Aku adalah seorang ibu runah tangga berumur 38 tahun, aku sudah menikah
selama 18 tahun dan di karuniai dua orang anak yg sudah beranjak dewasa,
kedua2nya cowok. yg pertama berusia 17 dan 15 tahun, keduanya ikut
om2nya yg ada di jakarta untuk sekolah yg lebih baik. sedangkan suamiku
adalah seorang pegawai pertamina di kalimantan, dan pulang hanya 6 bulan
sekali.
kebetulan rumahku luas dengan beberapa kamar yg di kostkan, rumahku ada
dua bagian, yg depan adalah kamar2 yg aku kostkan ada 10 kamar, dan yg
belakang adalah rumah induk, atau rumahku sendiri, dan ada satu kamar yg
aku kostkan dekat dengan dapur dan kamar mandi tamu. memang kamar2 kost
yg ada di rumahku penuh, tapi ada satu anak kost yg menurutku sangat2
kurang ajar kelakuannya, tapi juga membuatku sangat terangsang, yaitu
Edo, anak dari luar kota yg masih duduk di kelas 2 smk. anaknya tinggi
tapi kurus dan kulitnya bersih. dari kartu pelajar yg di berikan padaku
aku tahu kalau umurnya baru 15 tahun.
Edo menempati kamar yg ada di rumah induk, yg ada di antara dapurku dan
kamar mandi tamu. karena dia ambil paket kamar sekalian makan di
tempatku, jadi dia tiap pagi siang dan sore makan di tempatku. pada awal
dia kost di tempatku kelihatannya dia adalah anak yg pendiam dan sangat
sopan sekali padaku maupun penghuni kost yg lain. karena tutur
bahasanya sangat halus, khas orang jawa tulen.
setelah 4 bulan berjalan dan dia tahu kalo aku di rumah hanya sendirian
dan kadang ditemani pembantu yg datang tiap hari selasa dan jum'at dia
mulai berlaku kurang ajar di rumahku, aku masih ingat sekali hari rabu
jam 05.30 sewaktu aku masih mempersiapkan sarapan di dapur, aku
melihatnya keluar dari kamar, karena dapurku kacanya tembus langsung ke
depan kamarnya. pagi dia keluar dari kamarnya hanya memakai handuk
terlilit di pinggangnya tanpa baju atasan, aku pikir tumben sekali anak
ini kalo mo mandi hanya pake handuk aja, karena biasanya dia bawa baju
dan celana ganti sekalian.
aku sempat terkejut juga waktu secara tidak sengaja ku perhatikan di
anatara selakangnya terlihat tonjolan, khas penis pria yg sedang ereksi.
ah...mungkin hanya kebetulan tanpa aku hiraukan lagi, karena aku sibuk
dengan masakanku, selang 30 menit dia keluar dari kamar mandi dan hanya
terlilit handuk saja di pinggang dan langsung menuju ke arah dapurku,
karena memang kebiasaan dia yg habis mandi dan berdandan langsung menuju
dapur untuk makan pagi, tapi yg bikin tidak biasa adalah dia langsung
ke dapur tanpa memakai pakaian sekolahnya lebih dulu seperti biasanya.
dan sekilas kulihat depan handuknya menggembung, aku tidak berani
melihatnya, takut ketahuan edo, tapi yg membuat aku tambah heran adalah
sikap edo yg kelihatnnya cuek banget dengan keadaan nya itu.
kemudian dia duduk di meja makan dapurku, yg berada tepat dibelakangu
tempatku memasak. aku terus melanjutkan memasak dan tidak menoleh
kebelakang, tapi aku tahu kalau edo sudah minta sarapan pagi sebelum
berangkat sekolah, sambil masih membelakangi edo aku bilang ke dia untuk
sabar sebentar, karena lauknya sudah hampir masak. setelah beberapa
saat dia menunggu akhirnya semua selesai. pada saat aku membawakan
makanan untuknya di meja secara sekilas kulihat handuknya tersingkap ke
kiri dan ke kanan, karena memang handuknya terlipat di depan, dan ya
ampun, aku bisa melihat pangkal pahanya dan sebagian buah pelernya,
karena memang meja nya tinggi berbentuk bulat dan tidak terlalu lebar,
dan dibawahnya ada tumpuan untuk kaki yg agak tinggi, sehingga sewaktu
aku berjalan ke arahnya kulihat kakinya naik ke tumpuan kaki meja dan
agak mengangkan ke kiri dan ke kanan, otomatis membuat lipatan handuknya
melebar ke kiri dan kenan, dan membuat lutut sampai pangkal pahanya
terlihat jelas, sehingga buah pelirnya sedikit tersembul.
aku sejenak tertegun tak percaya dengan apa yg aku lihat, wajahku
langsung terasa panas, karena tak tau perasaanku ini seperti apa, dengan
cepat kunaikkan pandangannganku ke atas, malu kalo ketahuan oleh edo,
tapi berbeda dengan edo yg kelihatan sangat tidak perduli atau entah
memang tidak di sengaja, karena pandangannya mengarah pada televisi yg
ada di dapur. akhirnya dengan dada yg berdebar-debar kusiapkan sarapan
untuk edo, tetapi tetap kusembunyikan perasaan ini, malu banget kalo
sampai edo tahu perasaanku ini. karena ada beberapa menu lauk dan sayur
yg aku masak pagi itu membuatku harus bolak-balik mengambilnya dan
menaruhnya di atas meja makan, sehingga hal ini memaksaku harus melihat
bagian bawah tubuh edo yg terbuka.
hatiku semakin berkecamuk anatara malu, penasaran dan marah, tapi pada
saat pandanganku kuarahkan pada edo, dia terlihat sangat cuek sambil
melahap makanannya dengan lahap, hal ini membuat aku juga merasa agak
tenang, mungkin anak ini memang tidak sengaja atau tidak tahu kalo
handuknya tersingkap. setelah semua selesai kuhidangkan di meja makan.
aku duduk di samping edo menghadap tv, tanpa berani menoleh ke arah edo.
beberapa saat kemudian edo selesai makan, dan menghabiskan teh hangat yg
kusajikan. "makasih tante, edo dah selesai makan, mo ke kamar, ganti
baju dan berangkat sekolah" ucap edo, otomatis pandanganku kuarahkan ke
edo yg ternyata sudah berdiri menghadapku, dan....oh....terlihat siluet
penis yg tegang mengarah ke kiri terjepit handuk edo....aku tertegun
beberapa saat, sambil geragagapan kujawab..."iya do, silakan".
kulihat edo berjalan santai ke arah kamarnya, dengan cepat kuberesi
sisa2 piring kotor yg ada di meja untuk kutaruh di cucian piring, pas
aku mo naruh piring2 kotor di tempat cucian, sekilas pandanganku terarah
ke kamar edo, karena dapurku ada kaca besar yg langsung bisa liat ke
luar, yaitu kamar edo dan kamar mandi tamu.
kamar edo pintunya ga ketutup, jadi apa yg ada didalamnya bisa kulihat
dengan jelas, karena lampunyapun juga hidup. Aku terkesiap bukan
kepalang...karena kulihat edo telanjang bulat... jadi tubuhnya yg kurus
terlihat jelas dan mengkilap karena emang habis mandi...dia membelakangi
arah pandanganku, jadi bisa kulihat tubuhnya mulai ujung kaki belakang
sampai kepala bagian belakangnya, pantatnya begitu terlihat sexy dari
belakang, dari apa yg kulihat kelihatannya dia sedang berkaca sambil
menyisir rambutnya, tetapi kenapa dia masih telanjang dan belom
berpakaian...begitu aneh dia hari ini.
darahku berdesir panas, dan jantungku langsung terpacu kencang, dan
kakiku terasa goyah melihat laki-laki muda telanjang, oh kenapa aku bisa
terbawa nafsu pagi ini hanya karena melihat anak kost ku
telanjang.....wajahku tertunduk....panas rasanya... kualihkan
pandanganku untuk segera mencuci piring2 kotor ini, tapi apa daya,
batinku terus bergolak untuk melihat pemandangan di kamar edo...
kulihat edo masih berdiri telanjang menghadap cermin di depannya sambil
menyemprotkan minyak wangi ke beberapa bagian tubuhnya, kemudian sambil
masih menghadap ke cermin, tangan kanannya meraih handbody, di bukanya
handbody tersebut dan mulai di tuang dan kemudian di usap2 kannya
kedalam kedua telapak tangannya dan mulai ia oleskan ke kedua tangannya
mulai pergelangan tangan sampai pangkal lengannya berulang-ulang sampai
rata, setelah itu ia tuang lagi hand bodynya kedalam kedua telapak
tangannya, dan....oh...ia menungging untuk melumuri pergelangan kakinya
dengan hand bodynya, dan hal ini ia kerjakan agak lama, sehingga sewaktu
dia mengolesi kakinya ia menunduk, otomatis pantatnya jadi menungging
dan agak melebar, karena kulihat edo tidak berjongkok untuk memoles
kakinya.
apakah ia sengaja??? entahlah...tapi aku begitu terpana, shock.
seumur-umur aku sebagai istri orang belom pernah sekalipun melihat
pemandangan seperti ini, karena aku dan suami selalu konvesional bila
berhubungan intim. begitu takjub aku melihatnya, begitu pahanya agak
terbuka dan posisinya menungging....aku bisa melihat belahan pantatnya
yg sedikit gemuk, dan diantara selakangnya yg bagian dalam, kulihat
kedua biji pelirnya menggantung. setelah beberapa menit mengolesi
kakinya dengan hand body, ia beranjak ke pojok kamarnya, dimana almari
pakaian dan perlengkapannya berada.
diambilnya seragam sekolahnya dan di pakainya, setelah itu ia keluar
menuju ke arahku...aku tenang2 kan nafasku....agar tidak terlihat kaku
di depannya, kemudian dia pamit mo pergi ke sekolah. "iya, do...hati2 ya
di jalan" jawabku. kuselesaikan mencuciku, kemudian aku ambil handukku
tuk mandi, karena semua kerjaku dah beres.
Di dalam kamar mandi kulepas pakaianku satu persatu,
dan oh...CD ku ternyata lembab dan sedikit basah diantara vaginaku,
mungkinkah aku terangsang???. kepercepat mandiku, aku ga mau terbawa
suasana di dalam kamar mandi. selesai mandi kupakai dasterku yg aku beli
dari solo seharga 20 ribuan, karena emang enak banget dipakai kalo
siang hari, adem dan sejuk.
setelah itu aku ambil sarapan dan makan pagi. Jam 09.00 aku lihat tivi
di dapurku sambil duduk di kursi santai, ga terasa aku ketiduran sampe
jam 11.45, aku terkejut ada orang memanggil-manggil namaku. aku
tersadar, ternyata edo sudah berdiri di sampingku masih memakai seragam
sekolahnya. "maaf, udah bangunin tante, Edo pengin makan siang tante"
kata2 edo itu langsung menyadarkanku dari kantukku...."Oh, edo dah
pulang ya??? iya, tente siapin dulu ya makannya" sambil aku berdiri ke
arah alamari dan kulkas buat nyiapin makannya edo. "kok udah pulang do?
jam segini?" tanyaku pada edo, "guru2 pada rapat tante, jadi pulangnya
agak pagian" jawab edo sambil duduk di meja makan, sekalian aku juga
makan nemenin edo.
saat makan teresebut aku dan edo ga bicara sama sekali. kurang lebih 30
menit kami dah selesai dengan makanan kami, edo pamit tuk masuk kamar.
setelah selesai beres2 aku malah bingung mo ngapain siang2 gini, Oh iya,
kan cucianku lumayan banyak, jadi kuputuskan membawa cucianku ke atas
lantai dua, karena emang di situ aku biasa nyuci dan jemur pakaian, ada
sih mesin cuci, tapi hari ini entah aku pengin banget nyuci pake tangan,
dari pada tidur seharian.
akhirnya beberapa pakaian kotorku ku bawa ke lantai 2. ada satu bak
besar cucian. aku ambil beberpa ember besar dan kuisi dengan air kran,
suaranya memang bising kalo pas isi air di atas, karena begitu besar
debit airnya, jadi mungkin dari kamar kost anak2 yg di depan bisa
kedengeran kalo aku lg ngisi air atau nyuci diatas. tempat cucianku di
lantai dua ini luasnya 5X5 meter persegin yg atasnya ditutup kanopi,
jadi kalo hujan tidak kena air hujan, tapi kalo siang sudah bisa buat
ngeringin baju, tanpa takut kehujanan pas musim hujan. sedangkan
tepi2nya hanya dipagar besi muter, jadi dari atas aku bisa melihat
sekeliling rumahku dan kamar kost anak2.
kuselesaikan cucianku, dan aku mulai menjemur pakaian yg baru saja
selesai kucuci, otomatis aku harus berdiri untuk menjemur semua pakaian2
ini, kuarahkan mataku berkeliling. dan oh.... kulihat antara kamar edo
dan tembok memang ada taman kecil, jadi kamar edo memang paling pojok
belakang berjarak 1,5 meter dari kamarnya adalah tembok halaman setinggi
2,5 meter. antara tembok belakang dan kamar edo emang dulu tidak aku
full dengan bangunan, agar ada tamannya, di situ memang sangat hijau
karena hanya rumput hias yg aku tanam di situ. tapi apa yg aku lihat
siang itu bener2 membuat jantungku bener2 mau copot, darahku berdesir
panas, kakiku bergetar hebat. aku menjerit tertahan "oh..." tanganku
langsung mendekap mulutku karena saking kagetnya.
kulihat edo berbaring di atas taman rumput, tubuhnya telanjang bulat
terlentang kedua kakinya, satu tangannya memegang sebuah majalah porno,
dan satu tangannya lagi bermain-main di pada penisnya yg tegang...
mataku terbelalak lebar, baru pertama kali ini aku melihat seorang laki2
telanjang sambil bermasturbasi di depan mataku, paling hanya berjarak
kurang dari 3 meter dari tempatku berdiri. benar2 sebuah pemandangan yg
mencengangkan, sampai beberapa detik aku hanya terpaku tak bergerak,
kulihat begitu mengkilap tubuh edo, karena sengatan matahari dan guyuran
peluh di tubuhnya.
pinggulnya bergerak tak teratur seirama dengan gerakan tangannya di
penisnya, matanya memandangi majalah porno, sehingga mungkin tidak
menyadari kalo aku berada tepat diatasnya. tubuhku beringsut satu
langkah ke belakang terus aku terduduk karena kaget, takut kalo edo
melihatku di atasnya, malu banget rasanya, beberapa detik aku duduk
berjongkok, hatiku terus mendorongku untuk melihat lagi ke bawah,
penasaranku mengalahkan maluku.
dengan merangkak kutolehkan kepalaku ke bawah...ough.... tubuh edo
semakin berkilat, karena peluhnya dan panasnya matahari siang itu.
dengan dada yg berdegup kencang ku lihat mata edo yg sedikit terpejam
menahan nikmat atas birahinya, kepala penisnya sudah keliahatan memerah
dan licin oleh cairannya.
kakinya di lebarkannya dan sedikit di tekuknya ke atas, rambut penisnya
sudah terlihat, tapi tidak lebat seperti suamiku, dan rambutnya tidak
keriting, tapi lurus dan tipis. pantatnya naik turun dan terus bergerak
tak berirama. penis edo agak bengkok ke kiri, dengan kepala penis yg
membesar dan pangkal penis yg mengecil, sperti jamur, mungkin panjangnya
14cm.
demi melihat edo yg sedang beronani, aku tidak kuat menyangga tubuhku
sendiri, karena lemas, akhirnya kurebahkan tubuhku dengan posisi
tengkurap, sehingga kepalaku masih terus mengarah ke bawah melihat edo.
kurasakan bagian bawahku sangat2 basah dan hangat, karena rangsangan yg
kulihat. putingku begitu gatal dan kencang tertindih tubuhku sendiri,
terasa denyutan2 gatal dan basah di vaginaku...aku bener-bener
terangsang melihat pemandangan aneh ini.
edo masih terus mengocok penisnya, dan semakin lebar pahanya... beberapa
menit kemudian kulihat edo bergerak-gerak tak beraturan, tubuhnya
melengkung ke depan, tangannya semakin capat dan kuat memainkan
penisnya, bibirnya yg bawah di gigit dan peluhnya bgitu deras mengalir,
dan....oh... kulihat beberapa kali semprotan sperma edo keluar, bahkan
sampai mengenai mukanya sendiri, ada 6 kali kulihat semprotan cairan
putih kental yg deras keluar dari penisnya dan membasahi perut, dan
dadanya.
begitu erotis, tiba2 kurasakan desiran panas darahku semakain kencang,
putingku begitu sensitif dan keras, tubuhku kaku, vaginaku mengedut
kencang berkali-kali, dan oh...... aku mengalami orgasme tanpa menyentuh
tubuhku sendiri, hanya karena melihat edo bermasturbasi dan ejakulasi
di depan mataku. kutekan mulutku ke lantai agar tidak bersuara menahan
kenikmatan orgasmeku, kurapatkan pahaku serapat-rapatnya, agar vaginaku
bisa tertekan, kutekan juga tubuhku ke lantai, hingga susuku bener2
terhimpit dan nikmat. mataku merem melek menikmati orgasme yg sudah lama
tidak menderaku, tanganku begitu kencang mencakar lantai. setelah
beberapa detik, deraan orgasmeku berkurang, kubuka mataku, dan kulihat
edo sudah tidak di tempatnya, kamarnya juga sudah tertutup, aku khawatir
kalo edo tahu aku telah melihatnya melakukan onani di bawah tadi.
dengan cepat aku beringsut, walau dengan tubuh yg agak sempoyongan,
takut ketahuan edo.
beberapa hari setelah kejadian itu aku jadi agak canggung melihat edo,
malu rasanya. semoga saja dia tidak tahu aku telah dengan tidak sengaja
melihatnya beronani, dan kelihatannya memang dia juga seperti biasa
kepadaku, berarti aku agak tenang juga, merasa kalo aku tidak melihatnya
melakukan hal2 yg aneh. seperti biasanya siang hari sehabis melakukan
aktivitas rutin aku bersantai di dapur sambil melihat televisi, aku
selonjoran di kursi panjang tepat di depan televisi, samping meja makan.
Tak terasa aku tertidur, karena emang ngantuk sekali dan udara siang itu
yg begitu semilir. pada saat aku terbangun, aku begitu kaget setengah
mati, karena tepat di sampingku edo berdiri sambil celingak-celinguk,
aku penasaran mau apa dia? apakah ia akan mencuri? kan ini baru jam 10
pagi, kok dia udah di rumah? aku penasaran dengan gelagat edo, sedetik
itupun kupejamkan kembali mataku, takut kalo edo tahu aku sudah bangun.
kutenangkan diriku sendiri agar edo tidak melihat gelagatku ini, dengan
masih berpura-pura tertidur, hati2 kubuka mataku sedikit. kulihat edo
dengan berjongkok dan hati2 menggoyang kakiku sambil manggil namaku, aku
mencoba diam dan tenang, aku pengin tahu apa yg akan dilakukannya
selanjutnya, karena ga ada respon, dia bangkit, kemudian berjalan ke
arah almari es, dia ambil minuman dingin dan menghabiskannya, kemudian
diambilnya beberapa kue dan di makannya.
aku pikir anak ini lapar, jadi dia masuk kedapurku, kasian juga aku
melihatnya, sebenarnya aku ingin beranjak bangun, tapi langsung ku
urungkan niatku, demi melihat tangan edo yg bermain-main di depan celana
pendeknya, aku takutnya kalo bangun, edo jadi kaget dan malu, makanya
kuurungkan niatku untuk bangun.
kulirik lagi, edo berjalan lagi ke arahku dan berjongkok di depan
kakiku, dan digoyangnya sekali lagi kakiku tuk membangunkan aku, aku
mencoba untuk terus berpura-pura tidur. karena beberapa kali mencoba
membangunkan aku dan tidak berhasil, edo berdiri dan matanya seperti
memperhatikan ku mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, perasaanku
sempat bergidik juga dipandangi edo seperi ini. oh iya, aku lupa kalo
aku saat ini memakai daster kuning kesukaanku, karena memang kalo siang
udara begitu panas, jadi pakai daster di siang hari adalah pilihan yg
pas, karena emang bahan daster yg adem dan ga ribet.
oh, kulihat lagi tonjolan itu di selakang edo, mungkinkah dia tegang
hanya karena melihatku tertidur?, kulihat penisnya menonjol ke depan ke
arah kiri karena mungkin dia tidak memakai celana dalam. dan baru
kusadari kalo posisiku sedang telentang.
satu kakiku menekuk ke atas dan bersandar pada dinding di sebelah
kananku, dan satu kaki lagi menjuntai ke tanah, karena memang kursi ini
ga begitu lebar, tangan kananku di atas perut, dan tangan kiriku keatas
dan menutup mataku bagian atas, sehingga edo menganggapku masih
tertidur, karena edo tidak bisa melihat mataku, sdangkan aku bisa
melihatnya, tapi karena tangan kiriku di atas, otomatis BH ku yg
berwarna biru dan sebagian payudara yg tak tertutup BH dan ketiakku
terlihat dengan jelas.
kulihat edo mondar-mandir sambil terus memeperhatikan tubuhku, tangannya
tak henti2nya mengelusi penisnya dari luar celana pendeknya. sesaat
kemudia kulihat edo lama memperhatikan wajahku, mungkin dia ingin
memastikan kalo aku masih tetidur pulas. setelah beberapa detik, dan
merasa aku masih pulas dia beranjak ke arah kakiku, dan berlutut di
depannya, karena posisi kakiku, otomatis ada sedikit celah yg terbuka yg
memungkinkan dia untuk bisa melihat celana dalam biruku.
sambil jongkok kulihat tangan kanannya masih mengusap-usap penisnya
dari luar celana kolornya, matanya tajam mengamat-amati kedalam pahaku.
rasanya saat itu aku ingin langsung bangun dan mendampratnya, tapi rasa
penasaran dan birahiku menahannya dengan kuat, sehingga aku hanya
menunggu dan melihat apa yg akan dilakukan edo dengan jantung yg
berdegup kencang dan perasaan yg berkecamuk tak menentu.
sedetik kemudia edo agak berdiri membungkuk, matanya terus tertuju pada
lorong dasterku bagian bawah dan kemudian tangan kirinya menaikkan kaos
dalamnya sampai sebatas pusar dan tangan kanannya memelorotkan celananya
sampai di bawah buah pelirnya. begitu celana itu ditarik kebawah,
penisnya yg sangat tegang berurat langsung tersembul keluar
bergoyang-goyang karena terlepas dari sangkarnya. kulihat ujung penis
edo sudah mengeluarkan cairan bening, sehingga diantara lubang
kencingnya terlihat berkilat karena basah, dan tampak cairan bening yg
menggantung dan hampir menetes.
dengan cepat tangan edo mengusapkan cairan beningnya ke kepala
penisnya, sehingga kepala penis itu semakin terlihat licin dan
mengkilap, tampak matanya begitu sayu menahan nafsunya sendiri dan
nikmat dari penisnya. tangan kanannya masih mengusapi kepala penisnya,
dan tangan kirinya membelai-belai buah zakarnya. pandangannya tak lepas
memelototi kedalam celah antara kakiku. cairan hangat merembesi
selakangku melihat kelakuan edo. untung hari ini aku memakai pembalut
karena aku memang mau datang bulan, sehingga edo tidak sampai tahu kalo
vaginaku sudah basah.
sesaat kemudian, aku benar2 terhenyak, karena dengan pelan dan hati2
tangan edo meraih ujung dasterku yg bawah dan dinaikkan melewati kedua
lututku, kemudian di singkapkannya sebatas pahaku, otomatis keringat
dinginku menjalar ke kaki dan tanganku, kurasakan udara dingin menerpa
bawah tubuhku yg terbuka, padahal siang ini begitu panas. dengan begini
pasti edo bisa dengan jelas melihat pahaku sampai celana dalamku, karena
dasterku yg longgar dan terbuka sampai pahaku, ditunjang kakiku yg
kanan tertekuk ke atas, dan kaki kiriku yg menjuntai kelantai, membuat
daerah vaginaku terlihat agak membukit.
penis edo tampak bergerak-gerak naik turun kecil, karena mungkin begitu
tegangnya dan rangsangan yg ia dapat. setelah edo bisa melihat seluruh
pahaku dan celana dalamku dilepasnya kaos dalam dan celana pendeknya
dengan tergesa-gesa dan ditaruhnya dilantai jadi satu, sehingga edo
sudah bugil sambil terus mengamati bagian bawah tubuhku yg sudah agak
terbuka.
penisnya begitu tegang berurat dan licin karena begitu banyaknya cairan
bening yg keluar dari lubang penisnya, bahkan ada beberapa yg sampai
menetes ke lantai karena gerakan penisnya yg berkedut-kedut. edo mulai
memainkan penisnya, di usapnya cairan bening yg keluar ke seluruh batang
penisnya, bahkan di oleskannya juga ke perut dan buah zakarnya.
kulihat tubuh edo begitu tegang, matanya sayu, keringat sudah membasahi
dahi dan dadanya. tampaknya tidak cukup bagi edo untuk hanya melihat
pahaku dan CDku, dia bergeser ke sebelah kiriku sampai mataku bisa
dengan jelas melihat penisnya yg terus berdenyut-denyut dan licin,
matanya mulai menelusuri bagian atasku, dengan sangat pelan dan hati2
tangannya meraih dasterku yg atas, dan diangkatnya, otomatis karena
terangkat payudaraku yg tertutup BH bisa dilihatnya. karena posisinya
itu, otomatis penisnya begitu dekat dengan wajahku.
aku begitu terhenyak, karena bisa kucium bau penisnya dihidungku, bahkan ada tetesan cairan
beningnya yg jatuh kelengan kiriku, terasa hangat, jantungku kukontrol
agar tidak berdenyut kencang, karena takut edo mengetahuinya, vaginaku
bahkan sudah benar2 basah, dan kedutannya sudah begitu kuat. tangan kiri
edo masih mengangkat dan menariknya agak kebawah dasterku yg bagian
atas dan tangan kanannya terus mengurut penisnya naik turun dengan
cepat, sepertinya dia ingin segera mencapai klimaknya, atau takut aku
akan bangun. matanya terus melihat kedada dan pahaku bergantian,
tubuhnya agak melengkun menahan nikmatnya sendiri.
beberapa detik kemudian tangan kirinya menaruh dasterku yg bagian atas
dibawah payudaraku, sehingga kedua payudaraku yg tertutup BH tesembul
keluar, karena dastertu tertahan bagian bawah payudaraku. dengan tubuh
yg agak bergetar kulihat edo mencengkeram penisnya dan mengocoknya naik
turun dengan kuat, kakinya melebar, tubuhnya melengkung kelebakang,
pinggul bergetar, urat2 tubuhnya begitu tegang.
penisnya memerah sekali pada kepalanya, dan dengan desahan yg tertahan,
kulihat tangan kiri edo menelangkup di depan kepala penisnya. pinggul
dan tubuhnya bergetar hebat beberapa kali, aku bisa mencium bau sperma
yg keluar dari penisnya (baunya seperti cucian yg belum kering) matanya
merem melek menahan nikmat, tangan kirinya masih membendung cairan
spermanya yg keluar begitu banyak, bahkan tanpa dia sadari ada beberapa
cairan dan tetesan semprotan spermanya yg mendarat di dasterku, dan
tubuhku.
setelah selesai, dengan cepat diambilnya celana dan kaos dalemnya untuk
mengelap spermanya yg ada di tangan dan penisnya, dan dinaikkannya
kembali dasterku yg bagian atas, pada saat itu bau sperma dari tangannya
tercium begitu menyengat dihidungku, tanpa memakai pakaian dan
celananya dia langsung berlari masuk kedalam kamarnya dan mnguncinya.
sebenarnya pada saat edo selesai klimaks dan mengelap penis dan
tangannya dengan bajunya, kemudian menaikkan dasterku kembali, aku juga
mengalami orgasme yg benar2 paling nikmat dalam tubuhku, karena melihat
edo dan bau spermanya. karena memang edo yg terburu-buru dan takut aku
bangun, dia tidak menyadari gerakan pinggul dan mulutku yg kutahan
sekuat tenaga karena menahan nikmat orgasmeku. bahkan sampai edo masuk
kamar sebernya aku masih dalam proses orgasme yg begitu nikmat dan lama.
bahkan seumur hidupku baru kali ini aku mengalami orgasme sampai
beberapa menit.
aku masih begitu syok tetapi juga begitu meresapi kelakuan edo tadi dan
sisa orgasmeku yg panjang sambil masih berbaring. dengan pelan kubuka
mataku, dasterku bagian atas sudah kembali seperti semula, tapi yg bawah
masih tersingkap di pahaku, aku juga tidak berusaha membenahinya
kembali. tubuhku begitu lemas, kurasakan pada lengan kiriku ada tetesan
sperma edo, kuamati beberapa saat, dengan ragu jari telunjuk kananku
mencoleknya, lengket, tanpa aku sadari telunjukku sudah didepan
lidahku. terasa asin dan getir, bahkan dibeberpa bagian bajuku yg
terciprat sperma edo aku rasai. rasa yg benar2 aneh.
kemudian aku bangkit untuk beranjak masuk ke kamarku sendiri dan kukunci
pintu kamarku, aku rebahkan kembali tubuhku, kulepaskan dasterku,
kemudian BH ku, dan CD ku, ternyata CD ku dan yg tertutup pembalut
begitu lengket karena begitu banyaknya cairan dari dalam vaginaku yg
keluar karena melihat edo yg bermasturbasi di depanku.
Kemudian aku beranjak ke depan cermin, kuamati tubuhku yg telanjang dari
ujung kaki sampai ujung rambut, tidak ada yg istemewa dari tubuhku.
wajahku khas wanita usia kepala 3, payudaraku sudah tidak begitu
kencang, vaginaku bahkan sangat lebat sekali jembutnya, bahkan bibir
vaginaku sudah menggelambir, biarpun tidak lebar, kenapa edo bisa
bernafsu dan beronani karena melihat ku. akhirnya aku rebahkan lagi
tubuhku di ranjang, dan tak terasa aku kembali tertidur dalam keadaan
tanpai pakaian. Aku terbangun sudah jam 8 malam, aku kaget sekali,
cepat2 aku pakai pakaian ku lagi, dan keluar. aku nyalakan lampu2 yg
perlu. aku lupa belom menyiapkan makan malam untuk edo, bahkan siangpun
aku dan dia juga belom makan.
kemudian aku ke dapur untuk menyiapkan makan, setelah semua siap, aku ke
kamar edo, aku ketok pintunya, beberapa kali kok ga ada jawaban, aku
coba buka pintunya, terkunci. tumben banget, dia belom makan kok udah
keluar, atau jangan2 dia takut karena ulahnya tadi?. ah masa bodoh.
akhirnya aku makan sendiri, jam 11 malem aku beranjak tidur, tapi
terdengar dari luar sepertinya motor edo.
aku mau ngingetin dia tuk makan, tapi setelah sampai dapur, aku urungkan
niatku, paling2 dia sudah makan diluar. kulihat edo masuk ke kamarnya
dan menyalakan lampunya, tanpa menutup pintunya, kulihat edo seperti
lusa hari, mulai menanggalkan pakaiannya satu persatu sampai telanjang
bulat. kemudia membuka almarinya. kulihat dia mengambil majalah porno
atau sebangsanya, kemudian berbaring di kasurnya.
kulihat penisnya masih kecil mengkerut. karena posisi kasurnya memang di
bawah, dan tidurnya posisi kaki menghadap ke pintu, jadi aku bisa
dengan jelas melihat edo yg terlentang dan kedua kakinya yg melebar.
sedangkan edo tidak bisa melihatku, karena posisi dapurku gelap, dan
pintunya juga sudah aku tutup, karena kaca dapur yg lebar, aku bisa
dengan jelas melihat keluar, dan yg di luar tidak bisa melihat kedalam.
kedua tangan edo memegang majalah porno yg diletakkan di atas dadanya,
kulihat penisnya dengan pelan2 mulai berdenyut-denyut dan menegang, dan
beberapa menit kemudian benar2 berdiri tegak seperti tugu monas, dan
berdenyut-denyut. oh, sehari ini aku bener2 dipermainkan oleh birahi yg
menggebu-gebu karena ulah edo.
dari dalam dapur aku terus melihat ke dalam kamar edo, tampaknya edo
tidak melakukan onani, karena kedua tangannya masih memegang majalah,
dan penisnya hanya dibiarkan tegang berdenyut-denyut tanpa disentuh
olehnya. bahkan cairan beningnya tidak henti2nya keluar dari lubang
kencingnya. sampai menetes ke buah zakar dan perutnya, hanya kadang edo
membuka pahanya lebar2 dan menutup kedua pahanya erat2 sehingga membuat
penisnya bergoyang-goyang naik turun, bahkan sampai ke kiri dan kanan.
aku kembali merasakan desiran darahku, dan rangsangan pada vaginaku yg
membasah. kulangkahkan kakiku mendekati tempat cucian yg memang paling
dekat dengan kaca, kuperhatikan dengan seksama dan kuresapi rangsangan
yg ditimbulkan oleh edo. mataku bahkan menatap tak berkedip pemandangan
itu.
tanpa sadar dasterku sudah terjatuh di lantai, kedua tanganku menurunkan
BHku, sampai sebatas perut dan tangan kiriku memilin putingku yg kanan,
dan tangan kananku memilin putingku yg kiri. tubuhku sampai membungkuk
ke depan karena perasaan nikmat. sambil memilin-milin puting aku terus
melihat aktivitas edo, Edo masih sibuk membaca, pahanya terus di
tutup-buka dan penisnya terus berdenyut-denyut dan cairan beningnya
semakin banyak keluarnya.
CD ku akhirnya kulepas juga, kemudian aku naik ke atas tempat cucian
piring, aku duduk berjongkok dan kulebarkan kedua pahaku, kemudian jari
kananku mulai turun ke arah vaginaku, dan jari kiriku masih
memilin-milin putingku sendiri bergantian. pada saat jariku mulai
menyentuh vaginaku, aku seperti terestrum, karena begitu nikmat, tak
terasa cairan vaginaku sudah banyak sekali, sehingga tanganku begitu
licin dan mudah bermain di bibirnya. ough...begitu nikmat, pandanganku
terus terarah ke kamar edo, hanya dua menit aku mampu bertahan, akhirnya
kedua jariku kumasukan kedalam vaginaku dan ibu jariku menekan dengan
kuat clitorisku, ku gigit bibir bawahku agar suaraku tidak keluar,
kupilin putingku dengan kuat.
tubuhku mulai bergetar kuat dan pinggulku kutekan kuat kedepan agar
tanganku juga bisa tertekan kuat oleh vaginaku, tubuhku melengkung,
kepalaku kaku, mataku terpejam karena kenikmatan orgasme yg kudapat.
beberapa saat seluruh tubuhku bergetar karena orgasme. setelah semuanya
reda, pelan2 aku turun dari atas wastavel, agar tidak terjatuh dan
bersuara. di depan sana masih kulihat edo asyik membaca majalahnya,
penisnya masih sangat tegang dan berdenyut, cairannya sudah merembes ke
belahan pantatnya.
kemudian kupakai dasterku tanpa cd dan bh, aku masuk ke ruang utama.
sampai di ruang utama aku ambil sesuatu dan kujatuhkan, sehingga
suaranya gaduh, dengan maksud agar edo kaget. ternyata dugaanku benar,
edo mematikan lampu kamarnya tapi tidak menutup pintunya, hal ini sudah
membuatku tidak bisa melihat lebih dalam ke kamar edo, dan edopun sama,
ia masih tidak bisa melihat kedalam dapurku, karena sama2 gelap.
Akhirnya aku masuk ke kamar mandiku yg juga di dapurku dan kunyalakan
lampunya, sehingga dari kamar edo bisa dengan jelas melihat kedalam
kamar mandiku, tetapi aku yg sekarang tidak bisa melihat keluar. sengaja
memang kamar mandi ku tak kututup pintunya, mungkin pikir edo, aku baru
bangun tidur mo kencing tanpa tahu kalo dia udah pulang dan di kamar.
perasaanku langsung berdesir dan jantungku langsung dag-dig-dug kencang,
karena mungkin baru sekali ini aku begini. dan aku merasa pasti edo
melihatku dari balik kaca itu sambil masih telanjang bulat.
setelah dikamar mandi aku pura2 masih mengantuk dan gosok gigi, dan
dengan acting yg kubuat aku sengaja numpahin air ke dasterku, otomatis
dasterku basah kuyub, dan dengan pelan kubuka dasterku dari atas ke
bawah. pasti aku bisa merasakan kalo edo akan terkejut melihatku tanpa
daleman dibalik dasterku. dengan pelan kuturunin dasterku ke bawah
melewati payudaraku, sehingga begitu daster melewati payudara, otomatis
payudaraku langsung menggantung dengan bebas, oh pasti edo sampai
melotot matanya melihat kedua susuku,
sambil agak jongkok kuturunin sampai melewati perut, terus turun, dan
akhirnya lepaslah dasterku kelantai kamar mandi, seperti apa ya perasaan
edo melihatku bugil, bulu2ku sempat meremang karena ada sensasi yg aneh
menjalar ketubuhku. aku berjongkok membelakangi pandangan edo untuk
mengambil dasterku dan kumasukkan dalam kotak cucian. mungkin pas aku
agak berjongkok, edo pasti bisa melihat belahan pantatku, darahku
kembali berdesir hangat.
kemudian aku berjongkok pipis, karena setelah orgasme aku bener2 kebelet
pipis, dan posisiku sengaja menghadap ke pintu. otomatis edo bisa
melihat payudara dan belahan bibir vaginaku yg sedang berjongkok agak
aku kangkangin, sehingga mungkin saja dia bisa melihat dari mana asal
pipisku keluar. oh, pasti edo sangat terangsang melihatku, begitu
batinku dalam hati.
bener2 hal ini malah membuatku ikut terangsang lagi, setelah selesai
pipis, kuambil gayung dan air kemudian aku bersihkan, agak aku buat
slowmotion pas cebokan dengan tanganku membersihkan vaginaku, setelah
itu aku berdiri mengambil handuk dan kuhanduki tubuh yg kena air,
kemudian aku keluar kamar mandi, tapi tidak langsung aku matikan
lampunya, agar edo tau kalo aku dah selesai.
setelah itu kumatikan kamar mandiku dan aku masuk ke ruang utama, dengan
masih berbugil ria aku kembali ke dapur yg sudah gelap, dengan pelan
kuatur pandanganku agar terbiasa dengan gelap, sudah tidak kulihat edo
di balik kaca dan pintu kamarnya sudah tertutup. tapi apa yg aku temukan
sungguh membuatku surprise, aku tidak menyangka kalo dalam sehari ini
aku membuat edo mengeluarkan spermanya dua kali. pada kaca dapurku yg
sisi luar kulihat ceceran sperma edo banyak sekali, yg sebagian lagi
dilantai.
bersambung...
Home
Cerita Eksibisionis
Nanik Hartini
Penulis Lain
Cerita Eksibisionis Nanik Hartini : Belajar Eksibisionis Dari Anak Kost 1
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar