Cerita Eksibisionis Nana : Nonton Bola atau Pamer Bola ?


NB: maaf baru post lagi, kemaren2 sibuk urus bisnis,
Judulnya rada aneh ya petualangan nana kali ini…. Mungkin beberapa friends nana di fb dah ngerti kalo nana punya keponakan yang nana sayang baget… dia dari smp ikut nana.. Dia yang selalu temenin nana, atau bahkan puasin nana. Ini rasa terima kasih buat keponakan nana… nana pengen tulis pengalaman exib dengan ide dari keponakan nana.

Suatu hari ( nana lupa kapan waktunya ) nana temenin keponakan nana nonton moto GP… yah secara dia suka banget sport. Mmmmm… jangan jorok dulu ya… g ada adegan exib disini… he.he.he….. Singkat cerita kami bertaruh… dia menjagokan jagoanya rossi sementara nana kan suka berondong ya jagoin lorenzo dunk….. Eh dasar nana lagi apes… lorenzo jatuh deh… Jadi nana kalah… dan musti turutin semua ide keponakan nana itu.

Hari Pertama Setelah Taruhan
“Tante yuk kita belanja buat show tante….. !” Sore itu keponakan nana ajak nana belanja setelah dia pulang sekolah.
Mmmmmmm…. di mall… nana sedikit kaget dan penasaran. Keponakan nana g menyuruh nana beli tanktop mini ketat, atau rok mini, atau fishnet stocking atau apapun yang biasa nana pake kalo lagi exib.
Di mall kami cuma beli sebuah half bra warna hijau, dan g stringw warna senada. Setelah itu keponakanku mengajakku ke toko sport…
Mmmmmm…. Nana pikir nana bakalan suruh exib di toko ini. Ternyata g juga….
hufff…… padahal dah horny dari rumah pengen segera exib dengan ide gila apa gitu di mall. Eh malah suruh temenin beli kaos bola team kota kami…

Jumat Minggu Selanjutnya…
Kupikir keponakanku udah lupa sama taruhannya
Siang itu keponakanku selesai makan siang. “Tante… masih ingatkan taruhan kita ?”, tanya keponakanku dengan muka mesumnya. “Huffffff… sial….. padahal aku abis selesai dapet…. dan biasanya hari2 abis dapet gini aku gampang banget horni”, pikirku. Aku hanya bisa mengangguk.
“Ok…. mari kita ke belakang panggung untuk persiapan”, canda mesum keponakanku sambil menarikku ke kamar mandi. Aku dimandikan olehnya……. Hmmmmmm……… nikmat banget waktu dia gosok tetek dan memekku bersamaan sampe aku orgasme sekali, tapi aku g mau cerita adegan di kamar mandi . Kan fokus ceritanya eksibis.

Selesai mandi aku masih bugil di kamar. “Tante pake bra sama cd yang kemaren kita beli dunk”, perintahnya. Akupun bersiap memakai, yang pertama aku pake adalah branya. Hmmm….. dengan half cup yang hanya menyangga di bawah putingku. tetekku jadi padat menantang. Apalagi putingnya masih mengeras sisa nafsu dari kamar mandi.

Sambil terus memandangiku dengan seksama dia berkata “Tante, sekarang pake rok yang model kaya cheerleader dunk punya kan ? “, akupun mengiyakan dan menunggu perintah selanjutnya dari dia. “Oke sekarang pake ini”, katanya sambil menyerahkan kaos bola team kota kami, dan ternyata udah dimodifikasi sama dia, bagaian bawahnya sudah dipotong jadi kalo aku pake pas hanya sampai ujung pusarku, kerahnya juga sudah dipotong membentuk huruf “V”  yang lumayan rendah.
“Kita mau exib dimana sih ?”, protesku. “Tenang aja tante pokoknya seru abis….”, jawabnya penuh senyum. Kemudian dia memakaikan jaket jeans kepadaku, hmmmmmmmm……….. dia memang selalu bisa mesra meskipun umurnya masih muda. Setelah menyapukan makeup tipis aku naik ke mobil bersama keponakanku…..

Beberapa kali kami berhenti untuk menjemput teman-teman keponakanku…. Oh my God jangan-jangan aku mau diajak nonton bola dan pamer “bola ku” yang seksi disana. Oh no….. gimana nanti kalo aku sampai diperkosa sama suporter bola satu stadion….
Kulihat keponakanku dan teman2 nya nampak santai, namun aku curiga mereka merencanakan sesuatu…..

Sampai di stadion kami turun, nampaknya pertandingan sudah mulai beberapa menit lalu. Tapi belum berlangsung lama, Teman2 keponakanku sedikit menyalahkan keponakanku yang nyopirnya lambat. Merekapun berlari menuju pintu penonton VIP…
Aku dan keponakanku berada di belakang, “Oke tante lets go…”, nikmati saja tante. Aku yang mulai ketakutan mencoba menenangkan diri untuk sekedar menikmati dan penasaran apa yang akan dilakukan selanjutnya.

Security or Sexy Check ??

Di depan pintu masuk kami dihadang seorang polisi muda berseragam lengkap, “Permisi mas bisa saya periksa , untuk keamanan supaya tidak ada yang bawa masuk senjata tajam”, kata polisi tersebut ke keponakanku, namun aku tau mata polisi muda itu melirik ke pahaku yang menggunakan rok mini satu jengkal diatas lutut. Setelah keponakanku diperiksa kami dibiarkan lewat, namun karena keadaan sepi keponakanku malah bilang “Tanteku diperiksa sekalian aja mas, daripada mas dimarahin komandan nanti ada penonton yang diperiksa”. Aku hanya bisa melotot ke keponakanku karena g pengen ribut-ribut . Hmmmmm…. aku berpikir ini mungkin mulai skenarionya….
“Maaf mbak…..” ucap polisi itu sopan namun senyum mesumnya tidak mampu disembunyikanya. Akupun membuka jaket jeans dan kulihat polisi itu melotot memandangi pusarku dan naik keatas kedua matanya bertemu dengan puting tetekku. Keanehan mulai terjadi disini, aku disuruh menghadap tembok untuk diperiksa seluruh badanku. Weh padahal kan kaos sama rokku g ada sakunya…. kok aku nurut aja yah…. : )
Polisi itu mulai meraba seolah memeriksa dari pahaku naik ke atas, lalu menepuk pantatku yang kencang, ough….. kenapa aku jadi bernafsu gini….  kemudian tangannya naik ke pinggangku sedikit menggelitik pinggangku yang tidak tertutup kaos, malah tangan kananya sempatat mencuri-curi menyapa pusarku. eeeeeeegggghhhhhhh….. aku mendesah, semoga dia g dengar… putingku mengeras seolah ingin disentuh…. Tangan polisi itu naik ke punggung dan langsung kedepan meremas lembut tetekku…. hemmmm… nampaknya dia g kuat juga untuk tidak meremas “bola” 36c ku….
“Sudah kan mas, g bawa senjata saya dan tante saya…”, keponakanku sedikit menampakkan muka cemburunya, melihat aku mulai bisa menikmatinya.

Barter Water for “Milk”

Aku dan keponakanku naik ke tribun vip paling atas, sehingga dibelakang kami cuma ada tembok tinggi tempat ruangan komentator diatas kami. Stadion cukup sepi, karena nampaknya hanya pertandingan persahabatan dan bukan kompetisi liga nasional. Nampak seorang anak pedangan asongan, umurnya kurang lebih 15 tahunan, nampaknya masih smp. Karena dia berdagang dengan masih menggunakan celana sekolahnya.

Keponakanku nampaknya mengamati pedagang asongan itu, yang sedari tadi matanya tak lepas dari tetekku yang montok. Bahkan sering kali dia berdisi di sampingku agar dapat mengintip kebawah ke dalam bajuku. Keponakanku berbisik kepadaku untuk membeli minuman namun dengan barter si anak boleh memegang tetekku, karena menurut keponakanku si anak nampak terobsesi sekali dengan tetekku. Akupun hanya bisa tersenyum….

Keponakanku bangkit dari duduknya dan menhapiri pedagang itu, kulirik mereka sibuk benegosiasi. Akhirnya keponakanku balik dan berbisik, “sial tante dia minta di coliin tante, keberatan g ?”, kata keponakanku. aku berpikir sejenak. “Kalo keberatan g usah g papa deh”, kata keponakanku, namun niatku menyenangkan keponakanku dengan segala obsesi liarnya akhirnya meluluhkanku. Aku pegang lengan keponakanku, dan aku mengangguk setuju. Keponakanku tersenyum senang sekali. Diapun menunjukkan tanda jempol ke pedangang itu. Pedagang itupun bersemangat dan langsung duduk di sisi lain sebelahku. Aku diapit oleh dua abg jadinya.

“Tina… , panggil saja tante tina”, sambil kuulurkan tangan basa-basi memperkenalakn diri. “Joko tante, nama saya joko”, sahut anak itu sedikit gerogi. “Santai saja…… eh boleh tante minta air mineral yang kamu jual”, aku menagihnya dulu. “BBbbboleh tante…..”, katanya masih sedikit gugup. Dikeluarkanya 2 botol air mineral dingin. Diserahkanya kepadaku dan keponakanku. Keponakanku pura-pura cuek menerimanya sambil tetep menonton pertandingan bola. Kulihat mata si anak tak lepas dari tetekku. Akupun berinisiatif. Kupegang tangan anak itu dan kucuci pake air mineral dari botolku. Kemudian aku lap pake tissue yang aku bawa dalam jaket. Anak itu bengong mengikuti apa yang aku lakukan. Lucu juga melhat abg yang masih hijau terbakar nafsunya. Kemudian aku bentangkan jaketdi depan dadaku. Aku naikkan kaosku sampai diatas braku. Anak itu melotot…. melihat tetekku dengan puting yang sudah mengeras terangsang dengan keadaan.
“Tante BH nya melorot atau emang kekecilan….., kok pentilnya sampe g ketutup”, tanyanya polos. Bakakakkakakakaka…… keponakanku yang mendengar celetukan polos si anak yang g tau half cup bra sampe tertawa tersedak-sedak. Akupun menahan tawa…..

“Ini emang modelnya gini joko, biar kalo ada anak nakal kayak kamu mau liat atau pegang gampang jadinya, seksi kan “, kataku tersenyum nakal menggodanya. Dia hanya mengganguk…. Tanganya mulai masuk ke dalam dadaku yang kalau dari depan tertutup jaket. aaaaaaaaaaaaaahhhhhhh………….. ssssssssshhhhh……. aku mendesah kecil karena tangan joko masih dingin bekas air mineral tadi membangkitkan senasai tersendiri.
Mmmmmmmmm…….. joko mulai meremas lembut tetekku…. sssshhhhhhh……… aku menggigit bibir bawahku. Tangan joko keluar sejenak, dan membimbing tanganku ke kontolnya. Akupun mengerti, aku turunkan resleting celananya, dan keluarlah kontolnya yang lumayan , nampaknya dia g pake CD.

Dia terus meremas tetekku. dipilin2 nya putingku. Saking semangatnya, tali bra di pundak dan belakang terlepas. Ohhhhhh…………. tetekku menggantung bebas. membuatnya makin semangat meremas, Akupun g mau kalah aku percepat kocokanku. Ketika kontolnya sudah mulai berkedut. Kepalanya masuk ke balik jaketku terus menghisap putingku. Ahhhhhhhh…… aku makin terangsang hebat. Keponakanku yang tadinya serius nonton bola ikutan meraba masuk kedalam memekku. sssssshhhhhhhhh…….. diserang atas bawah oleh dua orang membuatku lupa daratan. Untung stadion sepi dan jarak penonton berjauhan. Shhhhhhhhh………… terasa cairan hangat mengalir di tanganku, dan hampir bersamaan memekku berkedut aku orgasme. Mmmmm………….
Sesaat kemudian kepala anak itu keluar, dan dia bersandar lemas. Aku menggoda keponakanku dengan memperlihatkan tanganku yang belepotan sperma dan menjilatnya sampe habis, keponakanku g mau kalah. Dia menjilat tanganya sendiri yang belepotan jus memekku.
Pertandingan pun usai. Kami pulang kerumah, sebelum pulang kuselipkan 50 ribu ke kantung si anak sambil berbisik, untuk tidak menceritakanya kepada siapa2. dan aku janji kalo ketemu aku bakal netekin dia lag. Dia tersenyum.

Sampai dirumah akupun langsung bergulat dengan keponakanku, sambil kami berdua meracau tidak jelas karena nafsu yang sudah tinggi. Jadi acara hari ini… NONTON BOLA ? ATAU PAMER BOLA ?

Share on Google Plus

About Tina Novianti

Tentang Tina Novianti

0 komentar:

Posting Komentar