Setiap hari, Citra disibukkan dengan segala tugas rumah tangganya. Mulai
dari membesihkan perabot, menyapu lantai, mengepel, memasak, mencuci
baju, mencuci piring, menjemur pakaian hingga menyetrika. Benar-benar
hal yang sangat melelahkan badan. Namun, ia tak pernah mengeluh. Hal itu
selalu dilakukan Citra dengan riang. Ia hanya berpikir, selain untuk
menyibukkan diri, hal itu juga bisa sebagai sarana buat berolahraga. Tak
heran, diusianya yang sudah kepala 3, bentuk tubuhnya masih terlihat
begitu bagus, singset dan kencang. Tak kalah dengan tubuh remaja masa
kini.
Begitu pula dengan hari ini, setelah selesai membenahi halaman dan
lantai bawah, Citra pun mulai membenahi lantai 2. Lantai dimana
terdapat kamar kedua anaknya.
Masuk ke kamar Clara, Citra tak menemukan banyak pekerjaan yang berarti.
Karena kamar Clara sudah rapi dan wangi, hanya pakaian kotor saja yang
perlu ia bereskan. Namun, begitu memasuki kamar Ciello, ibu muda itu
selalu menggeleng-gelengkan kepala.
Kamar Ciello selalu saja mirip kapal pecah, tak peduli sesering apapun
ia bereskan, kamar itu bakal selalu berantakan. Seolah setiap hari,
selalu ada angin puyuh yang masuk dan mengobrak abrik seluruh isi kamar
Ciello.
Perlahan, Citra meletakkan semua perabotan Ciello pada tempatnya. Buku,
mainan, komik, majalah, sepatu, hingga pakaian, semua Citra benahi
hingga rapi. Tak terkecuali gumpalan-gumpalan tissuu yang berserakan
dilantai, Citra buang semua ke tempat sampah. Hingga akhirnya, ketika
Citra melihat layar laptop yang terbuka, timbul rasa penasaran pada
hatinya. Terlebih ketika gunungan tissu yang teronggok banyak di bawah
kolong meja.
"Pasti... Laptop ini sering digunakan Ciello untuk ngocok kontol
besarnya sambil menikmati film-film porno..." Batin Citra yang kemudian
menekan tombol power.
Sejenak, Citra menatap kelayar desktop. Ke arah wallpaper laptop Ciello
yang menampilkan photo keluarga ketika mereka sedang berada di pantai.
Citra dan Clara sedang mengenakan bikini kecil berwarna cerah.
"Gambar yang manis...." Ucap Citra dalam hati sambil menggerakkan mouse
kearah media player dengan jemari lincahnya. Lalu, ibu dua anak itu
mengklik tombol history filenya, mencari tahu apa saja file yang sering
anaknya lihat selama ini.
Cum in my Mom's Pussy
Mother at Night
Forbidden Mother and Child Swapping
Incest Mother Anal
Fuck Mother's Pussy and Ass
"Hmmm.... Ini khan judul-judul file bokep incest...." Ucap Citra dalam
hati sambil terus mengurut daftar putar film Ciello kebawah. "Iya....
Ciello gemar menonton film-film incest..."
Setelah membaca beberapa judul file tersebut, wajah Citra seketika
memanas. Dadanya berdebar lebih kencang dan nafasnya mulai memburu. Dan
dengan satu jentikan jari, Citra meng-klik salah satu judul koleksi film
Ciello.
"Astagaaa.... " Kaget Citra sambil duduk terpaku didepan layar laptop. "Kok pemain cewenya mirip banget denganku ya....?"
Sambil melihat dengan seksama, Citra menatap tajam ke pemeran wanita di
film. "Usianya kurang lebih sama denganku.... " Batin Citra, "Dan
Astaga.... Dia sedang di'pake' oleh dua orang pria... Satu dimulut...
Satu dimemek...." Tambahnya lagi.
"Wuuiihh.... Gimana rasanya ya dientot kontol segedhe itu...? Apa nggak
sakit tuh lubang....? Dipakenya kasar banget kaya gitu....?" Tanya
Citra dalam hati sambil terus mengamati jalan cerita film porno yang ada
dihadapannya. Dan anehnya, walaupun pemeran wanita itu dikeroyok oleh
dua orang pria, namun wanita tersebut terlihat begitu menikmatinya. Sama
sekali tak ada perasaan takut, khawatir ataupun perasaan keberatan
lainnya. Ia benar-benar menikmati persetubuhan dengan kedua lawan
mainnya. Wanita itu benar-benar profesional.
"Astagaaa... itu khan threesome....?" Lenguh Citra lagi dalam hati.
Dengan seksama, ibu dua anak itu memperhatikan setiap detail film yang
ada didepannya. Membuat detak jantungnya berdenyut semakin cepat dan
memompa darah birahinya keseluruh tubuh. Vaginanya mulai terasa panas
dan berdenyut hebat, seolah baru saja mendapat sebuah kegembiraan baru.
Puting dan klitorisnya juga semakin berteriak-teriak untuk meminta
diperhatikan lebih jauh.
"Oohh.... Sepertinya enak sekali tuh memek wanitanya....
Disodok-sodok... Ooohhh.... Oleh dua kontol besar sekaligus... " Desah
Citra yang sepertinya tidak menyadari dengan erangan dan usapan
tangannya yang mulai menyentuhi payudara dan pangkal selangkangannya.
Ibu dua anak itu seolah tidak sadar ketika gerakan tubuhnya mendorong
dirinya lebih jauh tenggelam dalam lautan birahi.
Sambil bersandar di kursi belajar Ciello, Citra membuka kedua kakinya
lebar-lebar sebelum akhirnya, ia mulai mennyibakkan daster kecilnya
keatas dan mengusap vaginanya pelan.
"Oooohhh.... Ehhhmmmm...." Desahnya bergairah, sambil terus mengusap
kegatalan yang tumbuh hebat diantara kedua pangkal kakinya.
"Ooohhh... Ciellooo.... Mama nggak tahu Nak... Jika kamu suka banget
nonton film seperti ini...." Lenguh Citra yang dengan satu gerakan
cepat, ia berdiri dan menurunkan celana dalamnya hingga lepas. Kemudian
duduk kembali dan kembali mengeksplorasi kenikmatan liang vaginanya
lebih dalam lagi.
"Ooohh.. Yeesss... Yesss honneyy... Fuck your momma pussy.... Harder...
Hardeeer...." Teriakan demi teriakan pemain porno yang sedang beraksi di
film mulai terdengar jelas. Membahana didalam kamar. Membuat gerakan
jemari lentik Citra semakin liar menusuki celah kewanitaannya. Matanya
semakin fokus dan mulutnya semakin terbuka lebar, mendesahkan
kalimat-kalimat kenikmatannya.
"Ooohh Ciello Sayaaang.... Masukin kontol besarmu Sayang...
Masukiinnn....." Erang Citra sambil terus menusuki vaginanya dengan
jemari lentiknya.
Citra tak pernah membayangkan, jika menonton film porno akan terasa
begitu mengasikkan seperti itu. Ia juga tak mengira jika dirinya bisa
ikut terbawa cerita, menikmati film yang begitu menghanyutkan dan
menggairahkan seperti itu.
Sembari menonton film porno, otak Citra segera membayangkan, bagaimana
rasanya jika memiliki dua laki-laki yang begitu bernafsu untuk bisa
membawanya mendapatkan kenikmatan orgasme seperti apa yang artis wanita
di film porno itu dapatkan. Membayangkan jika suami dan anak lelakinya
mau dengan sukarela untuk 'memperkosanya' dan memberikan kepuasan yang
amat sangat kepada lubang yang ada di tubuhnya.
"Ooohh... Kira-kira mau nggak ya si Mike dan Ciello menyodokkan
kontol-kontol besarnya ke mulut dan memekku...?" Batin Citra, "Bisa
nggak ya aku mengatasi sodokan-sodokan kedua batang lelaki kesayanganku
itu...? Ooohh..... Pasti bisa deh... Satu di memek.... Satu di mulut..."
Gumam Citra sambil mengangkat bawahan daster tipisnya lebih jauh lagi
hingga kearah leher, membuat payudaranya yang besar dan kencang dapat
terlihat menggemaskan.
Citra tak pernah sekalipun membayangkan untuk menikmati tontonan
barunya. Film porno incest yang menceritakan persetubuhan antara ibu
ayah dan anak. Seolah terhipnotis, mata Citra terlihat seperti terpesona
dengan cerita dan adegan film porno itu. Bahkan secara tak sadar, tubuh
Citra berusaha merespon dirinya menjadi pemeran wanita yang ada di
film.
Ya, Citra berlagak menjadi wanita yang ada di film porno itu. Satu
tangan meremas dan memilin puting payudaranya sedangkan satu tangannya
mengocok liang vaginanya.
CLOK CLOK CLOK CLOK
Suara vaginanya terdengar begitu basah ketika disodok-sodok oleh jemari lentiknya.
CLOK CLOK CLOK CLOK
"Ooohh.... NGEENNN... TOOTT.... Ehhmm.... " Seru Citra, sambil terus
menusuki liang vaginanya lebih dalam dan lebih cepat lagi. "Ooohh..
Mike.... Sayang... Sodokin kontol besarmu itu ke memek istrimu ini
Sayang... Ooooohh... Ciello Ssaaayanggg.... Entotin juga mulut mamamu
ini Sayang... Entotin terus.... Entot yang kenceng... " Lenguh Citra
sembari terus mencucuki vagina sempitnya dengan jari tangannya.
"Ooohh... Ngeeeennt... Tooottt..... Enak sekali saaaayaaannggg....."
Rintih Citra lantang. "Ooohhh.... Iyaaa..... Eeenaaak
sekaaaaliiiii...... Terus sayang... Teruuusss... Entooot memek istrimu
ini kencang-kencaaang...." Jerit Citra lagi.
Mungkin karena rumah masih dalam kondisi kosong, Citra tak segan-segan
berteriak lantang seperti itu. Bahkan, untuk bisa semakin mendalami
peran film pornonya, Citra membuka pahanya lebar-lebar, dan menaikkan
satu kakinya keatas meja. Berusaha mendapatkan kenikmatan kocokan jemari
lentiknya lebih jauh lagi.
"Ooohhh.. Iyaa... Iyaaa... Bener seperti itu Mikee... Oooohhh.... Entot
memek istrimu ini Sayang.... Entot teruuusss..." Lenguh Citra keenakan,
"Kamu juga sayang.... Entot mulut Mama kuat-kuat... Masukin seluruh
batang besarmu itu kedalam mulut mama... Perkosa mulut Mama... Yang kuat
sayang... Yang dalam.... Ooooohhh...." Racau Citra tak henti-hentinya.
Sebelumnya, tak pernah sekalipun Citra membayangkan jika menonton film
porno bisa membawa kenikmatan sedahsyat itu. Membawa sensasi birahi
sehebat itu. Dan karena film birahi itupun, gelombang orgasme Citra
mulai berdatangan. Membawa gelitikan kejut nikmat kearah
selangkangannya.
"Ooohhhh Mike Sayang....Sekarang gantian ya Sayang... Istrimu ini pengen
ngerasain dientot di memek.... Oleh anak kandungmu.... " Ucap Citra
sambil terus berakting bak pemain film porno. "Iya Sayang... Mama pengen
kontol besarmu... Masuk kedalam liang memek Mama.... " Desah Citra
sambil terus mengusap dan menggelitik celah kewanitaannya.
"Entot memek Mamamu ini Ciello... Entot liang tempat kamu lahir ini
Sayang.... Ayo Ciello Sayang... Ayoo... Entot memek Mamamu iniiii....
Ooohh.. Ohhh... Ooooooohhhh... Ngeentooottt..." Seru Citra dengan tubuh
yang mulai kelojotan, "Ooooohh... Iya... Iyaaaahhh.... Terus Sayang...
Teerusss... Bikin Mamamu ini keluar Sayang... Eentot terus memek
Mamamuuu iiinniiiii.... Ooohhh... Ngentotttt.... Ngeenttoooootttt....
Mama mau keluar Sayang.... MAMAAA MAAAU KEELUUUAAARRRR..... OOOHH...
Kontol Ciellokuuu... Enak Bener Saaayaanggg...... OOOHHH.....
NGEEENTTOOOOOTTTT....."
CRET CREET CREEEEECEEETTT CREET CREETTT
Tubuh Citra mengejang, bergetar hebat, dengan disertai oleh semburan
cairan vagina yang memancar kuat melewati mulut vaginanya. Menyembur
kencang ke arah meja belajar dan lantai yang ada dibawahnya. Yak. Citra
Orgasme Hebat.
Saking hebatnya Citra mengalami orgasme membuat dirinya bak orang ayan.
Tubuhnya kejang tak dapat ia kendalikan. Mulutnya menganga dan matanya
terbalik. Tangannya menggelepar dengan kaki yang menendang-nendang lirih
ke segala arah.
CREEEEECEEETTT CREET CREETTT
"Ooohhh.... Saaayaaanggg.... Enaaak baaangeeeeetttt...."
Sejenak, Citra memejamkan mata dan mencoba mengatur nafasnya. Merasakan
semburan gelombang orgasme yang menjalar cepat keseluruh organ intimnya.
Merasakan kedutan nikmat yang menggulung-gulung di dalam liang
peranakannya. Merasakan sensasi masturbasi terhebat yang pernah ia
rasakan selama ini.
Dan sejenak pula vagina, payudara dan putingnya seketika menjadi sangat super duper sensitif.
"Mama....?" Tiba-tiba, Citra mendengar sayup-sayup suara memanggil dirinya, "Mama... Mama kenapa Ma...? Mama...?"
"Itu.... Seperti suara Ciello...." Pikir Citra dalam hati.
"Mama....? Mama... ? Mama nggak kenapa-napa khan Maa...?"
"Iya benar... Itu suara Ciello...." Batin Citra lagi sambil berusaha
mengumpulkan kesadarannya, "HAAH... BENAR.. ITU SUARA CIELLO..... "
Tambah Citra panik sambil berusaha membuka kedua mata.
"ASTAGA.... SAYAAANG.... " Dengan sekuat tenaga, Citra membuka kelopak
matanya yang berat dan melirik kekiri, kearah tubuh Ciello yang ada
disampingnya.
"Mamaaa....? Mama nggak kenapa-napa khaaannn....?" Tanya Ciello sekali
lagi sambil kali ini, menggoyang tubuh Citra. Berusaha menyadarkan ibu
kandungnya dari kegiatan mesumnya.
"I... Iya Saayang... Mama nggak kenapa-napa...." Jawab Citra yang
kemudian menurunkan kakinya dari atas meja dan berusaha duduk dengan
benar di kursi belajar Ciello.
"Ooohhh Yes... Yes Honey.... Put your monster cock in your mother
pussy... Make your mother cum...Oh God! Yes... That's it... You need to
cum deep inside your mother womb..... Oooohhhhhhh Ffffffuck!...." Suara
video porno di laptop masih terdengar keras,
"Waduh... Maaf Sayang...." Ucap Citra sedikit panik karena lupa
mematikan video porno Ciello. Segera saja, Citra buru-buru mematikannya
film porno itu dan menutup layar laptop putranya.
Dan, ketika Citra belum sepenuhnya sadar akan apa yang terjadi barusan,
ia mendapati hal lain yang membuatnya semakin panik. Ibu dua anak itu
melihat, dibelakang Ciello, terdapat ketiga orang temannya yang ternyata
ikut masuk kedalam kamarnya.
"Astaga.... Kalian.... ?" Desah Citra lirih, seolah tak percaya jika
dirinya tertangkap basah oleh putra dan ketiga orang temannya sedang
melakukan aktifitas cabul terhadap tubuhnya.
"Ha.. Hai Tan...Tante...." Sapa Dylan dengan suara bergetar, berusaha menyamarkan rasa kagetnya.
Sejenak, ibu dan empat orang anak ini saling menatap selama beberapa
detik. Citra yang masih belum sadar akan apa yang baru saja ia lakukan,
masih bersandar di sandaran kursi dengan daster yang terbuka tinggi,
memamerkan gundukan payudara besarnya dan celah selangkangan basahnya
yang juga terpampang lebar.
"Astaga... Sayang.... " Panik Citra, "Sejak kapan kamu pulang...?"
"Nggg.... Sejak Mama menggeliat-geliat keenakan sambil menyebut-nyebut nama Ciello...."
'Ya ampuunn... Maaf-maaf..." Seru Citra yang buru-buru menurunkan daster
tipisnya dan membenahi penampilannya. "Ooohh... Sialan.... Maaf
Sayang... Mama nggak tahu kalo kalian sudah pulang..."
Ciello kemudian masuk kedalam kamar dan mengambil tissu, guna
membersihkan ceceran cairan vagina Citra yang baru saja menyembur dan
membasahi meja belajarnya. Sedangkan Citra, ia buru-buru bangun dari
kursi belajar anaknya dan segera mengambil baju kotor Ciello dan
membantunya membersihkan sisa-sisa muncratan lendir vaginanya yang juga
membasahi lantai.
Dengan posisi merangkak, Citra mengelap semua cipratan lendir vaginanya
di lantai. Dan akibat posisi merangkaknya, daster mini yang ia kenakan,
sama sekali tak mampu menutup pantat dan vaginanya yang dapat dengan
mudah terlihat jelas oleh Ciello dan teman-temannya. Bahkan ketika Citra
mencoba membersihkan kolong meja belajar Ciello, ia malah semakin
menunggingkan pantatnya, membuat celah vaginanya yang masih melelehkan
lendir orgasmenya, dapat terlihat dengan sangat jelas. Merekah basah
dengan lendir yang masih merembes keluar kehadapan mata ketiga teman
Ciello.
"Astaga Booorr... Memek gundul MILF...." Bisik Dylan lirih sambil
menyikut lengan Nando. "Ngeeentooot... Masih basah tuh...." Tambahnya
lagi sambil kali ini meremasi lengan Nando gemas.
"Busyet... Iyaaa.... Mulus banget ituuu meekiiiii.... Bener-bener montok juga Booorr...."
"Anjrit.... Jadi pengen gw entotin tuh memeeeekk.... Mumpung masih
basah.... Pasti legit banget ituuu...." Bisik Johan menambahkan. "Sumpah
Boorrr... Memek Tante Citra ngegoda banget buat kita sodok
rame-rame...."
Ciello yang mendengar bisikan ketiga temannya, buru-buru mengambil
celana dalam Citra yang masih teronggok diatas meja. Setelah itu ia
berjongkok kearah Citra dan memberikan celana dalam itu ke ibu
kandungnya.
"I... Ini Maa... Celana dalamnya..." Ucap Ciello malu-malu, "Dipake dulu...."
"Eehh.. Iya Sayang.... Makasih...." Jawab Citra dengan wajah kikuk sambil menerima pemberian Ciello.
Namun, alih-alih segera memakai celana dalam, Citra malah hanya
meletakkan kembali celana dalamnya di lantai dan kemudian kembali
mengepel lantai kolong meja belajar Ciello lagi. Kali ini, Citra
menunggingkan pantatnya lebih tinggi lagi, seolah sengaja memberikan
banyak-banyak pemandangan liang surgawi kenikmatan para lelaki.
Setelah semua selesai, tak lupa Citra juga mengelap lantai tempat Ciello
berdiri dengan posisi yang masih sama dengan semula. Merangkak sambil
menggoyang-goyangkan tangannya kekiri dan kekanan. cepat. Membuat
payudara besarnya yang mengintip dari celah leher dress tipisnya, ikut
bergoyang manja seiring gerakan tubuhnya.
"Booorr... Tetek MILF Booorrr...... Gondal-gandul..... Gedhe bangeeeettt
tuuuhhh..... " Bisik Dylan lagi yang dianggukin oleh kedua temannya.
"Pasti enak banget tuh tetek kalo diselipin kontol gw..."
"Yo'iii.... Lihat juga tuh puttiing Tante Citraa... Mancuuunggg jugaaaa...." Sahut Nando
"Buset dah... Mama Ciello emang bidadari....." Seru Johan tak mau kalah.
Mendengar kekaguman ketiga temannya, Ciello buru-buru berjongkok didepan Citra. Ia meraih pundaknya dan mengangkatnya bangun.
"Udah Ma... Nggak usah dibersihiin.... "
"Eh bentar sayang.... Ini...Anu Mama masih berceceran dilantai...." Jawab Citra malu-malu.
"Hhhhh......." Hela nafas Ciello lirih, "Udah... Nggak apa-apa.... Biar Ntar Peju Mama biar Ciello aja yang ngelap...
Mendengar Ciello berkata vulgar seperti itu, membuat wajah Citra
memerah. Dan mungkin karena malu, Citra segera berdiri "Baiklah kalo
begitu...." Jawabnya sambil beranjak pergi meninggalkan kamar Ciello dan
membawa bak cucian kotor yang ada di belakang pintu.
"Mama turun dulu ya Sayang...." Pamit Citra sambil berusaha memberikan senyum terbaiknya dan melangkah pergi.
Sepergian Citr, situasi di dalam kamar mendadak kikuk. Ciello masih tak
habis percaya jika baru saja melihat ibu kandungnya sedang melampiaskan
nafsu birahi di kamarnya. Dan yang lebih tak ia percayai adalah,
Mamanya, menyebut-nyebut nama dirinya ketika ia sedang menikmati
gelombang birahi dan orgasmenya.
"Ooh.... Mama....." Lenguh Ciello sambil memasukkan tangannya kedalam
celana sepedanya. Berusaha membetulkan posisi penisnya yang tertekuk
ngilu terjepit kain ketat ditengah selangkangannya.
***
Bersambung,
By : Tolrat
Home
Cerita Eksibisionis
Keluarga Citra
Penulis Lain
Cerita Eksibisionis Keluarga Citra : Kisah Keluarga Bahagia - Bagian 11 | UPSSS.... Mamaaa....!
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar