“Annjriiittt....mampusss..!!”, sahut Scott panic. “Maaf...kaaakk, tadi
aku cari2 film eh...ketemunya malah film beginian...”, dia menjawab
pertanyaanku dengan sangat panic dan ketakutan, sambil tangan dan
matanya mencari-cari remote TV untuk mematikan video tersebut, dan dia
juga tidak lupa berdiri sambil menghalang-halangi layar TV dengan
tubuhnya. “ Maaaafff...banget kak, sumpah asli aku minta maaf banget..”,
aku pikir Kakak pulangnya masih lama,” aduh maaf banget ya
kak..ampun...soryyyyy”. Sahut Scot sangat ketakutan.
Aku melihat mereka sangat panik mendengar bentakan yang kulakukan, tapi
sebenarnya aku hanya ingin mengagetkan mereka saja., dengan tawa simpul
yang nakal, aku masih bisa melihat pemandangan jejak2 remaja laki2 yang
sedang bermasturbasi ria sambil nonton film porno, celana mereka belum
terkancing, tangan mereka pun sibuk menutupi penis mereka yang terpapang
karena celana mereka yang melorot, terlihat agak aneh tapi lucu
juga.hehe. Aku masih menjaga wibawaku, walau memang terasa sulit untuk
menahan tawa ku, dengan keadaan yang sulit ini aku berkata kepada
mereka,” Ya udah gpp, maaf klo aku mengganggau kesenangan kalian, udah
pada gedekan...asal jangan berantakan kaya gini ya...!!!...Nah Sekarang
siapa yang mau tambah bir lagi..?? “ Ku katakan sambil melempar senyum
kepada mereka untuk mencairkan suasana. Dengan kebingungan mereka,
mereka menatap satu sama lain, dan akhirnya mereka mengangguk dengan
tawaran ku untuk tambah bir, dan aku pun berlalu dan mengambil bir.
Saat aku kembali denagan membawa bir, mereka telah merapihkan celana
mereka dan penis mereka pun sudah menghilang dari pandangan. Aku
berikan bir kepada mereka dengan sedikit membungkukan badan agar mereka
dapat melihat belahan dadaku, yang memang dengan potongan baju pada
leher yang sangat longgar dan rendah. Aku duduk disebelah Scott, ku
angkat dua buah box kaset video yang kosong, dan aku bertanya, “ Ini
bukan pertama kalinya kan, kalian nonton film beginian, iya kan...??”.
Pipi Scott langsung memerah padam, dia mengaku kalau dia memang
menemukan film2 ini mulai dari sebulan lalu dan secara rutin dia tonton
jika aku sedang pergi keluar rumah. Aku habis pikir, besar juga ya nafsu
sex-nya. Bukan hanya ngintipin aku lagi mandi, tapi dia juga
bermasturbasi sambil nonton film porno. Aku cumin bisa membayangkan klo
Sam kakaknya bisa senafsu adiknya klo lagi sama aku. “...Kacau kamu
Scott..Scott...mesum banget sehhhh kamiuuuuu..”, aku sedikit
menggodanya. “ .. Kakak juga tau kli...kamu juga cerita kan ke Rob temen
kamu, klo kamu juga sering mengintip aku...iya kan...Kakak kanliat kamu
ngomong sam Rob, sebelum kakak pergi...”, mendengar ocehan ku, Scott
hanya sedikit tertawa..karena malu. “ Terus...apa yang kamu
harapkan...kalo kamu lagi ngintipin aku mandi atau pas aku lagi ganti
baju....??” Dengan agresif aku lanjutkan semua pertanyaanku.
“ Mmm..payudara kk..”. Scott bergumam. “ Dada..ku..??” Aku sangat kaget
mendengar gumamannya. “ Ooo, jadi gitu...kamu mau, liat dengan lebih
jelas kedua dadaku...??”. Aku bertanya kembali, dan dengan semangat
Scott menjawab, “ Iya..”. Lalu aku berdiri dan dengan gaya sedikit
seksi kulepaskan blus dan pakaianku, layaknya seorang penari striper
yang mulai membuka satu2 pakaiannya, dengan perlahan aku lepas bra-ku
dan terpampanglah kedua payudaraku yang sangat montok dan ranum
menggantung dan terlihat keseluruh ruangan. Melihat aku dalam keadaan
seperti itu, Scott dan Rob kegirangan dengan liarnya, dan aku berjalan
agak terhuyung kearah sofa dan kembali duduk di sebelah Scott adik
iparku, dimana dia telah terangsang melihat ketelanjanganku dengan
tonjolan celananya.
“..Sini donk..Scott, nih..udah liat kan kepunyaan kk, terus kamu mau ksh
liat kepunyaan kamu gak ke KK..??” Dengan gemetar Scott melirik
temannya Rob, dan meraih karet celananya lalu mulai menurukan celananya,
terlihatlah Penis Scott yang bisa dibilang cukup besar untuk anak
remaja laki2 seumuran dia, penisnya yang besar langsung menyeruak keluar
dengan liarnya. Melihat penisnya yang sebesar itu aku mengangkat alis
mataku, ternyata penisnya lebih besar dari Sam KK kandungnya, dan lagi
untuk mengocok penis sebesar dan sepanjang itu akan terasa sangat
menggemaskan.
“ Aku berani taruhan, pasti ce2 akan suka untuk menghisap penis-mu..”,
ku katakan dengan agak tertawa. “ Aku harap sih..juga begitu Kak..”,
dia bergumam mengaku sambil melepas senyum malu2.
“ Hah...Sumpah...gak bgt deh...jadi maksudnya, kamu belum pernah
merasakan penismu dihisap..?” Dengan takjub aku mendengar peryataannya
dan Ku putar bola mataku sambil mengejeknya. “ Ok klo gitu..jika kamu
mau berjanji untuk tidak bilang kepada siapapun, Mmmm...kita bisa
lakukan hali itu malam ini..”. Ku katakan hal ini dengan yakin.
Mendengar ajakan dan janjiku, mereka langsung berkata dengan liarnya, “
Wahhh...iya Kak..kami janji..kami janji”, dimana kata2 mereka
menganggetkan diriku.
Dengan senyum simpul penuh kegenitan pada muka tebal ku ini, langsung saja kutantang mereka, “ Ok...siapa yang mau duluan..??”
“ Aku donk Kak...plis...”, Scott menyahut dengan keras dan memohon,
terlihat Scott sudah mulai memngelus-elus Penisnya dengan penuh Nafsu.
“ Yaudah..yaudah..mending kalian berdua duduk aja dulu yang rapih ya...
“. Aku menenangkan mereka, dengan memerintahkan agar mereka duduk di
Sofa. Lalu kedua remaja tanggung yang seudah melepas celana itu duduk
di sofa disamping kiri dan kanan ku, lalu aku membungkuk kearah Scott,
secara otomatis payudaraku bertumpu pada paha Scott, lalu aku mulai
menggenggam penis Scott yang besar berurat itu dengan jari2 ku yang
kukunya ku cat merah. “ Sakit gak...?” Aku menggodanya, dan Scott pun
mengelengkan kepalanya. “ Mungkin lebih baik ku kecup dulu kali ya...”.
Kulingkarkan genggeaman jariku pada batang penisnya yang panjang..dan
dengan perlahan ku masukan kepala penisnya yang berwarna merah kedalam
mulutku dengan sedikit hisapan. “Ooooohhhh....”, Scott terdengar mulai
medesah keenakan. Perlahan tapi dengan genggaman yang kuat kukocok
penisnya naik dan turun, sambil kuhisap dan kujilati kepala penisnya
yang sangat beraroma daging muda sorang perjaka. Dengan tangan ku yang
satu lagi, kugunakan untuk meremas dengan halus buah Zakar Rob, dan
meggoda Rob dengan gelitikan2 nakal dengan jari2 ku pada batang penis
Rob.
Aku sudah mulai merasakan kedutan-kedutan pada buah zakar Scott, lalu
kulepaskan hisapan pada penis Scott dengan menarik kepalaku kebelakang
tetapi menambah kecepatan kocokan terhadap penis Scott, dan
“Aaaagghhhhhhh.....”, desahan sexy keluar dari mulut Scott, lalu
terlihatlah cairan sperma yang hangat berwarna putih keluar dari lubang
kencing mungil yang terdapat pada kepala penis Scott, muncratan sperma
Scott tercecer pada perutnya. Lalu kulepaskan sementara rabaanku pada
Rob, dan aku memberikan kedua tangan ku untuk mengocok penis Rob sampai
tetesan sperma terakhir pada penis Scott.
“Aku..aku..aku dong kak sekarang..!!” Rob menjerit terkagum-kagum. Ku
tegakan badanku sambil aku membenarkan posisi celana dalamku yang
sekarang sudah agak basah oleh cairan kewanitaan ku. Payudaraku terlihat
menggantung dengan kemolekan dan kemontakknya aku juga merasakan ingin
sekali di remas pada bagian dadaku ini, dan putting susu pada payudaraku
sudah mengeras mancung akibat sensasi dari rangsangan memuaskan remaja2
lelaki tanggung ini. Lalu aku memindahkan tubuhku kearah Rob, sambil
aku memerintahkan Scott untuk meremas payudaraku, dari belakang karana
posisiku berada ditengah tengah mereka. Sambil aku meraih Penis Rob
dengan genggamanku,
Scot berlulut disebelahku dan secara berkesinambungangan memberikan
remasan remasan lembut pada payudaraku yang sebelah kanan. “ Jangan gitu
donk Scott...remas yang kuat...kan kamu udah lama banget pengen
ini....remas yang kuat sayang, gunakan kedua tanganmu..!!”, aku
mengkrtik caranya meremas payudaraku, mendengar kritikanku Scott mulai
meremas payudaraku yang montok ini menggunakan jari2nya dengan penuh
hawa nafsu, dan memencet putting susuku seperti memerah dan meremas
tanah liat. Kurasakan jemari tangan Rob yang mulai bergerilya keatas
kepalaku dan di mulai membelai belai rambutku sambil agak ditekannya
kepalaku kebawah agar penisnya masuk semakin dalam ke tenggorokanku,
seiiring dengan batang penis Rob yang kulahap dengan sangat nafsu dan
penuh dengan gairah. Dan akupun sangat menikmati rasa sakit sedikit
pedih yang kurasakan pada bagian putting susu dan payudaraku akibat
dari remasan jemari tangan Scott yang sangat liar dan bernafsu membuat
diriku semakin diliputi hawa nafsu dan menginginkan suatu kepuasan yang
sangat tak terhingga.
Vaginaku mulai basah mengalir becek dan klitorisku pun sudah membengkak
ingin suatu gesekan, sama seperti halnya mulutku yang penuh terisi
dengan penis Rob, birahi yang menyelimutiku ini membuat aku
menggeliat-geliat menahan gairah yang susah untuk ku bending. Ku
lepaskan sebentar hisapanku pada Rob, agar aku bisa berbisik kepada
Scott, ..“ Gunakan Jarimu Scott, masukan jarimu kedalam Vagina
KK...remas pantatku sepuasmu...!!”. Mendengar perintahku, Scott terlihat
seakan akan tidak percaya akan keberuntungannya, dan dia tetap
berpindah ke belakangku. Tangan Scott yang kanan langsung memelorotkan
celdam yang kupakai dan langsung menyelipkan membelah diantara bongkahan
pantatku yang montok menggairahkan dengan jari2nya yang mulai
bergerilya disekitar lubang anusku mencoba memasukan jari telunjuknya
kedalam anusku. Secara spontan aku langsung merintih dan mendesah pelan.
Merasa kurang yakin akan kepuasaanya dalam mengerjai KK ipar
perempuannya, Scott memasukan tangan kiri-nya kearah depan celana
dalamku, bergerak perlahan menuju belahan Vaginaku yang selalu kucukur
dengan rapih. Aku merasakan tangan Scott seperti gemetaran. “ Masukin
jarimu..donk..!!” Aku mengulagi perintahku dengan sedikit agak memaksa,
karena memang aku sudah dimabuk oleh hawa nafsu surga dunia. Jarinya
langsung melesat masuk kedalam liang vaginaku yang sudah basah bercampur
dengan cairan kewanitaanku dan keringat birahi. Bibir vaginaku terbelah
menyesuaikan hujaman dari jari2 adik Iparku, vaginaku mulai menerima
menelan Jari2 Scott adik iparku, 1 selanjutnya dimasukannya 2 jari
kedalam liang Vaginaku. Aku mengerang merasa nikmatnya dikerjai oleh
adik iparku dan temannya, rasa nikmat itu membuatku mempercepat tempo
hisapan dan kocokan mulutku terhadap penis Rob. Aku sudah tidak bisa
berkonsentrasi lagi, aku menghisap Penis Rob sekuatnya, konsentrasiku
buyar karena aku merasakan kedua tangan Scott jemarinya mulai
bergerilnya di sekeliling klitorisku Vaginaku terasa nikmat ditusuk
dengan dua jari dan aku juga merasakan klitorisku dipilin-pilin olehnya,
yang membuat aku merasa seperti tersetrum tingkat tinggi oleh sengatan
gairah birahi hawa nafsu.
Akibat keenakan merasakan kenikmatan yang di berikan oleh adik iparku
yang membuyarkan kosentrasiku, aku tidak mulai sadar bahwa penis Rob
sudah mulai mengejang dan kepala penisnya semakin membesar, sedangkan
penis Rob masih berada didalam mulutku dengan kepala penis beerada dalam
kerongkongan ku dan aku masih dengan liar mengocok penis rob dengan
mulutku, akhirnya aku tidak sempat untuk mencabut hisapanku, penis Rob
sudah terlanjur memuntahkan cairah putih hangat nan pekat, memuncratkan
lahar kenikmatan berwarna putih kental kedalam mulutku. Kecerobahan ku
ini membuatku harus merasakan sperma seorang remaja tanggung, dengan
buas aku hisap penisnya sekuat kuatnya, sampai dengan tetesan terakhir
sperma yang keluar dari penisnya, kukumpulkan cairan lelaki yang
berwarna pekat itu di dalam mulut lalu kutelan semua cairan itu. Lalu
kuangkat kepalaku, kulepaskan hisapan ku, aku ingin sekali melihat
kepuasan yang tergambar pada wajah Rob. “Wow....ssshhh....fuih.....”,
Rob menghela nafas puas, aku tersenyum senang melihat mereka sudah
terpuaskan. Tapi aku masih merasakan jemari tangan Scott yang masih
menyetubuhi vaginaku,dua jarinya keluar masuk Vaginaku dengan sedikit
menggesek membelah bongkahan pantatku yang sangat gempal.
Seperti laying fil bintang porno, dari posisiku yang menungging, kuputar
pinggulku seirama dengan pergerakan jari2nya yang tetap keluar masuk
dalam Vaginaku, posisiku duduk mengangkang sekarang dan kedua jarinya
keluar masuk dalam Vaginaku dengan jari jempolnya yang terasa seperti
memukul ujung dari klitorisku ketika pergerakan masuk kedalam vaginaku.
Aku merasakan semakin bernafsu. “ Yang dalam donk...lebih dalam sodok
yang kuat....akkkhhhh...yessss.....hmpppffff.....tambah lagi jarinya
dong ah...gimana sih kalian...ssshhhhhhh....”, aku membentak mereka
saking bernafsunya diriku. Kupejamkan mataku agar kenikmatan semakin
merasuk kedal;am diriku kenikmatan seks yang semakin mengalir di dalam
darahku, seiring dengan mulai kurasakannya 4 jari Scott menerobos masuk
kedalam liang Vaginaku yang basah kuyup. Aku kembali terhuyung tubuhku
jatuh kearah pinggul Rob, wajahku menempel pada pinggul Rob, akibat
sodokan tangan Scott, wajahku seperti tertekan kepada Penis Rob yang
ternyata tetap berdiri dengan tegaknya, dengan nafsu ku yang sudah
seperti binatang, kehausan sekx ku selama ini...kusetubuhi tangan Adik
Iparku dengan sangat bernafsu terus danterus tanpa putus asa menuju
kepada kepuasan klimax. Scott sepertinya juga mulai bernaffsu dan sangat
ingin menyetubuhi istri kk kandungnya sendiri, dia mulai menekan nekan
penisnya yang tegang ke kaki ku, ku tengokkan kepalaku untuk melihat
keadaan adik iparku itu, lalu akuberkata Scott adik iparku,“ Setubuhilah
diriku...!!!”.
Secara spontan Scott menyahut, “ aku belum dapat apa2 Kak...??” Dia
memohon kepadaku dengan agak sedikit kecewa, karena mungkin dia
melihatbahwa aku tidak menelan spermanya tadi, seperti aku menhisap
sperma Rob katika Rob temannya oragasme, tapi kekecewaannya ini bukan
berarti dia menolak kesempatan ini, kesempatan emas untuk menyetubuhi KK
Iparnya dimana aku adalah Istri dari KK kandungnya.
Mendengar permohonannya aku semakin tegas mengatakan kepada Scott, “Aku
gak peduli...pokonya sekarang Masukan Penismu kedalam Vagina
ku....sekarang!!!!”, akhirnya tanpa harus ku ulangi sekali lagi
perkataanku, Scott berhenti memompakan jari2nya di Vaginaku yang sudah
berdenyut denyut dan terus basah, dan Scot terlihat langsung berlutut di
belakangku. Pertama tama Scott meraba celana dalam ku dan selanjutnya
dia menggeser dengan menarik bagian selangkangan celdam ku ke samping
bongkahan pantat, aku merasa semakin basah dan klitoris ku makin
membengkak terangsang, dan akhirnya Penis Scott masuk dengan mudahnya ke
dalam Vagina ku. Dengan posisi dogy style dia menyetubuhi ku sebisa
mungkin yang bisa dilakukan oleh remaja tanggung, dicengkramnya kuat2
pinggulku, dan dia memulai memaju mundurkan pinggulnya menghantakan
penisnya kedalamvaginaku yanggetaran hantamannya terasa samapai kepada
rahimku.
Inilah yang aku inginkan selama ini, “Ooohhhh yeessssss Scott...Sshhhhh
ah..ah..ah..ah..lebih cepat...lagi yang keras, lebih keras...masukan
yang dalam Scott....remas payudaraku....hhmmppffff...uuchhhh...Fuck
me...Fuuuuck....”, aku mengerang dengan hebatnya, dan memang dogy style
adalah posisiku yang paling ku gemari, karena aku sangat menikmati saat
penis keluar masuk dan menggosok dinding bagian dalam bongkahan pantat,
rasanya sangat nikmat. Saking keenakannya aku pejamkan mataku, dan
ketika aku buka mataku aku lupa Penis Rob berdiri dengan tegaknya di
hadapan wajah ku. Aku tidak bisa menolak ke ereksian penis itu,
kumasukan kembali penis Rob kedalam mulutku, penis Rob terasa sangat
fantastis...masih berbalut sisa sperma dengan campuran lipstick dari
bibirku sisa2 dari hisapan ku tadi, kulahap kepala penis Rob seperti
sedang menghisap permen, sambil ku kocok batang penisnya, sambil
kumainkan klitorisku dengan tanganku yang satu lagi. Aku belum pernah
tau, bahwa gosokan pada klitorisku akan terasa agak lengket, dan jadinya
agak pedih jika aku raba klitroisku dengan jari2 ku, saat penis berada
di dalam Vagina ku, tapi hal ini menjadikan aku merasa lebih seksi.
Scott sepertinya telah menemukan selah dalam menyetubuhi kk iparnya dan
sekarang dia benar2 menghantamkan penisnya ke dalam diriku, sambil
mempernainkan meremas pantat dan sesekali payudaraku dan putting susuku.
Jika aku mengingat kembali dari awal kejadian ini, ternyata Scott sudah
mencoba untuk mengocok penisnya sendiri 2 sampai dengan 3 kali sebelum
akhirnya aku mengetahuinya, lalu baru aku memberikan dia kocokan dan
hisapan dari mulutku, ya jadi wajar aja klo sekarang dia tidak
memperlihatkan tanda2 seperti mau keluar, mennyemprotkan spermanya atau
tanda2 akan orgasme.
Tiba2 aku aku merasa khawatir seiring dengan mulai terasanya orgasme
yang akan aku alami, tetapi Scott tetap menyetubuhi diriku dan Rob teman
Scott terlihat sangat nyaman dengan aku menghisap penisnya, aku mencoba
untuk bertahan aga sebisa mungkin kutahan desiran demi desiran
gelombang oragasme yang mulai menyerangku, tetapi aku juga ingin
merasakan oragasme yang hebat ini, dengan sensasi 2 didalam 1, aku
tetap memainkan klitrorisku. Akhirnya aku mendapatkan suatu klimaks dari
orgasme yang sangat indah, aku orgasme 3 kali berturut turut, sebelum
akhirnya Scott menyemprotkan spermanya yang tidak terlalu banyak ke
dalam rahimku. Ditarik lah penis Scott dari liang persanggamaan itu,
dengan mnarik pinggulnya dan dia terjatuh disebelahku. Aku juga merasa
sangat letih tapi sangat terpuaskan. Lalu aku memutar posisiku, dan
duduk disebelahnya, tubuhku masih terasa seperti tergoncang dan basah
oleh keringat. Ku pandangi Penis Scott yang masih agak tegak yang
terlihat basah mengkilatterlumuri oleh campuran antara cairan ku dan dia
di bagian kepalanya, peninya masih agak menyembul seperti tiang
bendera.
Sewaktu aku masih dalam proses mengembalikan tenagaku, dengan mencoba
menormalkan nafasku yang masih tersengal-sengal, Rob bangun dari sofa
dan berdiri dihadapanku dan penisnya yang masih tegak dan sangat keras
dengan sangat telak menunjuk kea rah wajahku. “Kak...Boleh saya ambil
gilran saya sekarang..??”, rob bertanya kepadaku dengan sangat sopan.
Mendengar permintaan Rob, aku tersenyum kepada Rob dan ku raih botol bir
dan kuteguk bir itu dengan sekali tegukan besar dan tersenyum kembali,
sambil berkata, “ Ya Jelas dong Saayaaangggggg, aku gak mau kamu jadi
tidak merasakan ini ku...”. Lalu aku berdiri dari sofa dan melepaskan
sepenuhnya celdam-ku yang memang tadi tidak dilepaskan sepenuhnya oleh
Scott, dan sekarang aku sudah bugil total alias telanjang bulat, aku
masih bisa merasa saat aku sedang berdiri, seperti bibir Vaginaku akan
terjatuh kebawah akibat sodokan2 penis Scott tadi. Kupandangi wajah Rob
dan Scott sambil aku kembali berbaring di Sofa dengan membuka lebar2
kaki dan pahaku, dari wajah mereka terlukis suatu kepuasan dan
kesenangan. Dengan keadaan ku yang mengangkang, sperma Scott masih
menetes keluar dari Rahimku menuju ke bibir Vagina dan akhirnya mengalir
keluar sedikit. Seringai suara bocah2 ini kembali menyalakan api nafsu
seks di ruangan ini.
Rob berbaring menindih diriku dan diiringi sedikit penyesuaian akhirnya
Penis Rob meluncur masuk kedalam Vagina ku. Rob tidak perlu bersusuah
susah, karena memang Vahina ku masih basah dan licin dan sisa2 ukuran
penis Scott, masih terjiplak di bibir liang Vaginaku ini. Setelah tadi
Scott benar2 manghujamkan penisnya ke dalam Vaginaku, dimana hujaman
hujaman itu membuat diriku menjadi lebih santai dan menikmati, karena
baru saja di masuki oleh benda dan benda yang selanjutnya tidak begitu
masalah. Begitu pula Rob, setelah penisnya langsung masuk dia seperti
langsung tancap gas seperti kereta api, dimana aku juga agak terkejut
dengan nafsu yang dimiliki oleh Rob. Dengan insting seks ku aku mulai
melingkarkan kaki ku pada pinggang Rob, dan aku berpegangan pada kaki ku
yang sedang melingkar di pinggang Rob, dengan posisi seperti ini penis
Rob yang agak lebih besar sedikit dari Scott terasa masuk semakin dalam
dan dalam senada dengan hujaman hujaman pasak birahi-nya yang sampai
terasa pada dinding rahimku, sama seperti tadi waktu Scott menyetubuhi
ku. Payudaraku yang montok ini tidak berhenti terguncang-guncang akibat
sodokan2 Rob pada Vagina ku, dan dan mereka tidak berhenti mengerjai KK
ipar nya ini dengan meraba dan memilin milin putting ku yang menjadi
kemerahan. Rob berusaha untuk mencium bibirku saking gemasnya dia pada
kecantikanku, tapi cumbuan ke bibirku sangat sulit dilakukan, karena
kecepatan hujaman sodokan yang demikian cepat dan keras, membuat kami
terus berusaha untuk berciuman.
“Pppelan...pelan..pelanin dikit dooonk Rob..!!”, aku memohon kepada Rob.
Lalu Rob menjawab Ok dan tersenyum kepadaku. Lalu kulepaskan rangku;lan
kaki ku terhadap pinggangnya, dan Rob menegakan tubuhnya dan menjadikan
lenganya sebagai topangan kakiku, wow...aku melihat betapa sksinya
dia...dan aku merasa menjadi seperti pelacur...huhuhu...., apalagi
setelah dia merubah posisiku dengan mengangkat ku merubah posisi dengan
tidak mencabut penisnya dari dalam Vaginaku, dia mengangkat dan
meletakan tubuh ku di karpet dan bahuku bertumpu di karpet, dengan
posisiku di bawahnya dan dia tetap duduk disofa, “ Heeyyy...Rob, kamu
mau ngapain sih....aaakkhhh...sshhh...?” Aku bertanya dan seiiring aku
merasakan penisnya masuk lebih dalam lagi pada Vaginaku dengan posisi
bersetubuh seperti ini, dan Rob menjawab,” Aku liat posisi seperti ini
di Film Kak, dan sepertinya enak deh”.
Aku memang harus se-flexible mungkin dengan persetubuhan kali ini, Rob
memmerintahkan ku untuk merangkul erat tubuhnya, dan ternyata dia
sekarang mengangkat diriku dengan tetap tidak mencabut penisnya sedikit
pun dari dalam Vaginaku, dan aku belum pernah bersetubuh dengan gaya
yang aneh seperti ini sekalipun dengan suamiku Sam. Posisi ku yang
tergantung pada badan Rob, dan hujaman yang diberikan terasa semkin dan
makin dalam, penisnya seperti menerobos masuk ke dalam rahim ku, rasanya
sangat luar biasa tapi aku juga khawatir dia akan merusak Vagina
ku...tapi ternyata tidak itu hanya perasaan ku saja....semakin kurasa
enak hujaman itu sampai perut ku bagian bawah ku pun terasa penuh terisi
oleh ukuran penis Rob yang gemuk. Dia terus memompa penisnya kedalam
Vaginaku, menyetubuhiku dengan sangat nafsu, nafsu binatang yang
dimiliki Rob sangat membuat birahi ku makin terbakar, dia terus menambah
kecepatan kocokannya. Dengan nafsu liar Rob, Rob juga tidak sadar akan
jeritan dan teriakan ku...aku mulai merasa pedih dan agak sakit pada
bagian Vagina ku, tetapi aku juga merasakan suatu sensasi kenikmatan
yang luar biasa, semua berbaur menjadi satu.....” Yes! Yes!
Yes!.....akhhhhh Yes Rob...Fuck Me....dasar kamu Bajingan
kecil.....uuucchhhhhh..., Aaauuuu....sakit
Rob...ssshhhhh...aaaduuhhhh....akkhhhhh....Terusss ss....ahhh”, Rasa
sakit mulai terasa sangat pada bagia kelaminku, karena memang Vagina ku
berangasur angsur kering, dan perut ku yang bagian bawah seperti keram
dan aga terasa sakit sedikit. Wajahku juga merbah menjadi tidak senyaman
tadi denganrasa sedikit perih yang mulai terasa dan aku juga menjoba
untuk berhenti berteriak dan menjerit, dan Rob pun juga merasa bahwa dia
menetubuhi KKipar temannya ini dengan lama, sodakan kocokan yang
menghujam dengan sangat hebat, dan lebih cepat dari siapapun.
Akhirnya Rob membaringkan aku kembali di karpet dengan tetap terus
menyetubuhi aku, dan aku mulai berharap kapan persetubuhan ini akan
berakhir....aku sudah mulai merasakan nyeri pada vagina dan pinggulku,
tulang2 ku seakan aka remuk. Tangannya tetap menjadi topangan kaki ku,
saat aku berbaring di karpet, saat dia menambah kecepatan sodakannya
untuk terakhir kalinya pada persetubuhan saat ini, dan akhirnya aku
merasakan cairan hangat yang tersembur keluar dar batang perkasanya itu,
sperma yang akhirnya keluar juga itu memenuhi rahimku. PInggul dan
perutku terasa seperti keram, seiring denga dia memperlambat gerakannya
terhadap diriku dan melepaskan kakiku dari topangan tangannya dan kaki
ku pun terjatuh ke karpet. Begitu pula Rob, terlihat sangat lemas dan
lunglay, mulai merabahkan tubuhnya diatas ku, dan aku pun tidak segan2
untuk mncumbunya...lau kukecup bibir Rob, Dengan sagat lembut kami
bercumbu dengan memutarkan lidah kami yang bertemu satu sama lain di
dalam mulut kami, bibir kami yang sedang bergumul, saat2 indah kami,
yang kami lakukan sambil berangsur angsur reda dari badai gairah birahi
dan sebuah sensasi dari Fantasitinggi kami yang akhirnya terealisasi.
Pada akhir dari persetubuhan kami, aku kecup dahinya, dan aku berbisik
kepada Rob, “ Sayang, aku harus ke Toilet nih...”, Rob pun bangun dan
membalikan badannya kembali duduk di sofa. Aku mencoba beranjak dari
karpet dan berdiri, lututku terasa bergetar, dan nafas ku pun terengah
engah sambil ku berjalan dengan tertatih tatih menuju toilet. Vagina ku
terasa berdenyut denyut panjang, ketika aku kencing...memang terasa enak
sekali kencing pun terasa agak berdenyut dan aku merasa puas sekali.
Setelah aku selesai buang air kecil dan membersihkan vaginaku dari sisa2
sperma mereka yang bercampur dengan cairan kewanitaan ku, aku terduduk
untuk beberapa menit di klose, dan merenungkan semua perbuatan dan
tindakan yang telah aku lakukan dengan bocah remaja yang tanggung
berumur 15 tahun, merasa berdosa, takut ketahuan Sam...tapi aku
tersenyum nakan, ya jangan sampai ketahuan...pikirku....senyuman nakalku
kembali mempengaruhi pikiranku agar membawa jari2 ku yang secara tidak
sengaja mulai kembali meraba klitoris ku, aku agak terangsang lagi pada
saat itu. Tapi kubuang pikiran itu jauh-jauh, dan cukup untuk hari ini.
Setelah aku selesai membersihakan diri, aku ambil jubah mandiku (kimono)
dan memakainya karena memang aku telanjang bulat jika aku tidak memakai
kimono itu, lalu aku kembali bergabung dengan mereka di Runga tengah.
Sampai di ruang tengah, agak penasaran apa yang mereka perbuat setelah
puas menyetubuhi wanita yang lebih tua dari mereka , yaitu kk ipar/teman
kk ipar mereka, kulihat kedua remaja itu tetap melanjutkan menonton
film porno, dan kli ini film itu lebih extreme, dimana seorang wanita
yang sedang disetubuhi oleh 2 orang pria, disetubuhi vagina dan
disetubuhi pula lubang anusnya dan itupun dalam waktu yang bersamaan.
Lalu Mereka menoleh kearahku menatap diriku dengan nakal, nanar dan juga
nafsu, sambil tersenyum menggenggam penis mereka yang sudah kembali
tegang dan keras. Dan aku bingung...bersiap dan mengantisipasi
persetubuhan tambahan...atau mungkin serangan serangan mendadak dari
mereka. Aku terdiam dan berpikir, selama aku sendirian diruma dan Sam
Berlayar, ataupun saat situasi dan kondisi memungkinkan. Kenapa tidak.
TAMAT.
Home
Adriana
Cerita Eksibisionis
Penulis Lain
Cerita Eksibisionis Adriana : Memuaskan Hasrat Adik Suami, Diusia Remajanya 2
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar