahan gejolak birahiku sendiri, yg datang secara intens melalui pembuluh2 nadi darahku, bener2 sensasi yg selama hidupku belum pernah aku alami.
Aku ingin sekali segera menjamah vaginaku, dan meremas-remas kedua susuku, agar siksaan yg kubuat sendiri segera tuntas, tapi aku masih ingin menjaga martabatku sendiri di depan edo, dan aku juga masih ingin membuat anak itu mengalami pengalaman yg membuatnya tidak akan pernah dilupakannya seumur hidupnya. Tubuhku sudah bener2 melayang dan gemetar karena kelakuan sendiri, aku bahkan merasa lemas dan tak kuat lagi mengangkat kedua kakiku dengan tanganku sendiri, padahal posisiku sudah rebah dilantai, tapi karena besarnya nafsu dan rangsangan yg terus datang, membuatku mabuk.
Dengan hati2 kumiringkan kepalaku agak kekanan kuarahkan mataku kedalam kolong tempat tidurku, dan yang aku tahu pasti edo tidak bisa melihat kepala dan arah pandanganku, karena letak kepalanya ada di sisi kiri bagian tubuhku, dan yg bisa edo lihat pastinya hanya bagian bawah tubuhnya sampai sebatas pusar atau dada kiriku, karena bila dia agak mengangkat kepalanya, pandangannya akan terhalang oleh cover bed ku yg menjuntai. Kuamati dengan sekasama sambil agak memicingkan kedua mataku untuk bisa melihat kedalam dan beradaptasi dengan gelapnya kolong tempat tidurku. Setelah beberapa detik terus mengarahkan pandangan ke dalam kolong, secara perlahan mataku mulai bisa melihat jelas kedalamnya  .
Kulihat tubuh edo yg agak miring kekanan menghadap kedalam kamar mandiku, aku hanya bisa melihat sebagian tubuh edo, karena terhalang oleh tubuh dan kakiku sendiri, tapi aku bisa melihat dengan jelas bagian perutnya sampai kakinya, penisnya masih tegang dan terus berdenyut, tangan kirinya mengusap-usap buah pelernya, dan mungkin satu tangannya menyangga kepalanya, karena tidak bisa kulihat tangannya yg kanan. Di badannya masih terlihat cairan2 kental sepermanya, sehingga membuatnya tampak seksi dan menggemaskan.

BERSAMBUNG..............
Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar