Nama ku Adriana, aku menikah dengan lelaki bernama Sam, dia adalah
seorang Angkatan Laut. Umur kami berdua 29 Tahun, dan kami baru menikah
selama 2 Tahun. Sam mempunyai adik laki2 yang umurnya jauh lebih muda
darinya, namanya Scott yang baru berumur 20 Tahun.
Saat kami baru menikah kami tinggal di daerah yang lumayan jauh dari
rumah keluarga kami, karena memang dimana Sam suami ku ditugaskan,
jaraknyasekitar 75 km dari rumah keluarga kami. Scott adik suami ku
dimana yang sekarang menjadi adik Iparku, kadang2 dia datang
mengunjungi kami sambil menghabiskan libur akhir pekan bersama kami.
Karena aku selalu kesepian tinggal di apartemen ini, aku selalu dengan
senang hati menerima tamu tetangga, ataupun kawan2 dekatku. Pada suatu
Sabtu malam, saat itu Sam suamiku sedang dinas, dan Scott adiknya yang
menjadi adik Iparku datang berkunjung untuk menginap seperti biasa saat
libur akhir pekan, malam itu aku memutuskan untuk mandi, dimana pada
saat itu Scott sedang menonton Video. Aku berbaring merendamkan tubuhku
di bak mandi (bathtub), berendam pada air yang hangat dan berbusa sabun,
dan mempersiapkan diriku pada posisi yang nyaman untuk bermasturbasi
nantinya di tempat tidur setelah aku selesai mandi, aku basuh payudara
ku yang berukuran 34DD dengan spons busa besar, ku celupkan spons ke air
yang masih terasa hangat dikulitku itu, dan kuperas spons tersebut
keatas payudaraku yang montok, lalu perasan air itu mengalir melewati
putting susu payudaraku yang berwarna pink kecoklatan. Seperti biasa aku
berendam sambil mendengarkan lagu lagu yang agak romantic, meskipun
demikian aku tetap bisa mendengar langkah kaki Scott di luar kamar mandi
yang sedang berjalan koridor menuju kamar mandi, sepertinya dia akan
menggunakan kloset, mungkin untuk buang air kecil. Aku melanjutkan
membasuh badanku, payudaraku, perut dan bagian paha serta betisku,
kupejamkan mataku dengan tidak menghiraukan Scott, karena memang aku
ingin sangat relaks. Setelah beberapa menit, aku baru tersadar bahwa aku
seperti mendengar bunyi air dari kloset yang mengalirkan air seperti
habis digunakan. Ku palingkan kepala ku untuk melihat apa yang baru saja
terjadi, kulihat kearah pintu, tiba2 aku mendengar suara langkah kaki
yang berlari mengendap endap, dan pintu kamar mandi pun menghempas
tertutup, dimana agar anda tau jarak antara kloset dan bak mandi
(bathtub) berada dalam satu kamar mandi tetapi terpisah oleh sekat
tirai. Scott sepertinya mencoba mengintipku dari celah pintu kamar mandi
yang memang agak sedikit terbuka dan memang aku lupa untuk menguncinya.
Aku menebak dengan nakal dalam pikiranku, mungkin sekarang dia sedang
mengeluarkan penisnya yang masih muda. Dengan pikiran nakalku seperti
itu, aku jadi tertawa kecil dan merasa malu sendiri kepada diriku, dan
aku berpikir betapa nakalnya diriku berpikir seperti itu denagn senyum
nakal yang memang tergambar pada wajahku.
Mungkin sikapku terlihat naïf, tetapi scott adalah anak remaja laki2,
aku tau pasti dia menyukai perempuan, tapi juga memungkinkan bahwa dia
juga menyukai perempuan dikisaran umurku. Aku keluar dari bak tempat ku
berendam, mengambil handuk untuk menutupi badanku dan meraptkan pintu
kamar mandi. Sewaktu aku mengeringkan badan ku aku mendengar Scott pergi
dari sekitar kamar mandi dan kembali ke runag tengah. Sekarang setelah
selesai berpakaiaan aku bergabung bersama Scott di ruang tengah, dengan
hanya memakai daster yang sangat pendek tetapi aku juga tetap memakai
celana pendek, walau memang celana yg kupakai juga terlihat pendek dan
juga terlhat agak balapan dengan dasterku pada bagian bawahnya. Scott
terlihat biasa saja, seakan akan tidak ada sesuatu yang pernah terjadi
tetapi kadang2 melikrik tajam kearahku, sewaktu dia menonton Video. Ku
tungakan segelas wine ke dalam gelasku, dan memutuskan untuk melupakan
peristiwa yang baru saja terjadi di kamar mandi.
Aku tidak pernah memikirkan peristiwa itu lagi, tetang suatu peristiwa
dimana aku menjadi korban pelecehan oleh adik iparku sendiri dengan cara
diintip sewaktu aku lagi mandi, sampai pada akhirnya Scott kembali
berkunjung dua bulan kemudian. Seperti biasa kami mengobrol, makan snack
sambil minum wine dan Scott minum bir kami ngobrol sangat bersahaja
dan akupun juga sudah melupakan apa yang pernah dia lakukan kepada
diriku. Sampai suatu waktu jam sudah menunjukan bahwa waktunya aku untuk
mandi, dan aku bilang kepada Scott bahwa dia bisa menonton Video selagi
aku berada di kamar mandi.
Ku tutup pintu kamar mandi dan bergegas untuk mandi dan aku mulai
menaggalkan pakaianku satu persatu, sementara air terus mengalir ke
dalam bak mandi, sementara itu secara tidak sengaja aku terpikir kembali
olehku tetang peristiwa yang pernah terjadi tentang perlakuan Scott
adik iparku terhadapku. Kuraih gagang pintu kamar mandi dan menutpupnya
rapat rapat, tetapi naluri nakalku sepertinya mengajak ku untuk sedikit
berpikir nakal. Secara sengaja, kubuka sedikit pintu kamar mandi selebar
kira-kira 1 – 2 inci.
Saat aku mulai menceburkan diri ke bak serta menenggelamkan badanku de
dalam busa2 sabun yang bercampur dengan air hangat, aku kurang bisa
begitu relaks. Jantung ku berdebar cukup kencang, karena aku masih
terpikir kejadian lalu ketika Scott mengunjungi ku beberapa bulan yang
lalu, aku berpikir bahwa dia akan mengulanginya untuk yang kedua kali.
Setelah 5 menit berlalu, aku baru mulai merasa tidak terlalu khawatir,
aku merasakan mungkin dia mulai melihat berjinjit dari ruang tengah,
karena pintu sengaja tidak kututup dengan rapat. Tapi tetap aku berusaha
mati2an untuk tidak selalu mengawasi melihat kaearah pintu kamar mandi,
aku keluar dari bak mandi dan mulai berdiri mencari gayung, dengan
sedikit membungkuk aku menciduk air dari bak dan mulai mencuci rambutku,
meyakinkan diriku sendiri agar Scott dapat melihatku dengan sempurna,
dan dia bisa memandangi lekukan tubuhku, putting susu payudaraku yang
berwarna pink kecoklatan yang sudah mulai mengeras karena sensasi
rangsangan saat diintip dengan jarak pandang yang jelas. Ku cuci
rambutku yang panjang kecoklatan agak bergelombang, dalam keadaan aga
merunduk saat mencuci rambutku membuat payudaraku yang indah bebas
bergoyang terayun saat busa sabun dari shampo mengalir melalui
payudaraku. Setelah beberapa saat aku mencuci rambutku aku mendengar
pintu kamar mandi tertutup. Aku tertawa dalam hati, rencanaku nakalku
ternyata bekerja dengan baik. Aku tidak tahu kenapa, tetapi menggoda
remaja lelaki ini benar2 membuat ku menjadi terangsang. Setelah selesai
membilas rambutku, aku kembali merendamkan diriku dengan berbaring di
bak, hanya sekedar untuk berendam saja, membiarkan putting payudaraku
menyembul keluar diatara bisa2 sabun, lagi pula Scott sudah kembali lagi
nonton video di ruang tengah.
Selesai mandi aku bergabung dengannya di ruang tengah. Sekali lagi kita
tidak membahas tentang sesuatu yang baru saja terjadi, dengan posisiku
yang duduk diseberangnya, sambil kami memomton acara berita olah raga
yang disiarkan pada malam hari. Pada saat tidur malam, aku susah sekali
untuk tidur, karena aku terus berpikir tentang perbuatan yang telah
kubperbuat tadi, memikirkan kesengajaan ku agar Scott bisa mengintipku
mandi. Dengan tenang dan cepat aku mulai bermain dengan jari2 ku menuju
suatu kepuasan argasme. Aku berpikir permainan ini akan kulanjutkan lagi
2 bulankedepan. Saat suamiku Sam pergi melaut, Scott pasti berencana
kesini seperti biasanya menemani ku saat Kakaknya sedang berlayar.
Waktu cepat berlalu dan kulanjutkan kembali permaianan ini. Scott
terlihat berdiri diluar kamar mandi dan mulai mengintipku dari celah2
pintu yang sengaja tidak kututp dengan rapat, mengintipku saat aku
membersihkan vagina dan payudaraku, lalu dengan cepat melesat menghilang
dari pengawasan mataku, mungkin dia menghilang untuk langsung
bermasturbasi. Selama dia berada dirumahku terkadang aku duduk
diseberangnya dengan memperlihatkan celana ku yang super pendek yang
memperlihatkan kaki, betis dan paha ku untuk menggodanya. Disaat-saat
tertentu aku juga menggodanya dengan cara membiarkan bagian atas dari
baju mandiku (kimono) agak terbuka, untuk memperlihatkan garis belahan
dadaku yang secara tidak sengaja terbuka dengan sendirinya. Pada saat
malam hari aku belum bisa tidur sebelum aku bermain seks dengan diriku
sendiri. Untuk sekarang ini aku meyakinkan Sam untuk membelikan diriku
sebuah dildo getar (vibrator), aku yakinkan kepadanya dengan alasan aku
sangat merindukannya, meridukan Sam suamiku tentunya. Aku tidak tau
kedepannya mulai dari malam ini antara dirku dan dirinya, yang pasti
dengan Scott...akhir dari permainan yang kubuat. Ternyata, menjelang
dari akhir tahun, aku menemukan 2 buah celdam (CD) ku yang berada dalam
keranjang pakaian setelah Scott berkunjung kerumahku, aku merasa celdam
ku terasa lengket beserta noda di bagian selangkangan celdam tersebut,
dimana celdam itu adalah celdam ku. Mengetahui Scott ternyata
bermasturbasi dengan menggunakan celdam ku sebagai sarana pelampiasannya
untuk menuju kepuasan, perasaanku mulai berdebar penasaran, dan aku
mulai meletakan bra (BH) berenda atau celdam pada bagian atas keranjang
pakaian kotor, agar Scott gampang untuk menemukannya. Pada saat dia
berpamitan pulang pada hari minggu malam seperti biasanya, aku mencoba
untuk mengecek pakaian dalamku tersebut, dan ternyata benar, semua
pakaian dalam ku penuh dengan kelembaban sperma yang masih sangat baru,
seperti baru dikeluarkan dari penis Scott. Dan hal itu menjadi bahan
masturbasiku saat malam sebelum tidur, kucium bau spermanya dan kujilat
noda2 sperma Scott yang ada pada pakaian dalam ku untuk membantuku
menuju kepuasan bermasturbasi sebelum aku akhirnya tidur terlelap
sambil merasakan nikmatnya orgasme dari sebuah masturbasi.
Waktu terus berjalan, aku mendapat kabar bahwa bapak mertuaku mendapat
pekerjaan baru di luar kota, berarti mereka sekeluarga pun akan pindah
mengikuti dimana bapak mertuaku bekerja, termasuk juga adik ipar laki2
ku Scott. Aku sangat senang mendegarnya, dimana Scott pasti akan semakin
jarang berkunjung kerumahku, tetapi pasti tetap berkunjung untuk
menginap dalam waktu yang lama, karena frekuensinya tidak lagi sebulan
atau 2 bulan sekali. Diama nanti bila dia mengunjungi ku, aku akan
memberikan dirinya permainan yang lebih hebat dan permainan kami tidak
akan pernah selesai.
Seminggu sebelum mereka sekeluarga pindah rumah, adalah hari ultah
Scott. Dan pada hari itu juga aku sendirian di apartemen ku karena
bertepatan dengan dinas-nya Sam Suamiku. Seperti biasa Scot bermain
kerumahku, ku berikan dia ucapan selamat kupeluk dan kucium pipinya
dengan penuh perasaan. Ku berikan dia sebuah hadiah ultah., sebuah baju
hangat yang sangat mahal yang memang selama ini dia inginkan, tapi aku
tau bahwa dia memang menyukai hadiah dariku karena memang ini adalah
hadiah yang terbaik baginya. Ku pesan pizza, selagi dia menggantung baju
hangatnya dan menaruh tasnya di kamar yang biasa dia tidur selagi
berada di rumahku. Kami habiskan waktu dengan makan, minum sambil
ngobrol. Saat kani selesai menghabiskan makan, aku membertahu Scott
bahwa aku akan mandi. Selama ini kami memang tidak pernah mengakui
perasaan dan perbuatan kami yang pernah kami lakukan, tetapi aku yakin
kami pun sebenarnya tau apa yang saling kami perbuat satu sama lain,
antara aku dan Scott. Mungkin ini adalah sebuah misteri dari ketegangan
seksual, suatu sensasi yang benar2 nik mat dan berbeda. Seperti biasa,
di dalam kamar mandi aku tutup pintu kamar mandi dan kulepaskan satu
persatu pakaianku. Setelah beberapa menit aku mandi aku mulai mendengar
bunyi langkah mengendap di lantai, dan aku tau Scott datang untuk
memulai kegiatan mengintipnya. Aku coba untuk tidak tertawa dan kutaha
rasa geliku mati2an dan mencoba biasa saja seperti tidak ada kejadian
apapun, saat Scott mulai membuka pintu kamar mandiku pelan2 dengan
sangat perlahan. Dan seperti yang sudah pernah terjadi, saat aku selesai
mandi dan bergabung dengannya di ruang tengah, Scott sedang nonton
Video. Lalu seperti yang selalu aku lakukan, saat aku duduk di kursi,
aku lipat kaki ku di bawah ku (duduk bersila) sewaktu aku duduk dikursi.
Sewaktu kita asyik ngobrol, kurubah posisi duduku, dengan sedikit
membuka kaki ku, yang kulakukan seperti tidak disengaja. Mata Scott
langsung tertuju kepada bagian pahaku, matanya terlihat seperti mau
copot dari kepalanya, apalagi ketika dia mengetahui bahwa aku tidak
mengenakan celdam, secara langsung di bisa melihat lipatan vagina ku.
Selama setengah jam kedepan, aku merasa bagaikan seekor kucing betina
yang duduk diatas bara api, aku tidak bisa duduk diam, aku selalu
merubah posisi duduk ku, secara bertahap merubah posisi duduk meyakinkan
pada diriku, agar Scott tetap melihat setiap inci-nya dari Vagina ku
yang tercukur dengan sagat rapih. Membuka kaki sedikit dengan pelan dan
perlahan lalu menutupnya kembali, mengangkat dengkulku menempelkan ke
dagu ku, Scott melihat perbuatanku dengan kedipan dan lirikan matanya
yang lama memandang mencuri curi, suatu adegan yang memang sangat
melekat di benak bila melihat hal tersebut, suatu tindakan yang
seolah-oleh kuperbuat secara tidak sengaja. Suatu sensasi yang luar
biasa yang kurasakan dengan menggoda adik iparku ini, Vagina ku sudah
sangat basah. Aku mulai khawatir dengan keterangsangan ku, vaginaku yang
mulai mengalirkan cairan2 birahi ini, aku takut cairan ini menodai
kursi tempat aku duduk. Scott terus melirik kearah bagian tubuhku yang
terletak diantara sepasang pahaku. Sedangkan aku juga melihat Scott
mulai merasakan hal yang sama, kulirik celananya yang sudah mulai
menonjol, terlihat penisnya sudah berdiri dengan tegak di dalam celana
nya seakan-akan mau menerobos keluar dari celananya itu.
Tiba2, Scott berkata bahwa dia akan segera tidur, dan lansung berlari
kearah kamarnya dengan sedikit membungkukan badan menutupi
keterangsangannya. Scott sudah berada di kamarnya dan akupun juga pergi
ke kamarku untuk melakukan suatu hal yang bisa menyenakkan birahiku.
Akibat wine yang kuminum samba ngobrol tadi, aku agak sedikit mabuk
(tipsy) tapi tidak berat, sesekali, akibat agak mabuk dan ditambah
birahiku yg memuncak, kali ini aku tidak bisa begitu tenang saat aku
menyetubuhi diriku dengan dildo getar, 3 sampai 4 kali aku meraskan
oragasm dengan dildo itu. Aku selalu mendesah dan kadang juga menggeram
keenakan, merasakan nikmatanya penis2an plasti itu keluar masuk di
Vaginaku yang sexy ini, aku terus memikirkan Scott di kamar sebelah yang
pasti juga sedang bermasturbasi ria mengocok penisnya sambil
menghayalkan diriku, dengan bantuan pakaian dalamku yaitu celdam ku yang
berwarna hitam yang sebelumnya telah kupakai dan kuletakan di bagian
atas keranjang pakaian, yang memang sudah kusediakan untuk dirinya.
Keesokan paginya aku bagun, dan Scot pun juga sudah bagun, kami sarapan
bersama, atmosfir yang ada diantara kami seperti ada suatu setruman2
sensasi yang sangat khas, dan sudah pasti sulit untuk di ungkapkan
dengan kata2. Sekalipun kita tidak menyinggung mengenai permainan
terselubung yang telah kita lakukan semalam, tapi sepertinya Scott sulit
untuk menyembunyikan rona kemerahan yang kian nyata di pipinya sbg
usanya menutupi rasa malu. Saat Scott pulang pada hari minggu malam,
tentu saja aku segera mengecek celdam hitam ku yang semalam yang mungkin
menjadi bahan masturbasinya. Ternyata aku menemukan cup bra- ku agak
lembab yang penuh dengan noda spermanya, langsung saja kuraih benda itu
dan kucium dengan penuh nafsu sisa2 kelembapan sperma Scott yang ada di
bra-ku sambil aku bermasturbasi. Aku sangat menikmati malam ini, tapi
secara bertahak aku juga mulai khawtir tentang kelanggengan hubungan ku
dengan Sam. Sebelum natal aku menerima kartu pos dari Sam Suamiku, bahwa
dia sekarang berada di laut Mediterania dinas disana selama 2 bulan.
Aku terima kartu postnya beberapa hari yang lalu sejak kepergian Sam.
Scott menelpon ku, meminta izin kepadaku akan mengajak temannya untuk
menginap dirumahku akhir minggu ini. Dengan sangat ragu2, dan kubilang
juga kepada Scott bahwa akhir minggu ini aku akan keluar untuk sebuah
acara pesta dari kantor, jadi mungkin mereka akan sendirian dirumahku,
mendengar hal tersebut sepertinya Scott tidak begitu peduli, tapi aku
sedikit agak kecewa.
Seperti biasa Scott tiba dirumah ku pada hari Jumat jam 5 sore, tapi
kali ini dia membawa temannya yang bernama Rob, mengenalkannya kepadaku,
lalu dia ke kamarnya dengan membawa tas yang berisi baju untuk
menginap. Mereka juga sepantaran di kisaran umur 15-an tahun, tinggi
badan berat dan juga fisik badan mereka sama memang ukuran untuk anak
seumuran mereka. Tapi diantara mereka berdua memang Scott lebih menarik,
Rob terlalu pendiam walaupun juga dia murah senyum dengan rambutnya
yang agak kepirangan. Kami duduk bersama di ruang tengah sambil minum
kopi dan ngobrol kesana kemari, tidak terasa pas aku melihat jam, waktu
sudah mengharuskan aku untuk mandi dan bersiap untuk pergi ke pesta
kantor, maka aku potong pembicaraan kami dengan memberitahukan kepada
mereka bahwa aku akan mandi utnuk bersiap pergi. Aku tidak tau apa yang
Scott ceritakan ke temannya Rob mengenai diriku, jadi kututup pintu
kamar mandiku ketika aku memulai mandi. Tetapi ketika aku baru mau
memulai untuk menyalakan air, tiba2 aku mendengar seperti suara berbisik
bisik dari luar kamar man, dan ketika itu juga aku merasakan pintu
kamar mandi seperti terbuka sedikit secara pelahan lahan. Aku tersenyum
kecil kepada diriku sendiri, sekarang aku tau, bahwa Scott telah
menceritakan kepada Rob temannya tentang permainan ku, permaianan kami
lebih tepatnya.
Seselesainya aku mandi ketika saat aku sudah berada di kamar tidur,
sewaktu aku mengancingkan kancing bra, aku mendengar seseorang membuka
pintu kamar tidurku sedikit, ketika aku melihat melalui kaca cermin yang
ada di kamar. Ternyata memang pintu kamar ku tidak tertutup dengan
rapat, aku bisa melihat dari pantulan cermin bahwa Rob temannya Scott
sedang mengintip melalui celah pintu. Untuk beberapa detik aku bingung
harus berbuat apa, melainkan aku harus menghadapinya, lalu aku
melanjutkan untuk memakai bra-ku, dengan perlahan –lahan aku sedikit
membungkukan badan dengan sengaja untuk memakai celana dalam dan
terlihat payudaraku seperti mau keluar dari cup bra-ku, Lalu kupakai
celana dalam ku yang berwarna putih kutarik kearah paha, aku meyakinkan
kepada diriku sendiri agar mereka dapat melihat sepanjang kaki ku dengan
jelas dan juga sekeliling pantat dan pinggulku yang behenol. Jantungku
berdebar dengan sangat hebat saat aku memilih baju untuk kupakai, dimana
aku sedang dalam keadaan setengah telanjang dan diintip oleh remaja2
tanggung itu, setelah aku menemukan baju yang akan kupakai, aku langsung
beranjak untuk memakaikan cream body lotion kepada tubuhku. Aku juga
merasa dan melihat dari pantulan cermin Scott juga memperhatikanku
dengan sangat seksama, bahkan mereka seperti ingin membuka pintu kamar
ku lebar2 untuk melihat pemandangan tubuhku lebih jelas lagi. Akhirnya
mereka pergi kembali keruang tengah setelah aku lengkap berpakaian dan
aku berjalan mengambil sepatu yang memang kuletakan di belakang pintu
kamar ku. Lalu aku bergabung dengan mereka di ruang tengah sambil
memakai sepatu dan sedikit memrikan sentuhan terakhir untuk make-up ku,
dan aku bertanya kepada Scott, tetang apa yang akan mereka lakukan waktu
aku pergi nanti, dan Scott menjawab bahwa mereka hanya akan menonton
televise atau beberapa buah video, tapi aku dapat membaca gelagat mereka
dan bahasa tubuh mereka yang membahasakan sesuatu dengan sedikt menahan
tawa. Karena aku sudah agak terlambat untuk berangkat, maka kukatakan
kepada mereka untuk selamat bersenang-senang, dan silahkan jika mau
minum bir yang ada di lemari es. Lalu aku pamit kepada Scott, sambil
mengedipkan sebelah mataku dengan agak genit.
Meskipun umurku 29 tahun, tapi aku merasa sangat nyaman dengan keadaan
bahwa mereka sangat menginginkan aku, maksud ku adalah dua orang remaja
laki laki itu, dimana salah satunya adalah adik Ipar ku sendiri. Acara
pesta kantorku diadakan di tengah kota dan berjalan dengan sangat
lancar. Dimana di pesta itu makanan dan minumam sangat berlimpah ruah
dan musiknya pun juga enak didengar. Saat acara pesta itu selesai, aku
memtuskan untuk langsung pulang daripada lanjut ke diskotik ikut dengan
teman2 kantor yang lain. Didalam perjalan pulang memakai taksi, aku
tidak berhenti memikirkan bagaimana caranya untuk menggoda kedua remaja
lelaki itu lagi dengan godaan yang lebih dahsyat.
Sesampainya di apartemen, ketika membuka pintu aku dapat mendengar suara
ribut dari kedua anak laki2 itu, dan suara TV juga lumayan keras. Dan
saat aku masuk, aku cukup terkaget dengan adegan di TV berwarna 30 inci
milik ku dan adegan video yang mereka putar, aku melihat suatu adegan
seorang negro yang sedang bercinta dengan pasangannya yang sedang
bersiap memasukan penisnya yang sangat besar dan hitam ke dalam sebuah
vagina wanita berambut pirang yang sangat mungil.
“ Astagaaa...apa yang kalian lakukan, nonton film apa ini,....ya
ampun...dimana kalian menemukan video ini?” Aku membentak mereka sambil
masuk ke ruang tengah. Ternyata mereka menonton film porno milik Sam
suami ku, Aku pun melihat tisu2 bekas yang berserakan di ruang tengah
dan botol2 bir yang sudah kosong
“Annjriiittt....mampusss..!!”, sahut Scott panic. “Maaf...kaaakk, tadi
aku cari2 film eh...ketemunya malah film beginian...”, dia menjawab
pertanyaanku dengan sangat panic dan ketakutan, sambil tangan dan
matanya mencari-cari remote TV untuk mematikan video tersebut, dan dia
juga tidak lupa berdiri sambil menghalang-halangi layar TV dengan
tubuhnya. “ Maaaafff...banget kak, sumpah asli aku minta maaf banget..”,
aku pikir Kakak pulangnya masih lama,” aduh maaf banget ya
kak..ampun...soryyyyy”. Sahut Scot sangat ketakutan.
Home
Adriana
Cerita Eksibisionis
Penulis Lain
Cerita Eksibisionis Adriana : Memuaskan Hasrat Adik Suami, Diusia Remajanya 1
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar