Lebih dari 20 tahun yang lalu mamaku meninggal saat melahirkanku.Boris. 
Lima tahun berikutnya ayahku menikah kemabali dengan seseorang yang 
lebih muda 10 tahun dari nya. Kala itu ayahku masih berumur 27 tahun. 
Dan aku anak tunggal. Kini tumbuh jadi pria dewasa bertubuh bertubuh 
agak gemuk dengan tinggi 173 cm. bentuk tubuhku yang tak bagus itu 
terselamatkan dengan wajah maskulin dengan berewok tipis di wajah. 
Setidaknya tak kelihatan cupu. Begitu juga mamaku. Sintia. Di umurnya 
yang 37 tahun, tubuhnya makin kencang saja. Pinggulnya kecil, bokongnya 
besar yang sering dibalut rok kerja pendek hitam, dan teteknya ranum 
berukuran kira kira 36C dengan bh hitam busa yang selalu menerawang 
dibalik kemeja kerja sempit yang dipakainya. Ayahku dan Mamaku semuanya 
bekerja. Namun dua tahum belakangan ayahku mengalami penurunan gaji 
karna sudah tua dan tak kunjung naik jabatan. Tapi pekerjaan mamaku 
menyelamatkan gaya hidup kami yang terlihat seperti orang kaya. Belanja 
tiap bulan di mall besar, membeli barang - barang mahal, dan bahkan 
jalan - jalan ke luar negeri. Semua dari gaji mamaku. Aku heran darimana
 semua itu ia dapat. Tapi kurasa wajar saja seorang wanita kantoran 
bagian sekretaris mendapat gaji yang sebegitu besar.
Sementara aku menjalani hari ku dengan kuliah, menghabiskan orang tua 
ku. Mereka tak bolehkan ku bekerja hingga aku dapat gelar S2 nantinya. 
Yang kuhitung - hitung sekitar 4 tahun dari sekarang. Belajar benar - 
benar membuatku muak. Aku pecandu film porno yang akut. Dengan uangku 
yang melimpah, aku terkadang menyewa pelacur. Ku bawa ke rumah besarku 
kala orang tua ku tak di rumah. Rasanya tak semenarik onani. Mereka 
terlalu cepat puas. Padahal aku belum apa - apa. Payah. Genre paling 
kusuka dalam film porno adalah, Incest. Itu mungkin menjijikan jika 
benar dilakukan. Tapi jika mempunyai seorang mama yang seksi. Hal 
menjijikan itu hilang sudah. Mamaku adalah objek onani paling kusukai. 
Aku berfantasi dengan aroma celana dalamnya dari bak cucian, ber onani 
sembari mengintip ayahku menyetubuhi mama. Ya, dia mama tiriku, kurasa 
sah saja. Kan kami tak punya hubungan darah.
Mamaku begitu denganku, kami selalu bercerita mengenai apapun. Bahkan 
seringkali mama meminta pendapat mengenai lingerie yang baru ia beli. 
Dan itu membuatku tegang, ia tau itu, dan selalu meledekku. Ingin ku 
setubuhi rasanya ketika ia bercanda begitu. Tapi aku tak berani. Bisa - 
bisa di pecat jadi anak.
Malam itu,
"Boris, gimana penampilan mama ?"
Ia melengak lenggok seperti peragawati dari pintu kamarku dengan dres 
merah berbelaham dada renda yang kerahnya berenda. Wajahnya dipoles make
 up halus dengan lipstik merah tebal. Aroma parfumnya wangi. Manis. 
Membuatku penisku tegang.
"Mau kemana Mah ?"
"Mama di ajak dinner sama bos ?" Pengakuan yang mengagetkanku.  apa mamaku mau selingkuh.
"Hah ? Maksudnya mah"
"Iyaa.. mama mau dinner sama bos mama. Udah cantik belum ?"
"Papa tau ini ? Ma..ma selingk..uh? " aku ragu menanyakannya. Posisiku 
sudah beranjak dari meja belajar ke samping mamaku yang duduk di 
pinggiran kasur
"Hush.. mama gak selingkuh. Cuma dinner aja, dan papamu tau kok"
Gila pikirku. "Papa tau dan dia gak ngelarang"
"Huuh, mama punya alasan melakukan ini sayang.."
"Alasan apa ?" Potongku
"Kamu tau barang - barang mu, uang jajanmu, hobi travellingmu. Kamu kira
 uang dari mana buat semua itu? Papamu ? Atau mama ? Enggak sayang..."
"Maksud mama..."
"Iyaa, dari uang ekstra bos mama"
Membuat ku tertegun sejenak. Skenario gila apa lagi ini. "Lagi pula ada alesan lain sih..." lanjut mama
"Hah ? Ada lagi"
"Kamu tau kan papa mu udah tua. Dia udah gak punya tenaga lagi. Dan bos mama punya apa yang mama pengen"
"Apa maksud mama ?"
"Seks, sayang" menatapku mengharap persetujuan. Membuat lama ku terdiam.
Aku menatap matanya. Saling bertatapan membuat nafsuku naik. Apalagi 
kami duduk bersebelahan. Parfumnya menggodaku, juga bibir merah 
meronanya. Tak tertahanka lagi. Ku lumat bibirnya. Ia meronta, 
mendorongku.
"BORIS!!" Suaranya tenggelama dalam ciuman panas ku. Matanya melotot dan
 berhasil juga mendorong ku. Membuatku tertegun dan menyesal
"Boris!" Ia membentak dengan suara tertahan
"Ma...maaf mah, abis aku cemburu"
Tatapan mama melunak.
"Kamu cemburu kenapa" marahnya berubah jadi empati
"Sama bos mama. Dengan uang dia bisa menikmati mama" ujar ku sedih
"Perkataanmu itu membuat mama merasa jadi pelacur boris" ia marah tapi tak semarah tadi
"Maaf mah, tapi aku dari dulu mengaggumi mama. Kalo sama papa aku gak cemburu. Tapi sama pria lain"
Aku tak tau apa yamg ada di pikiran mamaku. Ia menatapku bersimpati. Mengelus rambutku halus.
"Apa yang membuat mu mengaggumi mama, sayang"
"Seluruh tubuh mama adalah keajaiban bagiku. Bahkan tak ada MILF di film
 porno yang seperti mama" membuat mamaku tertegun. Ia terlihat bingung
"Mama bakal bikin kamu baikan dan mama minta ijin kamu untuk ketemu bos 
mama yaa sayang" mama beranjak dari kasur. Ia menyuruhku duduk. Aku 
bingung.
"Sekarang mama buka ya celana kamu" ia memeloroti celana pendek ku. 
Memeloroti celana dalam ku juga. Dan terpampang lah kontol besar ku. 
"Wow. Besarnya. Mama gak pernah tau anak mama punya kontol sebesar ini" 
matanya mebelalak dan ada senyum nakal di bibirnya. Ia menatapku dengan 
sensual lalu. 'Slurp' di kulumnya penisku.
Rasanya nikmat bukan main. Mulutnya terasa hangat, dan lebih hebat lagi 
ia mengulum sampai pangkal tebggorokan. Kepala penisku merasakannya dan 
dari luar pun seluruh penisku masuk kedalam mulutnya. Dari atas ku bisa 
melihat belahan teteknya yang besar tak muat di bh hitam busa yang ia 
pakai. Belahan kerah dres merahnya membuat ku bisa melihat semua kecuali
 puting teteknya. Membuatku semakin terangsang. Di jilat jilatnya 
penisku di dalam mulutnya. Ia memainkan lidahnya di kepala penisku. 
Membuat rasanya geli - geli. 'Slurp' 'Slurp' 'Slurp' kocokan mulutnya 
semakin maut saja. Aku tak tahan lagi. Ku raih kepalanya. Ku percepat 
gerakan mengulumnya. Baru 5 menit saja dalam kuluman mulut mama ku. 
Penisku mengeluarkan laharnya. Di dalam mulut mamaku. Ia menelan 
semuanya. Benar - benar seperti hypersex. Tapi setelahnya, penisku tetap
 tegang. Aku punya stamina yang kuat.
"Gimana, enak kan sepongan mama, sekarang mama mau..."
"Tunggu mah, karna ini udah tanggung. Aku mau ngerasain memek mama" aku 
mengocok ngocok kontol besar ku yang masih tegang. Ia terbelalak dan 
tersenyum nakal.
"Hemm... kuat juga kamu sayang" ia mengangkat dresnya dan melepas celana dalam hitamnya.
Ia mendorongku hingga jatuh telentang di atas kasur. Meraih penisku dan mengocoknya pelan.
"Ini kontol paling gede yang pernah mama liat" menggodaku. "Muat gak 
yaaa kontol ini masuk ke memek mama ini" ia menggodaku dengan 
memperlihatkan memeknya yang merah dan basah tanpa bulu itu.
"Mama buka dong dressnya, aku mau liat tetek gede mama. Lagian juga nanti kotoro lho"
"Bukaiiiiinnnnnn" pintanya manja dengan menggoyangkan tetek besar nya dan bibir manyun yang tebal jarna lipstik merah terang.
Terangsan betul aku dibuatnya. Ku buka dengan kasar dres dan bh nya. Ku tindih tubuhnya dan kumasukkan kontolku kedalam memeknya
"Boriiissshhh.. pelan pelan sayang. Kontol mu itu gede" penisku sudah 
setengah masuk. Susah sekali walau memek mamaku sudah basah. 
"Argghhhhhhh" rintihannya menggila ketika ku genjot pertama kali. "Plok"
 selangkanganku menabrak selangkangannya. Gerakanku dimulai dengan 
pelan. Mamaku mulai merasa ke enak an. Ia mendesah dan meracau. Menatap 
mesra mataku.
"Entot mama mu ini boris sayangnya mama" Racaunya. tangannya melingkar 
ditubuhku. menarikku untuk berciuman. selagi berciuman. kugenjot terus 
penisku ke dalam memeknya.
"Mmmhhhhh" desahnya. genjotannya ku percepat. Ia tak terkendali dan 
melepas ciumannya. ku remas - remas tetek besarnya. desahnya makin 
kencang. tapi tertahan. lalu tak lama mama mendesah tanpa jeda. ia 
seperti mau mencapai klimaks yang membuatkan terangsang berat lalu tiba -
 tiba
'Kringgg~~" suara dering ponsel mama diatas meja. Ia menatap ponselnya. 
aku terus menggenjotnya. tapi ia mendorongku. kentang sekali pikirku. ia
 merangkan mengambil pknselnya dan menerima telpon dengan posisi 
nungging. memeknya merekah lebar, merah dan basah. membuat nafsuku 
menggila.
"Ha..lo..h" sahut mama. dengan sedikit desahan di ujung katanya. Ia 
menahan desahannya ketika ku sodok memeknya yang merekah itu. Aku 
tersenyum nakal. Ia memelotiku tapi kembali berbalik menelpon. Aku 
meraih teteknya yang menggantung. Satu tangangku meremas bokongnya. Mama
 mengigit bibir bawahnya. Terangsang betul ia kubuat.
"Ha..lo. iyaa boshh"
"Wah kamu lagi ngentot sama suami mu ya Sintia" samar kudengar suara 
berat itu di ujung telepon. Suara berat paruh baya. Itu bos mama. 
Membuatku kesal. Aku percepat genjotanku ke memek mama
"I..yaa hh bosshh.. ah aw" Mamaku merasakan sakit tapi enak
"Hahaha kau membuatku terangsang berat Sintia. Jangan lupa nanti malam 
ke hotel biasa yaa. Aku ingin merasakan memek mu" bosnya membuatku ingin
 muntah. Kuluapkan kekesalanku pada memek mama
"Boris!!hhhh pelan pelan sayang" ia menutup telponnya. "Kamu jangan 
marah gitu. Kan kamu udah janji" mamaku memelas. Ku pelankan lagi 
genjotanku
Mamaku mengambil alih permainan. Kini ia menindihku. Aku leluasa meremas
 teteknya. Kami berciuman lama sekali. Bisa kurasakan teteknya menekan 
dadaku dengan lembut. Pinggulnya terus naik turun. Tiba tiba saja ia 
mengejang. Genjotannya makin kencang membuatku hilang kendali. Kini 
penisku serasa ingin menembakan sperma.
"Hhhhh kontol mu enak banget sayang. Mama hampir keluar." Aku langsung 
memeluknya erat. Kini aku yang menggenjotnya dari bawah. Ku hujamkan 
penisku cepat.
"Iyaaaahhh sayang.... keluarin di dalammhhh memek mama. Keluarin semua 
peju anget mu itu. Hamilin aja mama sayang kuhhhhhh" mama ku meracau. 
Membuatku makin terangsang dan "Crot" "Serr" Pejuku beradu dengan cairan
 mamaku di dalam rahimnya. Kami keluar bersamaan. Badanku langsung lemas
 setelah pergumulan ini. Mamaku juga lemas. Ia menatapku
"Sayang, kalo kamu mau, minta aja ke mama, jangan curi pakaian dalam 
mama terus ya" aku terkejut mendengar mamaku tau aku berfantasi dengan 
pakaian dalamnya
"Iyaaa mah, aku sayang mama. baru kali ini aku ngerasain kenikmatan memek cewek" godaku
"Ish! Dasar kamu" ia mencubit perutku. Dan bangkit kembali. "Gara - gara
 kamu mama harus mandi lagi nih" lanjutnya dan menghilang dibalik pintu 
kamar.
Aku harusnya berterimakasih pada bos mamaku, ia membuatku merasakan hal 
super nikmat ini. Terimakasih Bos. Terimakasih Mama. Ini hari terbaik 
ku. Dan besok akam jadi hari - hari terbaik lainya dengan ibu ku sebagai
 budak seks. Aku tertidur kelelahan. 
      
     
     
                                        Home
                                      
Cerita Eksibisionis
Mama Sintia
Penulis Lain
Cerita Eksibisionis Mama Sintia : Mama Tiriku Budak Seks
Langganan:
Posting Komentar
                            (
                            Atom
                            )
                          
Daftar Poker dan QQ Online Terpercaya ASIA
BalasHapusanekaqq
kompasqq
ibcqq
bcadomino